Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Lecturers need to realize that English is not merely a communication tool but also
an important part in their daily activities. The needs of English is connected to
motivation and language globalization. The improved motivation is based on the
increased needs of studying English which underlie the willingness to invest time
and effort to learn the language. As the globalized language, English dominates the
use of written communication in the internet which is functioned as one of the
sources of information and needed by the lecturers in the academic and nonacademic activities. This paper presents an argument that lecturers need to study
English because of self improvement, professional development and transfer
knowledge as well as understanding language in the internet. These three reasons
enable the lecturers to consistently undergo the long process of learning English
which is followed by the need to maintain successful language learning. This is a
library research coupled with the analysis of trends in language learning. The
result shows that in the long process of language learning, the lecturers should
create instrumental motivation as pragmatical reason so that learning English
becomes more effective especially in implementing the Higher Learning Triad of
Duties.
Abstrak
Dosen perlu menyadari bahwa bahasa Inggris bukan hanya berfungsi sebagai alat
komunikasi tetapi juga menjadi bagian yang penting dalam kegiatan sehari-hari
mereka. Kebutuhan akan bahasa Inggris dapat dihubungkan dengan motivasi dan
globalisasi bahasa. Motivasi yang meningkat didasarkan pada meningkatnya
kebutuhan akan pembelajaran bahasa Inggris yang mendasari keinginan untuk
meluangkan waktu dan usaha untuk belajar bahasa tersebut. Sebagai bahasa
global, bahasa Inggris mendominasi penggunaan komunikasi tulis di internet yang
juga berfungsi sebagai salah satu sumber informasi dan dibutuhkan oleh dosen
dalam kegiatan akademis maupun non-akademis. Makalah ini membahas
pandangan bahwa dosen perlu belajar bahasa Inggris karena peningkatan diri,
peningkatan profesional dan alih pengetahuan sekaligus juga agar mampu
mengerti bahasa yang digunakan di internet. Ketiga alasan ini memampukan
dosen untuk secara konsisten menjalani proses panjang pembelajaran bahasa
yang diikuti dengan kebutuhan untuk mempertahankan pembelajaran bahasa
yang berhasil. Makalah ini merupakan suatu studi kepustakan yang digandengkan
dengan analisis kecenderungan yang sedang terjadi pada pembelajaran bahasa.
Page 1 of 22
Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa dalam proses panjang pembelajaran
bahasa, para dosen perlu mempunyai motivasi instrumental sebagai suatu alasan
pragmatis sehingga pembelajaran bahasa Inggris menjadi lebih efektif terutama
dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
PENDAHULUAN
Hampir setiap orang mengetahui pentingnya bahasa dalam kehidupan
keseharian, tetapi tidak setiap orang menyadari betapa pentingnya bahasa
Inggris dalam kehidupan masa kini. Sebab dengan memiliki kemampuan
bahasa Inggris atau bahasa asing lain, seseorang dapat mengakses
informasi langsung dari sumbernya dengan lebih mudah. Merupakan suatu
kebiasaan yang baik bagi masyarakat untuk mengetahui sesuatu langsung
dari sumber aslinya sehingga salah pengertian dapat dihindari. Dengan
demikian bahasa Inggris bukan saja berfungsi sebagai sumber informasi
tetapi juga merupakan alat komunikasi yang perlu diketahui dan diterima
oleh semua orang hampir di seluruh pelosok dunia.
Seberapa besar usaha yang diupayakan untuk mempelajari bahasa
tersebut
menentukan
motivasi
yang
bersangkutan
dalam
proses
terapan
mengungkapkan
memengaruhi
proses
sikap/minat,
motivasi,
bahwa
pembelajaran
gaya
belajar,
ada
tersebut
banyak
antara
kepribadian,
hal
lain:
strategi
yang
bakat,
belajar,
1985; Cooper, 2002). Dari semua hal tersebut maka motivasi merupakan
hal yang paling penting kedua setelah bakat dan yang sangat memengaruhi
proses pembelajaran bahasa asing terutama pada individu yang telah
dewasa (Gardner & Lambert, 1972). Proses tersebut adalah proses panjang
yang membutuhkan suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk
tetap konsisten dan fokus pada apa yang dipelajari (Drnyei, 2005;
Sternberg, 2002) sehingga proses tersebut dapat berhasil dengan baik.
