Professional Documents
Culture Documents
PENYIAPAN DAN
PENYAJIAN DATA
KHUSNUL KHATIMAH J.
KKJ
[Pick the date]
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah Subhana Wa
Taalah, sehingga penyelesaian Makalah Judul: (Penyiapan dan Penyajian Data)
dapat diselesaikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan
hidayahnya bagi kita semua.
Makalah ini merupakan salah satu syarat guna memenuhi salah satu mata
kuliah wajib yakni Statistik dan Probabilitas. Di dalam makalah ini berisi tentang
pengetahuan dasar dari satistika dan probabilitas mulai dari definisi, sejarah , maupun
keterkaitan dengan bidang ilmu lain.
Penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya dan tiada manusia yang luput dari salah
dan khilaf. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga saran dan kritik
tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih tekun lagi belajar. Amin.
Makassar, 22 Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Mata kuliah statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika
seorang mahasiswa harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis
dan
menerapkan
ilmu
statistika
dalam
memecahkan
masalah-masalah
perilaku
konsumen,
sehingga
Jepang
mampu
menguasai
perekonomian dunia sampai saat ini. Sebelum melangkah lebih jauh kita harus tau
apa data itu, bgaimana penggumpulan dan penyajiannya.
B. Rumusan Masalah
1. Jenis-jenis data
2. Bagaimana Pembulatan angka?
3. Bagaimana Teknik Pengumpulan data?
4. Baimana pemeriksaan data?
5. Bagaimana Penyajian data
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Data
Keterangan atau informasi mengenai suatu hal bisa berbentuk kategori,
misalnya rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal dan sebagainya, atau bias juga
berbentuk bilangan. Dua bentuk informasi ini dinamakan data atau data statistik.
Data jenis pertama data kualitatif, yaitu data yang dikategorikan menurut
gambaran kualitas objek yang diperhatikan. Golongan data inididefinisikan
menurut sifat atau atribut, seperti sembuh, baik, gagal dan sebagainya.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif dan data nilainya
berubah disebut data pengubah. Dari nilainya data kuantitatif dapat dibedakan
atas data farik (peubah farik) dan data mahar (peubah mahar). Hasil yang
diperoleh untuk mencacah merupakan data farik, sedangkan hasil mengukur
disebut data mahar.
Menurut sumbernya, data dibedakan dua macam, yaitu data intern dan data
ekstern. Sebuah kantor mencatat segala macam kegiatan pegawai, pengeluaran
biaya, keadaan inventaris dll yang terjadi dalam kantor itu, hasil pencatatan itu
merupakan data intern . Dalam berbagai situasi, sebuah kantor juga memerlukan
data dari kantor lain atau institasi luar untuk digunakan sebagai data pembanding,
data ini disebut data ekstern.
Dilihat dari siapa yang mengumpulkan data itu, data dapat dibedakan atas
dua macam pula, yaitu data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan
langsung dari seorang responden di lapangan disebut data primer, sedangkan data
yang diambil dari data yang sudah dikumpulkan orang lain disebut data sekunder.
Untuk mendapatkan data sahih dan andal harus didapatkan dengan cara
bagaimanapun dan dari manapun. Kesahian dan keandalan ini sangat bergantung
kepada alat ukur, sampel dan prosedur pengumpulan data.
B. Pembulatan angka
Dalam perhitungan, terutama bilangan decimal, kita sering mendapatkan
angka yang berderet panjang seperti lambang bilangan
=3,141592654.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali dihadapkan dengan bilanganbilangan pecahan yang memiliki angka desimal dengan banyak angka di belakang
koma. Dengan alasan kepraktisan dalam penyajian data, kita diharuskan untuk
membulatkan bilangan-bilangan pecahan tersebut. Dalam Statistika terdapat
aturan-aturan pembulatan bilangan yang harus dijadikan acuan dalam mengolah
data satistika.
Terdapat tiga aturan pembulatan dalam statistika, yaitu :
Aturan 1 Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan kurang dari 5,
maka angka terkanan dari angka yang mendahuluinya tetap (tidak berubah)
Contoh : 50,16482 ton akan dibulatkan hingga dua angka di belakang koma
menjadi 50,16 ton angka yang harus dihilangkan adalah 482 dengan angka terkiri
4 (kurang dari 5). maka angka terkanan dari angka yang mendahuluinya (yaitu 6)
tetap (tidak berubah).
Aturan 2 Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih dari 5
atau angka 5 diikuti oleh angka-angka bukan nol semua, maka angka terkanan
dari angka yang mendahuluinya bertambah dengan satu. Contoh : 50,14652 akan
dibulatkan hingga dua angka di belakang koma menjadi 50,15 50,14501 akan
dibulatkan hingga dua angka di belakang koma menjadi 50,15 .
Aturan 3 Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan sama dengan
5 atau angka 5 diikuti oleh angka-angka nol semua, maka angka terkanan dari
angka yang mendahuluinya tetap jika angka tsb genap, dan bertambah satu jika
angka tsb ganjil. Contoh : 50,14500 akan dibulatkan hingga dua angka di
belakang koma menjadi 50,14 50,13500 akan dibulatkan hingga dua angka di
belakang koma menjadi 50,14.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai
sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan
pada setting alamiah (natural seting), pada laboratorium dengan metode
eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan lain-lain. Bila dilihat dari
sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer
dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang
tidak langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik
ingin
melakukan
studi
pendahuluan
untuk
menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/ kecil.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu
dipegang oleh peneliti dalam menggunakan teknik interview dan juga
kuesioner adalah sebagai berikut:
a. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang
dirinya sendiri.
b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar
dan dapat dipercaya.
c. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si
peneliti.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur, dan dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.
a. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi
apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah
disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi
pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai
pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat
menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan
material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan
lancar. Adapun contoh wawancara terstruktur tentang tanggapan
Mahasiswa terhadap pelayanan Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon:
1) Bagaimanakah tanggapan Saudara/I terhadap pelayanan yang ada di
PBA?
a) Sangat bagus
b) Bagus
c) Tidak bagus
d) Sangat tidak bagus
2) Bagaimanakah
tanggapan
Saudara/i
terhadap
pelayanan
yang
digunakan
hanya
berupa
garis-garis
besar
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa
prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut:
TABEL 2.1
KOMPOSISI PENDIDIKAN PEGAWAI
POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS BLOK M
Tingkat Pendidikan
Jumlah
S1
D3
SMTA
No
Bagian
Pemasaran
10
Akademik
Keuangan
Penempatan
10
24
Jumlah
No
Rangking
Nengwida
780
Harti
560
Nunung
440
Puspita
420
Iwan
300
500
untuk sangat kurang; 2 untuk kurang; 3 untuk cukup; 4 untuk baik; dan 5
untuk sangat baik. Hasilnya disajikan dalam table di bawah ini.
No
TABEL 2.3
TINGKAT KEPUASAN KERJA PEGAWAI
Aspek Kepuasan Kerja
Tingkat Kepuasan
Gaji
37.58
Insentif
57.18
Transportasi
68.60
Perumahan
48.12
Budaya Kerja
54.00
Sumber Data: Bidang Personalia
No Kelas
TABEL 2.4
DISTRIBUSI FREKUENSI
NILAI MATAKULIAH STATISTIKA 150 MAHASISWA
Kelas Interval
Frekuensi
10 19
20 29
30 39
40 49
31
50 59
42
60 69
32
70 79
17
80 89
10
90 99
Jumlah
150
K = 1 + 3,3 log n
Dimana :
K
log
= Logaritma
7
9
5
3
6
8
2
4
5
4
5
4
3
5
4
9
4
6
7
3
6
1
4
0
6
4
9
4
7
0
4
5
7
1
8
6
4
3
6
9
8
0
7
3
8
6
1
5
9
5
4
1
6
8
4
6
6
9
5
9
3
9
7
0
7
3
5
5
6
7
TABEL 2.5
PENYUSUNAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
DENGAN TALLY
No Kelas Kelas Interval Tally
Frekuensi (f)
1
10 19
20 29
IIIII I
30 39
IIIII IIII
40 49
31
50 59
60 69
32
70 79
17
80 89
IIIII IIIII
10
90 100
II
Jumlah :
150
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Kumulatif adalah tabel yang menunjukan jumlah observasi yang
menyatakan kurang dari nilai tertentu.
Kurang Dari
TABEL 2.6
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
NILAI STATISTIKA 150 MAHASISWA
Frekuensi Kumulatif
Kurang dari 20
Kurang dari 30
Kurang dari 40
16
Kurang dari 50
47
Kurang dari 60
89
Kurang dari 70
121
Kurang dari 80
138
Kurang dari 90
148
150
No Kelas
TABEL 2.7
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
NILAI STATISTIKA 150 MAHASISWA
Kelas Interval
Frekuensi
Relatif (%)
10 19
0,67
20 29
4,00
30 39
6,00
40 49
31
20,67
50 59
42
28,00
60 69
32
21,33
70 79
17
11,33
80 89
10
6,67
90 100
1,33
Jumlah :
100
3. Grafik
Selain dengan table, penyajian dta yang cukup popular dan komunikatif
adalah dengan grafik. Pada umumnya terdapat dua macamgrafik yaitu,: grafik
garis (polygon) dan grafik batang (histogram). Garfik batang ini dapat
dikembangkan lagi menjadi grafik balok (tiga dimensi). Suatu grafik selalu
menunjukkan hubungan antara jumlah dengan variable lain, misalnya
waktu.
a. Grafik Garis (polygon)
Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batangbatang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah.
4. Diagram Lingkaran (Piechart)
Diagram
lingkaran
adalah
penyajian
data
statistik
dengan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data merupakan sesuatu yang sangat penting dalam statistic, maka dari itu
kita harus memahaminya. Dua bentuk informasi ini dinamakan data atau data
statistik. Data jenis pertama data kualitatif, yaitu data yang dikategorikan menurut
gambaran kualitas objek yang diperhatikan. Golongan data inididefinisikan
menurut sifat atau atribut, seperti sembuh, baik, gagal dan sebagainya.
Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif dan data nilainya
berubah disebut data pengubah. Dari nilainya data kuantitatif dapat dibedakan
atas data farik (peubah farik) dan data mahar (peubah mahar). Menurut
sumbernya, data dibedakan dua macam, yaitu data intern dan data ekstern.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Muhammad. 2012. Dasar-dasar Statistika. Makassar: Andira Pubriser.
Dede,
Salim.
2013.
Aturan
Pembulatan
Dalam
Statistika.
Rezky.
2014.
Statistika.
https://rizkywahyuindriyani.wordpress.com
/tag/statistika-pemeriksaan-data-data-kualitatif-data-kuantitatif-populasisampel-jenis-data-datum-data-pengumpulan-data-penyajian-data/. Diakses 22
Maret 2015.
Jatmiko,
Dwi.
2014.
Contoh
Grafik.
https://rachmatul4212.wordpress.com/2013/01/28/teknik-
pengumpulan-data-dalam-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/.
Diakses
22
Maret 2015.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
_______. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Syafrial, Herry. 2012. Statistik Deskriptif. https://materimatakuliah.wordpress.com/
2012/10/29/statistika-bab-2/. Diakses 22 Maret 2015.