Professional Documents
Culture Documents
d. Taflap IV, pre-heating adalah pemanasan permulaan pada casting ring agar
adonan bahan tanam lebih kering.
e. Tahap V, wax elimination adalah penghilangan malam dart pola malam yang
tertanam dalam adonan bahan invesmen (yang ada di dalam casting ring).
f.
Tahap VI, heating adalah pemanasan casting ring (yang berisi adonan bahan
invesmen) sampai suhu tertentu.
g. Tahap VI, melting adalah pelelehan logam yang dtlakukan pada sprue - hold atau
fire clay.
h. Tahap VIII, casting adalah pengecoran lelehan logarn ke dalam ruang cetak
(mould space).
Apabila proses casting telah dilakukan maka akan terbentuk bangunan restorasi atau
rehabthtasi gigi dan bahan logam. Bangunan mi belum begitu baik untuk dipasang di
dalam mulut maka dilakukan finishing dan polishing.
Finishing adalah penyelesaian hasil casting dengan menghiIangkan ekses-ekses dan
bangunan hasil casting yang tidak perlu, sehingga terbentuk hasil casting yang baik
sesuai dengan restorasi atau rehabilitasi yang diinginkan.
Setelah finishing kemudian diIakukan polishing, yaitu meratakan, menghaluskan dan
mengkilapkan bangunan, sehingga menjadi baik sekali.
Crucible adalah bangunan seperti corong / kawah dari adonan invesmen, yang
terdapat disalah satu ujung casting ring berguna untuk tempat melelehkan logam.
g. Mould space / mold space adalah ruang cetak bekas pola malam setelah
dilakukan wax elimination dan pola malam (wax pattern).
h. Reservoir modul / reservoir former adalah bangunan dan malam yang berbentuk
bulat atau oval yang diletakkan pada sprue pin yang berguna untuk pembuatan
reservoir.
Reservoir adalah rongga / ruangan yang berbentuk bulat atau bulat bekas reservoir
modul, setelah dilakukan wax elimination.
Pengertian mengenai tahap tahap casting.
1. WAXING
Waxing adalah cara pembuatan pola malam (wax pattern)
Pola malam dibuat dengan tujuan untuk :
a. Mendapatkan suatu restorasi atau rehabilitasi gigi sesuai dengan ukuran dan
bentuk gigi yang direstorasi atau direhabilitasi.
b. Mendapatkan adaptasi yang baik dengan gigi yang direstorasi atau
direhabilitasi.
c. Mendapatkan hubungan yang baik dengan gigi tetangganya maupun gigi
antagonisnya.
d. Mendapatkan bentuk anatomi yang baik sesuai dengan bentuk restorasi gigi
atau rehabilitasi gigi.
Wax pattern berguna untuk membentuk ruang cetak (mould space) di dalam
bahan invesmen setelah malam dan pola malam (di dalam invesn) dihilangkan
(wax elimination).
Cara pembuatan pola malam ada 3 cara :
1. Cara langsung (direct).
Cara langsung ini dibuat seluruhnya di dalam mulut pasien, sehingga tidak
memerlukan die.
2. Cara tidak langsung.
Cara tidak langsung ini pola malam dibuat seluruhnya pada die, sehingga
pembuatannya diluar mulut pasien.
3. Cara langsung tidak langsung.
Pada cara ini mula-mula sebagian pola malam dibuat di mulut pasien untuk
mendapatkan oklusi yang baik, kemudian ditransfer ke die, dan dibuat pola
malam sampai selesai, sehingga cara ini dibutuhkan die.
Contoh :
a. cara langsung, misalnya pembuatan tumpatan inlai kelas I dan kelas V. (menurut
klasifikasi Black)
b. cara tidak langsung, misalnya pembuatan tumpatan inlai klas II, klas Ill, klas IV
(menurut klasifikasi Black), onlay, mahkota penuh (full crown) dan jembatan gigi
(crown and bridge).
Malam yang digunakan untuk pembuatan pola malam adalah casting wax atau inlay
wax yang berwarna biru atau hijau.
Jenis malam pola ada 2 tipe yaitu :
1. Tipe - I (tipe B) berguna untuk pembuatan pola malam secara langsung.
2. Tipe - II (tipe A) berguna untuk pembuatan pola malam secara tidak langsung
atau cara langsung tidak langsung.
Perbedaan kedua malam tersebut adalah mengenai setting time dan flow-nya.
Komposisi malam cor untuk inlay ini terdiri dari :
1. Malam paratin (paratin wax)
2. Gum dammar (dammar gum)
3. Malam karnauba (carnauba wax)
4. Beberapa bahan pewarna
Semua substansi ini merupakan bahan alamiah asli dan derivat dan mineral atau
tumbuhan tertentu. Malam parafin umumnya merupakan substansi utama, biasanya
konsentrasinya antara 40 % sampal 60 %.
