Professional Documents
Culture Documents
NIM : 06212005
Contoh aplikasi penggunaan sistem komputer
Tujuan sistem alarm anti maling dan anti kebakaran untuk gedung atau rumah ini adalah segala
sesuatu benda berharag yang disimpan didalam gedung atau rumah aman. Segala jenis barang berharga
memerlukan sistem keamanan agar benda tersebut dapat aman. Kita perlu menambah sistem keamaan
rumah atau gedung kita karena dengan mengharapkan keamaan yang ada sekarang maupun lembaga
yang menanganinya, kemungkinan respon terhadap masalah-masalah tersebut kurang.
Alat-alat yang dibutuhkan :
1. Rangkaian kapasitor
2. Dioda Laser
3. Resistor peka cahaya
4. Phototransistor
5. Transistor sebagai scalar
6. Gerbang AND
7. Relay
8. Timer 555
Sistem Input
Sistem input, pada rangkaian ini pada dasarnya ada dua jenis yaitu pendeteksi pencurian dan
pendeteksi terjadinya kebakaran. Sistem input yaitu bagian yang berfungsi untuk mendeteksi gejalagejala fisis dari lingkungan terkait dengan keamanan sebuah gedung, seperti adanya tindak kriminal
dalam hal ini pemaksaan untuk membuka pintu ataupun jendela gedung digunakan sensor deteksi
gerakan maling dengan menggunakan phototransistor dan sinar Laser. Sedangkan untuk mendeteksi
adanya api yang berarti terjadi kebakaran, dalam hal ini akan digunakan sensor cahaya berupa resistor
peka cahaya.
Pada blok input ini juga disediakan saklar manual sebagai input cadangan apabila sensor-sensor
mendadak tidak berfungsi. Sinyal input tersebut akan diumpankan pada gerbang logika NOT sehingga
akan menjadi sinyal digital yang akan diberikan pada blok selanjutnya (pemroses data). Blok input
dibagi dalam beberapa zona pengamanan dengan tingkat keamanan yang berbeda. Pada zona satu (lantai
pertama dari gedung) diterapkan pola keamanan yang khusus hal ini ditandai dengan dipasangnya
sensor kebakaran, sensor maling dan tombol panik serta tempat monitoring sekaligus pusat pemberi
tindakan darurat lainnya. Untuk zona lainnya hanya diterapkan sensor kebakaran dan tombol panik
dimana respon sinyal akan diberikan tindakan perlokasi kejadian.
Pada bagian pemroses data ini, sinyal-sinyal input yang diterima sudah berbentuk sinyal digital
yang selanjutnya akan diproses dengan rangkaian logika AND dan OR. Rangkaian pengolah data
merupakan penentu apakah sinyal input tersebut sesuai atau tidak untuk diberikan respon. Dalam blok
ini ada dua komponen utama yaitu IC CMOS 4082 (gerbang AND) dan IC CMOS 4072 (gerbang OR).
Di samping itu juga ada sebuah transistor (BD139) yang berfungsi sebagai saklar otomatis untuk
menggerakan relai untuk kemudian mengumpankannya pada sisi output. Sistem output, merupakan
bagian terakhir dari rangkaian sistem alarm ini. Bagian ini berupa LED sebagai indikator bahwa sistem
berfungsi dengan baik pada setiap zona pengamanan dan 7-segmen masing-masing zona akan menyala
stabil di ruang monitoring. Sedangkan bentuk output sebagai respon adanya kebakaran ditandai dengan
menyalanya LED indikator pada zona terkait dan 7-segmen akan menyala berkedip-kedip (astabil) di
ruang monitoring, sirene kebakaran akan diaktifkan oleh relay dan alat pemadam api juga akan aktif (hal
ini disimbolkan dengan sebuah motor d.c/kipas yang berputar). Untuk merespon terjadinya tindakan
pencurian sirene pencurian akan aktif. Dengan melihat dan mendengarkan output yang ada petugas
pengamanan gedung dapat segera memberikan tidakan yang tepat dan cepat terhadap kasus-kasus
tersebut.
Rangkaian sensor maling
+
Gamba Rangkaian sensor kebakaran pada Zona I
Rangkaian sirene