You are on page 1of 11

Persyaratan Material Investment

1. Harus mengandung substansi pengeras dan substansi pengikat


Substansi pengeras (refractory substance) yaitu bahan yang tidak akan terurai
atau terpisah sewaktu pemanasan.
Substansi pengikat (binder material) yaitu bahan yang akan setting dan
bergabung bersama dengan partikelpartikel substansi pengeras.
2. Campuran material investment harus mempunya ekspansi yang cukup untuk
mengimbangi kontraksi dari logam atau alloy cair yang dituang sewaktu
pendinginan.
3. Partikel partikel bubuknya harus cukup halus agar memperoleh hasil tuangan
yang halus dan licin.
4. Bahan yang telah dicampur harus mempunyai konsistensi yang cukup halus
sebelum setting.
5. Bahan harus mempunya waktu setting yang cukup.
6. Bahan yang telah setting harus permeable atau cukup mempunyai pori pori
agar dapat mengalirkan udara keluar swaktu alloy cair masuk ke dalam ruang
model.
7. Bahan harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk menerima tekanan dari
alloy cair yang memasuki ruang model.

BAHAN PENGERAS (REFRACTORY SUBTANCE)


Silika (SiO2) ditambahkan untuk memberikan sifat refraktori selama pemanasan dari
bahan tanam untuk mengatur ekspansi termal.
Saat manipulasi, mold dipanaskan untuk menghilangkan model malam. Sebagai

contoh, gipsum sebagai bahan pengeras akan menyusut lebih besar sewaktu
pemanasan. Dengan ditambahkannya silika, diharapkan sewaktu pemanasan, bahan
tanam memuai secara termal untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh
penyusutan pengecoran logam campur emas. Jika digunakan bentuk silika yang tepat
di dalam bahan tanam, kontraksi selama pemanasan ini dapat dihilangkan dan diubah
menjadi ekspansi.
Silika terdapat dalam empat bentuk alotropik, yaitu quartz, tridymite, kristobalit, dan
quartz gabungan. Quartz dan kristobalit adalah bentuk silika yang paling sering
digunakan di kalangan kedokteran gigi. Jika bentuk-bentuk ini dipanaskan, akan
terjadi perubahan bentuk kristal pada temperatur transisi yang khas pada masingmasing bentuk silika. Perubahan tersebut dari bentuk rendah -alotropik menjadi
bentuk tinggi -alotropik dimana bentuk -alotropik hanya stabil di atas temperatur
transisi dan perubahan bentuk terjadi pada pendinginan di setiap keadaan.
Contohnya jika quartz dipanaskan pada suhu 575C, -quartz berubah menjadi bentuk
yang disebut -quartz. Untuk kristobalit, akan mengalami perubahan yang sama dari
-kristobalit menjadi -kristobalit pada suhu antara 200C dan 270C. Sedangkan
pada tridymite mengalami perubahan bentuk pada pemanasan suhu 117C dan 163C.
Perubahan bentuk menjadi ini diikuti dengan peningkatan volume, sehingga
kepadatannya berkurang. Dengan adanya peningkatan volume, penyusutan gipsum
dapat dilawan karena penambahan satu atau beberapa silika kristalin.
(Sumber : Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran
Gigi. Jakarta: EGC)

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA MANIPULASI


1. Ekspansi Pengerasan yang Normal
Dengan adanya pencampuran bahan pengeras dan bahan pengikat, ekspansi
pengerasan menjadi lebih besar untuk bahan pengikat tanpa pencampuran dengan
bahan pengeras. Tujuan dari ekspansi pengerasan adalah membantu memperbesar

