You are on page 1of 32

BAB II

MIXING APARATUS
2.1.

2.2.

Tujuan Percobaan
- Mengetahui pengaruh jenis pengaduk dan baffle terhadap angka Frounde pada
air dan minyak kelapa.
- Mengetahui pengaruh jenis pengaduk dan baffle terhadap faktor pencampuran
NaOH dengan air.
- Mengetahui hubungan antara daya (P) dengan bilangan Reynold (NRe) pada air
dan minyak kelapa.
- Mengetahui pengaruh jenis liquida dan jenis pengaduk terhadap bilangan
Reynold (NRe).
Tinjauan Pustaka

Pencampuran (mixing) merupakan suatu operasi yang dilakukan dengan tujuan


untuk mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu atau sifat lain yang terdapat dalam
suatu bahan. Selain itu pencampuran juga digunakan untuk berbagai ragam operasi,
dimana derajat homogenitas bahan yang bercampur itu sangat berbeda-beda.
Pencampuran dapat terjadi karena adanya gerakan dari bahan tersebut. [3] Pengadukan
adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam bahan yang diaduk.
Tujuan operasi pengadukan yang utama adalah terjadinya pencampuran.[4]
Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai tujuan, antara lain :
- Membuat suspensi partikel zat padat
- Untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible), sebagai contoh metil alkohol
dengan air.
- Untuk mendisperdikan (menyebarkan) gas dalam zat cair dalam bentuk gelembung
gelembung kecil
- Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat campur sehingga membentuk emulsi
yang tidak dapat atau suspensi partikel halus pada kedua zat cair inmiscible tersebut
- Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair baik sesame bahan dengan
menyuplai panas yang ada dalam tangki pencampuran tersebut.[2]
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencampuran, yaitu:
- Aliran, aliran yang turbulen dan laju alir bahan yang tinggi biasanya menguntungkan
proses pencampuran. Sebaliknya, aliran yang laminar dapat menggagalkan
pencampuran
- Ukuran partikel/luas permukaan, semakin luas permukaan kontak bahan-bahan yang
harus dicampur, yang berarti semakin kecil partikel dan semakin mudah gerakannya
di dalam campuran, maka proses pencampuran semakin baik
- Kelarutan, semakin besar kelarutan bahan-bahan yang akan dicampur satu terhadap
lainnya, semakin baik pencampurannya.[3]
Zat cair biasanya diaduk di dalam suatu tangki atau bejana, biasanya yang
berbentuk silinder dengan sumbu terpasang vertikal.[2] Didalam tangki itu dipasang
impeller pada ujung poros yang ditumpu dari atas dan digerakkan oleh motor. Tangki itu

biasanya dilengkapi dengan lubang masuk dan lubang keluar, kumparan kalor, mantel
dan sumur untuk menempatkan termometer atau piranti pengukuran suhu lainnya.
Impeller itu akan membangkitkan pola aliran didalam sistem, yang menyebabkan zat
cair tersirkulasi didalam bejana dan akhirnya kembali ke impeller.[3]
Menurut bentuknya impeller terbagi tiga, yaitu :
- Propeler / baling
Propeler merupakan impeler aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair
berviskositas rendah. Propeler kecil biasanya berputar pada kecepatan motor penuh,
yaitu 1150 atau 1750 putaran/menit, sedang propeler besar berputar pada 400-800
putaran/menit.

Gambar 2.2.1. Tangki dengan sekat dan jenis pengaduk berdaun tiga
dengan arah aliran aksial

Dayung
Untuk tugas-tugas sederhana, impeler yang terdiri dari beberapa dayung datar yang
berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup efektif. Desain daundaunnya bisa dibuat miring, atau vertikal. Dayung ini berputar di tengah bejana
dengan kecepatan rendah sampai sedang, dan mendorong zat cair secara radial dan
tangensial, hampir tanpa adanya gerakan vertikal pada impeller kecuali bila daunnya
agak miring.