Gum damar atau resin damar adalah resin alamiah derivat varitas pohon cemara. Ia
dibutuhkan malam paralin untuk mempertahankan kehalusan dinding ruang cetak
(mould space) dan untuk mengembalikan resistensi yang Iebih besar terhadap
kerapuhan dan penggumpalan. Malam karnauba bentuknya seperti serbuk yang
halus dan veritas pohon palm tropis. Mala mini cukuo kuat dan mempunyai titik cair
relatif tinggi.
Syarat-syarat casting wax untuk pola malam
Menurut American Dental Association Specincation (ADAS) No. 4
(cit.Peyton and Craig, 1971) menyatakan bahwa casting wax atau inlay casting
wax yang digunakan untuk pola malam harus mempunya syarat - syarat sebagai
berikut :
a. warnanya berbeda dengan warna jaringan disekitar gigi.
b. pada waktu dilunakan harus bersifat kohesit.
c. tidak mudah patah atau rapuh pada waktu dipotong atau diukir untuk
membentuk anatomi gigi sesual.
d. pada waktu dibakar atau dipanasi pada suhu tertentu harus habis tak tersisa
atau menguap semuanya tanpa meninggalkan bekas sedikitpun.
Universitas Gadjah Mada
2. SPRUING
Spruing adalah cara pembuatan sprue pin
a. Kegunaan sprue pin untuk :
1) Pembentukan Sprue di dalam invesmen.
2) Pegangan pola malam pada waktu investing.
b. Pembuatan sprue pin dapat dibuat dan bahan :
1) Logam
Sprue pin yang terbuat dan logam, maka sebelum dilakukan preheating
sprue pin diambil lebih dahulu. Untuk memudahkan pengambilan, sprue
pin logam dilapisi dengan malam.
Keuntungan :
Sprue pin yang terbuat dan logam apabila dilekatkan pada pola
malam, maka pegangannya lebih erat dan kuat.
Kerugiannya :
Sprue pin dan logam apabila tidak dilapisi malam, maka akan sukar
dikeluarkan atau dilepaskan dan pola malam sesudah investing.
2) Inlay casting wax seluruhnya
Sprue pin yang terbuat seluruhnya dan malam inlal (inlay casting wax)
maka pada wax elimination tidak perlu diambil karena sprue pin akan
hilang bersama - sama dengan pola malamnya.
Keuntungannya
1. Pada wax elimination sprue pin akan menguap bersama sama
dengan pola malamnya, sehingga tidak meninggalkan malam
sedikitpun dalam mould space.
2. Perlekatannya dengan pola malam kuat dan tidak mudah lepas.
Kerugiannya : Mudah patah, karena malam inlai apabila sudah keras
bersitat getas.
3) Plastik / resin
Sprue pin yang terbuat seluruhnya dan malam inlai (inlay casting wax)
maka pada wax elimination tidak perlu diambil karena sprue pin akan
hilang bersama - sama dengan pola malamnya.
Kerugiannya:
1. Sukar dilepaskan dan pola malam sesudah investing dan dibiarkan
tidak diambil pada waktu wax elimination.
2. bahan plastik / resin apabila dipanasi akan memuat lebih besar,
sehingga akan merusak dinding invesmennya.
Universitas Gadjah Mada
yang gerakannya vertikal maka diameter sprue pin kecil dan panjang serta
ditambah reservoir former / reservoir former karena pelelehan logam
dilakukan pada sprue hold (crucible). Pada sprue pin tidak harus ditambah /
dibuat reservoir modul. Untuk sprue pin yang diameternya besar tidak perlu
ditambah reservoir modul, tetapi sprue pin yang diameternya kecil perlu
ditambah reservoir modul. Ukuran panjang sprue pin juga tidak ada ketentuan
yang pasti, karena tergantung dan besar kecilnya dan bentuknya pola malam.
3. INVESTTNG
Investing adalah cara untuk menanam pola malam dalam bahan invesmen
Yang perlu diperhatikan pada investing :
a. Letak pola malam di dalam casting ring.
Pola malam letaknya harus ditengah tengah agar jarak antar pola malam
dan dinding dinding casting ring sama.
b. Jarak pola malam dan dasar casting ring terletak antara (6 - 8 mm)
Perbandingan antara air dan puder (w/p ratio) harus tepat. W/p ratio suatu
bahan invesmen tergantung dan petunjuk pabrik yang memproduksinya
sebagai contoh invesmen merek Duroterm w/p ratio-nya adalah 10 :
29, dan invesmen merek Durotreem wf p ratio-nya adalah 1 : 3.
yang titik cairnya lebih besar dan 10000. Bahan pengencernya adalah
liquit, yang merupakan satu paket dengan puder invesmennya.
c) Silicate bonded invesment materials adalah bahan invesmen yang
mengandung bahan pengikat silikon (silica). Invesment ini digunakan
pada proses casting untuk pengecoran logam yang titik cairnya lebih
besar dan 10000. Bahan pengencernya adalah liquit, yang merupakan
satu paket dengan puder invesmennya.