mold untuk mengkompensasi sebagian dari penyusutan sewaktu pengecoran logam


emas.
Kondisi manipulasi yang meningkatkan panas eksotermis akan meningkatkan
keefektifan ekspansi pengerasan (misalnya, makin kecil rasio W:P untuk bahan tanam,
makin besar ekspansi pengerasan yang efektif).
2. Ekspansi Pengerasan Higroskopis
Ekspansi pengerasan higroskopis berbeda dengan ekspansi pengerasan normal.
Ekspansi ini terjadi bila bahan tanam dibiarkan mengeras di dalam atau berkontak
dengan air dan bahwa ekspansi ini dapat lebih besar enam kali atau lebih daripada
ekspansi pengerasan normal bahan tanam. Faktor penting dalam mengontrol ekspansi
pengerasan higroskopis, yaitu:
a. Efek komposisi
Makin besar ukuran partikel silika, makin besar ekspansi higroskopisnya.
b. Efek rasio W:P
Makin tinggi rasio W:P, makin rendah ekspansi higroskopisnya.
c. Efek spatulasi
Makin lama pengadukan, ekspansi higroskopis akan bertambah.
d. Umur bahan tanam
Makin tua umur bahan tanam, makin kecil ekspansi higroskopisnya.
e. Efek waktu perendaman
Makin lama penundaan perendaman bahan tanam dalam bak air, makin kecil ekspansi
higroskopisnya.
f. Efek pembatasan
Baik ekspansi pengerasan normal maupun higroskopis dibatasi oleh tekanan yang
berlawanan, seperti dinding wadah bahan tanam atau dinding model malam. Tetapi,
efek pembatasan lebih besar terjadi pada ekspansi higroskopis.
g. Efek jumlah air yang ditambahkan
Ekspansi higroskopis berbanding lurus dengan jumlah air yang ditambahkan selama
periode pengerasan sampai terjadi ekspansi maksimal.
3. Ekspansi Termal
Ekspansi termal langsung berhubungan dengan jumlah silika yang ada dan jenis silika
yang digunakan. Besar ekspansi termal yang diinginkan dari bahan tanam tergantung

pada kegunaanya. Faktor penting dalam mengontrol ekspansi termal, yaitu:


a. Efek rasio W:P
Makin banyak air yang digunakan dalam pengadukan bahan tanam, makin kurang
ekspansi termal yang diperoleh sewaktu pemanasan lebih lanjut.
b. Efek modifier kimia
Bahan modifier kimia memiliki efek-efek tertentu, yaitu:
- Silika : Jika jumlahnya terlalu besar, dapat mencegah kontraksi secara berlebih
selama pemanasan. Dapat diatasi dengan penambahan sejumlah kecil natrium, kalium,
atau lithium klorida.
- Asam borat : Mengeraskan bahan tanam yang sudah mengeras. Selama pemanasan
akan terjadi disintegrasi dan akan menyebabkan hasil pengecoran dengan permukaan
kasar.
4. Kontraksi Termal
Sesungguhnya, bahan tanam akan berkontraksi kurang dari dimensi semula. Hal ini
tidak berhubungan dengan sifat silika, tetapi karena penyusutan gipsum ketika
dipanaskan pertma kali.
Bahan tanam tidak boleh dipanaskan dua kali karena dapat terbentuk retak internal.
(Sumber: Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran
Gigi. Jakarta: EGC)
GYPSUM BONDED INVESTMENT
Spesifikasi dari American Dental Association (ADA) No. 2 untuk bahan pendam
pengecoran bagi logam campur mencakup tiga jenis bahan pendam. Ketiganya
dikelompokkan berdasarkan pada apakah pesawat yang akan dibuat itu cekat atau
lepasan, dan meteode yang digunakan untuk mendapatkan ekspansi yang dibutuhkan
guna mengkompensasi kontraksi dari logam campur emas yang cair selama
pemadatan. Bahan pendam gypsum yang digunakan ada 3 macam, yaitu Tipe I, II, dan
III campuran emas. Klasifikasi dental investment Tipe I digunakan pada teknik suhu
tinggi, digunakan untuk pengecoran inlai atau mahkota jika kompensasi penyusutan
pengecoran logam campur didapat khususnya dari ekspansi thermal dari bahan
pendam. Bahan pendam Tipe II digunakan pada teknik suhu rendah, digunakan untuk
pengecoran inlai atau mahkota, tetapi cara kompensasi utamanya adalah dengan

