You are on page 1of 14

Coca Cola

Marketing Strategy

Dosen : Audita Nuvriasari,SE.,MM.


Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Internasional
Nama : Devina Christianto ( 14052117 )
Mardalina ( 13052208 )

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
2014

I.

DESKRIPSI SINGKAT OBYEK PENGAMATAN

Coca Cola pertama kali ditemukan oleh John S.Pemberton yang biasa dipanggil Doc
adalah ahli farmasi tinggal di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Lahir diKnoxville,
Georgia pada tahun 1831, namun ia menghabiskan masa kecilnya di Rome, Georgia. Dia
banyak mengembangkan obat-obatan paten yang diakui khasiatnya oleh masyarakat. Ia
menemukan formula minuman Coca-Cola pada 8 Mei 1886 di Atlanta, Georgia, Amerika
Serikat.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di Southern Botanico Medical College of Georgia
pada 1850, Pemberton membuat sebuah buku mengenai Samuel Thomson`s Complete
System of Practice. Tahun 1855, Pemberton mendapatkan gelar kedokteran bidang
farmasi dari Universitas Philadelphia. Kemudian, ia pindah ke Colombus Georgia,
bersama istrinya Anna Eliza Clifford Lewis dan anak laki-lakinya Charles Ney
Pemberton.
Selama bekerja, Pemberton menginvestasikan semua penghasilannya untuk penelitian
dan pengembangan dalam bidang hak kepemilikan barang atau produk, seperti minyak
parfum dan obat-obatan tradisional. Pada tahun 1869, Pemberton pindah ke Atlanta
Georgia, untuk membangun karier bisnisnya. Di kota Atlanta, ia berhasil menciptakan
dan menjual minuman yang mengandung alkohol yang dikenal dengan nama French
Wine Coca.
Namun, bisnis minuman yang memberikan banyak penghasilan itu tidak berjalan secara
mulus. Semenjak Atlanta mengharamkan penggunaan alkohol pada tahun 1885,
Pemberton terpaksa menukar formula French Wine Coca dengan membuang kata French

Wine. Sejak diharamkan, kokain tidak lagi menjadi kandungan utama Coca Cola, tetapi
diganti dengan kafein, gula, asam sitrat, dan minyak pati buah-buahan masih
diperbolehkan. Formula Coca Cola masih menjadi rahasia yang tersimpan rapi.
Bersama dengan rekan sejawatnya yang mengurus keuangan, Frank Robinson,
Pemberton membuat minuman segar yang bisa dinikmati banyak orang. Ia meracik
minuman French Wine dengan menambahkan gula, asam sitrat, dan minyak pati buahbuahan ke dalam minuman. Akhirnya, terciptalah minuman Coca Cola yang kini populer
sebagai minuman soda berkarbonat dalam masa yang singkat.
Coca-Cola pertama kali hadir di Indonesia sekitar tahun 1927, ketika Netherland
Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan
untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola lumpuh pada zaman
penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat sesudah kemerdekaan Republik Indonesia,
pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL) dengan
status perusahaan nasional.
Pada tahun 2000, tiga perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu PT.
Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI), PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT.
Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI).

II.

POKOK PERMASALAHAN
Pokok permasalahan yang akan dibahas pada kasus ini adalah dari segi marketing
strategi yang di gunakan oleh coca cola. Dimana didalam nya mencakup :
1. Segmenting
Pada poin ini akan dibahas mengenai strategi dari coca cola untuk mensegementasi
market nya.
2. Targeting
Pada poin ini akan dibahas mengenai apa yang menjadi target dari coca cola dalam
memasarkan produk nya.
3. Positioning
Pada poin ini akan dibahas di level mana coca cola memposisikan diri nya sebagai
produk minuman ringan yang mampu bersaing di pasar international.
Selain dari segi Segmenting, Targeting, dan positioning, pada makalah ini juga akan
dibaha mengenai analisi SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) yang
mmepengaruhi coca cola dalam memasarkan produk nya. Hal itu akan dijelaskan dengan
poin poin sebagai berikut :
1. Strenght

