You are on page 1of 12

MAKALAH

ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI KESEHATAN SERTA


PENDEKATAN SOSIAL DALAM KESEHATAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II:
1. AISYAH AUDIANA
2.
3.
4.
5.

ANNISA FEBRIANI PUTRI


DEWI SUMARNI
FAKHUL ZIKRI
GUSTIKA PUTRI CANIA

6. MUTIA ELVINA
7. NUR HAYATI ASRIANI
8. RAHMI AVIVI
9. RIZKI SANDRA SARI
10. SUCI RAMADHANI
11. WITRI ANWAR
12. YULIANTI PUTRI

1.
2.

PRODI: S 1 KEPERAWATAN

3.

4.

TINGKAT : 1 (SATU)

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

5.

2014/2015

6.

KATA PENGANTAR
7.

8.

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt.

Berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan


sebuah makalah yang singkat dan sederhana tepat waktu. Tidak
lupa shalawat beriring salam penulis kirimkan kepada junjungan
kita, Nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan ke zaman berpengetahuan seperti sekarang
ini.
9.

Makalah

penulis

susun

dalam

rangka

memenuhi tugas perkuliahan Ilmu Sosial. Banyak rintangan yang


penulis hadapi yaitu dalam mencari referensi yang sesuai dengan
pembahasan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membimbing penulis sehingga makalah
dapat selesai tepat pada waktunya.
10.

Penulis

menyadari

makalah

ini

belum

sempurna sebagaimana yang kita harapkan, karena hanya Allah


Swt yang sempurna. Untuk kesempurnaan makalah ini penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga

makalah

ini

dapat

bermanfaat

khususnya bagi kelompok 2.


11.
12.
13.

bagi

kita

semua

14.

Bukittinggi,

April 2015
15.
16.

Penulis

17.
18.
19.

20. 2.1 DEFINISI SOSIOLOGI KESEHATAN


21.

Sosiologi terdiri dari 2 kata yaitu Socius : masyarakat dan logos : ilmu.
Jadi, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, perilaku sosial manusia
(perilaku kelompok, interaksi kelompok & menganalisis pengaruh kegiatan
kelompok pada anggotanya).

22.

Sosiologi Kesehatan adalah ilmu terapan sosiologi, kajian sosiologi dalam


konteks kesehatan. Sosiologi Kesehatan adalah ilmu terapan sosiologi, kajian
sosiologi dalam konteks kesehatan.Perilaku kesehatan, pengaruh norma sosial thd
perilaku, interaksi antar petugas & petugas kesehatan-masyarakat .
2.2 DEFINISI ANTROPOLOGI KESEHATAN

23.

Secara Etiomologi antropologi berasal dari bahasa yunani yaitu Anthropos:

Manusia dan Logos: Ilmu Studi . jadi Antropologi secara umum adalah ilmu yang
mempelajari tentang manusia (homosafien) sebagai sebuah organisme biologi
terutama menggakaji etmologi tingkah laku manusia safien manusia masa kini.
24.

Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya


terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita
Sarwono, 1993)

25.

Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit


dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.

26. 2.3 TEORI PENDEKATAN SOSIAL DALAM KESEHATAN


1. Teori Sistem
27.

Teori system merupakan suatu kerangka kerja yang

berhubungan dengan keseluruhan aspek social, manusia, struktur,


masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan internal dan
lingkungan disekitarnya. Sistem tesebut terdiri atas tujan, proses, dan isi.
3

Tujuan adalah suatu yang harus dilaksanakan, sehingga tujuan dapat


memberikan arah pada system. Proses berfungsi dalam memenuhi tujuan
yang hendak dicapai dan isi terdiri atas bagian yang membentuk suatu
system.
28.
29.
30.
31.
2. Teori Kebutuhan Manusia
32.

Teori ini memandang bahwa manusia sebagai bagian

integral yang berintegrasi satu sama lain dalam motifasinya untuk


memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga
diri, dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu
tegangan internal sebagai akibat dari perubahan setiap komponen
system tegangan tersebut bertujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan
klien.
33.

Inti kebutuhan dasar manusia adalah terpenuhinya tingkat

kepuasan agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Kerangka kerja


pada teori ini menggambarkan suatu bagian dimana penerapan proses
kesehatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan
sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat.
34.

Keseimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi tanggung

jawab dari setiap orang. Misalnya, tanggung jawab orang tua terhadap
anak adalah memenuhi kebutuhan dasar anak tersebut. Demikian juga
dengan tanggung jawab perawat, yaitu memberikan dukungan,
memfasilitasi, dan mengkomunikasikan kepada klien, baik yang sehat
maupun yang sakit, untuk membantu memenuhi kebutuhan dasarnya

35.
3. Teori Persepsi
36.
Terjadinya perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia sangat dipengaruhi oleh persepsi individu. Setiap manusia selalu
berubah kebutuhan dan kepuasannya berdasarkan perubahan prilaku yang
sangat unik. Akibatnya, setiap perubahan yang terjadi persepsinya akan
selalu berbeda antara individu yang satu dengan yang lain perbedaan
tersebut membawa konsekuensi terhadap masalah kesehatan.
37.
Misalnya pada dua klien (A dan B) dengan diagnosis meis
yang sama (diabetes militus) akan timbul masalah kesehatan yang
berbeda. Hal ini karena persepsi klien A dan B yang berbeda terhadap
perubahan yang terjadi pada dirinya. Untuk memahami arti persepsi
seseorang harus mengadakan pendekatan melalui karakteristik individu
yang mempersepsikan situasi yang mempunyai makna bagi kita. Makna
merupakan kerangka penjabaran dari persepsi, ingatan, dan tindakan.
38.
39.
40.
4. Teori Informasi dan Komunikasi
41.
Tujuan asuhan kesehatan adalah untuk mengidentifikasi
masalah klien . Proses keperawtan sebagai salah satu pendekatan utama
dalam pemberian asuhan keperawatan pada dasarnya merupakan suatu
proses pegambilan keputusan dan penyelesaian masalah.
42.
Setela itu perawat dituntut mempunyai pengetahuan tentang
konsep dan teori sebagai dasar dalam mengartikan data yang diperoleh
serta dapat menjalin kominakasi yang efektif. Pengetahuan tersebut
meliputi kemampuan perawat tentang cara memperoleh data atau fakta,
menyeleksi, memproses informasi dan memutuskan suatu asuhan
keperawatan berdasarkan data yang diperoleh.
43.
5. Teori pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah
44.
Setiap tindakan yang dilakukan secara rasional oleh
seseorang selalu melibatkan keputusan atau pilihan. Setiap pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah menuntut seseorang untuk dapat
menerima hal yang baru, perbedaan, dan aspek-aspek yang lebih
kompleks dari lingkungan yang sudah ada. Oleh sebab itu setiap
kesenjangan adalah suatu masalah dan masalah tersebut memerlukan
jawaban serta solusi yang tepat.
45.
Tujuan penerapan proses kesehatan dalam memberi asuhan
keperawatan kepada klien adalah untuk menyelesaikan masalah. Melalui
pendekatan proses keperawatan masalah-masalah dapat diidentifikasi

secara tepat dan pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan


akurat.
46.
2.4 TEORI SOSIAL DALAM KESEHATAN
1. Teori Perilaku Individu
47.
Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk
menimbulkan reaksi, yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan
menghasilkan perilaku tertentu. Perilaku individu tidak timbul dengan sendirinya,
tetapi sebagai akibat adanya rangsangan (stimulus) baik dari dalam dirinya
sendiri (internal) maupun dari luar individu (eksternal). Pada hakekatnya
perilaku individu mencakup perilaku yang tampak (covert behaviour) dan
perilaku yang tidak tampak (inert behavior atau covert behavior). Perilaku yang
tampak adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan
alat bantu, sedangkan perilaku yang tidak tampak adalah perilaku yang hanya
dapat dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya
berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut.
48.
Tiap individu adalah unik, dimana mengandung arti bahwa
manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia
yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia
mempunyai ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, dan motivasi tersendiri yang
membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami
individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan
perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula. Perilaku manusia
terbentuk karena adanya kebutuhan. Menurut Maslow, manusia memiliki 5
kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis/ biologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi
diri.
49.
50.
utama yaitu:

Faktor-faktor mempengaruhi Perilaku :