Turbin

Gambar 2.2.2. Berbagai Jenis Paddle

Pada dasarnya, turbin menyerupai dayung berdaun banyak dengan daun-daunnya


yang agak pendek, dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang di
pasang di pusat bejana. Daun-daunnya bisa lurus atau lengkung, bisa bersudut atau
vertikal Diameter impelernya biasa lebih kecil dari diameter dayung, yaitu berkisar
antara 30-50% dari diameter bejana. Turbin biasanya efektif untuk menjangkau
viskositas yang cukup luas.

Gambar 2.2.3. Pengaduk jenis turbin[5]

Helical-ribbon agitator
Jenis pengaduk yang digunakan dalam solusi yang sangat kental dan beroperasi pada
rpm rendah di wilayah laminar. Pita terbentuk dalam jalur spiral dan melekat ke
poros pusat. Bergerak cair dalam jalur aliran berliku-liku dan disepanjang sisi dalam
gerakan memutar. Jenis serupa pita heliks ganda dan pita heliks dengan sekrup.[1]

Aliran vortex merupakan aliran pusaran yang terjadi pada fluida yang mengalir
di dalam pipa yang mengalami perubahan mendadak. aliran fluida ini bisa berupa aliran
rotational dan irrotational. aliran vortex termasuk ke dalam aliran irrotational (elemen
fluida mempunyai kecepatan sudut netto). aliran vortex bisa terjadi dengan dua cara,
yaitu aliran vortex paksa dan aliran vortex bebas, tergantung dari ada tidaknya gaya
yang bekerja membentuk aliran vortex tersebut.[7]
Sekat (baffle) adalah lembaran vertical datar yang ditempelkan pada dinding
tangki. Tujuan utama menggunakan sekat dalam tangki adalah memecah terjadinya
pusaran saat terjadinya pengadukan dan pencampuran. Oleh karena itu posisi sumbu
pengaduk pada tangki bersekat di tengah.[6]
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam percobaan Mixing Aparatus,
antara lain:
1. Daya sangat dibutuhkan dalam operasi pencampuran untuk menggerakkan motor
pengaduk agar terjadinya proses pencampuran.
P = V I.........................................................................................................(2.2.1)

Dimana: P
= daya (Watt)
V
= beda potensial (Volt)
I
= kuat arus (Ampere)
2. Kecepatan Pengadukan (N)
P
H g N Q Da 3
N=

..............................................................(2.2.2)

Dimana: N
P

= kecepatan pengadukan (rps)


= daya (Watt)

= massa jenis fluida (g/cm3)


H
= panjang pengaduk (cm)
g
= gaya grafitasi (cm/s2)
NQ = discharge coefficient
Da = diameter pengaduk (cm)
3. Bilangan Reynold (NRe)
N Da 2
N Re

..........................................................................(2.2.3)

Dimana:
N

= bilangan Reynold
= kecepatan rotasi (rps)

Da

= massa jenis fluida (g/cm3)


= diameter pengaduk (cm)
= viskositas fluida (Pa.s)

4. Angka Daya (Np)


Bilangan ini digunakan untuk menggambarkan hubungan dan kaitannya dalam
pengerjaan operasi dan juga untuk meghitung daya atau tenaga yang dibutuhkan
pada operasi yang dilaksanakan. Secara matematis bilangan ini dapat ditulis:
P
Np
3
N Da 5
..........................................................................(2.2.4)

Dimana: Np = angka daya


P = daya (Watt)

= massa jenis fluida (g/cm3)


N = kecepatan pengadukan (rps)
Da = diameter pengaduk (cm)
5. Bilangan Frounde (NFr)
Bilangan ini digunakan untuk menghitung pengaruh gravitasi bumi dalam
penentuan gerakan fluida dan juga untuk mengetahui besarnya vortex yang
terjadi. Secara matematis bilangan ini dapat ditulis:

N Fr

N
g L WL
.............................................................................. (2.2.5)

Dimana: NFr = angka Frounde


N = kecepatan rotasi (rps)
g = gaya grafitasi (cm/s2)
LWL = panjang garis gelombang (cm)[3]
6. Faktor Pencampuran (ft)
Hubungan antara waktu pengadukan dengan kecepatan pengadukan didefinisikan
sebagai faktor pencampuran yang dirumuskan sebagai berikut:

N Da

2 2/3

tT

g 1/6 Da 1/2

H 1/2 D t

ft =

3/2

..........................................................(2.2.6)

