You are on page 1of 30

METODE EKSPLORASI

BATUBARA
ETI SURYANI (140710070076)
DEDE BUSHENDRA (140710070046)
PRIYO DWI IRIANTO (140710070077)
RIFKY ASRUL SANI (140710070075)
ISKANDAR (140710070083)
TWIN HOSEA (140710070053)
RIZKI IRVANTORO (140710070104)
QI ADLAN (140710070096)
AJI WIBOWO (140710077003)
ISMAIL (140710077002)
BATUBARA INDONESIA
 Daya batubara (Coal Resources) di
Indonesia cukup besar dengan total cadangan
kurang lebih 39 milyar ton.
 Lokasi cadangan umumnya berada di
Sumatera (64%) dan Kalimantan (35%).
Sementara itu daerah-daerah lain seperti pulau
Jawa dan Sulawesi walaupun cadangannya sedikit
tetapi telah dimanfaatkan, karena di kedua
daerah tersebut lokasi konsumen tidak jauh.

Peta Sebaran Cekungan Batu Bara
Indonesia
Sebelum melakukan eksploitasi maka
diperlukan suatu tahapan eksplorasi
untuk :

 Memudahkan dalam penentuan


suatu cebakan-cebakan batubara.
 Menentukan kecenderungan
akumulasi endapan batubara dan
penyebarannya secara lateral.
 Potensi kuantitas dan kualitas dari
sumberdaya batubara

PEMETAAN GEOLOGI BATUBARA
 Tujuan penyelidikan geologi ini
adalah untuk mengidentifikasi
keterdapatan, keberadaan, ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas, serta kualitas
suatu endapan batu bara sebagai dasar
analisis / kajian kemungkinan
dilakukannya investasi.
 Tahap penyelidikan tersebut
menentukan tingkat keyakinan geologi
dan kelas sumber daya batubara yang
dihasilkan.
Eksplorasi batu bara umumnya
dilaksanakan melalui empat tahap

 Survei Tinjau (Reconnaissance)


 Prospeksi (Prospecting)
 Eksplorasi Pendahuluan
(Preliminary Exploration)
 Eksplorasi Rinci (Detailed
Exploration)
METODE GEOFISIKA BATUBARA
 Survey geofisika tahanan jenis yang
merupakan suatu metode yang dapat
memberikan gambaran susunan dan
kedalaman lapisan batuan dengan mengukur
sifat kelistrikan batuan.

 Memudahkan para geologist dalam


melakukan interpretasi keberadaan cebakan-
cebakan batubara dengan biaya eksplorasi
yang relatif murah.

LOGGING GEOFISIK
(GEOPHYSICAL WELL LOGGING)
 Logging geofisik untuk eksplorasi batubara
dirancang untuk mendapatkan informasi
geologi, memperoleh berbagai data lain,
seperti kedalaman, ketebalan dan kualitas
lapisan batubara, dan sifat geomekanik
batuan yang menyertai penambahan
batubara.
 Mengkompensasi berbagai masalah yang
tidak terhindar apabila hanya dilakukan
pengeboran, yaitu pengecekan kedalaman
sesungguhnya dari lapisan penting,
terutama lapisan batubara atau sequence
rinci dari lapisan batubara termasuk parting
dan lain lain.

Jenis dan Prinsip Logging Geofisik

 Log Sinar Gama


 Log Densitas
 Log Netron
 Log Resistansi
 Log Gelombang Bunyi (Sonic Log)
Interpretasi Lapisan Batubara

 Analisa Ketebalan Lapisan Batubara


 Metoda Rasio Densitas
 Metoda Densitas Rata-rata
 Metoda Sinar Gama

 Penentuan Kandungan Ash


 Sinar Gama
 Log Densitas
METODE GEOKIMIA
 Beberapa jenis unsur dapat menjadi
parameter identifikasi lapisan yang berguna dalam
korelasi stratigrafi lapisan dan menunjukkan
kecenderungan jenis mineral serta asosiasinya
dengan golongan maseral. Kelimpahan unsur jejak
V, Ni, Cr, Co, Mo, Cu, Zn, Pb, Mn, Sn, Sr, Ba, Cd, As,
dan Ag (dari analisis kimia abu batubara) serta
beberapa unsur yang umumnya bukan tergolong
jejak, yaitu Si, Al, Ca, Mg, Fe, Na, dan K (dari analisis
kimia fraksi batubara) dalam lapisan batubara,
dapat digunakan sebagai parameter identifikasi
lapisan batubara.

