Professional Documents
Culture Documents
I.
1.1
1.2
Tujuan
Praktikan mampu melaksanakan dan mengetahui hasil dari analisa kadar besi dan sulfat di dalam air contoh uji.
Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1 m ) atau lebih besar seperti Fe2O3, FeO, FeOOH, Fe(OH)3 dan
sebagainya
Tergabung dengan zat organis atau zat padat yang inorganis (seperti tanah liat)
Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar 1mg/l tetapi didalam air tanah agar Fe dapat jauh lebih tinggi.
Konsentrasi tinggi yang ini dapat dirasakan dan dapat menodai kain serta perkakas dapur. Pada air yang tidak mengandung oksigen
seperti air tanah, besi berada sebagai Fe2+ yang cukup dapat terlarut , sedangkan pada air sungai yang mengalir dan terjadi aerasi,
Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+. Fe3+ ini sulit larut pada pH 6-8 (kelarutan hanya dibawah beberapa g/l ), bahkan dapat menjadi
ferihidroksida Fe(OH)3 atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat padat dan bisa mengendap. Demikian dalam air sungai,
besi berada sebagai Fe2+, Fe3+ terlarut dan Fe3+ dalam bentuk senyawa organis berupa koloidal.
Pada bagian kiri persamaan diketahui sebagai absorbansi larutan dan dihitung dengan spektrometer. Persamaannya kadang ditulis
dalam term absorbansi.
Konsentrasi yang sangat rendah dapat diperoleh jika senyawa yang anda miliki mempunyai absorptivitas molar yang sangat tinggi.
Metode ini tentu saja tergantung pada ada-tidaknya nilai absorptivitas molar yang akurat. Ini juga mengasumsikan bahwa hukum
Bert-Lambert berlaku untuk seluruh nilai konsentrasi (tidak benar!).
Akan lebih baik menentukan konsentrasi dengan kurva kalibrasi.
Menentukan konsentrasi dengan kurva kalibrasi
Dengan cara ini anda tidak perlu bertumpu pada nilai absorptivitas molar, reliabilitas hukum Beert-Lambert, bahkan dimensi sel
larutan.
Yang anda lakukan adalah membuat seri larutan senyawa yang akan diamati dengan konsentrasi yang akurat. Konsentrasi seri
larutan ini harus berada pada kisaran konsentrasi yang akan ditentukan lebih encer dan lebih pekat dari konsentrasi yang
diperkirakan. Dengan larutan yang berwarna hal ini tidak sulit. Anda cukup membuat beberapa larutan dengan warna yang lebih
terang dan lebih gelap.
Untuk masing-masing larutan, tentukan absorbansinya pada panjang gelombang yang memberikan serapan paling kuat gunakan
wadah yang sama. Kemudian buat grafik antara absorbansi lawan konsentrasi. Ini merupakan kurva kalibrasi.
Ingat bahwa tidak perlu dibuat garis yang melewati titik nol. Jika hukum Beer-Lambert bekerja sempurna, garis tersebut akan
melewati titik nol, tetapi anda tidak dapat menjamin hal ini untuk konsentrasi yang anda amati.
Sekarang anda harus menghitung absorbansi larutan yang tidak diketahui konsentrasinya pada panjang gelombang yang sama.
Jika, sebagai contoh, absorbansinya 0,600, anda dapat membaca hubungannya dengan konsentrasi seperti pada grafik berikut.
Jika T meningkat , dC akan turun yakni untuk mendapatkan pengukuran C yang paling akurat, maka T harus = 1, tetapi jika T = 1,
maka A = 0 berarti tidak ada sampel. Lebih jauh, jika nilai T besar ( mendekati 1 ), C harus kecil dan kesalahan relatif C, C/dC adalah
besar. Oleh karena itu, akan sangat membantu dengan memperhitungkan kesalahan relatif dari pada kesalahan mutlak, dC
Catatan : Persamaan
selalu negatif karena T selalu kurang dari 1 sehingga ln T selalu negatif.Oleh karena itu beberapa
Gambar 15.15. Kesalahan pembacaan spektrofotometer pada berbagai harga transmitansiKesalahan minimum dalam pengukuran
Diferensiasi :
Oleh karena itu kesalahan minimum terjadi pada 36,8% T (Absorbansi = 0,434) Catatan : Dalam perhitungan ini, dianggap tidak ada
kesalahan pada pengaturan 0% T dan 100% T, tetapi dalam praktek kedua pengaturan tersebut juga merupakan subyek kesalahan.
