You are on page 1of 22

AGAMA, AGAMA ISLAM, DAN RUANG LINGKUPNYA

MAKALAH
( Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam )

Oleh :
Fathurrozi Winjaya
091910201063

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2012/2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungannya.
Kata

"Agama"

berasal

dari

bahasa Sansekerta agama yang

berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini


adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata
kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Islam sebagai agama besar yang diakui dunia, bahkan di beberapa
negara, Islam Menjadi agama mayoritas , Indonesia termasuk kedalam nya,
Indonesia

merupakan negara dengan penganut agama Islam terbesar di

dunia, hal ini merupakan suatu kebanggaan serta tantangan tersendiri bagi
negara Indonesia.
Dalam ilmu pebandingan ,agama Islam merupakan agama samawi,
yaitu agama yang diturunkan melalui wahyu Allah SWT. Islam adalah
agama samawi yang turun terakhir dalam rangka menyempurnakan ajaranajaran agama yang sebelumnya yang juga merupakan wahyu dari Allah
SWT.
Dalam perjalanannya sekarang Islam mengalami banyak tantangan
banyak paradigma masyarakat dunia yang menganggap bahwa Islam
adalah agama teroris, sejak tejadinya tragedi di gedung WTC pada tanggal
11 september 2001, belum lagi dengan serangkaian serangan bom oleh orang
orang tidak bertanggung jawab yang mengatas namakan Islam. Lambat laun
pandangan orang barat terhadap Islam berubah , hingga timbul anggapan
bahwa Islam adalah agama teroris.
Di tengah badai yang menerpa umat Islam tersebut, namun justru
timbul suatu pemikiran untuk meneliti ada apakah dengan Islam ?

Berbagai pertanyaan muncul di benak orang-orang yang tidak mengenal


Islam.
Berangkat dari

penjelasan di

atas

kami

pun

mencoba

mengangkat tema Agama Islam sebagai bahan pembahasan pada makalah


ini.
B. Rumusan Masalah
Untuk

memperjelas

kesimpulan

dan

menghindari

perluasan

pembahasan maka kami akan membatasi masalah menjadi point-point


berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Agama secara umum dan bagaimana ruang
lingkupnya?
2. Bagaimana pentingnya Agama bagi Manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan Agama Islam dan bagaimana ruang
lingkupnya?
C. Tujuan
Pada dasarnya penulisan makalah ini mempunyai tujuan yang terbagi
menjadi dua bagian, yaitu tujuan khusus dan tujuan umum.
Tujuan

Umum

dalam

penulisan

makalah

ini

adalah

untuk

memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan agama. Tujuan Khusus penulisan


makalah ini adalah:
1. Mengetahui tentang Agama secara umum dan ruang lingkupnya.
2. Memahami pentingnya Agama bagi Manusia.
3. Mengetahui tentang Agama Islam dan ruang lingkupnya.
D. Manfaat
1. Bagi Pembaca, makalah ini bisa dijadikan sumber bacaan mengenai
Agama secara umum dan Agama Islam khususnya.
2. Bagi Penulis, makalah ini bisa dijadikan untuk menambah wawasan
tentang Agama beserta ruang lingkupnya.
E. Metode Penulisan
Dalam proses penyusunan makalah ini menggunakan metode
kepustakaan dan Metode analisis data, yaitu pengumpulan data dengan cara

melakukan studi kepustakaan dan studi studi dokumen-dokumen yang


berdasar pada buku-buku literature.
Metode Analisis Data, data yang diperoleh akan dianalisis secara
kualitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan memahami dan merangkai
data yang telah dikumpulkan dan disusun secara sistematis, kemudian ditarik
kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan menggunakan cara berpikir
deduktif yaitu cara berpikir yang mendasar kepada hal-hal yang bersifat
umum dan kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN AGAMA


