You are on page 1of 11

http://ac-zzz.blogspot.

com/

AKU INGIN SEPERTI LAKI-LAKI

Hak Cipta 2008, 2009 Dirgita Devina (dirgitadevina@yahoo.co.id)


Lisensi: CC-by-NC-ND
Rating: Remaja

Mengapa?Karenaakutidaksepertilakilakipadaumumnya.Wajah
itu,penampilanituyangterpantulpadapermukaancermin,membuatku
engganmeninggalkankamar,apalagiharusberadadiluarrumah.
Maka, kubiarkan Ayah dan Ninda berlamalama menungguku di
mobil.Akutidakinginikutbersamamerekakekampus,salahsatutempat
yangpalingakuhindari.
Kemarin,akumengalamihal burukditempatitu.Diharipertama
kuliah, aku harus bertemu seseorang yang kuanggap penjahat semasa
SMA.Seseorangyangselalumemperolokkeadaanku.
Kali ini, ia membawa temantemannya yang baru dan kembali
mempermalukanku dengan mengatakan bahwa aku ini banci. Lakilaki
yang kejantanannya telah hilang, lakilaki yang ingin keluar dari
kodratnya.
Hatikupanas.Darahkuterasamendidih.Tampaknya,sudahtibasaat
dimanaorangyangtelahlamakubencimendapatsebuahpelajaranyang
begituberharga.
Kepalan tanganku telah siap dan mulutnya telah masuk dalam
sasaran tinjuku. Tapi begitu hendak aku luncurkan, tanganku terkunci.
Ninda menggenggam kedua lengan tanganku dengan erat. Gadis yang
menguasai karate dan silat tersebut semakin memperparah keadaanku.
Aku semakin dipermalukan. Lakilaki yang berlindung di bawah ketiak
wanitakatanya.
Begitulahjikaibumuseorangyangtidakwaras!TelunjukRikotepat
ke arah mukaku yang memerah, panas menahan marah yang semakin
memuncak.Nyarisakudapatmelepaskandiri,tetapiNindamasihbelum
maumelepaskancengkeramannyadikedualenganku.

Sebaiknya,kaututupmulutmu!Apakautidaktahubahwamulutmu
itu bau sekali? Ninda membalas. Suaranya yang lantang menarik
perhatiansekitarnya.
MukaRikosontakmerahpadam.Matanyamendelik.Berani...?
Ninda membalas dengan kepalan tangan teracung. Disambut oleh
sorakan temanteman Riko lengkap dengan tepuk tangan. Sepertinya,
merekasenangmendapatancamanitu.Padahal,merekabelumtahubahwa
kepalan tangan Ninda telah tiga kali memakan korban, ketigatiganya
adalahwajahRiko.
Hajar,Rik!Hajar!
Rikomengangkattangan.Temantemannyaberhentiberseru.Ialalu
berputardanpergi.Temantemannyamenjadiekor.
Mengapatidakkauhajarsajagadissokjagoitu,Rik?
Tidak usah. Jika aku menghajar yang perempuan, aku juga harus
menghajaryanglakilaki.Danituakanmembuatmerekasemakinaneh.
Yangperempuannanti malahbisamenghamilidanyanglakilakimalah
bisadihamili.
Tawa mereka meledak. Dan di selasela tawa itu, aku mendengar
Nindaberkata,Akurasa,ibunyayangtidakwaras.
Katakata itu, meskipun ditujukan kepada Riko, tetap membuatku
sakit. Air mataku meleleh tanpa dapat kutahan. Tanpa banyak berkata,
aku bergegas pergi. Aku tidak menghiraukan pesan Ayah yang akan
menjemput jika kami menelepon. Yang kupikirkan hanya pulang,
secepatnyapulangdanmemperlihatkanairmatakukepadaIbu.
Aku menaiki sebuah angkutan umum. Penumpangnya yang nyaris
penuh bertambah olehku, lalu ditambah Ninda yang berhasil menyusul.
Napasnyaturunnaiktakkaruan.Iatelahberlariberpuluhpuluhmeter.Ia
sempatkehilanganjejaksebelumakhirnyamenemukankuterlihatmenaiki
angkutanumum.
Akumenangis.Masihmenangis.Airmatakumasihbelumjugadapat
berhenti.
Kenapa,Dik?tanyaseorangibu.
Akubergegasmengesatairmata.Namun,tetapsajaterusmengalir.
Melihatkukewalahan,ibuitumengunjukkanselembartisu.
Pakaisaja,Dik.Sayamasihpunyatigakotaklagi.Bolehmintajika
masihkurang.

