Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum menyusun suatu asuhan keperawatan yang baik, kita harus
memahami langkah langkah dari proses keperawatan. Proses perawatan
merupakan
suatu
metode
bagi
perawat
untuk
Memberikan
asuihan
secara
linier.
Kemudian
dapat
dirumuskan
diagnosa
1 RUMUSAN MASALAH
Adapun pokok-pokok rumusan yang di bahas dalam makalah ini meliputi:
dibutuhkan.
Dapat menentukan diagnosis keperawatan yang ada pada manusia
diagnosis dikerjakan.
Dapat melaksanakan tindakan keperawatan setelah direncanakan .
Dapat mengetahui perkembangan pasien dari berbagai tindakan yang
telah dilakukan untuk menentukan tingkat kebersihan
A. Sistematika Penulisan
1. BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari Latar belakang, tujuan penulisan
dan metodelogi penulisan
2. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
3. BAB III : PENUTUP terdiri dari simpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada tahun 1953, istilah diagnosa keperawatan diperkenalkan oleh V.
Fry dengan menguraikan langkah yang diperlukan dalam mengembangkan
rencana
asuhan
keperawatan.
seseorang,
keluarga
atau
masyarakat
sebagai
akibat
dari
tahap
Assesment
(pengkajian).
Istilah
diagnosa
keperawatan
mempunyai
keperawatan.
pendapat
sendiri
Shoemaker,1984,
dalam
mendefinisikan
mendefinisikan
diagnosa
diagnosa
keperawatan
diagnose
keperawatan,
menyetujui
definisi
diagnose
sebagai
yang
akibat
actual
atau
dari
masalah-masalah
potensial.
Diagnosa
kesehatan/proses
keperawatan
ini
perhatian
pasien/orang
terdekat
dan
perawat,
yang
yang
sejumlah
data
subjektif
dan
objektif.
Akan
tetapi,
diagnosa), P
format
SOAPIE,
catatan
awal
diagnosa
akan
dan
memakai
Respons,
singkatan
untuk
DAR,
mencatat
yaitu
data.
Data,
Berikut
merupakan contohnya:
Fokus: Ketakutan yang berhubungan dengan kemungkinan efek
negatif karena mielogram terjadwal.
D : Klien menyatakan Saya takut sesuatu yang mengerikan akan
terjadi.
A : Perencanaan perawatan awal
5
menjelaskan
status
kesehatan
dari
klien
atau
kelompok,
jantung,
hepatitis,
kanker,
dan
lain-lain.
Sedangkan
diagnosa
Diagnosa Medis
Diagnosa Keperawatan
6
Sifat
Tidak berubah
Berubah
karena
pemulihan
Tujuan
Untuk
pasien
mengidentifikasi Untuk
perubahan
situasi/perspektif
mengarahkan
rencan
untuk dan
keluarganya
beradaptasi
Untuk
pengobatan
perawatan kesehatan
meresepkan Untuk mengembangkan
suatu
merumuskan
suatu
diagnosa
keperawatan,
seorang
Berpikir
kritis
adalah
proses
secara
aktif
dan
cakap,
dalam
makin
banyak
aspek
berpikir
kritis
diperlukan
dalam
pembuatan
keputusan
yang
digunakan
perawat
untuk
antara lain:
Diagnosa keperawatan aktual (Actual Nursing Diagnoses).
Diagnosa keperawatan aktual menyajikan keadaan yang secara klinis
telah divalidasi melalui batasan karakteristik mayor yang dapat
diidentifikasi. Tipe dari diagnosa keperawatan ini mempunyai empat
komponen yaitu label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor-faktor
Carpenito, 1997).
Diagnosa keperawatan kemungkinan (Possible Nursing
Diagnoses), adalah pernyataan tentang masalah-masalah yang
diduga masih memerlukan data tambahan. Namun banyak perawatperawat telah diperkenalkan untuk menghindari sesuatu yang bersifat
sementara dan NANDA tidak mengeluarkan diagnosa keperawatan
Carpenito, 1997).
Diagnosa keperawatan sindroma (Syndrome Nursing
Diagnoses), terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan aktual
atau risiko tinggi yang diduga akan tampak karena suatu kejadian atau
situasi tertentu. NANDA telah menyetujui dua diagnosa keperawatan
sindrom yaitu Sindrom trauma perkosaan dan Risiko terhadap
sindrom disuse (Carpenito, 1997).
terjadi.
Etiologi (penyebab), adalah keadaan yang menunjukkan penyebab
10
dengan kategori:
Berdasarkan tingkat Kegawatan
a.Keadaan yang mengancam kehidupan.
b.Keadaan yang tidak gawat dan tidak mengancam kehidupan.
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Advokasi merupakan salah satu peran perawat dan menjadi
dasar yang penting dalam membrikan asuhan keperawatan kepada
pasien. Peran perawat sebagai advokat pasien
untuk
dapat
mengidentifikasi
dan
menuntut perawat
mengetahui
nilai-nilai
dan
kepercayaan yang dimilikinya tentang peran advokat, peran dan hakhak pasien, perilaku profesional, dan hubungan pasien-keluarga-dokter.
Di samping itu, pengalaman dan pendidikan yang cukup sangat
diperlukan untuk memiliki kompetensi klinik yang diperlukan sebagai
syarat untuk menjadi advokat pasien.
B. Saran
1. Bagi perawat
Mengaplikasikan teori ini dalam tatanan pemberian pelayana
kesehatan kepada masyarakat, dan melaksanakan peran perawat
sebagai advokat utama klien dan penghubung antar profesi
kesehatan demi kepentingan pasien
2. Bagi mahasiswa
Melakukan peneltian terkait tentang advokasi, karena masih
banyak hal yang bias dieksplor dan dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
13
14