ekspansi higroskopis dari bahan pendam. Bahan pendam Tipe III digunakan untuk
pembuatan gigi tiruan sebagian dengan logam campur emas.3, 4
Komposisi
Tipe I dan II mengandung matrix gipsum degan silika yang tahan panas dan modifier
kimia tertentu. Matriks gipsum, ct- kalsium sulfat hemihidrat terdiri dari 30%-35%
dalam bahan pendam dan berfungsi sebagai bahan pengikat. Bahan tahan panas, baik
itu quartz ataupun kristobalit sebanyak 60%-65% pada bahan pendam dan
menyediakan ekspansi termal untuk bahan pendam.4
Seperti sudah diketahui, bahan dasar utama dari bahan pendam untuk inlai gigi yang
digunakan dengan logam cor dari emas konvensional adalah -hemihidrat dari gipsum
dan bentuk silica. Sebagian besar bahan pendam dewasa ini mengandung hemihidrat karena member kekuatan yang lebih besar. Produk gipsum ini berfungsi
sebagai pengikat untuk menahan bahan-bahan dasar dan memberi kekakuan.
Kekuatan bahan pendam tergantung pada jumlah pengikat yang ada. Bahan pendam
dapat mengandum produk gipsum 25-45%.3
Gipsum. Bentuk -hemihidrat dari gipsum secara umum merupakan pengikat untuk
bahan pendam yang digunakan pada pengecoran logam campur yang mengandung
emas dengan kisaran titik cair dibawah 1000oC (1800oF). jika bahan ini dipanaskan ke
temperature yang diperlukan untuk melakukan dehidrasi dan cukup tinggi untuk
dilakukan pengecoran yang tuntas, akan menyusut cukup besar seringkali patah.
Biasanya, hasil cor yang dibuat dalam mold gipsum murni sangat kekecilan. hemihidrat yang tidak memerlukan terlalu banyak air waktu pengadukan dan yang
menyusut lebih sedikit.3
Silika. Silika (Sio2) ditambahkan untuk memberikan sifat refraktori selama
pemanasan dari bahan pendam dan untuk mengatur ekspansi termal. Biasanya, model
malam dihilangkan dari mold dengan memanaskannya. Selama pemanasan, bahan
pendam diharapkan memuai secara termal untuk mengkompensasi sebagian atau
seluruh penyusutan pengecoran dari logam campur emas. Jika digunakan bentuk
silika yang tepat di dalam bahan pendam, kontraksi selama pemanasan ini dapat
dihilangkan dan diubah menjadi ekspansi. Silika terdapat dalam empat bentuk
alotropik: quartz, tridymite, kristobalit, dan quartz gabungan. Bentuk pertama dan
ketiga adalah bentuk yang paling sering digunakan di kalangan kedokteran gigi. Jika
quartz, tridymite, atau kristobalit dipanaskan, akan terjadi perubahan bentuk kristal
pada temperature transisi yang khas dari bentuk silika tertentu. Sebagai contoh, jika

quartz dipanaskan, akan berubah dari bentuk rendah yang disebut sebagai -quartz
menjadi bentuk tinggi yang disebut -quartz pada temperatur 575 oC (1067oF).
dengan cara yang sama, kristobalit akan mengalami perubahan yang sama antara
200oC (932oF) dan 270oC (518oF) dari bentuk rendah yang disebut -kristobalit
menjadi bentuk tinggi yang disebut -kristobalit. Dua perubahan tridymite terjadi
pada 117oc (243oF) dan 163oC (325oF). bentuk -alotropik hanya stabil di atas
temperatur transisi dan perubahan dari bentuk rendah atau bentuk terjadi pada
pendinnginan di setiap keadaan. Dalam bentuk bubuk, perubahan terjadi pada kisaran
temperatur tertentu bukan secara instan.3
Silika berguna sebagai bahan pengeras dan juga menimbulkan ekspansi cekatan
dengan ekspansi termis.1
Modifier. Selain silika, ada bahan pemodifikasi tertentu, bahan pewarna, dan bahan
reduksi seperti karbon dan bubuk tembaga. Bahan reduksi digunakan pada beberapa
bahan pendam untuk memberikan atmosfer non-oksidasi pada mold jika dilakukan
pengecoran logam campuran emas. Berbeda dengan stone gigi, ekspansi pengerasan
biasanya diinginkan guna membantu mengkompensasi kontraksi dari logam campur.
Beberapa modifier yang ditambahkan seperti asam borat dan natrium klorida, tidak
hanya mengatur ekspansi pengerasan dan waktu pengerasan, tetapi juga mencegah
sebagian besar penyusutan gypsum jika bahan dipanaskan di atas 300oC (572oF).3
Waktu Pengerasan
Waktu pengerasan dari bahan pendam dapat diukur dengan cara yang sama seperti
plaster. Lebih jauh lagi, waktu pengerasan dapat dikontrol dengan cara yang sama.
Menurut spesifikasi ADA No. 2 untuk bahan pendam nilai inlai cor, waktu pengerasan
tidak lebih singkat dari 5 menit dan tidak lebih lama dari 25 menit. Biasanya bahan
pendam inlai modern mengalami pengerasan awal dalam 9-18 menit. Harus ada waktu
yang cukup untuk mengaduk dan menanam model sebelum bahan pendam tersebut
mengeras.3
Ekspansi Pengerasan yang Normal
Campuran dari silika dan gipsum hemihidrat menghasilkan ekspansi pengarasan yang
lebih besar daripada produk gipsum yang tidak dicampur. Partikel silika barangkali
mengganggu pembentukan anyaman dan penguncian antar kristal. Jadi kristal-kristal
memanjang keluar selama pertumbuhan, dan meningkatkan ekspansi.3
Tujuan