Dimana: ft

= faktor pencampuran
tT = waktu pencampuran (s)
N = kecepatan rotasi (rps)
Da = diameter pengaduk (cm)
g
= gaya gravitasi (cm/s2)
H = panjang pengaduk (cm)
Dt = diameter tangki (cm)[4]

2.3. Variabel Percobaan


A. Variabel Tetap
- Volume air
: 1500 mL
- Volume minyak kelapa
: 1500 mL
- Massa NaOH
: 10 gram
- Kuat arus
: 10 ampere
B. Variabel Berubah
- Jenis pengaduk
: Paddle, berdaun tiga, berdaun empat
- Jumlah baffle
: Tanpa, dua, tiga, empat
- Beda potensial
: 6; 7,5; 9 volt
- Jenis liquida
: Air dan minyak kelapa
2.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan:
B. Bahan-bahan yang digunakan:
- batang pengaduk
- air (H2O)
- baffle dua, tiga dan empat
- natrium hidroksida (NaOH)
- Beakerglass
- minyak kelapa (C12H24O2)
- kaca arloji
- klem
- motor pengaduk
- neraca ohauss
- pengaduk jenis paddle, berdaun tiga, dan berdaun empat
- penggaris
- statif
- stopwatch
- transformator

2.5. Prosedur Percobaan


A. Menentukan Angka Frounde pada air
- Menyiapkan beakerglass 2000 mL yang diisi air sebanyak 1500 mL kemudian
memasang pengaduk dengan jenis paddle
- Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar
pada beda potensial 6 Volt
- Mengukur panjang garis gelombang yang terbentuk
- Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan beda potensial
yang berbeda.
B. Menentukan Angka Frounde pada minyak kelapa
- Menyiapkan beakerglass 2000 mL yang diisi minyak kelapa sebanyak 1500
mL kemudian pasang pengaduk dengan jenis paddle
- Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar
pada beda potensial 6 Volt
- Mengukur panjang garis gelombang yang terbentuk
- Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan beda potensial
yang berbeda.
C. Menentukan faktor pencampuran antara air dengan NaOH
- Menyiapkan beakerglass 2000 mL yang diisi air sebanyak 1500 mL kemudian
pasang pengaduk dengan jenis paddle
- Menimbang NaOH sebanyak 10 gram dan mengatur beda potensial sebesar 6
Volt
- Mengatur stop kontak pada transformator ke posisi on sehingga mixer berputar
bersamaan dengan masuknya NaOH dan stopwatch menyala
- Mencatat waktu yang diperlukan untuk NaOH tersebut bercampur dengan air
- Mengulangi percobaan diatas untuk jenis pengaduk, baffle dan beda potensial
yang berbeda.

2.6.

Gambar Peralatan
1
8
6
7

5
2
11
9

12

4
10

Gambar 2.6.1. Instrumen Mixing Aparatus

Keterangan gambar :
1. Terminal arus listrik
2. Kabel stop kontak transformator
3. Pengatur voltase
4. Lampu indikator voltase
5. Transformator
6. Saklar transformator
7. Kabel penghubung antara transformator dengan motor listrik
8. Motor pengaduk
9. Batang pengaduk
10. Klem
11. Statif
12. Baffle

2.7.

Data Pengamatan
Tabel 2.7.1. Data Pengamatan Panjang Garis Gelombang pada Air
Beda Potensial
(Volt)

Jumlah Baffle
Tanpa
Dua

6
Tiga
Empat
Tanpa
Dua
7,5
Tiga
Empat
Tanpa
Dua
9
Tiga
Empat

Jenis Pengaduk
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat

Panjang Garis
Gelombang (cm)
2,2
1,6
2,5
0,2
0,1
0,2
0,09
0,03
0,1
0,04
0,01
0,07
6,1
3,6
6,3
0,5
0,08
0,8
0,8
0,05
0,5
0,02
0,01
0,05
11,6
9,1
12,3
1,2
0,05
1,2
0,9
0,08
0,7
0,9
0,4
1

Tabel 2.7.2. Data Pengamatan Panjang Garis Gelombang pada Minyak


Beda Potensial
(Volt)

