Professional Documents
Culture Documents
MELIA RAHMAYANTI
220112140091
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. E DENGAN POST CRANIOTOMY
EVALUASI ATAS INDIKASI INTRACEREBRAL HEMORRAGEA SPONTAN e.c
GANGLIA BASALIS , HIPERTENSI
DI RUANG NEUROSURGICAL CRITICAL CARE UNIT (NCCU)
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama
: Tn. E
Tanggal Lahir
: 22 November 1951
Umur
: 63 Tahun
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Suku/ Bangsa
: Sunda/ WNI
Alamat
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan terakhir
: SD
Status perkawinan
: Kawin
No. Medrek
: 0001443246
Diagnosa Medis
Tanggal Masuk
: 09 April 2015
Tanggal Pengkajian
: 16 April 2015
: Anak Kandung
II.
RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri kepala.
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sejak 1 minggu SMRS, klien yang sedang menaiki motor tiba-tiba merasa
lemas seluruh badannya. Klien mengalami jatuh sebanyak 2x. pada saat jatuh
yang pertama kondisi klien masih baik-baik saja namun klien hanya mengeluh
sakit bahu kanan. Namun, setelah jatuh yang kedua kali ke sebelah kanan klien
tidak bisa menggerakkan tubuhnya yang sebelah kiri dan tidak sadarkan diri.
Klien dilarikan ke IGD RSUD Ujung Berung, klien sempat dirawat disana lalu
dirujuk ke RSHS untuk dilakukan operasi kraniotomi.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 16 april 2015 (POD 6), Klien
mengeluhkan nyeri pada area luka operasi, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk.
Klien menyatakan nyeri berkurang saat klien diberi obat dan istirahat. Nyeri
bertambah dirasakan terus-menerus. Skala nyeri saat dikaji skala 4 (1-10). Klien
nampak gelisah dan mengatur posisi tidur yang nyaman.
Klien juga mengatakan nyeri, pegal pada area bahu dan tengkuknya serta
kesulitan menggerakkan alat gerak bagian kanan tubuhnya. Kelemahan alat gerak
ini dirasakan semenjak jatuh pertama kali. Klien menyatakan ketakutannya
kepada perawat dan keluarga bapa takut dioperasi lagi dengan kata-kata yang
kurang jelas namun tampak ekspresi wajah ketakutan saat perawat berusaha
menghampiri. Keluarga klien berusaha menenangkan dengan membacakan ayat
suci Al-Quran dan menemani klien saat jam besuk.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 1 tahun lalu dan rutin
meminum obat penurun tekanan darah Captopril 1x1 tab yang diberikan dari
puskesmas. Namun sudah 2 hari tidak meminum obat tersebut sebelum kejadian
jatuh. Klien tidak memiliki riwayat cedera kepala sebelumnya, diabetes melitus,
penyakit jantung, anemia, penggunaan obat-obat anti koagulan, obat-obat adiktif
dan konsumsi alkohol berlebihan.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada yang memiliki riwayat stroke sebelumnya.
Namun ibu dari klien memang mempunyai tekanan darah tinggi.
E. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Klien adalah seorang supir taksi yang masih aktif bekerja meskipun semua
anak-anaknya telah berkeluarga. Klien senang bersosialisasidengan lingkungan
dan tipe orang yang bekerja keras. Sehari-hari sebelum sakit klien selalu
melaksanakan solat 5 waktu, setelah di rawat di RS klien melaksanakannya
ditempat tidur
F. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
NILAI RUJUKAN NORMAL
POLA
KEBUTUHAN
ASUPAN
NUTRISI
BBI Pasien = 54 kg
KB Pasien = BBI x 30
= 54 x 30
= 1620 kkal
AF Pasien = 10% x 1620
= 162 kkal
KU Pasien = 10% x 1620
= 162 kkal
TK= KB + AF KU
= 1620 + 162 162
= 1620 kkal
Cara
Alergi
Keterangan
lainnya
Transfusi
Asupan Cairan
-
Makanan
Parenteral
NaCl
Keterangan
Lainnya
BAK
IWL normal :
IWL =
BAB
2000cc/24 jam
-
S
I
IWL
IWL dengan kenaikan suhu tubuh
P
E
R
S
O
N
A
L
(h )
Mandi
Oral hygiene
Keterangan
Lainnya
Durasi tidur
H
Y
G
I
E
N
E
Kebiasaan
Gangguan
Konsistensi : lunak
Keluhan : = 10 x 60 / 24
= 600/ 24 jam = 25
Frekuensi : 1 x sehari
Cara : seka
Keterbatasan : kelemahan,
dibantu perawat
Cara : Menggunakan liddi
wooten dan kassa
Keterbatasan : kelemahan,
dibantu perawat
Siang :
Malam :
-
III.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tingkat kesadaran
: Compos Mentis, GCS: E4,M5,V6
2. Antropometri :
BB
: 60 Kg
TB
: 160 cm
: 167-199/76-114 mmHg
HR
: 76-115x/min
RR
: 12-28x/min
: 36,8 38,2 0C
Sat O2 : 93-99%
(-), luka/jejas (-), retraksi otot bantu pernapasan (-), bunyi napas tambahan (-),
perkusi paru resonan.
b. Sistem Cardiovaskuler:
Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), terpasang monitor EKG dengan
sinus rhytm, bunyi jantung S1, S2 reguler murni, S3 (-), S4 (-), CRT 2 detik,
edema ekstremitas (-/-), akral hangat, sianosis (-), peningkatan tekanan vena
jugularis (-).
c. Sistem Digestive:
BB sekarang 60 kg, mukosa bibir lembab, abdomen simetris, cembung lembut,
distensi abdomen (-), luka/jejas (-), terpasang NGT (-), bising usus 7x/min.
d. Sistem Urinary:
Pasien terpasang DC (+), jumlah urin rata-rata 120 ml/jam (shift sore), urine
berwarna kuning, distensi kandung kemih (-).
e. Sistem Endokrin:
Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).
f. Sistem Integumen:
Turgor kulit baik, terdapat luka post craniotomy pada area kepala kanan berbentuk
huruf U. Kondisi luka kering tidak ada keluaran pus.
g. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas : bentuk normal, edema (-/-), gerak (+/-)
Ekstremitas bawah: bentuk normal, edema (-/-), gerak (+/-)
Kekuatan otot:
5
5
0
0
h. Sistem Neurologis
GCS E4M6V5 , kesadaran compos mentis, pupil bulat isokor.
N I : Olfaktorius
N II : Optikus
N III : Okulomotorius
N IV : Troklearis
isokor
N VI : Abdusen
N V : Trigeminus
unisokor
Klien tidak dapat mengetahui sensasi ringan
pada wajah (sentuhan tisu)
Mengunyah : klien dapat mengunyah namun
N VII : Fasialis
N VIII :
vestibulokoklear
N IX : Glosovaringeal
dalam menjelaskan.
Klien dapat menelan namun terkadang klien
N X : Vagus
N XI : Aksesorius
N XII : Hipoglosus
IV.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium (Tanggal 16 April 2015)
a. Hematologi
Jenis
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Hasil
13,7
40
10000
275000
4,75
83,8
28,8
34,4
0
2
0
71
17
10
Nilai Rujukan
13,5-17,5
40-52
4400-11300
150000-450000
4,5-6,5
80-100
26-34
32-36
0-1
1-6
3-5
40-70
30-45
2-10
Satuan
gr/ dL
%
gr/ dL
/mm3
juta/ uL
fl
pg
%
%
%
%
%
%
%
Hasil
18
0,46
134
127
4,0
Nilai Rujukan
15-50
0,7-1,2
< 140
135-145
3,6-5,5
Satuan
mg/ dL
mg/ dL
mg/ dL
mEq/ L
mEq/ L
b. Kimia Klinik
Jenis
Ureum
Kreatinin
GDS
Natrium
Kalium
TERAPI
a) Ceftriaxone
b) Tramadol
c) Sucralfat
d) Citicolin
e) Amlodipine
f) Captopril
g) Paracetamol
1 x 1 gr IV
2 x 1 amp IV
4 X 10 cc PO
3 x 500 mg IV
1 x 10 mg PO
3 x 25 mg PO
1 gr
A. ANALISA DATA
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
KEPERAWATAN
DS:
Trauma/kecelakaan, hipertensi
menahun, neoplasma
Perdarahan intraserebral
hemoragi.