ekspansi

pengerasan

adalah

membantu

memperbesar

mold

untuk

mengkompensasi sebagian dari penyusutan sewaktu pengecoraan logam emas.

Memang ada keraguan apakah semua ekspansi pengerasan dapat efektif pada model
malam yang sedang berekspansi. Ekspansi pengerasan normal dari bahan pendam
secara tradisonal ditentukan dengan cara yang sama seperti untuk plaster gigi, dimana
ekspansi diukur sebagai perubahan dimensi linier yang terjadi waktu bahan pendam
mengeras pada salluran berbentuk v. Jadi, ekspansi pengerasan normal dapat terjadi
secara tidak terbatas. Bagaimanapun juga, teknik saluran tidak secara tepat mengukur
ekspansi sesungguhnya atau ekspansi efektif dari bahan pendam sewaktu bahan
mengeras pada lingkungan praktik.3
Ekspansi Pengerasan Higroskopis
Teori ekspansi pengerasan higroskopis mula-mula diuraikan dalam kaitannya dengan
pengerasan plaster dan stone gigi. Di sini ditunjukkan bahwa ekspansi pengerasan
higroskopis berbeda dengan ekspansi pengerasan normal yang terjadi bila produk
gypsum dibiarkan mengeras di dalam atau berkontak dengan air dan bahwa ekspansi
ini lebih besar dari pada ekspansi pengerasan normal.3
Bahan pendam komersial mempunyai jumlah ekspansi higroskopis yang berbeda.
Meskipun semua bahan pendam mengalami ekspansi higroskopis, ekspansi pada
beberapa keadaan tidaklah sebesar keadaan pada keadaan lain. Untuk alasan inilah,
bahan pendam tertentu dibuat khusus untuk memberikan ekspansi higroskopis yang
cukup besar jika bahan pendam tersebut dibolehkan mengeras dengan berkontak
dengan air. Spesifikasi ADA No. 2 untuk bahan pendam Tipe II mengharuskan
ekspansi pengerasan minimal dalam air sebesar 1,2%; ekspansi maksimal yang
diperbolehkan adalah 2,2% seperti akan dibahas pada bagian berikut, ada sejumlah
faktor yang penting dalam mengontrol ekspansi higroskopis.
Efek Komposisi. Besar ekspansi pengerasan higroskopis dari bahan pendam gigi
umumnya proporsional dengan kandungan silika dari bahan pendam tersebut, faktor
lain setara. Makin kecil ukuran partikel silika, makin besar ekspansi higroskopisnya.
Secara umum, -hemihidrat menghasilkan ekspansi higroskopis yang lebih besar bila
ada silika dibanding -hemihidrat, khususnya bila ekspansi tidak dibatasi. Bahan
pendam gigi harus mempunyai cukup pengikat hemihidrat dengan silika untuk
mendapatkan kekuatan yang memadai sesudah ekspansi higroskopis. Bila tidak, dapat
terjadi penyusutan selama pengeringan lebih lanjut dari bahan pendam yang
mengeras. Setidaknya diperlukan pengikat 15% untuk mencegah kekeringan akibat
penyusutan.3
Efek Rasio Air:Bubuk. Makin tinggi rasio:bubuk dari bahan pendam asli yang