Jumlah Baffle
Tanpa
Dua

6
Tiga
Empat
Tanpa
Dua
7,5
Tiga
Empat
Tanpa
Dua
9
Tiga
Empat

Jenis Pengaduk
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat

Panjang Garis
Gelombang (cm)
0,5
0,2
0,7
0,2
0,08
0,1
0,1
0,2
0,2
0,07
0,05
0,1
1,5
0,8
3
0,4
0,1
0,3
0,3
0,4
0,6
0,2
0,1
0,2
3,5
2
8,2
0,9
0,5
1
0,8
0,6
0,9
1
0,3
0,6

Tabel 2.7.3. Data Pengamatan Waktu Pencampuran antara Air dengan NaOH
Beda Potensial
(Volt)

Jumlah Baffle
Tanpa
Dua

6
Tiga
Empat
Tanpa
Dua
7,5
Tiga
Empat
Tanpa
Dua
9
Tiga
Empat

Jenis Pengaduk
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat
Paddle
Berdaun Tiga
Berdaun Empat

Waktu Pencampuran
(detik)
90
83
80
72
65
55
95
168
80
96
120
64
81
81
52
71
59
47
89
90
41
58
92
104
54
53
47
48
54
46
70
51
29
45
44
36

2.8.

Tabel Perhitungan
Tabel 2.8.1. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Air untuk Pengaduk Jenis Paddle
No
.

Beda
Potensial
(volt)

7,5

Jumlah
Baffle

Panjang Garis
Gelombang (cm)

Daya (107
g.cm2/s3)

Kecepatan
Pengadukan (rps)

NRe

NFr

Tanpa

2.2

60

327.2648

912804.0398

7.0458

Dua

0.2

60

327.2648

912804.0398

23.3681

Tiga

0.09

60

327.2648

912804.0398

34.8352

Empat

0.04

60

327.2648

912804.0398

52,2527

Tanpa

6.1

75

409.0810

1141005.0498

5.2891

Dua

0.5

75

409.0810

1141005.0498

18.4741

Tiga

0.8

75

409.0810

1141005.0498

14.6051

Empat

0.02

75

409.0810

1141005.0498

92.3706

Tanpa

11.6

90

490.8972

1369206.0597

4.6026

Dua

1.2

90

490.8972

1369206.0597

14.3100

Tiga

0.9

90

490.8972

1369206.0597

16.5238

Empat

0.9

90

490.8972

1369206.0597

16.5238

Tabel 2.8.2. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Air untuk Pengaduk Berdaun Tiga

No.

Beda
Potensial
(volt)

7,5

Jumlah
Baffle

Panjang Garis
Gelombang (cm)

Daya (107
g.cm2/s3)

Kecepatan
Pengadukan (rps)

NRe

NFr

Tanpa

16

60

327.2648

912804.0398

2.6126

Dua

0.1

60

327.2648

912804.0398

33.0475

Tiga

0.03

60

327.2648

912804.0398

60.3363

Empat

0.01

60

327.2648

912804.0398

104.5055

Tanpa

3.6

75

409.0810

1141005.0498

6.8849

Dua

0.08

75

409.0810

1141005.0498

46.1853

Tiga

0.05

75

409.0810

1141005.0498

58.4203

Empat

0.01

75

409.0810

1141005.0498

130.6318

Tanpa

9.1

90

490.8972

1369206.0597

5.1965

Dua

0.05

90

490.8972

1369206.0597

70.1044

Tiga

0.08

90

490.8972

1369206.0597

55.4224

Empat

0.4

90

490.8972

1369206.0597

24.7856

Tabel 2.8.3. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Air untuk Pengaduk Berdaun Empat

No.