Ada dua hal penting yang diperlukan untuk mempertahankan
motivasi dalam proses pembelajaran bahasa. Kedua hal tersebut berasal
dari luar dan dalam diri pembelajar yaitu kebutuhan akan belajar bahasa
yang jelas (clear needs analysis) dan fasilitas pembelajaran bahasa
(language teaching facilities) yang memadai (Lakawa, 2007). Apabila kedua
hal ini dapat dipenuhi maka proses pembelajaran dan pengajaran bahasa
diharapkan dapat berhasil dengan baik.
Dalam makalah ini, saya akan membahas peran bahasa Inggris bagi
dosen dengan menghubungkannya pada motivasi dan globalisasi bahasa
serta bagaimana para dosen dapat meningkatkan motivasi mereka dalam
mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa dunia.
Peningkatan motivasi
PEMBAHASAN
Motivasi dan Globalisasi Bahasa
Dunia yang hampir tidak berbatas lagi mendorong setiap orang untuk
mengetahui bahasa lain agar dapat saling terhubung dengan bagian dunia
lain dan agar dapat mengakses berbagai informasi dengan lebih mudah. Hal
ini berkaitan dengan globalisasi bahasa (Drnyei, et al, 2006) dimana
kemajuan dibidang telekomunikasi dan saling ketergantungan dibidang
ekonomi dan keuangan di seluruh dunia menuntut setiap individu
meningkatkan
kemampuan
agar
tidak
ketinggalan.
Peningkatan
memperoleh
pekerjaan
kemampuan
sesuai
yang
diinginkan,
atau
meningkatkan
profesional.
Globalisasi sangat erat kaitannya dengan faktor ekonomi misalnya
meningkatnya
pengaruh
perusahaan-perusahaan
multinasional
dan
asing/bahasa
Inggris.
Karena
pentingnya
dimensi
linguistik
dalam
Page 5 of 22
meminjam
istilah
Norton
(2001)
suatu
kelompok
yang
demikian,
proses
globalisasi
bahasa
Inggris
sangat
bervariasi dari satu negara dengan negara yang lain sesuai dengan tingkat
integrasi global dalam bidang ekonomi dan bagaimana status dan
penggunaan
bahasa
Inggris
di
negara
tersebut.
Misalnya
Sonntag
sangat penting membahas akibat dari kontak inter kultural antar individu
terutama di negara-negara yang sangat kental dengan masyarakat multi
kultural.
motivasi
dalam
pembelajaran
bahasa
kedua
telah
dikembangkan dan diteliti oleh Gardner & Lambert sejak tahun 1950an di
Kanada sebagai tempat asal mereka yang merupakan laboratorium
kehidupan nyata dari masyarakat multi kultural sebagai penutur bahasabahasa besar yaitu bahasa Inggris dan bahasa Perancis (Gardner &
Lambert, 1959). Kedua penutur bahasa ini saling bersinggungan dalam
kehidupan keseharian masyarakat multi kultural di Kanada. Mereka
mengungkapkan bahwa ada dua jenis motivasi yang sangat memengaruhi
seseorang dalam belajar bahasa kedua yaitu motivasi instrumental dan
integrative (Gardner & Lambert, 1959).
Page 8 of 22
yang dikembangkannya
tentang pentingnya
peran
Mahon, 2001; Csizer & Drnyei, 2005; Lakawa, 2007) yang membuktikan
bahwa dikotomi ini membantu proses pembelajaran bahasa kedua secara
konsisten.
Dalam
hal
pentingnya
pembelajaran
bahasa
Inggris
di
bahasa
dapat
berupa
self
improvement,
professional
belajar mengajar materi yang menjadi tugas pokok dari tiap-tiap dosen.
Dengan pemahaman yang jelas akan pentingnya bahasa Inggris, para dosen
seharusnya mampu menjalani proses pembelajaran bahasa tersebut dengan
lebih fokus.
saling terkait akan dibahas pada bagian berikut ini secara berurutan.
-
Self improvement
Page 10 of 22
meningkatkan
budaya
membaca
Indonesia.
Page 11 of 22
pada
masyarakat
mengembangkan
kebiasan
perlu
terjadi
apabila
para
pelaku
budaya
tersebut
dapat
dengan
pembelajaran
motivasi
bahasa
instrumental,
Inggris
karena
para
dosen
dapat
kebutuhan
untuk
jumlah penduduk lebih kecil dari Indonesia dapat mengikutkan 218 dari
anggota masyarakat untuk mengikuti tes TOEFL dengan nilai yang cukup
yang baik 536.
