Professional Documents
Culture Documents
power yang tegangannya tidak seimbang akan menyebabkan tidak seimbangnya arus
yang mengalir menuju belitan stator motor. Meskipun persentase ketidakseimbangan
tegangan tersebut kecil (Percent Voltage Unbalance) namun dapat menimbulkan
persentase ketidakseimbangan arus yang mengalir ke belitan stator motor menjadi
besar, sehingga dapat meningkatkan kenaikan temperatur motor yang pada kahirnya
bisa menyebabkan gangguan pada motor.
Sebaiknya tegangan yang diinputkan kemotor harus secara merata, jika tegangan tidak
seimbang (Voltage Unbalance), hal ini juga akan menyebabkan penurunan daya motor
yang sebanding dengan persentase ketidakseimbangan tegangan suplai tersebut, seperti
grafik pengaruh voltage umbalance (tegangan tidak seimbang) terhadap penurunan
daya motor dibawah ini :
Misalnya, sebuah motor tiga-fase dengan daya 100 kW beroperasi dengan tegangan
input 380, 372 dan 395, maka Percent Unbalance dari teganan input motor adalah :
diterapkan pada terminal motor berjalan
Bila dilihat dari grafik : Percent Voltage Unbalance pada titik 3,9 %, alan membuat Faktor
Derating menjadi sekitar 0,84 yang berati sekitar 84 kW terhdap Rated Pwer Motor 100
kW. Hal ini menandakan bahwa dengan Percent Unbalance sekitar 4 %, motor100 kW
hanya bisa dibebankan sekitar 84 kW utuk mencegah kerusakan motor tersebut.
Kondisi berikut ini bisa terjadi pada sebuah motor yang disuplai dengan variasi tegangan:
1. Variasi tegangan (turun - naik) ketika motor beroperasi pada rated bebannya
akan menyebabkan kenaikan temperatur pada motor. Hal ini dapat
memperpendek umur isolasi motor tersebut.
3. Torsi (torque) Pada Motor - Secara umum torsi (torque) merupakan gaya yang
digunakan untuk menggerakan sesuatu dengan jarak dan arah tertentu.
Dari penjelasan tersebut , maka rumusan untuk torsi dapat diturunkan menjadi :
4. = F . l
5. dimana : = Torsi (Torque), Newton meter (N.m);
F =Gaya penggerak, Newton (N)
l = jarak, meter (m)
6.
Sedangkan hubungan torsi (Torque) terhadap daya (power) pada sbuah motor adalah :
7. P = dimana : = Kecepatan sudut, radian/detik (Rad/s)
P = daya atau power, watt (W)
8.
Untuk motor listrik, rumusan untuk kecepatan sudut adalah :
9. = 2 n / 60
dimana : n = Kecepatan putaran motor (rpm)
10.
Dari ketiga persamaan diatas dapat dilihat bahwa power yang dibutuhkan oleh motor
sebanding dengan besarnya torsi yang dihasilkan pada kecepatan putaran tertentu.
Pada pemilihan sebuah motor, biasanya terdapat dokumen mengenai karakteristik torsi
motor tersebut yang menunjukan performace motor saat dioperasikan sbb :
Type Torque(Torsi)
Nama Lain
Keterangan
Minimum Torque
0.8 - 1.2 pu
Tip-Up Torque
1.8 - 3.0 pu
Running Torque
Always 1.0 pu
Accelerating Torque
(Torsi)
Varies
Varies
Varies