Agama Islam adalah jalan hidup way of life yang merupakan sumber
system nilai yang ahrus di jadikan pedoman oleh manusia.dengan kata lain
islam merupakan arah petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk
menghadapi dan memecahkan berbagi problem hidup dengan cara yang
benar.yang sesuai dengan fitrah dan kodrat manusianya sebagai mahluk allah
SWT.
Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam
hal aqidah, syariat, ibadah, muamalah dan lainnya. Allah Allah Azza wa
Jalla menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke agama fitrah. Allah
Allah Azza wa Jalla berfirman. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang Dia telah menciptakan
manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah.
(Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidaklah seorang
bayi dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah
yang men-jadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Tidak mungkin, Allah
Allah Azza wa Jalla yang telah menciptakan manusia, kemudian Allah Allah
Azza wa Jalla memberikan beban kepada hamba-hamba-Nya apa yang
mereka tidak sanggup lakukan.
Islam (bahasa Arab, al-islam) berserah diri kepada Tuhan) adalah agama
yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk agama samawi
(agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit)
dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Dengan lebih dari satu
seperempat milyar orang pengikut di seluruh dunia [1][2], menjadikan Islam
sebagai agama terbesar kedua di dunia. Pengikut ajaran Islam dikenal dengan
sebutan Muslim, adapun lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan

Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan


firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan
meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah
nabi

dan

rasul

terakhir

yang

diutus

ke

dunia

oleh

Allah.

Umat Muslim percaya bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia


melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, seperti Nabi Adam as., Nuh as.,
Ibrahim as., Musa as., Isa as., dan nabi lainnya (untuk lebih lanjutnya, silakan
baca artikel mengenai Para nabi dan rasul dalam Islam) yang diakhiri oleh
Nabi Muhammad SAW. sebagai nabi dan rasul utusan Allah terakhir
sepanjang masa (khataman-nabiyyin). Umat Islam juga meyakini Al-Quran
sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah
kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril yang
sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS Al-Baqarah:2). Allah juga
telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Quran hingga akhir zaman dalams
uatu ayat.
Umat Islam juga percaya bahwa Islam adalah agama yang dianut oleh
seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Nabi Adam as., dengan
demikian tentu saja Nabi Ibrahim as. juga menganut Islam (QS AlBaqarah:130-132) 2:130. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama
Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim
as. Di dalam Al-Quran, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai
Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.
Apabila orang sudah memasuki agama islam maka mereka wajib
mematuhi Rukun Islam yaitu:
1. Mengucap dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang
berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini
bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan rasul Allah.
2. Mendirikan shalat lima kali sehari.
3. Membayar zakat.

4. Berpuasa pada bulan Ramadhan.


5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Serta orang islam harus mempercayai rukun iman yang terdiri dari enam
perkara yaitu:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah (Al Quran, Injil, Taurat, Zabur, lembaran
Ibrahim)
4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada qada dan qadar
Di dalam islam pendidikan terhadap sebuah ilmu sangatlah di wajibkan
seperti yang di terangkan dalam sebuah hadits yang artinya :Tuntutlah ilmu
walau sampai ke negeri China.

2.2 KLASIFIKASI AGAMA


Pada umumnya agama diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu agama
wahyu dan agama non wahyu(revealed religion) dan agama non wahyu
(nonrevealed religion). Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut :

a) Agama wahyu adalah agama yang diturunkan Allah dari langit melalui
malaikat Jibril kepada para nabi dan rasul Allah untuk disampaikan kepada
umatnya. Oleh karena itu, agama wahyu disebut juga dengan agama langit,

agama samawi, agama profetis, din-as samawi, revealed religion.