Beda
Potensial
(volt)

7,5

Jumlah
Baffle

Panjang Garis
Gelombang (cm)

Daya (107
g.cm2/s3)

Kecepatan
Pengadukan (rps)

NRe

NFr

Tanpa

2.5

60

327.2648

912804.0398

6.6095

Dua

0.2

60

327.2648

912804.0398

23.3681

Tiga

0.1

60

327.2648

912804.0398

33.0475

Empat

0.07

60

327.2648

912804.0398

39.4993

Tanpa

6.3

75

409.0810

1141005.0498

5.2045

Dua

0.8

75

409.0810

1141005.0498

14.6051

Tiga

0.5

75

409.0810

1141005.0498

18.4741

Empat

0.05

75

409.0810

1141005.0498

58.4203

Tanpa

12.8

90

490.8972

1369206.0597

4.3815

Dua

1.2

90

490.8972

1369206.0597

14.3100

Tiga

0.7

90

490.8972

1369206.0597

18.7362

Empat

90

490.8972

1369206.0597

15.6758

Tabel 2.8.4. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Minyak Kelapa untuk Pengaduk Jenis
Paddle

No.

Beda
Potensial
(volt)

7,5

Jumlah
Baffle

Panjang Garis
Gelombang (cm)

Daya (107
g.cm2/s3)

Kecepatan
Pengadukan (rps)

NRe

NFr

Tanpa

0.5

60

367.6723

10568.3763

16.6041

Dua

0.2

60

367.6723

10568.3763

26.2534

Tiga

0.1

60

367.6723

10568.3763

37.1279

Empat

0.07

60

367.6723

10568.3763

44.3764

Tanpa

1.5

75

459.5904

13210.4704

11.9830

Dua

0.4

75

459.5904

13210.4704

23.2049

Tiga

0.3

75

459.5904

13210.4704

26.7948

Empat

0.2

75

459.5904

13210.4704

32.8168

Tanpa

3.5

90

551.5085

15852.5645

9.4136

Dua

0.9

90

551.5085

15852.5645

18.5640

Tiga

0.8

90

551.5085

15852.5645

19.6901

Empat

90

551.5085

15852.5645

17.6113

Tabel 2.8.5. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Minyak Kelapa untuk Pengaduk
Berdaun Tiga

No.

Beda
Potensial
(volt)

7,5

Jumlah
Baffle

Panjang Garis
Gelombang (cm)

Daya (107
g.cm2/s3)

Kecepatan
Pengadukan (rps)

NRe

NFr

Tanpa

0.2

60

367.6723

10568.3763

26.2534

Dua

0.08

60

367.6723

10568.3763

41.5103

Tiga

0.2

60

367.6723

10568.3763

26.2534

Empat

0.05

60

367.6723

10568.3763

52.5068

Tanpa

0.8

75

459.5904

13210.4704

16.4084

Dua

0.1

75

459.5904

13210.4704

46.4099

Tiga

0.4

75

459.5904

13210.4704

23.2049

Empat

0.1

75

459.5904

13210.4704

46.4099

Tanpa

90

551.5085

15852.5645

12.4531

Dua

0.5

90

551.5085

15852.5645

24.9062

Tiga

0.6

90

551.5085

15852.5645

22.7361

Empat

0.3

90

551.5085

15852.5645

32.1537

Tabel 2.8.6. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, bilangan Reynold, dan Angka Frounde pada Minyak Kelapa untuk Pengaduk
Berdaun Empat

No.

Beda
Potensial
(volt)

7,5

Jumlah
Baffle

Panjang Garis
Gelombang (cm)

Daya (107
g.cm2/s3)

Kecepatan
Pengadukan (rps)

NRe

NFr

Tanpa

0.7

60

367.6723

10568.3763

14.0330

Dua

0.1

60

367.6723

10568.3763

37.1279

Tiga

0.2

60

367.6723

10568.3763

26.2534

Empat

0.1

60

367.6723

10568.3763

37.1279

Tanpa

75

459.5904

13210.4704

8.4732

Dua

0.3

75

459.5904

13210.4704

26.7948

Tiga

0.6

75

459.5904

13210.4704

18.9468

Empat

0.2

75

459.5904

13210.4704

32.8168

Tanpa

8.2

90

551.5085

15852.5645

6.1501

Dua

90

551.5085

15852.5645

17.6113

Tiga

0.9

90

551.5085

15852.5645

18.5640

Empat

0.6

90

551.5085

15852.5645

22.7361

Tabel 2.8.7. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, Faktor Pencampuran, dan Angka Daya pada Air dengan NaOH untuk Pengaduk Jenis
Paddle

No.