Menurut Green (2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor

51. 1.
faktor predisposisi ( predisposing factor),
52. 2.
faktor pemungkin (enabling factor)
53. 3.
faktor penguat (reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2003; Green,
2000)
54.
Teori perubahan perilaku yang diadopsi dalam bidang
kesehatan menurut para ahli :
1) Roger (Teori adopsi inovasi)
55. Pendidikan kesehatan dengan cara menyampaikan ide-ide baru, biasanya
karena telah bosan dengan teori/cara yang selama ini dilakukan tetapi belum
mendapatkan perubahan mengenai masalah kesehatannya, sehingga dengan

adanya teori baru/cara-cara yang baru maka akan tertarik untuk mencoba
inovasi/pembaruan karena ada harapan.
56.
2) Lewin (Teori pertentangan kekuatan)
57. Dalam diri individu ada kekuatan yang bertentangan karena info yang
masuk tidak seimbang, dengan pendidikan kesehatan yang sesuai, dapat
mengurangi factor penghambat, akan mengambil sikap lebih mantap.
58.
3) Teori perubahan sikap (Kelman)
59. Pertama patuh karena imbalan, kemudian terjadi internalisasi. Dapat
karena biaya yang murah, potongan harga atau pemberian hadiah, biasanya
dilakukan untuk menarik perhatian ketika progam pelayan kesehatan untuk
pertama kali dibuka.
60. Selain itu adapun Teori Parsons, perilaku manusia dipengaruhi oleh system
social budaya dari keluarga, masyarakat serta system kepribadian individu.
Lingkungan yang membesarkan dan tipe kepribadian seseorang biasanya
merupakan cerminan dari perilaku seseorang. Jadi keputusan seseorang akan
mencari pengobatan tertentu dalam penyembuhan penyakitnya, sangat
dipengaruhi oleh bagaimana keluarga dan masyarakat mensuportnya atau
membenarkannya.
61.
2. Teori Sosial Kognitif
62. Asumsi dasar dari Social cognitive theory adalah perilaku terjadi
karena proses kognitif dan interaksinya dengan orang lain serta lingkungan
disekitarnya.
63. Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek:
1.
2.
3.
4.

Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan saraf.


Pengalaman, yaitu berhubungan timbal balik antara organisme dengan
dunianya.
Interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam
hubungannya dengan lingkungan social.
Ekulibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri
organisme agar dia selalu mamu mempertahankan keseimbangan dan
penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

64. System yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu
skema dan adaptasi, Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang
teratur yang diperhatikan oleh organisme yang merupakan akumulasi dari
tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks sedangkan Adaptasi
adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses
asimilasi dan akomodasi.

65. Ada beberapa konsep yang perlu dimengerti agar lebih mudah
memahami teori kognitif :
1. Intelegensi: suatu bentuk ekuilibriun kearah mana semua struktur yang
menghasilkan persepsi, kebiasaan dan mekanisme sensiomotor diarahkan
2. Organisasi adalah tendensi yang umum untuk semua bentuk kehidupan
guna nmengintegrasikan struktur, baik yang psikis ataupun fisiologis
dalam suatu sistem yang lebih tinggi
3. Skema, suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya
4. Asimilasi, proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi,
konsep atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada
dalam pikirannya
66.
3.

Teori Perilaku Interpersonal

67. Triandis (1980) mengembangkan teori perilaku interpersonal. Teori ini


mengusulkan bahwa minat perilaku ditentukan oleh perasaan yang dimiliki
manusia terhadap perilaku, apa yang mereka pikirkan tentang yang seharusnya
dilakukan,dan konsekuensi ekpektasian dari perilaku kemudian akan
dipengaruhi oleh kebiasaan dan juga kondisi pemfasilitasi.
68.
J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan.
69. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang
kebutuhan yang saling berhubungan, diantaranya :
1. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi
kebutuhan Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan
Ventilasi
2. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi
Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
3. Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang
meliputi Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisas
4. Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.
70.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami
bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna, yang memiliki berbagai
macam ragam perbedaan. Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan,
manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan
spiritual. Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan
dan jiwa. Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus

berperan aktif dalam upaya meningkatkan status kesehatan, mencegah


terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan upaya
penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
4. Teori Motivasi untuk Proteksi
71.
Teori Motivasi Perlindungan mengusulkan bahwa kita melindungi
diri kita sendiri didasarkan pada empat faktor: keseriusan dengan peristiwa
yang mengancam, kemungkinan dirasakan kejadian, atau kerentanan,
efektivitas perilaku pencegahan yang disarankan, dan yang dirasakan self
efficacy.
72.
Perlindungan motivasi berasal dari kedua penilaian ancaman dan
penilaian coping. Penilaian ancaman menilai keparahan situasi dan meneliti
bagaimana seriusnya situasi ini. Penilaian mengatasi adalah bagaimana
seseorang merespons situasi. Penilaian mengatasi terdiri dari
kedua keberhasilan dan efektivitas diri. Keberhasilan adalah harapan individu
yang melaksanakan rekomendasi dapat menghapus ancaman tersebut. Selfefficacy adalah kepercayaan dalam kemampuan seseorang untuk menjalankan
program yang direkomendasikan tindakan sukses seperti Pencegahan primer
yaitu mengambil tindakan untuk memerangi risiko mengembangkan masalah
kesehatan. (Misalnya, mengendalikan berat badan untuk mencegah tekanan
darah tinggi) dan pencegahan sekunder yaitu mengambil langkah untuk
mencegah kondisi menjadi lebih buruk. (Misalnya, mengingat untuk
mengambil obat setiap hari untuk mengontrol tekanan darah)
2.5 ASPEK SOSIAL BUDAYA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN EKOLOGI
73.

Ekologi Serta Hubungannya Dengan Kesehatan Ekologi

74. adalah ilmu interaksi organisme lingkungannya diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan
biotik.
75.
Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,cahaya, dan
topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia,hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatanorganisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling memengaruhi danmerupakan suatu sistem yang

menunjukkan kesatuan.Sistem ekologi atau lingkungan yang tidak baik dapat


menyebabkan efek serta dampak yang besar terhadap manusia
76. Contoh penyakit yang disebabkan udara bronchitis. Pengaruh pada wanita dan
pria kurang lebih sama. Hal ini membuktikan bahwa prevelensinya tak
dipengaruhi oleh pekerjaan sehari-hari. Dngan membersihkan udara dapat terjadi
penurunan 40% dari angka mortalitas.
77.
78.
79. Aspek Sosial Budaya Dan Perilaku Kesehatan
80. Terhadap kesehatan cache mirip apr pengaruh sosial budaya dalam masyarakat
memberikan peranan penting adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif
bagi kesehatan pada aspek aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku
manusia pdf aspek sosial budaya masyarakat berkaitan dengan kejadian Aspek
Sosial Budaya Dan Perilaku Kesehatan malaria cache donggala suplemen media
penelitian dan pengembangan kesehatan volume tahun aspek sosial budaya dalam
masyarakat perlu dilakukan penelitian pengetahuan sikap perilaku dan
kepercayaan masyarakat ppt antropologi cache mirip antrhopologi kesehatan
mengkaji masalah masalah aspek sosial budaya Aspek Sosial Budaya Dan
Perilaku Kesehatan yang berhubungan dengan perilaku kesehatan pdf bab tinjauan
pustaka perilaku pengertian perilaku mirip dari aspek biologis perilaku merupakan
suatu kegiatan atau lain perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan
seseorang lingkungan.
81. Fisik maupun nonfisik dalam bentuk sosial ekonomi budaya dan sebagainya sosial
kesehatan status kesehatan cache menjelaskan bahwa lingkungan sosial budaya
tersebut tidak saja aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan
dan status makalah ilmu sosial budaya dasar interaksi sosial cache mirip aspek
sosial budaya berhubungan dengan kesehatan contoh bidan mengubah perilaku
masyarakat terutama Aspek Sosial Budaya Dan Perilaku Kesehatan hamil konsep
sehat sakit dan penyakit dalam konteks sosial budaya cache mirip okt dan
kesehatan yang demikian yang menjadi dambaan setiap orang pengetahuan sehat
sakit pada aspek sosial budaya dan perilaku find answers fast iklan mengapa iklan
ini search aspek sosial budaya Aspek Sosial Budaya Dan Perilaku Kesehatan
kesehatan look quick Aspek Sosial Budaya Dan Perilaku Kesehatan results now!
penelusuran terkait dengan aspek sosial budaya dan perilaku kesehatan makalah
aspek sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan makalah aspek sosial budaya
kesehatan dalam pelayanan kebidanan konsep dasar kesehatan aspek sosial
budaya serta hubungannya dengan ekologi aspek sosial budaya yang
mempengaruhi kesehatan siswa makalah kebidanan aspek sosial budaya
kesehatan.

10

82. Aspek sosial budaya yang mempengaruhi status kesehatan aspek sosial Aspek

Sosial Budaya Dan Perilaku Kesehatan budaya yang berhubungan dengan


kesehatan anak aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan.

11

You might also like