yang termasuk dalam kelompok agama wahyu adalah sebagai berikut :
1. Agama Islam dengan kitab sucinya Alquran yang diturunkan Allah
kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril, untuk
seluruh manusia dan semesta alam.
2. Agama Kristen (nasrani) dengan kitab sucinya Injil diturunkan
Allah kepada Isa AS, melalui malaikat Jibril kepada untuk Kaum
Bani Israil.
3. Agama Yahudi, dengan kitab sucinya Taurat diturunkan kepada
nabi Musa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.
b) Agama Non wahyu, adalah agama yang lahir berdasarkan pemikiran atau
kebudayaan manusia. Pada awalnya menurut historis, agama non wahyu
diciptakan oleh filosuf-filosuf masyarakat sebagai ahli pikir, atau oleh
pemimpin-pemimpin dari masyarakat atau oleh penganjur dan penyiar
masyarakat itu. Agama non wahyu mengalami perubahan-perubahan
sesuai dengan perkembangan pemikiran atau budaya masyarakat itu
(animism, dinamisme, politeisme, monoteisme). Oleh karena itu agama
non wahyu dinamakan juga agama budaya, agama bumi, agama filsafat,
natural religion, nonrevealed religion. Yang termasuk agama non wahyu
yaitu Zoroasterianisme, Konfusionisme, Thaoisme, Shintoisme, Budhisme.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Agama dan Ruang Lingkupnya
Dalam Masyarakat Indonesia selain kata Agama, dikenal juga kata Din
dari bahasa Arab dan kata Religi dari bahasa Eropa sedang kata Agama
berasal dari bahasa Sanskrit
Dalam kamus An English Readers Dictionary, A. S hombydan Parnwell
(1989)Mengartikan Religi sebagai berikut:

Belief in Godas creatorand control, of the universe


( Percaya kepada tuhan sebagai pencipta dan pengatur alam semesta)

System of faith and worship based on such be life


( Sistem iman dan penyembahan didasarkan atas kepercayaan tertentu)
Drs. Sidi Gazalba (1991) Mendefinisikan Agama adalah kepercayaan

pada hubungan manusia dengan yang Kudus, di hayati sebagai hakikat yang
Ghoib, hubungan yang menyatakan diri dalam bentuk serta system kultus
dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.
Kata Agama dalam bahasa Arab dan dalam Al-quran disebut Din
yang diulang 92 kali. Menurut asal usul kata(etimologi) mengandung
pengertian mengasai, ketaatan dan balasan, Sedadangkan menurut istilah atau
terminology, din diartikan sebagai sekumpulan keyakinan, hokum dan norma
yang akan mengantarkan manusia kepada kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.
Dari rumusan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
Agama itu meliputi tiga system penting, yaitu

Suatu system kepercayaan terhadap Tuhan

Suatu system penyembahan terhadap Tuhan

Suatu system yang mengatur nilai hubungan manusia dengan Tuhan


(Hubungan vertical) dan hubungan Manusia dengan Manusia( Hubungan
Herizontal)

1. Unsur Agama
Unsur keyakinan atau kepercayaan(Credial)
Unsur penyembahan atau peribadatan(Ritual)
Unsur aturan atau tata cara dalam peribadatan(Ritus)
Respons yang bersifat emosionil dari manusiaR
Respon itu bisa berupa perasaan takut atau perasaan cinta yang sangat
mendalam terhadap Agama yang dipeluknya(fanatik beragama) yang
kadang kala sampai ekstrim membela Agamanya dengan berlebihan
jika Agamanya dihina oleh Agama atau golongan lain.
2. Tujuan beragama
Semua Agama monotisme mempunyai tujuan akhir sama yaitu, selamat
bahagia dan sejahtera hidupnya di dunia dan di akhirat(Saadatun fiddunya
wal akhirah) jadi, tujuan orang beragama tidak hanya keselamatan di dunia
yang bersifat materi tapi lebih penting lagi adalah keselamatan dan
kebahagiaan hidup ukhrowi yang bersifat spiritual.
3. Manfaat beragama
Agama bagi kehidupan Manusia menjadi pedoman hidup (Way of life)
orang yang biasa menjalankan perintah dan aturan Agama, tanpa adanya
pengawasan akan ringanlah menjalankan aturan-aturan dan undangundang di masyarakat dan negaranya, karena sudah terbiasa menjalankan
aturan dan undang-undang tanpa adanya pengawasan.
Jelaslah bahwa Agama sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
terutama pada siapa saja yang memeluknya.
Agama mendidik pemeluknya untuk mempunyai pendirian yang
kokoh dan sikap positif
Agama mendidik manusia agar mempunyai ketentraman jiwa
Agama mendidik manusia supaya berani menegakkan kebenaran
dan takut untuk melakukan kesalahan
Agama adalah alat untuk membebaskan manusia dari perbudakan
terhadap materi. Agama mendidik manusia agar tidak ditundukan
oleh materi yang bersifat duniawi. Akan tetapi, manusia hanya
disuruh tunduk kepada Tuhan Yang Maha Esa

