Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Ringkasan mengenai konsep cahaya dalam fisika
dan aplikasinya dalam optik geometri untuk tingkat
Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP), dewasa
ini mudah diperoleh, yang telah dilengkapi dengan
contoh-contoh soalnya, di mana dalam berbagai
sumber tersebut contoh-contoh soal yang disajikan
merupakan arsip dari ajang olimpiade nasional
maupun internasional [1, 2]. Sayangnya topik ini
menjadi jarang dibahas dalam kompetisi pada
jenjang selanjutnya, seperti pada tingkat Sekolah
Menengah Tingkat Atas (SMA) [3] ataupun
perguruan tinggi [4].
4-1
Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru OSN Tingkat SMP & SMA se-Aceh Batch III
Bandung, 12 Agustus - 1 September 2014
memberikan sensasi gelap dan terang, dan
membentuk pola-pola yang kita kenal sebagai huruf
dan gambar), menuju mata kita. Di sini juga berlaku
yang hal yang sama sama, di mana orang yang beada
di sebelah kita juga dapat membaca halaman yang
sama karena cahaya dihamburkan oleh halaman
tersebut ke segala arah.
Gelombang Elektromagnetik
Cahaya termasuk ke dalam jenis gelombang
elektromagnetik (EM), yaitu gelombang yang
merambat tanpa perlu perantaraan medium,
r
melainkan melalui osilasi medan listrik E dan
r
medan magnetik B . Di dalam vakum dan umumnya
juga di udara, serta jauh dari sumbernya, cahaya
merupakan gelombang transversal.
r
E
x
r
k
z
y
Bahan Optik
Pembahasan yang diberikan dalam tulisan ini
dibatasi hanya pada sifat cahaya dalam bahan optik
linier, yang memberikan sifat-sifat yang telah
dikenal [9], yaitu
sifat optik seperti indeks bias dan koefisien
absorbsi tidak bergantung pada intensitas
cahaya,
prinsip superposisi berlaku,
frekuensi cahaya tidak dapat berubah saat
melewati medium, dan
suatu cahaya tidak dapat berinteraksi dengan
cahaya lainnya (suatu cahaya tidak dapat
mengendalikan cahaya lainnya).
r
B
f1
f1
Spektrum gelombang EM
f2
NL
4-2
Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru OSN Tingkat SMP & SMA se-Aceh Batch III
Bandung, 12 Agustus - 1 September 2014
bilangan gelombang k: jumlah panjang
gelombang dalam radian tiap satuan panjang,
kecepatan rambat v: jarak yang dilampaui
gelombang tiap satuan waktu,
indeks bias n: perbandingan kecepatan rambat
cahaya dalam vakum c dengan kecepatan
rambat cahaya dalam suatu medium v (cahaya
bergerak lebih lambat dalam medium
dibandingkan dalam vakum),
intensitas I: energi tiap satuan waktu tiap
satuan luas dari cahaya.
= vT ,
(1)
f =
1
,
T
(2)
d = p .
2
,
T
(3)
k=
n=
c
.
v
(4)
(6)
Hamburan
Bidang pantul yang diberikan dalam Gambar 4 tidak
selalu berukuran besar, kadang amat kecil dan antara
satu bidang dengan bidang lain memiliki arah garis
normal yang berbeda sehingga secara makroskopik
efek pemantulan tidak lagi teramati, melainkan efek
lain yang dikenal sebagai hamburan.
(5)
Prinsip Fermat
Prinsip Fermat menyatakan bahwa cahaya merambat
dengan mengambil lintasan dengan waktu tempuh
terpendek, di mana prinsip ini mendasari hukum
tentang pemantulan dan hukum Snell tentang
pembiasan [10]. Mata kita mengamati bahwa cahaya
merambat lurus dalam ruang dan otak kita juga
mengintepretasikannya demikian. Apabila tertarik
untuk mendalami lebih jauh, secara umum cahaya
merambat secara melengkung (curvilinearly) dalam
pengaruh medan gravitasi, sebagaimana bukti
eksperimennya ditunjukkan oleh tampaknya
beberapa bintang saat gerhana matahari, yang
seharusnya tertutup oleh posisi matahari [11]. Hal
ini merupakan satu hal sebagai akibat konsekuensi
dari Teori Relativitas Umum.