dicampur air, makin rendah ekspansi pengerasan higroskopisnya. Efek ini lebih nyata
pada beberapa bahan pendam komersial daripada yang lain.3
Efek Spatulasi. Pada sebagian besar bahan pendam, bila waktu pengadukan
dikurangi, ekspansi higroskopis akan berkurang. Factor ini juga penting dalam
hubungannya dengan pengontrolan ekspansi pengerasan efektif.3
Umur Bahan Pendam. Makin tua umur bahan pendam, makin kecil ekspansi
higroskopisnya. Akibatnya, jumlah bahan pendam yang dibeli jangan berlebihan.3
Efek Waktu Pemendaman. Terlihat jumlah ekspansi pengerasan higroskopis yang
paling besar jika bahan pendam dipendam sebelum pengerasan awal. Makin lama
penundaan perendaman bahan pendam dalam bak air dalam kaitannya dengan waktu
pengerasan awal dari bahan pendam, makin kecil ekspansi higroskopisnya.3
Efek Pembatasan. Baik ekspansi pengerasan higroskopis maupun normal dibatasi
oleh tekan yang berlawanan, seperti dinding wadah bahan pendam atau dinding model
malam. Meskipun demikian, efek pembatasan pada ekspansi higroskopis jauh lebih
nyata daripada efek serupa pada ekspansi pengerasan normal. Oleh karena itu
ekspansi pengerasan higroskopis yang efektif cenderung lebih kecil dalam
proporsinya terhadap ekspansi yang diharapkan dibanding ekspansi pengerasan
normal.3
Efek Jumalh Air yang Ditambahkan. Sudah dibuktikan bahwa besar ekspansi
higroskopis adalah berbanding langsung dengan jumlah air yang ditambahkan selama
periode pengerasan sampai terjadi ekspansi maksimal. Tidak ada ekspansi lanjut
terlepas dari jumlah air yang ditambahkan.3
Ekspansi Termal
Kontraksi dari gpsum akan menjadi lebih seimbang jika kandungan quartz dinaikkan
menjadi 75%. Jika ada ekspansi pengerasan dalam jumlah cukup, pengecoran yang
dilakukan pada 700oC (1292oF) barangkali akan memberi hasil yang cukup baik
ketepatannya terhadap die. Sifat lain yang diinginkan pada bahan pendam inlai adalah
bahan ini dapat mencapai ekspansi termal yang maksimal pada temperatur tidak lebih
tinggi dari 700oC (1292oF). Jadi, jika digunakan teknik ekspansi termal, temperatur
mold maksimal untuk pengecoran logam campur emas harus kurang dari 700 oC.
Seperti disebutkan di atas dan ditunjukkan nanti, logam campur emas harus kurang
dari 700oC. Seperti disebutkan di atas dan ditunjukkan nanti, ogam campur emas
dapat terkontaminasi pada temperatur mold yang lebih tinggi dari ini.3
Efek Rasio Air: Bubuk. Besar ekspansi termal berhubungan dengan jumlah bahan

padat yang ada. Oleh karena itu, tampak bahwa makin banyak air yang digunakan
dalam pengadukan bahan pendam, makin kurang ekspansi termal yang diperoleh
selama pemanasan lebih lanjut.3
Efek Modifier Kimia. Kekurangan bahan pendam yang mengandung cukup silika
untuk mencegah terjadinya kontraksi selama pemanasan adalah efek melemahkan dari
silika dalam jumlah yang terlalu besar. Penambahan sejumlah kecil natrium, kalium,
atau litium klorida pada bahan pendam akan dapat menghilangkan kontraksi yang
disebabkan oleh gipsum dan meningkatkan ekspansi tanpa perlu silika dalam jumlah
yang lebih. Asam borat mempunyai efek serupa. Asam ini juga mengeraskan bahan
pendam yang sudah mengeras. Meskipun demikian, asam ini kelihatannya akan
terdisentigrasi selama pemanasan bahan pendam dan akan terjadi hasil pengecoran
yang mempunyai permukaan kasar. Silika tidak mencegah penyusutan dari gipsum
tetapi melawannya, sementara klorida benar-benar mengurangi penyusutan gipsum di
bawah temperatur 700oC (1292oF).

Kontraksi Termal
Sesungguhnya, bahan pendam berkontraksi kurang daripada dimensi semula.
Kontraksi dibawah dimensi semula ini tidak berhubungan dengan sifat silika; hal ini
terjadi karena penyusutan gipsum ketika dipanaskan pertama kali. Jika bahan pendam
dipanaskan kembali, bahan tersebut akan berekspansi secara termal ke batas maksimal
yang sama seperti ketika dipanaskan pertama kali. Meskipun demikian, pada praktik,
bahan pendam tidak boleh dipanaskan dua kali karena dapat terbentuk retak internal.3
Kekuatan
Kekuatan bahan pendam harus cukup untuk mencegah terjadinya fraktur atau gumpil
dari mold selama pemanasan dan pengecoran logam campur emas. Walaupun
diperlukan kekuatan minimal tertentu untuk mencegah frakturnya mold bahan pendam
tidaklah boleh terlalu tinggi. Pada beberapa penelitian mengenai ketepatan
pengecoran yang dibuat dengan berbagai macam teknik, ditemukan bahwa semua
hasil pengecoran untuk die MOD tha National Institute of Standards and Technology
menunjukkan pola distorsi yang konstan. Distorsi ini kelihatannya disebabkan oleh
bahan pendam yang menghalangi arah ekspansi termal dari pengecoran sewaktu
logam campur mendingin ke temperatur kamar.3
Menurut teori, kekuatan kompresi dari mold bahan pendam dapat menjadi faktor