4. Macam-Macam Agama
Agama Samawi/Wahyu adalah Agama yang diterima dari Allah
SWT melalui malaikat jibril disampaikan serta disebarkan oleh
RasulNya umat manusia. Contohnya Islam, yahudi dan nasrani.
Ciri-ciri Agama wahyu
Disampaikan oleh rasul, memiliki kitab suci, konsep
ketuhanan monotisme mutlak, kebenaran universal,
ajaran konstan/tetap dan diturunkan kepada masyarakat
Agama Ardli/Agama budaya adalah Agama yang tumbuh dan
berkembang melalui pemikiran, adat-istiadat dan budaya manusia.
Contohnya, Agama Hindu dan budha
Ciri-ciri Agama budaya
Tidak di sampaikan oleh Rasul, umumnya tidak
memiliki kitab suci, konsep ketuhananya,animism,
dinamisme,

polyteisme,

monotisme

nisbi

(relative)kebenaranya tidak universal, Ajaran berubahubah, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
penganutnya.
Berdasarkan parameter tersebut untuk saat sekarangini
Agama yang masih layakdan pantas disebut sebagai
Agama samawi atau Agama wahyu hanyalah islam
yang ajaranya

dibawa oleh Rasulullah Muhammad

Saw.
5. Aqidah dan Syariat
Memerintahkan untuk bertauhid dan melarang syirik.
Memerintahkan untuk bersikap jujur dan melarang berbuat
bohong/dusta.
Memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang berbuat lalim.

Memerintahkan untuk bersikap amanat dan melarang khianat.


Memerintahkan untuk menepati janji dan melarang ingkar janji.
Memerintahkan untuk berbakti pada ibu-bapak serta melarang
menyakitinya.
Memerintahkan untuk bersilaturrahim/menyambung hubungan
dengan kerabat dekat, serta melarang memutuskannya.
Memerintahkan untuk berbuat baik dengan tetangga dan melarang
berbuat jahat kepada mereka. Secara umum islam memerintahkan
agar bermoral baik dan melarang bermoral buruk. Islam juga
memerintahkan setiap perbuatan baik, dan melarang perbuatan
buruk.

3.2 Pentingnya Pendidikan Agama Bagi Kehidupan


Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya
agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya
manusia sangatlah membutuhkan agama dan sangat dibutuhkanya agama oleh
manusia. Tidak saja di massa premitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum
berkembang tetapi juga di zaman modern sekarang sewaktu ilmu dan
teknologi telah demikian maju. Berikut ini sebagian dari bukti-bukti mengapa
agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia.