2. Berdasarkan titik cair logam yang di casting (dicor) ada 2 jenis invesmen,
yaitu :
a) Gypsum bonded invesment materials, digunakan untuk mengecor logam
yang mempunyat titik cair kurang dan 10000 C.
b) Phosphate / silicale bonded invesment materials digunakan untuk
mengecor logam yang mempunyai titik cair lebih dari 10000C
c. Cara Investing
Casting yang dilakukan di kedokteran gigi proses yang disebut lose wax proccess
terdapat 2 teknik investing, yaitu :
1. Manual (hand) investing technic
Teknik ini ada 2 cara, yaitu:
a) Single investing
Pada pninsipnya puder invesmen kering dicampur dengan air (aquades)
dengan w/p ratio tertentu. Kemudian diaduk selanjutnya dituangkan ke
dalam casting ring, apabila konsistensinya sudah baik. Selanjutnya pola
malam dimasukkan / ditanam kedalam casting ring yang
b) Double investing
Prinsipnya puder invesmen kering dibagi menjadi bagian, misalnya A dan
B. Bagian A dibagi menjadi 2 bagian, ialah bagian A1 dan A2. Bagian Al
dicampur dengan air (aquades) sampai rata dan bersifat encer.
Selanjutnya dengan kuas halus, adonan invesmen A, dioleskan pada
seluruh permukaan pola malam secara merata. Kemudian invesmen A2
yang kering ditaburkan diatas seluruh permukaan pola malam, yang telah
diolesi dengan invesmen A1 tadi, sehingga berbentuk seperti buah talok /
cherry. Pada invesmen B kering dicampur dengan air diaduk sarnpai
mendapatkan konsistensi yang baik dan lebih kental dan adonan
invesmen Al. Adonan B ini ditungakan ke dalam casting ring sampai
Universitas Gadjah Mada
C dalam waktu 30 menit. Heating ini bertujuan agar terjadi baik pemuaian
invesmen maupun pemuaian mould space dapat maksimal. Pemanasan hanya
sampai 700 C, karena stabilitas bahan invesmen jenis gypsum bonded
invesmen materials diperkirakan dalam keadaan stabil. Selanjutnya pada
temperatur 7000C C didiamkan selama 30 menit, kemudian casting ring diambil
dari casting machine.
10
Untuk logam yang titik lelehnya kurang dan 10000 C cukup menggunakan
bensin dan udara.
Api yang disemprotkan oleh blow torch ada 4 zone, yaitu :
1. Zone I, disebut air dan gas zane transparan.
2. Zone II, disebut combution zone warnanya kering.
3. Zone IIl, disebut reduction zone.
Zone ini warnanya biru yang dapat mereduksi logam menjadi meleleh.
4. Zone IV, disebut oxidising zone.
Zone ini warnanya merah yang mengoksidasi dari logam, tetapi tidak
meleleh.
Pada proses casting yang menggunakan horizontal casting machine,
pelelehan logam dilakukan pada fire clay, yang terbuat dari bahan
ceramic yang tahan panas. Apabila pada proses casting yang
menggunakan vertical casting machine (slinger apparate) pelelehan
dilakukan pada crucible, tepatnya pada sprue hold.
Casting / pengecoran logam ke dalam mould space dilakukan apabila
lelehan logam baik pada fire clay, maupun pada crucible sudah
bergerak-gerak seperti gerakan air raksa, karena tiupan dari blow
torch.
11
12
13
14
bahan
invesmen
yang
sudah
kadaluwarsakan
terjadi
kerusakan.
c. Incomplete casting
1) Untuk menanggulangi terjadinya incomplete casting yang disebabkan
oleh tertinggalnya sebagian malam yang tidak dapat hilang akibat wax
elimination dengan perlahan-lahan dan dengan waktu yang tertentu.
Sebaiknya wax elimination dilakukan dengan alat furnace, sebab alat
ini dapat distel mengenai suhu yang dikehendaki dan dapat dinaikkan
suhunya dalam waktu tertentu. Misalnya wax elimination dilakukan
dan suhu 1500C dinaikkan menjadi 3500C dalam waktu 30 menit.
Pada furnace hal ini dapat distel.
2) Untuk menanggulangi terjadinya incomplete casting yang disebabkan
oleh tersumbatnya sprue oleh benda asing sehingga aliran lelehan
logam tertahan tidak dapat memasuki mould space. Hal ini dapat
ditanggulangi/ dihindari dengan cara pada waktu investing selesai.
Sprue pin jangan dahulu diambil.
Pengambilan sprue pin bilamana sudah slap untuk dilakukan
preheating dan wax elimination. lerutama apabila preheating clan
wax elimination dilakukan pada anglo, sebab debu / abu atau pasir
yang berasal dan bahan bakan arang, dapat memasuki sprue.
3) Untuk menanggulangi terjadinya incomplete casting yang disebabkan
oleh
pemutaran
casting
machine
lambat
ialah
dengan
cara
15