Penyimpangan Hukum Beer
Jika dalam analisis suatu unsur tidak memenuhi Hukum Beer, maka absorbansi tidak setara dengan konsentrasi. Yaitu :
Gambar 15.12. Kurva standar yang tidak memenuhi Hukum Lambert Beer
Oleh karena itu, larutan yang memiliki absorbansi lebih tinggi dari larutan standar harus diencerkan sampai memenuhi
konsentarasi larutan standar yang telah ada.
Gambar 15.13. Kurva hubungan konsentrasi terhadap absorbansi yang masih memenuhi hukum Lambert-Beer.
Erlenmeyer 250 ml
Pipet volum 25 ml
Cuvet
Pipet ukur 10 ml
Spektrofotometer
Pengaduk Magnet
a.
HNO3 4 N
KCNS
H2O
Cara Kerja
a. Analisa Kadar Fe
Mengambil 10 mL dan 25 mL air contoh uji dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 100 mL
Lalu masukaan dalam cuvet dan hitung absorbansi dan konsentrasinya dengan spektrofotometer dengan panjang
gelombang 480 nm.
Memasukkan 5 ml dan 10 ml air contoh uji kedalam Erlenmeyer dengan cara dipipet.
3.3
Contoh uji yang telah melewati waktu 10 menit tidak boleh diujikan.
Absorbansi (y)
X2
x.y
10
0,941
100
9,41
20
1,676
400
33,52
30
2,062
900
61,86
40
2,220
1600
88,8
50
2,765
2500
138,25
60
3,217
3000
193,02
= 210
= 12,881
= 9100
=524,86
Dari data diatas, kemudian dicari nilai a dan b untuk persamaan garisnya dengan rumus
y = ax + b
Konsentrasi (x)
Absorbansi (y)
10 mL
0,139 A
25 mL
0,034 A
y =ax + b
0,139
= 0,0423x + 0,6663
0,034
= 0,0423x + 0,6663
0,0423x
= 0,139 - 0,6663
0,0423x
= 0,034 - 0,6663
0,0423x
= -0,5273
0,0423x
= -0,6323
= -12,4657
= -0,6323
x1
= -12,4657 mg/L
x2
= -0,6323 mg/L
y1
= 0,139 mg/L
y2
= 0,034 mg/L
Kadar Sulfat
(x)
Absorbansi (y)
X2
x.y
10
0,311
100
3,11
20
0,380
400
7,6
30
0,404
900
12,12
40
0,482
1600
19,28
50
0,659
2500
32,95
60
0,672
3000
40,32
= 210
= 2,908
= 9100
=115,38
Dari data diatas, kemudian dicari nilai a dan b untuk persamaan garisnya dengan rumus
y = ax + b
Y =ax + b
Y =ax + b
0,330
= 0,0077x + 0,2126
0,406
= 0,0077x + 0,2126
0,0077x
= 0,330 - 0,2126
0,0077x
= 0,406 - 0,2126
0,0077x
= 0,1174
0,0077x
= 0,1934
= 15,2467 mg/L
= 25,1168 mg/L
x1
= 15,2467 mg/L
x2
= 25,1168 mg/L
y1
=0,330
y2
=0,406
0.7
50, 0.659
Absorbansi (Y)
0.6
60, 0.672
50, 0.5976
40, 0.5206
40, 0.482
0.5
30, 0.4436
30, 0.404
0.4
20, 0.38
20, 0.3366
10, 0.311
10, 0.2896
0.3
0.2
0.1
0, 0
0
10
20
30
40
Konsentrasi (X)
50
60
70
Y-Standar
Absorbansi (Y)
2.5
40, 2.3583
40, 2.22
30, 2.062
30, 1.9353
2
20, 1.676
20, 1.5123
1.5
10, 1.0893
10, 0.941
0.5
0, 0
0
10
20
30
40
Konsentrasi (X)
50
60
70
Y-Standar