Agama merupakan sumber moral


Manusia sangatlah memerlukan akhlaq atau moral, karena moral
sangatlah penting dalam kehidupan. Moral adalah mustika hidup yang
membedakan manusia dari hewan. Manusia tanpa moral pada hakekatnya
adalah binatang dan manusia yang membinatang ini sangatlah berbahaya,
ia akan lebih jahat dan lebih buas dari pada binatang buas sendiri.
Tanpa moral kehidupan akan kacau balau, tidak saja kehidupan
perseorangan tetapi juga kehidupan masyarakat dan negara, sebab soal

baik buruk atau halal haram tidak lagi dipedulikan orang. Dan kalau halal
haram tidak lagi dihiraukan. Ini namanya sudah maehiavellisme.
Machiavellisme adalah doktrin machiavelli tujuan menghalalkan cara
kalau betul ini yang terjadi, biasa saja kemudian bangsa dan negara
hancur binasa.
Ahmad Syauqi, 1868 1932 seorang penyair Arab mengatakan
bahwa keberadaan suatu bangsa ditentukan oleh akhlak, jika akhlak telah
lenyap, akan lenyap pulalah bangsa itu.
Dalam kehidupan seringkali moral melebihi peranan ilmu, sebab
ilmu adakalanya merugikan. kemajuan ilmu dan teknologi mendorong
manusia kepada kebiadapan
Demikian dikatakan oleh Prof. Dr. Alexis Carrel seorang sarjana
Amerika penerima hadiah nobel 1948 moral dapat digali dan diperoleh
dalam agama, karena agama adalah sumber moral paling teguh. Nabi
Muhammad Saw di utus tidak lain juga untuk membawa misi moral, yaitu
untuk menyempurnakan akhlak yang mulia
W.M. Dixo dalam The Human Situation menulis Agama betul
atau salah dengan ajarannya percaya kepada Tuhan dan kehidupan akherat
yang akan datang, adalah dalam keseluruhannya kalau tidak satu-satunya
peling sedikit kita boleh percaya, merupakan dasar yang paling kecil bagi
moral.
Dari tulisan W.M. Dixon di atas ini dapat diketahui bahwa agama
merupakan sumber dan dasar (paling kuat) bagi moral, karena agama
menganjurkan kepercayaan kepada Tuhan dan kehidupan akherat.
Pendapat Dixon ini memang betul. Kalau orang betul beriman bahwa
Tuhan itu ada dan Tuhan yang ada itu maha mengetahui kepada tiap orang
sesuai dengan amal yang dikerjakannya, maka keimanan seperti ini
merupakan sumber yang tidak kering-keringnya bagi moral. Itulah
sebabnya ditegaskan oleh Rasulullah Saw. Yang artinya : Orang mukmin
yang paling sempurna imanya ialah orang mukmin yang paling baik
akhlaqnya (Riwayat Tirmizi)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya agama


dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh
manusia, karena agama bersumber dari agama. Dan agama menjadi
sumber moral, karena agama menganjurkan iman kepada Tuhan dan
kehidupan akherat, dan selain itu karena adanya perintah dan larangan
dalam agama.

Agama merupakan petunjuk kebenaran


Salah satu hal yang ingin diketahui oleh manusia ialah apa yang
bernama kebenaran. Masalah ini masalah besar, dan menjadi tanda tanya
besar bagi manusia sejak zaman dahulu kala. Apa kebenaran itu, dan
dimana dapat diperoleh manusia dengan akal, dengan ilmu dan dengan
filsafatnya ingin mengetahui dan mencapainya dan yang menjadi tujuan
ilmu dan filsafat tidak lain juga untuk mencari jawaban atas tanda tanya
besar itu, yaitu masalah kebenaran.
Tetapi dapat disayangkan, sebagaimana telah disebutkan dalam
uraian terdahulu, sebegitu jauh usaha ilmu dan filsafat untuk mencapai
kemampuan ilmu dan filsafat hanyalah sampai kepada kebenaran relatif
atau nisbi, padahal kebenaran relatif atau nisbi bukanlah kebenaran yang
sesungguhnya. Kebenaran yang sesungguhnya ialah kebenaran mutlak dan
universal, yaitu kebenaran yang sungguh-sungguh benar, absolut dan
berlaku untuk semua orang.
Tampakya sampai kapanpun masalah kebenaran akan tetap
merupakan misteri bagi manusia, kalau saja manusia hanya mengandalkan
alat yang bernama akal, atau ilmu atau juga filsafat (Demoikritas, 2004 :
360-460)
Kebenaran itu dalam sekali letaknya tidak terjangkau semuanya
oleh manusia. Penganut-penganut sufisme, yaitu aliran baru dalam filsafat
Yunani yang timbul pada pertengahan abad ke-5 menegaskan pula.
Kebenaran yang sebenar-benarnya tidak tercapai oleh manusia.
Kemudian Bertrand Rossel seorang Failosuf Inggris termasyur juga
berkata apa yang tidak sanggup dikerjakan oleh ahli ilmu pengetahuan,
ialah menentukan kebajikan (haq dan bathil). Segala sesuatu yang