Pada poin ini akan dibahas apa saja yang menjadi keunggulan dari produk coca cola
yang mampu menjadi poin lebih diantara para pesaing nya.
2. Weakness
Pada poin ini akan dibahas apa saja yang menjadi kelemahan dari produk coca cola
yang harus diwaspadai oleh pihak coca cola.
3. Opportunity
Melihat dari keunggulan yang dimiliki coca cola, maka pada poin ini akan dibahas apa
saja kesempatan yang dimiliki coca cola dalam mngembangkan produk nya.
4. Threat
Melihat dari kelemahan yang dimiliki coca cola maka pihak coca cola harus mewaspai
adanya ancaman anacaman yang akan terjadi yang dapat meruntuhkan coca cola.
Pada poin ini akan dibahas ancaman ancaman apa yang akan terjadi.
Untuk memasarkan produk nya pihak coca cola tidak hanya melakukan proses
segmenting, targeting, dan positioning serta analisi SWOT saja, namun diperlukan juga
adanya branding / periklanan dan cara pendistribusian produk yang tepat agar produk
tersebut mudah dikenali dan dijangkau oleh konsumen. Untuk itu pada pokok
permasalahan ini juga akan dibahas apa saja strategi branding / periklanan dan jalur
distribusi yang diterapkan oleh Coca Cola.
III. LANDASAN TEORI
Ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan
positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur
pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan
menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah
melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki
jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap
penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak
dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning baru akan menjadi
penting bilamana persaingan sudah sangat sengit.
Pada pembahasan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai strategi segmenting,
targeting, dan positioning.
1. Segmenting
Kotler mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses untuk membagi pasar
menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok

konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi
bauran pemasarannya, sedangkan Murphy, mendefinisikan segmentasi pasar sebagai
suatu proses membagi sekeluruhan pasar (lingkungan) yang heterogen menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil dan homogen dengan kebutuhan yang relatif
serupa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan dengan baik.
Segmentasi pasar membantu perusahaan untuk membuat suatu produk yang
spesifik dan memenuhi kebutuhan sebagian pasar yang menjadi targetnya, sehingga
kegunaan segmentasi pasar untuk desain strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh posisi bersaing yang lebih efektif bagi merek-merek yang ada.
2. Lebih mengefektifkan lagi posisi merek saat ini dengan bertumpu pada pasar yang
terbatas.
3. Memisahkan posisi dua atau lebih merek dari perusahaan yang sama untuk
meminimalisasi kanibalisme.
4. Mengidentifikasi gap dalam pasar yang menunjukkan peluang untuk
mengembangkan produk baru.
Segmentasi pasar yang efektif harus memenuhi persyaratan berikut :
1. Dapat diukur (Measureability) :
Menunjukkan bahwa besar daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan
tingkat tertentu, meskipun pada kenyataannya beberapa variabel tertentu tidak
mudah diukur.
2. Dapat dicapai (Accessibility) :
Menunjukkan seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif.
3. Berarti (Substantially) :
Suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila cukup besar dan atau cukup
menguntungkan.
4. Layak (Feasibility) :
Menunjukkan seberapa jauh program-program efektif dapat disusun untuk
menarik minat segmen.
2. Targeting

Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki
atau cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar
perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas.
Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani semua orang dalam
satu pasar. Konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi situasi persaingan yang
sudah semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang
sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan. Semakin sama akan semakin
tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam melayani orang jika bisa
memberikan lebih banyak variasi. Konsep feksibilitas ada hubungannya dengan
variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu perusahaan bisa memberikan variasi
tanpa banyak keluar ongkos tambah.

3. Positioning
Positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan
produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata
lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam
kategori tertentu. Menurut Kotler positioning adalah sebuah tindakan dalam
mendesain penawaran perusahaan dan image sehingga menciptakan tempat dan nilai
tersendiri dalam pikiran konsumen. Jadi dapat disimpulkan positioning merupakan
suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk
mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri dalam pikiran
konsumennya sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut Kotler terdapat 4 klasifikasi posisi perusahaan menurut peranannya
dalam pasar sasaran, yaitu :
1. Pemimpin pasar
Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam
perubahan harga, peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas
promosi.
2. Penantang pasar
Posisi perusahaan ini berada setelah pemimpin pasar atau berada pada posisi
kedua. Perusahaan ini dapat melakukan dua hal, mereka dapat menyerang si