Beda
Potensial
(volt)

7,5

Jumlah
Baffle

Waktu (detik)

Daya (107
g.cm2/s3)

Kecepatan
Pengadukan (rps)

Faktor
Pencampuran

Angka Daya

Tanpa

90

60

327.2648

1003.2246

0.0055

Dua

72

60

327.2648

802.5797

0.0055

Tiga

95

60

327.2648

1058.9593

0.0055

Empat

96

60

327.2648

1070.1062

0.0055

Tanpa

81

75

409.0810

902.9021

0.0035

Dua

71

75

409.0810

791.4327

0.0035

Tiga

89

75

409.0810

992.0777

0.0035

Empat

58

75

409.0810

646.5225

0.0035

Tanpa

54

90

490.8972

601.9348

0.0024

Dua

48

90

490.8972

535.0531

0.0024

Tiga

70

90

490.8972

780.2858

0.0024

Empat

45

90

490.8972

501.6123

0.0024

Tabel 2.8.8. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, Faktor Pencampuran, dan Angka Daya pada Air dengan NaOH untuk Pengaduk
Berdaun Tiga

No.

Beda
Potensial
(volt)

7,5

Jumlah
Baffle

Waktu (detik)

Daya (107
g.cm2/s3)

Kecepatan
Pengadukan (rps)

Faktor
Pencampuran

Angka Daya

Tanpa

83

60

327.2648

925.1960

0.0055

Dua

65

60

327.2648

724.5511

0.0055

Tiga

168

60

327.2648

1872.6859

0.0055

Empat

120

60

327.2648

1337.6328

0.0055

Tanpa

81

75

409.0810

902.9021

0.0035

Dua

59

75

409.0810

657.6695

0.0035

Tiga

90

75

409.0810

1003.2246

0.0035

Empat

92

75

409.0810

1025.5185

0.0035

Tanpa

53

90

490.8972

590.7878

0.0024

Dua

54

90

490.8972

601.9348

0.0024

Tiga

51

90

490.8972

568.4939

0.0024

Empat

44

90

490.8972

490.4654

0.0024

Tabel 2.8.9. Perhitungan Kecepatan Pengadukan, Faktor Pencampuran, dan Angka Daya pada Air dengan NaOH untuk Pengaduk
Berdaun Empat

No.

Beda
Potensial
(volt)

7,5

Jumlah
Baffle

Waktu (detik)

Daya (107
g.cm2/s3)

Kecepatan
Pengadukan (rps)

Faktor
Pencampuran

Angka Daya

Tanpa

80

60

327.2648

891.7552

0.0055

Dua

55

60

327.2648

613.0817

0.0055

Tiga

80

60

327.2648

891.7552

0.0055

Empat

64

60

327.2648

713.4042

0.0055

Tanpa

52

75

409.0810

579.6409

0.0035

Dua

47

75

409.0810

523.9062

0.0035

Tiga

41

75

409.0810

457.0245

0.0035

Empat

104

75

409.0810

1159.2818

0.0035

Tanpa

47

90

490.8972

523.9062

0.0024

Dua

46

90

490.8972

512.7592

0.0024

Tiga

29

90

490.8972

323.2613

0.0024

Empat

36

90

490.8972

401.2898

0.0024

2.9.

Grafik
18
16
14
12
10
Angka Fround (NFr)

Air
Minyak

6
4
2
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.1. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tanpa baffle dengan jenis
pengaduk paddle pada air dan minyak
30
25
20
Angka Fround (NFr)

15
Air
Minyak

10
5
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.2. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tanpa baffle dengan jenis
pengaduk berdaun tiga pada air dan minyak

16
14
12
10
Angka Fround (NFr)

8
Air
Minyak

6
4
2
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.3. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tanpa baffle dengan jenis
pengaduk berdaun empat pada air dan minyak
45
40
35
30
25
Angka Fround (NFr) 20

Air
Minyak

15
10
5
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.4. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki dua baffle dengan jenis pengaduk
paddle pada air dan minyak

80
70
60
50
Angka Fround (NFr)

40
Air
Minyak

30
20
10
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.5. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki dua baffle dengan jenis pengaduk
berdaun tiga pada air dan minyak
40
35
30
25
Angka Fround (NFr)