Akuhanyatercenung,sementarapipikusemakinbasah.Nindayang
melihatku tidak berbuat apaapa, segera mengambil alih. Ia mengambil
tisu itu untuk kemudian memberikannya kepadaku. Dan aku
mengambilnyaraguragu.
Masalahlakilaki,ya?bisikibuitukepadaNinda.Kebetulanmereka
dudukbersebelahan.
Ninda balas mengangguk. Aku menangis sejadijadinya di balik
lembarantisuyangtelahbasah.Dalamhati,akubertanya,Apakahaku
telahbenarbenarsepertiwanita?Ibuitumemberikutisu,danpenumpang
laintidakberbisikbisik,seolaholahmenggunjing.Merekasepertimelihat
sesuatuyangtelahlumrah.Seoranggadisyangmenangis.

***

Jikabenci,mengapaharuskautatap?Sebuahsuarayangkukenal
membalikkan tubuhku. Itu Ninda, satusatunya teman yang kumiliki
hingga sekarang. Hanya ia yang tersisa setelah penampilanku berubah
anehsepertiini.Iaternyatamenyusulkekamar.Kauhanyaakansemakin
membenci dirimu jika kau terlalu suka menatap dirimu di cermin. Apa
waktu dua tahun tidak cukup untuk membuatmu terbiasa dengan
penampilanitu?
Dua tahun.... Seratus tahun pun rasanya tidak akan dapat
membuatku terbiasa dengan penampilan ini. Meskipun penampilan ini
sangatdekatdenganseseorangyangkukenalbaik.
Aku lalu hanya menggeleng dan menjawab, Meskipun aku tidak
menatapdirikudicermin,akumasihbisamenatapdirikudimanamana,
terutamadarimataorangorangyangakujumpai.
Ninda diam sekejap. Sudahlah.... Sekarang, lebih baik kita segera
berangkat ke kampus. Kasihan ayahmu. Beliau telah lama menunggu.
Mesin mobilnya juga telah lama menyala dari tadi. Ingat, BBM sudah
mahal.
Akutidakinginkekampus.Akutidakinginkuliahjikapenampilanku
tetapsepertiini.
Akutahuitu.Kautelahseringmengatakannyapadakudankaujuga
telahseringmengatakannyapadaibumu.
3

Lalu,Nindamenolehkebelakang.AkubarusadarbahwaIbuadadi
sana,yangkinitengahmenangisdalampelukanAyah.Ibukemudianpergi.
Pasti memuaskan hatinya untuk menangis di kamar. Ayah menatapku
seakanmemintauntukmenurut.
Akutakberkutik.JikaIbusudahmenangis,apabolehbuat.Iniadalah
keinginannya dan ia adalah orang yang paling rapuh di keluarga kami.
Ialah yang paling menginginkanku melanjutkan sekolah ke perguruan
tinggi,tanpamemperbolehkankumerubahpenampilan.SementaraAyah,ia
selaludalambimbang.
Kini,akulagilagiharusmenurut.Samasepertiduatahunlalu,ketika
akuharusmenggantikanseseorang.
Baiklah....AkumelangkahmeninggalkankamardiiringiolehNinda.
Kamimenujumobildandudukdikursibelakang.Ayahmenyusulsetelah
memberitahukankabargembirainikepadaIbu.Iadudukdikursidepan
dan mulai menjalankan mobil yang mesinnya telah begitu panas. Entah
sudahberapalitermenghabiskanbensin.
Dalam perjalanan, aku hanya diam. Kepalaku bersandar pada kaca
jendela pintu mobil sebelah kiri. Rambut yang begitu panjang menutup
sebagianwajahku.
Kubiarkan Ninda mengoceh tanpa kugubris. Ia mencoba menghibur
denganmengatakanbahwajikaakutidakdapatbersaingdenganlakilaki
soalkekuatanfisik,akubisabersaingdenganwanitasoalkecantikan.
Pandang ke sini! Ia memutar daguku. Ia ternyata telah
mempersiapkan sebuah cermin bundar yang mungil di samping kiri
wajahnya. Lihat, kau lebih cantik dariku! Pasti banyak wanita yang iri
kepadamu,karenamerekakalahcantikolehseoranglakilaki.
Aku segera membuang muka dan kembali bersandar. Itu wajah
kakakku,bukanwajahku...,ucapkudalamhati.
Kubiarkan Ninda kecewa. Usahanya untuk menghiburku kembali
gagal. Ya, yang baru saja menurutnya adalah cara menghibur, selalu
melihatdarisisibaiknya.
Lihatkemarin,kautidakdianggapaneholehorangbanyakdidalam
angkutanumum.Merekahanyamenganggapmuseoranggadisyangwajar
kalaumenangis.HanyaRikoyangmenganggapmuaneh,bersamateman
temannya yang tidak waras itu. Jika Riko yang menangis, lain lagi
ceritanya. Riko menangis darah, penumpangpenumpang itu mungkin
hanyatertawa.MerekabarusimpatiketikaRikopingsankarenakehabisan
darah.