pemimpin pasar secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (penantang pasar)
atau mereka dapat tenang dan tidak menimbulkan gejolak (pengikut pasar).
3. Pengikut pasar
Perusahaan model ini lebih suka mengikuti daripada menantang pemimpin pasar.
Adapun hal-hal yang ditiru biasanya pada produk, distribusi dan iklan si
pemimpin, tetapi meskipun strategi pemasarannya mengikuti si pemimpin pasar
biasanya masih terdapat perbedaan dibanding si pemimpin pasar seperti harga,
kemasan atau selain mengadaptasi kadang-kadang memperbaikinya.
4. Penceruk Pasar
Alternatif dari pengikut pasar besar adalah pemimpin dalam pasar kecil atau ceruk
(niche). Perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan melawan perusahaan
besar dan mengarah pasar kecil yang tidak menarik perusahaan besar.
Selain ditinjau dari segi strategi marketing segmenting, targeting, dan positioning hal
lain yang perlu ditinjau dan dibahas lebih lanjut sehubungan dengan faktor pendukung
pemasaran dari Coca Cola yaitu adanya analisis SWOT. SWOT adalah akronim untuk
kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman
(Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT
digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumbersumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan
tantangan-tantangan yang dihadapi.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain


yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang
dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah
kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di
pasar
2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,


keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja
perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,
kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber
dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecendrungan kecendrungan penting merupakan salah satu
sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan
antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang
bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan
perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau
yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru
atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah cara untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang
dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut
berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya
atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat
digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan
strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan
sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin
menjadi pertimbangan perusahaan.

IV. PEMBAHASAN

Berdasarkan pokok permasalahan yang dijabarkan di atas berikut ini dijelaskan lebih
lanjut mengenai poin apa saja dalam strategi marketing yang diterapkan oleh Coca Cola
yang membuat Coca Cola dapat bertahan dan terus berkembang dalam pemasaran
international.
1. Segmenting

Segmentasi geografi : Merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis


yang berbeda, misalnya wilayah, negara, negara bagian, propinsi, kota, dan
kepulauan. Dalam kasus Coca Cola ini, segmentasi geografi yang dilakukan coca
cola dikelompokkan berdasarkan negara negara expansi coca cola yang masuk
dalam kategori sudah maju, masih berkembang dan sedang muncul atau baru saja
tumbuh. Seperti yang tertera dalam table berikut ini.
Tabel 1.1

Segmentasi Tipe Produk : Merupakan pengelompokan pasar yang didasarkan


pada tipe produk yang dihasilkan. Contohnya :
1. Coca Cola Zero merupakan produk Coca Cola yang ditargetkan untuk anak
muda / remaja yang ingin minuman rendah kalori namun memiliki cita rasa
tinggi.
2. Diet Coca Cola merupakan produk Coca cola yang ditargetkan untuk usia
sekitar 30 hingga 50 tahun dimana memiliki spesifikasi minuman yang
rendah lemak, rendah kalori namun masih memiliki citarasa Coca Cola
3. Powerade merupakan produk Coca Cola yang berupa minuman energi untuk
membangkitkan stamina dan ion tubuh yang ditargetkan untuk atlit ataupun
khalayak umum yang suka berolahraga.

