Professional Documents
Culture Documents
OLEH KELOMPOK 1:
RILIN MONIKA (1110076510089)
HISDAYANI (1110076510100)
RESPI KURNIA SARI (1110076510119)
RIKA (1110076510151)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas
karunia dan kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Regulasi Keuangan
Sektor Publik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus
diselesaikan sebagai mahasiswa yang mengambil mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik. Diharapkan dalam makalah ini kami
dapat mengerti dan memahami hal-hal yang beerkaitan dengan
Akuntansi Sektor Publik.
Segala
kritikan
dan
saran
sangat
dibutuhkan
demi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik
B. Akuntansi Sektor Publik Memasuki Era Desentralisasi
C. Review Regulasi yang Terkait dengan Akuntansi Sektor
Publik
D. Barang dan Jasa Publik
BAB III KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Akuntansi Sektor Publik, Khususnya di
Negara Indonesia semakin pesat seiring dengan adanya era baru
dalam pelaksanaan otonomi daerah. Salah satunya dengan
dibuatnya ketetapan MPR yaitu Tap MPR Nomor XV/MPR/1998
tentang
Penyelenggaran
Otonomi
Daerah,
Pengaturan,
Kerangka
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
dikeluarkannya Undang-
Undang-Undang
Nomor
25
tahun
1999
tentang
Undang
Nomor
33
tahun
2004)
sebagai
dasar
menjadi
suatu
fenomena
global.
Tuntutan
bertanggung
jawab.
Aspek
yang
paling
penting
yaitu
Peraturan
Pemerintah
perkembangan
Akuntansi
Sektor
Publik
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dasar Hukum Keuangan Sektor Publik
Proses penyelenggaraan pemerintahan ditujukan untuk
mengkoordinasi pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara
dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara. Pengelolaan
keuangan negara maupun keuangan daerah, sebagaimana yang
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945 perlu dilaksanakan
secara
profesional,
terbuka
dan
bertanggungjawab
untuk
negara
dapat
diinterpretasikan
sebagai
pelaksanaan
tata
negara
tersebut
dapat
di
Hak
Hak
Dimaksud,
Antara Lain:
Negara
Yang Kewajiban negara adalah Berupa
Mencangkup Pelaksanaan
Tugas-Tugas
Pemerintah
sesuai
dengan
pembukaan UUD 1945 yaitu:
1.
Melindungi
segenap
bangsa
darah indonesia
sumber-sumber keuangan
2.
Memajukan
kesejahteraan
Mencerdaskan
kehidupan
oleh
dunia
pemerintah
kemerdekaan,
dapat
memperoleh
(kontra
prestasi)
sumber
sebagai
yang
berdasarkan
perdamaian
penerimaan negara
Pelaksanaan
kewajiban
atau
tugas-tugas
pemerintah
negara
selanjutnya
diatur
dengan
Undang-Undang
5. Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan
negara diadakan suatu badan pemeriksaan keuangan,
yang peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang.
Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan
ketentuan
Undang-Undang
tentang
Belanja
(APBN)
Negara
bersangkutan.
tersebut
diatas,
Anggaran
untuk
Penyusunan
tahun
APBN
ditetapkan
Pendapatan
Dan
anggaran
yang
bukan
hanya
untuk
Undang-Undang
Presiden/Wakil
yang
Presiden
dan
harus
dijalankan
Menteri-menteri
oleh
serta
APBN
dilaksanakan
dan
dipertanggugjawabkan
Pembangunan
daerah
sebagai
bagian
integral
dari
nyata
proporsional.
pada
pemerintahan
Dengan
pengaturan,
daerah
secara
pembagian
dan
daerah
mengembangkan
suatu
sistem
Pusat
Dan
Pemerintah
Daerah
secara
tertampungnya
berkembangnya
aspirasi
partisipasi
semua
masyarakat
warga,
dalam
dan
proses
penyelenggaraan
pemerintah
untuk
melayani
Daerah
masyarakat
Otonom
hukum
didefinisikan
yang
sebagai
mempunyai
batas
masyarakat
setempat
menurut
prakarsa
itu
menggambarkan
seluruh
kebijaksanaan
Pemerintah Daerah,
4. Melaksanakan pengawasan terhadap pemerintah daerah
dengan cara yang lebih mudah dan berhasil guna,
5. Merupakan suatu pemberian kuasa kepada Kepala
Daerah
untuk
melakssanakan
penyelenggaraan
yang
maupun
jelas
dan
terukur.
pelaksanaan
APBD
Jadi,
tidak
baik
dapat
pemerintahan.
Desentralisasi
tidak
hanya
berarti
diharapkan akan
menghasilkan
dua
manfaat
peningkatan partisipasi,
pemerataan
hasil
pembangunan.
Kedua,
posisi
akuntansi
sektor
publik
dalam
manajemen
maupun
organisasi
sektor
publik
lainnya,
Usaha
Perhitungan
Keuangan
APBD.
Daerah
Indikator
dan
Penyusunan
kinerja
Pemda,yaitu
meliputi :
a. Perbandingan anggaran dan realisasi
b. Perbandingan standar dan realisasi
c. Target prosentase fisik proyek
mencatatnya
satu
kali.
Transaksi
yang
akan
dicatat
pencatatan
kelebihan
single
yaitu
pada
sisi
entry
sangat
pengeluaran.
bookkeeping
sederhana
tetapi
Sistem
memiliki
memiliki
penyusunan
pelaporan),
sulit
dari
regulasi
Akuntansi
Sektor
Publik
di
Era
negara/daerah; dan
Pengembangan sumber daya manusia di bidang
keuangan
undang-undang
pengelolaan
keuangan
ini
mengatur
Negara
yang
tentang
meliputi
tentang
pemeriksaan
pengelolaan
dan
BPK.
BPK
menyampaikan
laporan
hasil
dalam
kaitannya
dengan
tingkat
excludability
dan
kondisi
dimana
konsumen
dan
produsen
saing
tinggi.
Daya
saing
rendah
apabila
suatu
barang
Excludability Rendah
publik
Excludability Tinggi
sektor publik)
biaya
public
dan
swasta)
Persaingan Tinggi
Common
pool
swasta)
Beberapa
inisiatif
yang
diambil
pemerintah
guna
pembaruan
tata
pengadaan
barang
adalah
untuk
memperoleh
cukup,
dengan
kualitas
dan
harga
yang
dapat
secara efektif dan efisien menurut ketentuan dan tata cara yang
berlaku.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1. dasar hukum Akuntansi Sektor Publik terbagi dua yaitu
dasar hukum keuangan negara dan daerah.
2. Akuntansi Sektor Publik memasuki era Desentralisasi
tidak hanya berarti pelimpahan wewenang dari
pemerintah pusat ke pemerintah yang lebih rendah
tetapi juga pelimpahan beberapa wewenang
pemerintahan ke pihak swasta melalui privatisasi.
3. Review Regulasi yang Terkait dengan Akuntansi Sektor
Publik terbagi 2 yaitu Regulasi Akuntansi Sektor Publik di