berkenaan dengan nilai-nilai adalah di luar bidang ilmu pengetahuan. Hal


ini sesuai dengan firman Allah yang artinya Sesungguhnya telah kami
turunkan al-Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran agar kamu
memberi kepastian hukum di antara manusia dengan apa yang telah
ditunjukkan oleh Allah kepadamu (an-Nisa, 105)

Agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika


Prof Arnoid Toynbee memperkuat pernyataan yang demikian ini.
Menurut ahli sejarah Inggris kenamaan ini tabir rahasia alam semesta juga
ingin di singkap oleh manusia. Dalam bukunya An Historians Aproach
to religion dia menulis, Tidak ada satu jiwapun akan melalui hidup ini
tanpa mendapat tantantangan-rangsangan untuk memikirkan rahasia alam
semesta.
Ibnu Kholdum dalam kitab Muqaddimah-nya menulis akal ada
sebuah timbangan yang tepat, yang catatannya pasti dan bisa dipercaya.
Tetapi mempergunakan akal untuk menimbang hakekat dari soal-soal yang
berkaitan dengan keesaan Tuhan, atau hidup sesudah mati, atau sifat-sifat
Tuhan atau soal-soal lain yang luar lingkungan akal, adalah sebagai
mencoba mempergunakan timbangan tukang emas untuk menimbang
gunung, ini tidak berarti bahwa timbangannya itu sendiri yang kurang
tepat.

Soalnya

ialah

karena

akal

mempunyai

batas-batas

yang

membatasinya. Berhubungan dengan itu persoalan yang menyangkut


metafisika masih gelap bagi manusia dan belum mendapat penyelesaian
semua tanda tanya tentang itu tidak terjawab oleh akal.

Agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka


maupun di kala duka
Hidup manusia di dunia yang pana ini kadang-kadang suka tapi
kadang-kadang juga duka. Maklumlah dunia bukanlah surga, tetapi juga
bukan neraka. Jika dunia itu surga, tentulah hanya kegembiraan yang ada,
dan jika dunia itu neraka tentulah hanya penderitaan yang terjadi.
Kenyataan yang menunjukan bahwa kehidupan dunia adalah rangkaian
dari suka dan duka yang silih berganti.

Firman Allah Swt yang artinya : Setiap jiwa pasti akan merasakan
kematian, dan engkau kami coba dengan yang buruk dan dengan yang baik
sebagai ujian (al-Ambiya, 35).
Dalam masyarakat dapat dilihat seringkali orang salah mengambil
sikap menghadapi cobaan suka dan duka ini. Misalnya dikala suka, orang
mabuk kepayang da lupa daratan. Bermacam karunia Tuhan yang ada
padanya tidak mengantarkan dia kepada kebaikan tetapi malah membuat
manusia jahat. (Shaleh, 2005: 45)
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
sikap yang salah juga sering dilakukan orang sewaktu di rundung duka.
Misalnya orang hanyut dalam himpitan kesedihan yang berkepanjangan.
Dari sikap yang keliru seperti itu dapat timbul gangguan kejiwaan seperti
lesu, murung, malas, kurang gairah hidup, putus asa dan merasa tidak
berguna bagi orang lain.