4. Minute Maid merupakan produk Coca Cola yang berupa jus buah dan
ditargetkan untuk khalayak umum usia 1 hingga 40 tahun. Minuman ini juga
ditargetkan kepada para orang tua yang ingin memperkenalkan jus buah
kepada anak anak nya.
Segmentasi Demografi : Merupakan pengelompokan pasar berdasarkan
variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk,
usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi,
kewarganegaraan dan kelas sosial. Dalam Kasus Coca Cola ini pngelompokan
demografi ditujukan kepada remaja, baik untuk jenis kelamin laki-laki maupun
perempuan. CocaCola membidik remaja dengan usia 15 25 tahun sebagai
segmen utama dan usia 26 50 tahun sebagai segmen sekunder (kedua)
Segmentasi Psikografi : Merupakan pengelompokan pasar berdasarkan
variable gaya hidup, nilai dan kepribadian. Gaya hidup ditunjukkan oleh
orang-orang menonjol dari pada kelas sosial. Minat terhadap suatu produk
dipengaruhi oleh gaya hidup, maka barang yang dibeli oleh orang-orang
tersebut untuk menunjukkan gaya hidupnya. Dalam Kasu s Coca Cola ini
segmentasi psikograf i nya ditujukan kepada kalangan yang memiliki gaya
hidup yang tinggi, hedonis, dan memiliki jiwa bebas (freedom).
2. Targeting
Dari Segi usia, CoCa Cola menargetkan produk nya untuk dikonsumsi dari segala
usia yang nanti nya diklasifikasikan lebih lanjut kedalam dua segmen utama yaitu
segmen umur 15 25 tahun dan segmen umur 26 50 tahun. Coca Cola
menargetkan segmen utama nya untuk kalangan remaja dikarenakan remaja yang
hidup di perkotaan saat ini semakin sering menghabiskan waktu di luar rumah serta
dalam perjalanan. Keadaan ini membuat mereka semakin memerlukan produk
minuman dengan kesegaran otentik khas Coca-Cola, dengan kemasan praktis yang
mudah dibawa-bawa pada saat bepergian membuat produk ini sangat diminati oleh
kalangan remaja.
Selain itu jika dilihat dari segi psikologi, Coca Cola menargetkan produk nya
untuk konsumen yang menyukai sesuatu yang baru / menyukai inovasi dan memiliki
semangat yang tinggi, hal ini ditunjukkan dari berbagai atribut dan slogan yang Coca

Cola punya seperti Semangat Baru, Selain itu Coca cola juga turut berpartisipasi
dalam ajang kejuaraan sepak bola seperti FIFA 2010 & 2014 dimana event tersebut
identik dengan semangat, seru, dan persatuan.
Adapun Jika dilihat dari segi Sosial Ekonomi Coca Cola di targetkan untuk
menjangkau masyarakat dari kalangan menengah hingga menengah keatas. Dilihat
dari segi harga yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan minuman ringan yang
lain.
3. Positioning
Dilihat dari segi positioning yang ditampilkan nya, Coca Cola selama ini
memposisikan diri sebagai produk minuman ringan pelepas dahaga yang dapat
dikonsumi kapan saja dan dimana saja. Selain itu Coca Cola identik dengan kesan
meriah, ceria, bahagia, dan penuh semangat sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi
oleh siapa saja yang memiliki jiwa penuh inovasi dan semangat. Coca Cola juga
memposisikan diri sebagai produk berkelas dengan brand yang sudah diakui
kredibilitas nya.
Selain analisis marketing strategi seperti segmenting, targeting, dan positioning, hal
lain yang perlu dikupas sehubungan dengan strategi pemasaran Coca Cola adalah analisi
SWOT. Analisi SWOT ini juga penting untuk diperhatikan demi kemajuan
perkembangan bisnis Coca Cola. Adapun analisis SWOT dari Produk Coca Cola adalah
sebagai berikut :
A. Strengths ( Kekuatan ) :
Kekuatan yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :
1. Brand Image sudah dikenal masyarakat luas.
2. Pabrik terbesar dan pemasar minuman non alkohol lebih di 200 negara.
3. Target memasarkan secara global dengan berbagai rasa.
4. Kemasan produk yg menarik & harga yg kompetitif.
B. Weakness ( Kelemahan ) :
Kelemahan yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :
1. Sebagai minuman berkalori tinggi dan berbahaya bagi kesehatan.
2. Tahun 2006 terlibat kontroversi di India dugaan Coca Cola mengandung
pestisda dan berbahaya bagi kesehatan.
3. Jatuhnya penjualan di beberapa negara.
4. Pertumbuhan nol atau negatif di berbagai pasar utama.
C. Opportunities ( Peluang ) :