Klien
mengeluh
menerus
nyeri
dengan
di
skala
DO:
Terdapat
luka
craniotomy
kepala
pada
kanan
berbentuk
TD
167-199/76-114
otak
Peningkatan TIK
mmHg
HR
: 76-115x/min
RR
: 12-28x/min
: 36,8 38,2 0C
Sat O2 : 93-99%
DS:
Klien
mengatakan
Trauma/kecelakaan, hipertensi
tengkuknya
kesulitan
serta
menggerakkan
menahun, neoplasma
berhubungan dengan
kelemahan anggota
Perdarahan intraserebral
gerak/parestesia
tubuhnya
otak
DO:
Ekstremitas atas
otak
Peningkatan TIK
Kekuatan otot:
5
5
0
0
terganggu
Kelemahan fisik/parestesia
Terjadi peningkatan
TD : 199/89
HR : 112x/min
Ansietas/Ketakutan
terganggu
Ansietas/ketakutan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
DX
1.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan
2x24
jam
ketidakefektifan
perfuci
jaringan serebral teratasi
dengan kriteria hasil:
TD sistole dan diastole
dalam rentang (sistolik
100-130, diastolik 6090, MAP 60-100)
Menunjukkan
konsentrasi orientasi
Mempertahankan
tingkat
kesadaran/membaik
Intervensi
1.
2.
3.
Pertahankan
tirah
baring;
ciptakan
lingkungan yang tenang, batasi pengunjung
dan berikan istirahat secara periodik.
Berikan terapi Oksigen sesuai indikasi
4.
5.
6.
7.
Evaluasi
kondisi
pasien
dengan
menggunakan sistem pengkajian neurologi
secara konsisten, misal skala Koma Glasgow.
8.
Rasional
1. Menurunkan tekanan arteri dengan
meningkatkan
drainase
dan
meningkatkan
sirkulasi/perfusi
serebral
2. Aktivitas/stimulasi
kontunyu
meningkatkan TIK, bedrest sangat
dianjurkan
untuk
mencegah
perdarahan berulang.
3. Oksigenasi
diperlukan
untuk
meningkatkan
sikulasi/perfusi
serebral.
4. Bertujuan
untuk
memperbaiki
kelumpuhan sistem motoris dan
memperbaiki metabolisme otak
5. Hipertensi kronisk pasca bedah
beresiko
memperluas
kerusakan
jaringan serebral
6. Mencegah proses mengejan selama
defekasi yang berhubungan dengan
peningkatan TIK
7. Mengetahui kecenderungan tingkat
kesadaran dan potensial peningkatan
TIK
8. Adanya perubahan hemodinamik
merupakan ciri-ciri peningkatan TIK
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. E
Hari dan
No.
Tanggal
DX
Kamis, 16 April 1
2
1
1
Implementasi
Respon
2015
14.00-21.00
yang
nyaman
Klien
menggunakan oksigen
Klien mengatakan takut jika harus diporesai
19.00
Memberikan
kesempatan
klien
untuk
lebih
nyaman
dengan
tampak
Paraf
TD
: 167-199/76-114 mmHg
HR
: 76-115x/min
RR
: 12-28x/min
T
: 36,8 38,2 0C
Sat O2 : 93-99%
Melia
1
1
Jumat, 17 April 1
2015
07.00-14.00
bersih
Luka tampak kering, tidak ada keluaran pus,
tidak dihabiskan
Klien mengatakan ingin sembuh tidak akan
craniotomy
09.00 Memfasilitasi pemberian terapi
Captopril25 mg
Sucralfat 10cc
09.15 Memfasilitasi pasien makan bubur
1+2
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Tn.E
NO
TANGGAL
DX
1
17 April 2015
09.30
17 April 2015
09.30
17 April 2015
09.30