Rank
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Country
Philippines
India
Sri Lanka
China
Nepal
Indonesia
Pakistan
Malaysia
South Korea
Vietnam
TOEFL candidature
92
30658
57
70760
71
87
6274
218
6166
531
Average score
584
583
571
562
560
545
542
536
535
530
dan
melakukan
langkah-langkah
yang
signifikan
untuk
Page 15 of 22
Apabila kita berbicara tentang internet maka yang menjadi acuan dan
perhatian dari para sosiolog, komentator politik, pakar ekonomi, dan pihakpihak lainnya adalah dampak negatif dari internet pada masyarakat umum
misalnya pornografi, hak kekayaan intelektual, wilayah pribadi, keamanan,
kriminal, dll (Crystal, 2001).
Sebagai bahasa dunia, bahasa Inggris mendominasi penggunaan
media komunikasi dalam bentuk bahasa tulis di internet. Dominasi dan
kepopuleran bahasa Inggris membawa dampak yang positif dan negatif bagi
perkembangan bahasa ini sebagai bahasa global. David Crystal (2001)
merupakan orang pertama yang menyusun buku tentang hubungan bahasa
dengan internet.
Kemudian,
selain
kalimat
yang
tidak
sesuai
dengan
kaidah-kaidah
Sejalan
informasi
dengan
dalam
perkembangan
bahasa-bahasa
teknologi
tertentu
dan
maka
kebutuhan
multibahasa
akan
dan
Ranking
Language
Number of pages
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
English
German
Japanese
French
Spanish
Swedish, Italian, Portuguese
Dutch, Norwegian, Finnish, Czech,
2.722
147
101
59
38
35,31, 21
20, 19, 14, 11, 9,
Corrected
percentage
82.3
4.0
1.6
1.5
1.1
0.6, 0.8, 07
0.4, 0.3, 0.3, 0.3,
8, 4
web
menciptakan
web
dalam
bahasa-bahasa
lain
sesuai
Page 18 of 22
PENUTUP
Kesimpulan
1. Para dosen di perguruan tinggi harus menyadari benar arti dan peran
bahasa Inggris dalam dunia akademis yang sangat dinamis dan
berkembang dengan cepat.
2. Kesadaran akan pentingnya bahasa Inggris lebih dikarenakan adanya
kebutuhan
yang
mendesak
untuk
meningkatkan
kualitas
diri
Page 19 of 22
B.B. Kachru (ed.). The Other Tongue: English accross Cultures (pp.
19-26). Urbana, IL: University of Illinois Press. 1992.
Gardner, R.C. & Lambert, W. E. (1959). Motivational Variables in Second
Language Learning. Canadian Journal of Psychology, 1959, 13, 266272.
Gardner, R.C. & MacIntyre, P.D. An Instrumental Motivation in
Language Study. Who Says it isnt effective? Studies in Second
Language Acquisition, 1991, 13, 57-72.
Gardner, Robert C. Social Psychology and Second Language
Learning: The Role of Attitudes and Motivation. London: Edward
Arnold. 1985.
Gardner, Robert C. Integrative Motivation and Second Language
Acquisition. dalam Zoltn Drnyei & Richard Schmdt (Eds). Motivation
and Second Language Acquisition (hal. 1-19). Hawai, USA; University of
Hawaii Press. 2001.
Gass, Susan M & Selinker, Larry. Second Language Acquisition: An
Introductory Course. London, GB: Lawrence Erlbaum Associates,
Publishers. 2001.
Kassabgy, O. Attitudes and Motivation in Foreign Language Learning:
A Study Made on a Sample of Egyptian Adult Learners. Unpublished
Masters Thesis, The American University in Cairo, Egypt. 1976.
Kindler, Michael. English in Asia: The Case of Japan. In Wayne
Sawyer & Eva Gold (Eds). Reviewing English in the 21st Century (hal.
159-164). Melbourne, Australia: Phoenix Education. 2007.
Kuiper, Koenraad & Allan, Scott W. An Introduction to English
Language: Sound, Word, and Sentence. London, GB: Macmillan Press,
Ltd. 1996.
Lakawa, Agustin Rebecca. Revisiting Motivation in ESP Mass
Education (An Action Research Study at Trisakti University in JakartaIndonesia). Disertasi PhD dalam bidang Linguistik Terapan pada
School of Languages and Comparative Cultural Studies, the University
of Queensland, Australia. 2007.
Mahon, R. Motivation and Second Language Acquisition. Tesol
Page 21 of 22
Page 22 of 22