Peluang yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :
1. Semakin meningkatnya pendapatan disposabel, penjualan Coca Cola akan
meningkat.
2. Industri minuman mempunyai potensi yg besar untuk dikembangkan.
3. Posisi merk yg kuat dalam industri air minuman yg berkarbonasi dapat
mengambil keuntungan pasar yg sedang tumbuh.
D. Threat ( Ancaman ) :
Ancaman yang dimiliki oleh Produk Coca Cola adalah sebagai berikut :
1. Trend pesaing lain seperti Pepsi.
2. Ada minuman subtitusi lain yg populer misal : kopi, jus, energy
drink, teh dan lain lain.
3. Ketergantungan pada perusahaan pembotolan terakhir sebagai pihak
ke tiga dalam jangka panjang.
Untuk kesuksesan pemasaran tidak cukup hanya mengandalkan analisis marketing
strategy dan analisi SWOT saja, tapi juga harus dijalankan dengan aksi nyata seperti cara
periklanan ( Advertising ) dan cara pendistribusian produk yang tepat.
Dilihat dari segi Advertising dan Communication yang dilakukakan Coca Cola dalam
memasarkan produk nya, terlihat bahwa Coca Cola menggunakan strategi creative and
inovatif Communication, hal ini terlihat dari berbagai contoh nyata seperti berikut :
1. Coca Cola mengiklankan produk nya dengan iklan iklan yang menarik serta
mengikutsertakan segala sesuatu yang sedang tren. Sehingga menarik minat
konsumen dan membuat konsumen akrab dengan brand Coca Cola.
2. Coca Cola bekerja sama dengan FIFA sebagai sponsor utama FIFA 2010 &
2014 dimana acar ini memiliki audience dari usia anak anak hingga dewasa
dan dari berbagi negara, sehingga hal ini akan sangat bagus bagi Coca Cola untuk
membranding produk nya ke pasar internasional.
3. Bekerja sama dengan Nestle, Mc Donnald, dan Walt Disney dalam menyertakan
logo produk nya pada produk produk Nestle, Mc Donnald, dan Walt Disney
tersebut.

4. Membuat jingle CoCa CoLa Open Happiness dengan menggandeng penyanyi


penyanyi ternama seperti Cee-Lo dari Gnarls Barkley, Patrick Stump dari Fall
Out Boy, Brendon Urie from Panic! at the Disco, Travis McCoy from Gym Class
Heroes, Janelle Monae, dengan Polow Da Don dan Butch Walker , Dimana lagu
ini sangat menarik bagi anak muda yang suka dengan genre music seperti ini, hal
ini sangat sesuai jika dikaitkan dengan analisi targeting yang dilakukan Coca
Cola dalam membidik pangsa pasar remaja.
Selain strategi creative and inovatif Communication yang diterapkan oleh Coca
Cola, hal yang tidak kalah penting adalah cara pendistribusian produk, sehingga produk
tersebut mudah untuk dijangkau oleh konsumen. Dalam hal ini Coca Cola menerapkan
cara pendistribusian dengan sistem Direct Selling dan Indirect Selling. Direct Selling
atau penjualan langsung yang diterapkan oleh Coca Cola yaitu dengan cara Produk
dipasarkan langsung ke retailer, contohnya retailer yang berada di bioskop, restaurant,
dan tempat umum yang lain. Sedangkan Indirect Selling atau penjualan tidak langsung
yang diterapkan oleh Coca Cola adalah produk dipasarkan ke distributor besar, dan
distributor besar inilah yang akan mendistribusikan produk ke konsumer.

V.

KESIMPULAN
Coca Cola merupakan perusahaan multinasional yang mempertimbangkan berbagai
aspek sosiologis dalam menjalankan strategi bisnis. Pertimbangan terhadap dimensi
sosiokultural masyarakat yang dilakukan Coca Cola tersebut sejalan dengan pandangan
pendekatan systemic dalam memahami strategi. Dalam konteks ini, kesuksesan Coca
Cola sebagai minuman terbesar di dunia tidak terlepas dari strategi pemasaran Coca

Cola di setiap negara yang memiliki produk berbasis lokal yang beragam, namun
perusahaan memiliki standarisasi global yang sama di seluruh negara. Strategi itulah
yang menjadikan Coca Cola bisa diterima oleh masyarakat di berbagai negara.
Coca Cola adalah perusahaan yang benar-benar global dengan kehadiran di
beberapa negara. Kekuatan kompetitif berasal dari merek yang kuat yang telah
dikembangkan selama 125 tahun upaya pemasaran yg konsisten
Selain itu pemasaran dan periklanan telah menjadi fungsi yang paling penting yang
telah diambil Coca Cola. Pemasaran dan periklanan yang kreatif serta jalur
pendistribusian yang baik telah menjadi fungsi yang paling penting dalam mencapai
kesuksesan segmenting, targeting, dan positioning yang dicanangkan oleh Coca Cola.

You might also like