Tetapi, aku tidak pernah sependapat soal itu. Penampilan ini


mengungkungku. Semenjak berpenampilan seperti ini, aku harus dapat
menjagasikap.Akutidakbisabertindakkasarsembarangan.
SepertiyangpernahterjadiketikaakududukdikelasXII.Jampulang
sekolah, aku balas dendam dengan seorang teman Riko yang sering
mengolok dan mengatakan bahwa ibuku bukanlah orang yang waras.
Pukulanku tepat mengenai wajahnya dan tepat di depan mata Ibu.
Pulangnya, aku dinasehati habishabisan. Ibu tidak ingin melihat anak
gadisnyaternodaiolehsifatkasarku.
Rasanya,akutelahmenjaditubuhoranglain,tubuhkakakkusendiri.
Mungkin, ini adalah balasan karena aku sering berbuat tidak baik
kepadanya. Aku sering membuatnya kaget, meskipun tahu ia memiliki
jantung yang lemah. Oleh karena itu, ia menjadi anak yang paling
dilindungiolehIbu.IbutidakinginKakAnitamemilikimasalahdengan
jantungnya.
Hingga di suatu hari di libur sekolah dua tahun silam. Aku masih
ingatketikasebuahtrukmeluncurkearahmobilkami,dibawahterpaan
hujan lebat. Truk itu tak terkendali dan menghantam mobil kami.
Selebihnya,akusadardirumahsakitdenganlukayangcukupparah,dan
mendengar kabar bahwa Kak Anita tidak tertolong. Itu membuat Ibu
sangatterpukul.
Hampir dua bulan, aku baru dapat bersekolah. Namun terlebih
dahulu,akuharusmemotongrambutkuyangterlampaupanjang.Mereka
ternyatatidakkehilangankesuburan,meskiselamainiakuterbaringsakit.
Rambutku justru tumbuh panjang, hingga cukup membuat Ibu
menganggapkusebagaiKakAnita.
AkudanAyahsontaktersadar.Penampilankukinilebihmiripdengan
saudara kembarku tersebut. Gawatnya, itu membuat Ibu kembali jatuh
dalammasalalu.Padahal,iabarumulaimencobamenerimakepergianKak
Anitaduapekanini.
Ibu tidak setuju dengan rencanaku untuk memotong rambut.
Sementara aku berkeras. Tiap siswa tidak diperkenankan bersekolah
denganrambutgondrong.
Tapi....MataIbuberkacakacadanmendadakiapergimeninggalkan
kami. Ia memuaskan hatinya menangis di kamar. Ayah pergi membujuk
danrencanakuterpaksaditunda.
Haripertamadisekolah,rambutkumenjuntailurushampirsebahu.
Aku hanya mendapat teguran agar aku menjaga sikap. Aku mendapat
keringanankarenaAyahtelahberbicaradenganpihaksekolah.

Pulangnya,akusinggahditempatcukurrambuttepijalan.Rambutku
dipangkas.KedatangankudirumahdisambutIbudengankebingungan.,
DimanaAnita...?
Sekarang,Ibutambahparah.Iatidakmaumakandanakhirnyajatuh
sakit.IasangatinginAnitakembalihadirdihadapannya,meskiiasendiri
sadar bahwa putri tercintanya tersebut telah lama pulang ke pangkuan
Sang Pencipta. Hanya dengan melihat Anita berada di sampingnya, ia
merasamasihdapatmenjagasangputri.
KarenakeinginanIbuyanganeh,orangorangbahkankeluargakami
sendiri,berkatabahwaIbutelahgila.Apakahkarenakejadiannaasitu?
Mungkinsaja.Karenaakujugamerasakanadayangberubahpadadiriku.
Akupendiam.Gawatnya,ituadalahkepribadianKakAnita.
Apakahotakkutelahrusak?
Kian hari, kondisi Ibu kian memburuk. Ayah sempat memberi usul
untuk mengenakan rambut palsu. Tapi kutolak mentahmentah. Aku
merasabodohdenganbendatersebut.Akulakilaki.
Kalau begitu, biarkan saja rambutmu kembali terurai seperti
kemarin. Demi ibumu. Ayah akan mencoba untuk meminta pengertian
kepadapihaksekolah.
Tapi....
Kaulakilaki.MeskisekarangpenampilanmusepertiAnita,lambat
launkauakantetapsepertilakilaki.Kumismubisatumbuhdansuaramu
akan membesar. Dengan cara ini, Ayah harap kau dapat sedikit demi
sedikitmenggiringibumuuntukdapatmenerimakepergianAnita.
Padasaatitu,akupercayasaja.Akumenuruthinggaakubenarbenar
merasaitusebuahkebohonganyangbesar.Hinggasekarang,wajahkutetap
semulusdulu.Bahkanpitasuaraku,rasanyasemakinmengencang.Justru
inilahyanglebihmengukuhkankulagisebagaiKakAnitadimataIbu.