Pembiasan
Pemantulan
4-3
Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru OSN Tingkat SMP & SMA se-Aceh Batch III
Bandung, 12 Agustus - 1 September 2014
pula sudut datang d dan sudut bias b, yang
ilustrasinya diberikan dalam Gambar 6.
nd
nb
b
Gambar 6. Berkas cahaya datang dengan sudut terhadap
garis normal d (berkas berwarna merah) dibiaskan oleh
bidang batas dengan sudut terhadap garis normal b (bekas
berwarna biru).
nd sin d = nb sin b ,
(7)
Cermin
4-4
Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru OSN Tingkat SMP & SMA se-Aceh Batch III
Bandung, 12 Agustus - 1 September 2014
(a)
0
(b)
1
2
+
(c)
+
Gambar 9. Berkas-berkas yang datang sejajar pada cermin
cembung dipantulkan seakan-akan bersumber dari suatu
titik 0 yang dekat dengan titik fokus 1.
(d)
(e)
(f)
(g)
4-5
Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru OSN Tingkat SMP & SMA se-Aceh Batch III
Bandung, 12 Agustus - 1 September 2014
1 1 1
+ =
,
s s' f c
(8)
1
1
1
,
= (n 1)
fl
R1 R2
Variabel
Deskripsi
semua
s>0
benda nyata
datar
s' < 0
bayangan maya
cembung
s' < 0
bayangan maya
cekung
s' < 0
s' > 0
bayangan maya
bayangan nyata
(12)
m =
h'
h
(9)
m=
s'
,
s
(10)
atau
1 1 1
+ = ,
s s' f l
Penutup
Telah diberikan konsep-konsep yang mendasari
fenomena pemantulan dan pembiasan, yang
kemudian juga diaplikasikan pada prinsip kerja
cermin dan lensa sehingga muncul persamaan yang
mengaitkan antara jarak benda, jarak bayangan, dan
fokus cermin dan lensa. Pemanfaatan lebih jauh dari
materi dalam tulisan ini dapat dilakukan dengan
mengulas penerapan persamaan cermin dan lensa
(11)
4-6
Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru OSN Tingkat SMP & SMA se-Aceh Batch III
Bandung, 12 Agustus - 1 September 2014
dalam alat-alat optik seperti periskop,
pembesar, teleskop, dan mikroskop.
kaca
Referensi
1. S. Lestari dan E. Rosella, "Tutor Senior
Olimpiade Fisika Lima Benua Tingkat SMP",
Penerbit Jalur Mas Media, Yogyakarta,
Cetakan Pertama, 2012, pp. 86-90.
2. Forum Fisikawan Filosofis dan Fundamental,
"Strategi Meraih Medali Emas Olimpiade
Fisika SMP", Penerbit Pustaka Widayatama,
Cetakan Pertama, 2011, pp. 88-107.
3. Tim SSCIntersolusi, "Olimpiade Fisika SMA",
Penerbit Erlangga, Ciracas, 2010.
4. J. J. Molitoris, "The Best Test Preparation for
the Graduate Record Examination (GRE) in
Physics", Research & Education Association,
Piscataway, 1994.
5. D. Halliday, R. Resnick, and J. Walker,
"Fundamentals Physics", of John Wiley &
Sons (Asia), Hoboken, Eighth Extended
Edition, 2008, pp. 892.
6. C. Starr, C. A. Evers, and L. Starr, "Biology:
Concepts and Applications", Brooks/Cole
biology series, Thomson Brooks/Cole, First
Edition, 2006.
7. C. R. Nave, "The Electromagnetic Spectrum"
in HyperPhysics, Department of Physics and
Astronomy, Georgia State University, 2012,
URL
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu
/hbase/ems1.html [20140804].
4-7