20
Air
Minyak

15
10
5
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.6. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki dua baffle dengan jenis pengaduk
berdaun empat pada air dan minyak

40
35
30
25
Angka Fround (NFr)

20
Air
Mnyak

15
10
5
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.7. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tiga baffle dengan jenis pengaduk
paddle pada air dan minyak
70
60
50
40
Angka Fround (NFr) 30

Air
Minyak

20
10
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.8. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tiga baffle dengan jenis pengaduk
berdaun tiga pada air dan minyak

35
30
25
20
Angka Fround (NFr) 15

Air
Minyak

10
5
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.9. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tiga baffle dengan jenis pengaduk
berdaun empat pada air dan minyak
100
90
80
70
60
Angka Fround (NFr)

50
Air
Minyak

40
30
20
10
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.10. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki empat baffle dengan jenis
pengaduk paddle pada air dan minyak

140
120
100
80
Angka Fround (NFr)

60

Air
Minyak

40
20
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.11. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki tempat baffle dengan jenis
pengaduk berdaun tiga pada air dan minyak
70
60
50
40
Angka Fround (NFr) 30

Air
Minyak

20
10
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.12. Perhitungan antara Angka Frounde pada tangki empat baffle dengan jenis
pengaduk berdaun empat pada air dan minyak

1200
1000
800
Faktor Pencampuran

600

paddle
berdaun tiga
berdaun empat

400
200
0

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.13. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki
dengan tanpa baffle dengan berbagai jenis pengaduk
900
800
700
600
500
Faktor Pencampuran 400

paddle
berdaun tiga
berdaun empat

300
200
100
0

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.14. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki
dengan dua buah baffle dengan berbagai jenis pengaduk

2000
1800
1600
1400
1200
Faktor Pencampuran

1000

Paddle
berdaun tiga
berdaun empat

800
600
400
200
0
5

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.15. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki
dengan tiga buah baffle dengan berbagai jenis pengaduk
1600
1400
1200
1000
Faktor Pencampuran

800

paddle
berdaun tiga
berdaun empat

600
400
200
0

Beda Potensial (Volt)

Grafik 2.9.16. Perhitungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki
dengan empat buah baffle dengan berbagai jenis pengaduk

1600000
1400000
1200000
1000000
Bilangan Renold (NRe)

800000
600000
400000
200000
0
60

70

80

90

Daya (P).107 g.cm2/s3

Grafik 2.9.17. Hubungan antara bilangan Reynold dengan daya pada air dengan berbagai jenis
pengaduk
18000
16000
14000
12000
10000
Bilangan Renold (NRe)

8000
6000
4000
2000
0
60

70

80

90

Daya (P).107 g.cm2/s3

Grafik 2.9.18. Hubungan antara bilangan Reynold dengan daya pada minyak dengan berbagai
jenis pengaduk

2.10. Pembahasan
1. Mengetahui pengaruh jenis pengaduk dan baffle terhadap angka Frounde pada air
dan minyak kelapa.
- Jenis pengaduk mempengaruhi besar kecilnya angka Frounde. Semakin banyak
jumlah daun pada pengaduk maka akan semakin besar juga vorteks yang
terbentuk dan angka Frounde yang di hasilkan akan semakin mengecil. Begitu
juga sebaliknya.
- Jenis baffle mempengaruhi besar kecilnya angka Frounde. Semakin banyak
jumlah daun pada baffle maka panjang vorteks yang terbentuk akan semakin kecil
dan angka Frounde yang dihasilkan akan semakin besar. Begitu juga sebaliknya.
N

g L wL
NFr =
Dari persamaan diatas maka dapat dijelaskan bahwa hubungan antara Angka Frounde