***

Terasa sangat berat untuk menjejakkan kaki di kampus. Jika saja


bukan Ninda yang menarikku, aku mungkin akan tetap mematung di
tempatdimanaAyahmenurunkankami.
6

Bersikapwajar.Tidakseisikampustahutentangjatidirimu.
Tapi,kamitampaknyamemangharusbertemudengansipenjahatitu
kembali.Iadantemantemanbarunyamencegatjalankami.
Tidakusahrepotrepotuntukmenyembunyikanjatidirimu.Karena
dalamwaktudekat,seisikampusakantahusiapadirimu.Danmulaisaat
ini,kautidakakanbetahdisini.Sebagaipermulaan....
Riko menunjukkan selembar kertas kepada Ninda. Ninda
merampasnyadanmembacaapayangtertulis.
Dasartidakpunyahati!Kauinginmengeksposetemanku?
Ituhanyauntukedisimingguini.Untukedisiminggudepan,akan
kumuatsemuanyalebihgamblang.Akuinginorangorangpenasaran.
Kautakkanberhasil!
Selamaini,akuselaluberhasilmembuatkalianmenjadipecundang.
Nindamenyiapkankepalannya.
Inginmenghajarku?Pikirkanlagijikakautidakinginkamikeroyok.
Pengecut!
Ninda..., sebaiknya kita pergi. Aku mencoba melerai. Orangorang
sudah mulai memperhatikan kami dan aku takut rahasiaku akan bocor
lebihawal.
Yap,pergisajadengansetengahwanitaitu!
Deg! Jiwa lakilakiku terpanggil. Aku maju ke depan. Kau ingin
merasakanpukulanku?
Akuyakin,pukulanmuselembutbelaiantanganbayi.
Giliran Ninda mencoba menarikku untuk menjauh. Ia sudah sadar
dengansituasiyangakankamihadapi.
Aku bisa membeberkan rahasiamu sekarang. Dan malumu takkan
tertanggung.Kaumemilikiibuyang....
Hentikanucapanmu!Pekikankuberhasilmenarikperhatianorang
orang.Semuaberhentidanmenoleh.Saatitu,akutersadar.Tampaknya,
semuaakantahurahasiaku.Tapi,akuterlanjurkesaldenganpemudadi
hadapanku.Rikotersenyummelecehkan.
Dan mendadak, tanganku bergerak merangkul pundak Riko. Aku
menciumnya.MataNindaseakanmaucopotmenyaksikanbibirkamiyang
salingmenyatu.

**TAMAT**

http://www.dirgitadevina.web.id

Tentang Penulis

Dirgita Devina (atau hanya Dirgita) adalah nama pena dari Citra Paska.
Hampir semua kegiatannya adalah menulis. Mulai dari menulis cerpen,
novel, hingga terjemahan program-program bebas terbuka (free and open
source software).
Fiksi ilmiah dan laga adalah genre cerita yang paling sering dikembangkan
oleh Dirgita. Sementara tema yang paling sering diangkat, tidak begitu jauh
dari isu kemanusiaan.
Informasi lebih lanjut mengenai Dirgita bisa dijumpai di Rumah Tulis Dirgita
dan Dapur Dirgita.

Sekilas Lisensi

Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 Unported


Anda bebas untuk menggandakan maupun menyebarluaskan karya ini.
Dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Bukan untuk kepentingan komersial.
2. Tidak dalam kondisi diubah dari aslinya.
Lebih lengkap, lihat di http://www.creativecommons.org.

10

You might also like