Professional Documents
Culture Documents
1. Keadaan Umum
1.1.
Lokasi tempat kerja PT Bumi Perkasa Coal Sama secara administrative terletak di
kecamatan Sebulu kabupaten Kutai Kertanegara Propinsi kalimantanTimur. Waktu
tempuh dari tanah Sebulu (Kota) memakan waktu 2 jam menggunakan kendaraan yang
sudah disiapkan oleh Perusahaan berupa bis karyawan..secara geografis merupakan
suatu kawasan dalam koordinat. 0 2250.7 - 0 2632.7 LS - 117 055.2 - 117 07
13.6 BT. Adapun dengan koordinat batas Izin Usaha Pertambangan pada Tabel 1.1.
sebagaiberikut :
Tabel 1.1. Koordinat Batas IUP PT. BPC
Geografis
NO
1.2.
...
24
BT
'
58
"
23
23
33
23
4
5
UTM
...
89
LS
'
33
"
35
BT
..m
516955
LS
..m
9952115
28
89
33
35
518255
9952115
33
28
89
34
518255
9953515
21
51
21
51
89
34
519255
9953515
89
31
30
519255
9948815
26
31
36
89
31
30
516655
9948815
26
31
36
89
32
43
516655
9950315
24
58
23
89
32
43
516955
9950315
Keadaan Lingkungan
Seperti halnya daerah tropis lainnya, lokasi penyelidikan mempunyai curah hujan yang
tinggi,kawasan ini terdiri dari perbukitan landai sampai terjal yang ditumbuhi semak
dan alang-alang , saat ini pada lokasi penyelidikan sebagian merupakan lahan yang di
manfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit , karet dan tanaman semusim lainnya.
I-1
Sebagian besar penduduk pada wilayah ini adalah transmigran yang berasal dari Jawa
dan juga pendatang dari berbagai wilayah dalam negara Kesatuan Republik Indonesia,
dengan mata pencaharian bertani dan berternak.
Tingkat kesehatan penduduk sudah baik, karena tersedianya Puskesmas dan adanya
bidan desa, begitu juga dengan tingkat pendidikan, dimana sudah tersedianya sarana
pendidikan dari tingkat dasar sampai sekolah menengah.
2. Geologi Umum
2.1.
Geologi Regional
Secara regional daerah penyelidikan termasuk dalam Cekungan kutai, litologi hampir
semua formasi (satuan batuan) mirip satu sama lainnya, yaitu mengandung batupasir,
lanau, lempung dan batubara. Untuk membedakan formasi yang satu dengan yang lain,
harus diperhatikan gabungan batuan, tingkat kepadatan dan kandungan fosilnya.
Struktur geologi yang berkembang pada Cekungan Kutai yaitu struktur perlipatan dan
sesar. Struktur perlipatan yang membentuk antiklinorium dengan arah sumbu Timur
Laut Barat Daya. Struktur sesar yang berkembang adalah sesar naik dengan arah
Timur Laut Barat Daya dan Sesar Geser dengan arah Barat Laut Tenggara.
Secara umum lokasi penyelidikan merupakan bagian dari cekungan kutai, Batuan dasar
Pra tersier, tersingkap disebelah Selatan dan Baratdaya Balikpapan. Batuan dasar ini
terdiri dari batuan beku Ultrabasa dan batuan sedimen Formasi Pitap yang diduga
berumur Kapur Awal sampai Kapur Tengah yang terdapat disepanjang pegunungan
Meratus.
Batuan Ultrabasa, terdiri dari Harzburgit dan serpentinit, sedangkan Formasi Pitap
terdiri dari dua fasies yaitu sedimen dan volkanik.
Fasies sedimen merupakan perselingan dari batupasir, graywacke, batulempung dan
konglomerat. Fasies vulkanik meempunyai hubungan menjemari dengan fasies sedimen
I-2
yang merupakan Anggota Haruyan, terdiri dari lava, breksi dan tufa bersusunan andesit
basalt. Diatas kedua fasies ini diendapkan Anggota Batununggal yang berupa lensalensa gamping.
Batuan sedimen Tersier, terletak diatas Formasi Pitap secara tidak selaras, yaitu terdiri
dari formasi-formasi Kuaro, Telakai, Tuyu, Berai, Pamaluan, Pulubalang, Balikpapan
dan Kampungbaru yang merupakan endapan delta sampai laut dalam.