Pemisahan Fraksi

 Pemisahan batubara dengan ukuran -100 mesh menjadi


fraksi dengan rapat massa bervariasi itu menghasilkan
fraksi I, II, dan III. Berat fraksi I ternyata jauh lebih sedikit
daripada fraksi II.
 Fraksi I dengan rapat massa 1,25  1,35 g/cc mungkin sekali
terdiri dari sedikit huminit/vitrinit dan banyak liptinit/eksinit
(kisar rapat massa vitrinit adalah 1,261,42  g/cc, Karas, et
al., 1985).
 Fraksi II dengan rapat massa 1,35  1,45 g/cc mungkin sekali
terdiri dari banyak huminit/vitrinit dan sedikit inertinit.
 Fraksi III dengan rapat massa lebih besar dari 1,45 g/cc
mungkin sekali terdiri dari banyak inertinit (semifusinit)
dan mineral.
 Pada pemisahan dengan cara sink and float ini tidak
diperoleh fraksi dengan rapat massa < 1,25 g/cc, mungkin
karena fraksi kaya liptinit/eksinit itu tenggelam masuk ke
Penyebaran titik bor percontohan
Je nis pe rc o nto h untuk tiap bo r 
pe ne litian
Metodologi Penelitian
Kelimpahan unsur fraksi kaya
golongan maseral
Perencanaan Eksplorasi Geokimia
 Karena eksplorasi batubara makin lama
makin sulit, mahal, dan kompetitif, maka
eksplorasi perlu dilakukan seefisien mungkin,
dengan biaya yang betul-betul efektif. Tiap
eksplorasi geokimia terdiri dari tiga
komponen, yaitu sampling (pengambilan
contoh), analisis, dan interpretasi. Ketiganya
merupakan fungsi bebas yang saling terkait.
Kegagalan pada tahap yang satu akan
mempengaruhi tahap berikutnya.
METODE PEMBORAN BATUBARA

Metoda ini biasa diterapkan pada tiga


sistem penambangan batubara, yaitu :


 Penambangan terbuka
 Penambangan bawah tanah
 Penambangan dengan auger

Penambangan Terbuka

Jenis-jenis tambang terbuka batubara


dibagi menjadi :

 Contour maining
 Mountaintop removal method
 Area mining method
 Open pit method


Countur Mining
 Cara penambangannya diawali dengan
pengupasan tanah penutup (overburden) di
daerah singkapan di sepanjang lereng
mengikuti garis ketinggian (kontur), kemudian
diikuti dengan penambangan endapan
batubaranya. Meliputi :
1.Conventional contour mining
2.Block-cut contour mining
3.Haulback contour mining
4.Box-cut contour mining


Countur Mining
Block-cut contour mining
Mountaintop removal method

 Dikenal dan berkembang cepat, khususnya di Kentucky


Timur (Amerika Serikat). Dengan metode ini lapisan tanah
penutup dapat terkupas seluruhnya, sehingga memungkinkan
perolehan batubara 100%.

gambar  
Mountaintop 
Removal Method 
(Chioronis, 1987)
Area mining and open pit method

Area Mining : Metode ini diterapkan untuk


menambang endapan batubara yang dekat
permukaan pada daerah mendatar sampai agak
landai.

Open Pit : Metode ini digunakan untuk endapan


batubara yang memiliki kemiringan (dip) yang besar
dan curam. Endapan batubara harus tebal bila
lapisan tanah penutupnya cukup tebal.
Penambangan Batubara bawah tanah

Metode penambangan batubara bawah tanah


ada 2 buah yang populer, yaitu :

 Room and Pillar


 Longwall


G ambar Metode Longwall
Pengeboran dengan Auger
(Auger Mining)

 Auger mining adalah sebuah metode


penambangan untuk permukaan dengan dinding yang
tinggi atau penemuan singkapan (outcrop recovery)
dari batubara dengan pemboran ataupun penggalian
bukan ke dalam lapisan di antara lapisan penutup.

 Metode ini digunakan pada endapan yang


memiliki penyebaran yang baik dan kemiringannya
mendekati horisontal, serta kedalamannya dangkal
(terbatas sampai ketinggian dinding dimana auger
ditempatkan.

Auger Mining pada lapisan batubara dengan 
kemiringan lapisan rendah
Auger Mining pada lapisan batubara 
dengan kemiringan lapisan curam 
SEKIAN

TERIMA K ASIH

You might also like