dan nilai LwL (panjang garis gelombang) adalah berbanding terbalik, dimana semakin
besar nilai LwL (panjang garis gelombang), maka semakin kecil nilai Angka Froundenya.
- Dari hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 2.8.1, 2.8.2, 2.8.3, 2.8.4, 2.8.5, dan
2.8.6. Pada pengadukan terhadap air dan minyak bahwa semakin banyak jumlah
daun pada pengaduk maka angka frounde (NFr) akan semakin kecil. Hal ini sesuai
dengan teori di atas bahwa jumlah daun pada pengaduk berbanding terbalik
dengan dengan besarnya angka frounde (NFr).
- Dari hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 2.8.1, 2.8.2, 2.8.3, 2.8.4, 2.8.5, dan
2.8.6. Pada pengadukan terhadap air dan minyak bahwa semakin banyak jumlah
daun pada baffle maka angka frounde (NFr) akan semakin besar juga. Hal ini
sesuai dengan teori di atas bahwa jumlah daun pada baffle berbanding lurus
dengan dengan besarnya angka frounde (NFr).
2. Hubungan antara faktor pencampuran antara air dengan NaOH pada tangki dengan
berbagai jenis baffle pada berbagai jenis pengaduk
- Hubungan jenis pengaduk untuk tangki tanpa menggunakan baffle dengan faktor
pencampuran (Ft) antara NaOH dengan air adalah berbanding lurus. Dimana
semakin banyak daun pengaduk pada tangki maka faktor pencampuran akan
semakin tinggi.
- Hubungan jenis pengaduk untuk tangki dengan menggunakan baffle dengan
faktor pencampuran (Ft) antara NaOH dengan air adalah berbanding terbalik.
Dimana semakin banyak daun baffle pada maka faktor pencampuran akan
semakin kecil.

Hal ini sesuai dengan persamaan berikut :


P
=Vx I

P gc
3
H g N Q Da

N Da

2 2/3

tT

g 1/6 Da 1/2

H 1/2 D t

3/2

ft
=
- Pada grafik 2.8.7, 2.8.8, 2.8.9 untuk tangki dengan berbagai jenis pengaduk
faktor pencampuran yang diperoleh tidak sesuai dengan teori dimana semakin
banyak daun pada baffle factor pencampuran semakin besar. Hal ini dikarenakan
proses pencampuran yang kurang sempurna dan kurang tepatnya pembacaan
waktu pada stopwatch.
3. Hubungan antara daya dan bilangan Reynold pada air dan minyak
- Hubungan antara daya (P) dengan angka Reynold (NRe) adalah berbanding lurus.
Hal ini sesuai dengan persamaan berikut :
P
=VI
P gc
H g NQ Da

N Da

NRe

Dari grafik 2.7.8. dan 2.7.9 hubungan antara daya dan bilangan Reynold baik
untuk liquida air maupun minyak kelapa sudah sesuai dengan teori, yaitu
berbanding lurus. Dimana semakin besar daya semakin besar pula angka
Reynoldnya ataupun sebaliknya.
4. Pengaruh jenis liquida terhadap bilangan Reynold
- Jenis liquida juga mempengaruhi besar kecilnya angka reynold. Dimana pada
jenis likuida air dengan densitas tinggi dan viskositas rendah didapatkan nilai N Re
yang besar sedangkan pada jenis likuida minyak dengan densitas rendah dan
viskositas tinggi di dapatkan nilai NRe yang kecil. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi angka reynold berbanding terbalik dengan viskositas.
- Dari hasil percobaan pada tabel 2.8.1, dan 2.8.4 didapatkan hasil sesuai dengan
teori dimana semakin besar nilai viskositas maka akan semakin kecil angka
reynold yang diperoleh.

2.11. Kesimpulan
- Jenis pengaduk dan ada tidaknya baffle mempengaruhi besarnya Angka
Frounde pada air dan minyak kelapa. Semakin besar kecepatan pengadukan,
maka Angka Frounde juga semakin besar.
- Jenis pengaduk dan ada tidaknya baffle juga mempengaruhi besarnya faktor
pencampuran antara NaOH dan air.Hubungan antara angka frounde dengan
panjang gelombang berbanding terbalik.
- Besarnya daya berbanding lurus dengan Angka Reynold, jadi semakin besar
daya maka akan semakin besar Angka Reynold yang dihasilkan.
- Besarnya Angka Reynold pada liquida berbanding terbalik dengan viskositas
liquida. Dan besarnya angka reynold tidak terpengaruh oleh jenis pengaduk.

You might also like