3.3 Agama Islam dan Ruang Lingkupnya


Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad .
Dengan Islam, Allah mengakhiri serta menyempurnakan agama-agama lain
untuk para hambanya. Dengan Islam pula, Allah menyempurnakan
kenikmatanNya, dan meridlai Islam sebagai dinnya. Oleh karena itu tidak
ada lain yang patut diterima selain Islam.
Adapun metode metode yang mengkaji islam :
Memahami islam secara kaffah atau menyeluruh adalah sangat penting
walaupun tidak detail. Begitu cara terbaik untuk memahami islam agar
menjadi muslim yang mantap dan yakin atas islamnya.
Menurut Nasruddin Razaq (1989: 49)dalam bukunya dinul islam,
dijelaskan empat metode atau cara mengkaji islam yang benar.
Islam harus dikaji dari sumber aslinya (Al- Quran dan Sunnah
rasulullah)
Memahami islam hanya

dari ulama-ulama

dan pemeluk-

pemeluknya atau mengenal islam hanya dari kitab-kitab fikih yang


orientit adalah suatu kekeliruan. Kekeliruan seperti itu akan

menjadikan pemeluknya sebagai pemelik islam yang sinkritisme,


hidup penuh kurafat dan bidah artinya ibadah dan keyakinanya
bercampur aduk dengan hal-hal yang tidak islam, jauh dari ajaran
islam yang murni.
Islam harus dikaji secara integral bukan parsial
Artinya harus mempelajari islam secara menyeluruh sebagai suatu
kesatuan yang utuh tidak sebagian atau sepotong-potong saja.
Apabila islam dipelajari sebagaian akan menghadirkan pemeluk
islam

yang

skeptis

(ragu)

terhadap

islamnya

dan

akan

dimungkinkan banyak timbul pertentantangan dan kesalah


pahaman dalam islam.
Islam harus dikaji dari perpustakaan muslim atau sarjana
Pada umumnya orang-orang yang memiliki kemampuan
memahaman yang integral tentang islam, yaitu pemahaman yang
lahir dari ilmu yang dalam terhadap Al-quran dan Sunnah
Rasulullah. Dan hendaknya jangan mempelajari islam dari bukubuku atau literature orang-orang orentalis

kebanyakan orang

orentalis itu non muslim.


Jangan mengkaji islam dari kenyataan hidup atau realita umatnya,
tetapi dari ajaran yang komprehensif
Apabila mengkaji islam dari realita kehidupan umatnya, banyak
ditemukan umat islam terbelakang dalam bidang pendidikan,
keamanan, kebodohan dan kemiskinan. Jika kita mengkaji yang
demikian itu, kesalahan besar.Ini adlah permasalahan umum umat
islam di Indonesia.
Di samping cara tersebut, masih ada cara lain yang lebih penting
dalam mengkaji islam secara benar, yaitu dengan cara mendalami
ilmu tassawuf da melaksanakan ajaran-ajaranya secara istiqomah.
a) Karakteristik islam
o Rabbaniyah
Yaitu Agama yang tujuan akhirnya(limit goal) adalah berhubungan
baik dengan Allah. Tujuan dan mengharapkan RidhonNya.
o Insaniyah
Agama yang sesuai dengan jiwa manusia, semua perintah dan
laranganNya bermanfaat utuk manusia itu sendiri. Jadi islam

sangat menekankan kemanusiaan(memanusiakan manusia)(Q. S


Al-Ankabut: 45)
o Syumuliyah
Agama yang berlaku secara universal(seluruh umat manusia)
artinya agama yang berlaku bagi semua zaman, semua kehidupan,
semua tempat serta dapat diterima bagi semua manusia di dunia
sampai akhir masa. Dengan kata lain islam adalah agama Rahmatal
Lil Alamin(Q. S Al- Anbiyak: 107)
o Wasatiyah
Yaitu agama yang bersifat moderat(tengah-tengah) Artinya Agama
yang mengajarkan pada pemeluknya agar tidak condong pada
kehidupan materi saja atau ukrowi saja. Akan tetapi dapat
memperhatikan keseimbangan dunia dan akhirat, spiritual maupun
material(Q. S Al-Baqoroh: 201)
b) Ruang lingkup agama islam
Secara garis besar ruang lingkup Islam terbagi atas tiga bagian yaitu:

Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah SWT)


Firman Allah:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembah-Ku (QS. Az Zariyat: 56)
Firman Allah:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS.
Al Bayyinah: 5)

Hubungan manusia dengan manusia


Agama

Islam

memiliki

konsep-konsep

dasar

mengenai

kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lainlain. Konsep dasar tersebut memberikan gamabaran tentang ajaran
yang berkenaan dengan: hubungan manusia dengan manusia atau
disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Seluruh konsep
kemasyaraktan yang ada bertumpu pada satu nilai, yaitu saling

menolong antara sesama manusia. dan tolong-menolonglah kamu


dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (QS.
Al Maidah: 2)
Manusia diciptakan Allah terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Mereka hidup berkelompok berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.
Mereka saling membutuhkan dan saling mengisi sehingga manusia
juga disebut makhluk sosial, manusia selalu berhubungan satu sama
lain. Demikian pula keragaman daerah asal.
Tidak

pada

tempatnya

andai

kata

diantara

mereka

saling

membanggakan diri. Sebab kelebihan suatu kaum bukan terletak pada


kekuatannya,

kedudukan

sosialnya,

warna

kulit,

kecantikan/ketempanan atau jenis kelamin. Tapi Allah menilai


manusia dari takwanya.

Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/lingkungannya


Seluruh benda-benda yang diciptakan oleh Allah yang ada di alam
ini mengandung manfaat bagi manusia. Alam raya ini berwujud tidak
terjadi begitu saja, akan tetapi diciptak oleh Allah dengan sengaja dan
dengan hak. Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah
telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? (QS. Ibrahim; 19)
Manusia dikaruniai akal (sebagai salah satu kelebihannya), ia juga
sebagai khalifah di muka bumi, namun demikian manusia tetap harus
terikat dan tunduk pada hukum Allah. Alam diciptakan oleh Allah dan
diperuntukkan bagi kepentingan manusia.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Agama adalah kepercayaan pada hubungan manusia dengan yang Kudus,


di hayati sebagai hakikat yang Ghoib, hubungan yang menyatakan diri
dalam bentuk serta system kultus dan sikap hidup berdasarkan doktrin
tertentu.

Agama bagi kehidupan Manusia menjadi pedoman hidup (Way of life)


orang yang biasa menjalankan perintah dan aturan Agama, tanpa adanya
pengawasan akan ringanlah menjalankan aturan-aturan dan undangundang di masyarakat dan negaranya, karena sudah terbiasa menjalankan
aturan dan undang-undang tanpa adanya pengawasan.

Agama bagi kehidupan Manusia menjadi pedoman hidup (Way of life)


orang yang biasa menjalankan perintah dan aturan Agama, tanpa adanya
pengawasan akan ringanlah menjalankan aturan-aturan dan undangundang di masyarakat dan negaranya, karena sudah terbiasa menjalankan
aturan dan undang-undang tanpa adanya pengawasan. Agama merupakan
sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah
metafisika, dan agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik
dikala suka maupun di kala duka

Secara garis besar ruang lingkup ajaran agama Islam mencakup ajaran
menyeluruh (total/kaffah) yang terdiri atas aqidah (iman) syariah (Islam)
dan akhlak (ikhsan).

DAFTAR PUSTAKA
Drajat, Zakiah, 1992. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), IKAPI : Universiti Press.
http://www.scribd.com
http://www.sarjanaku.com

You might also like