Formasi pengisi Cekungan Kutai, yang meliputi daerah penyelidikan dan sekitarnya
(geologi lembar Samarinda, PPPG, 1995) tertua adalah Formasi Pamaluan, terrnuda
adalah Formasi kampung Baru. Urutan formasi selengkapnya dari tua ke muda adalah
sebagai berikut :
Formasi Pamaluan (Tomp) yang terdiri dari batupasir kuarsa dengan sisipan
batulempung, serpih, batugamping dan batulanau; umurnya Miosen Awal Miosen
Tengalr, lingkungan pengendapannya Neritik. Di atas Formasi Bebuluh secara selaras
adalah Formasi Pulau Balang (Tmpb) yang terdiri dari perulangan batupasir kuarsa,
dengan sisipan hatulempung, batugamping, tufa dasit, serpih dan batubara; umurnya
Miosen Tengah.
Bagian atas Formasi Pulau Balang bersilang jari dengan Formasi Balikpapan (Tmbp)
yang berurnur Miosen Tengah Miosen Atas; terdiri dari perselingan batupasir
kuarsa dan batulempung dengan sisipan batulanau, serpih, batugamping dan
batubara.
Di atas Formasi Balikpapan secara tidak selaras adalah Formasi Kampung Baru
(Tpkb) terdiri dari ; batupasir kuarsa lepas dengan sisipan batulempung, batulanau,
serpih, batubara muda dan gambut Lingkungan pengendapannya adalah delta;
umurnya diduga Miosen Atas Plio-Pleistosen.
Formasi Alluvium (Qa) Terdiri dari kerikil, pasir dan Lumpur, terenclapkan dalam
lingkungan sungai, rawa, delta dan pantai. Material alluvium umumnya belum
terkompaksi, lepas-lepas, banyak mengandung material organis yang belum terurai,
ketebalan d1perkirakan antara 1 hingga 25 meter.
I-3
I-4
2.5. PerhitunganSumberdaya
Sumberdaya batubara (Coal Resources) adalah bagian dari endapan batubara yang
diharapkan dapat dimanfaatkan. Sumberdaya batubara dibagi dalam kelaskelas
sumberdaya berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang ditentukan secara kualitatif
oleh kondisi geologi/tingkat kompleksitas dan secara kuantitatif oleh jarak titik
informasi. Sumberdaya ini dapat meningkat menajadi cadangan apabila setelah
dilakukan kajian kelayakan dan dinyatakan layak. Daerah penyelidikan termasuk dalam
kondisi geologi moderat karena dipengaruhi oleh adanya struktur geologi berupa lipatan
sedang.
Dalam perhitungan sumber daya menggunakan metode menggunakan SNI 2011 untuk
menentukan radiusnya dengan membuat lingkaran dengan pusat pada setiap titik bor
dan singkapan dengan jarak yang disesuiakan.Dibagi dalam sumber daya terukur,
tertunjuk dan tereka.
I-5
Tabel 1.3. Jarak titik informasi menurut kondisi geologi dengan radius lingkaran
Kondisi
Geologi
Sederhana
Moderat
Komplek
Kriteria
Jarak titik
Hipotetik
Tidak
informasi (m)
Jarak titik
terbatas
Tidak
informasi (m)
Jarak titik
terbatas
Tidak
informasi (m)
terbatas
Sumberdaya
Tereka
Terunjuk
Terukur
1000<X=1500
500<X=1000
X=500
500<X=1000
250<X=500
X=250
200<X=400
100<X=200
X=100
Radius
Terukur
Terunjuk
Tereka
250 meter
500 meter
1000 meter
sebagai berikut:
Tabel 1.5. Perhitungan Sumberdaya menggunakan metode Circular SNI 2011
SUMBER
HORIZONTAL
DAYA
Sumber daya
Terukur
Sumberdaya
Terunjuk
Sumberdaya
AREA (M
37549,166
2)
481491,249
1401874,363
TEBAL
VOLUME
LUAS HA
MT
ASLI (M)
4,4152769
1659036,62
37,5749166
2156747,
48,1491249
61
2763692,
140,187436
36
8046562,
4,4152769
4,4152769
Tereka
2125917,2
6189663,52
58
C. PerhitunganSumberdaya Se-iup
Perhitungan sumberdaya se-iup adalah perhitungan sumberdaya dengan
menggunakan seluruh kawasan yang ada dalam iup yang menjadi kemenerusan
dari batubara sesuai dengan databor yang ada, dan kemenerusan dari dwon dip
sehingga bisa ditaksirkan sumberdaya yang lebih luas, bisa juga disebut sebagai
sumberdaya hipotetik.Dengan perhitungan sumberdaya menggunakan metode ini
maka didapat sumberdaya sebagai berikut:
IUP
I-7