Professional Documents
Culture Documents
Kita tentu berbangga dengan keragaman bahasa yang dimiliki bangsa ini. Semakin hari
semakin bertambah istilah yang muncul lewat media. Namun ada kekhawatiran, jika
tidak ada aturan yang jelas tentang akronim dan singkatan itu.
Barangkali jika para pakar bahasa dan pemerhati bahasa terus mengikuti
perkembangan itu, akan kesulitan meng-input (Bahasa Indonesianya: memasukkan)
kosa kata baru tanpa aturan itu ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Atau, semua
kata yang semakin begaram tak beraturan ini tak perlu saja dikumpulkan dalam KBBI?
(eh? akhirnya, saya pakai singkatan juga nih!)
Dan, seperti itulah fenomena bahasa kita sehari-hari. Ini baru satu soal akronim dan
singkatan saja, belum lagi jika kita komentari tentang bahasa alay, lebay, dan gaul anak
muda sekarang. (ceileee, berasa tua aja! :D) Akan semakin membingungkan. Saya
juga. Selamat ber-bingung-bingung-lah kalau begitu.
Pekerja kantoran, yang menghabiskan banyak waktu sambil duduk di depan komputer, stamina dan
daya tahan tubuhnya pasti akan menurun. Penurunan kondisi kesehatan tersebut dapat memberi
dampak negatif terhadap produktivitas kerja mereka dari waktu ke waktu. Namun, hal ini dapat
ditanggulangi dengan makan siang di meja kerja, sebagaimana ditemukan dalam sebuah studi.
Meskipun isi kedua kalimat itu sama saja, namun kita dapat membandingkan mana yang lebih
nyaman kita baca dan lebih mudah kita pahami isinya. Bahkan, hampir bisa dikatakan bahwa kalimat
kedua di atas adalah kalimat yang ditulis ulang dari kalimat pertama, bukan sekedar diedit.
Maka, yang mengolok-olok gaya bahasa dan istilah-istilah ajaib yang digunakan oleh Vicky mungkin
sebaiknya lebih berhati-hati. Jangan-jangan yang sedang kita olok-olok itu adalah diri kita
sendiri. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri demikian kata pepatah lama kita.