utama yang perlu dipertimbangkan, selain ekspansi, bila mengevaluasi keakuratan


dimensional dari hasil pengecoran. Idealnya, bahan pendam harus mempunyai
ekspansi yang cukup untuk mengompensasi semua kontraksi termal dari logam
campur. Meskipun demikian, sesudah pambakaran dari mold, kekuatan tidak perlu
lebih dari yang dibutuhkan untk melawan dampak masuknya logam ke dalam mold.3
Kekuatan bahan pendam dipengaruhi oleh rasio air:bubuk dengan cara sama seperti
produk gipsum lainnya; makin banyak air yang digunakan dalam pengadukan, makin
rendah kekuatan komprensinya. Pemanasan bahan pendam ke temperatur 700 oC
(1292oF) akan meningkatkan atau menurunkan kekuatan sebanyak 65%, tergantung
pada komposisinya. Penurunan kekuatan terbesar sewaktu pemanasan ditemukan pada
bahan pendam yang mengandung natrium klorida. Sesudah bahan pendam
didinginkan ke temperatur kamar, kekuatannya akan berkurang cukup besar, terutama
karena terbentuknya retak kecil-kecil selama pendinginan.
Faktor Pertimbangan Lain pada Gypsum Bonded Investment
Kehalusan. Kehalusan bahan pendam akan mempengaruhi waktu pengerasan,
kekasaran permukaan hasil pengecoran, dan sifat lainnya. Ukuran partikel yang kecil
lebih disukai daripada yang kasar, karena makin halus bahan pendam, makin kecil
ketidakteraturan pada permukaan hasil pengecoran.3
Porositas. Selama proses pengecoran, logam cair didorong masuk ke dalam mold
dengan tekanan. Sewaktu logam cair masuk ke dalam mold, udara yang harus
didorong keluar terlebih dahulu. Jika udara tidak dihilangkan seluruhnya, akan
terbentuk tekanan yang mencegah logam campur emas mengisi mold seluruhnya.
Metode yang umum digunakan untuk mengosongkan mold adalah melalui pori-pori
bahan pendam.3
Umumnya, makin banyak Kristal gipsum yang ada dalam bahan pendam yang
mengeras, makin kecil porositasnya. Oleh karena itu, makin rendah kandungan
hemihidrat dan makin besar jumlah air yang digunakan untuk mengaduk bahan
pendam, makin poros bahan tersebut. Ukuran partikel bahan pendam juga merupakan
faktor penting. Mekin merata ukuran partikel, makin besar porositasnya. Faktor ini
lebih penting daripada ukuran partikel yang sesungguhnya. Campurtan dari artikel
yang kasar dan halus menunjukkan porositas yang lebih sedikit daripada bahan
pendam yang terdiri atas partikel berukuran sama.

Penyimpanan. Persyaratan yang sama untuk penyimpanan bahan pendam juga


berlaku untuk plaster dan stone gigi. Pada kelembaban yang tinggi, waktu pengerasan
akan berubah. Pada keadaan ini, ekspansi pengerasan dan ekspansi higroskopis dapat
berubah sehingga seluruh prosedur pengecoran akan terpengaruh secara negatif. Oleh
karena itu, bahan pendam harus disimpan di dalam wadah yang kedap udara dan
cairan. Selama pemakaian wadah harus dibuka untuk waktu sesingkat mungkin.
Semua bahan pendam terdiri dari sejumlah bahan dasar, masing-masing bahan
mempunyai gravitasi khusus yang berbeda-beda. Ada kecendrungan bahwa
komponen-komponen ini akan memisah sewaktu stabil, menurut gravitasinya masingmasing, di bawah getaran yang normal, yang terjadi di laboratorium gigi. Pada
keadaan tertentu, pemisahan ini akan mempengaruhi waktu pengerasan dan sifat lain
dari bahan pendam.

You might also like