You are on page 1of 20

Click icon to add

picture

Keterampilan
menghadapi
masalah

Teka-Teki

Alternatif Solusi Teka-Teki

Tujuan
Peserta

mengenali
kebiasaan-kebiasaan
ketika menghadapi
masalah
Meningkatkan
ketrampilan peserta
dalam menghadapi
masalah
Peserta mampu

Topik
Kebiasaan-

kebiasaan ketika
menghadapi masalah
Ketrampilan
menghadapi masalah
Akses bantuan

Adakah alternatif lain?

Berfikir kreatif dalam


menyelesaikan masalah

Kebiasaan ketika menghadapi


masalah?

Contoh kebiasaan saat


mendapat masalah

Kelompok

Permainan Lingkaran
Pohon

Diskusi

Pertanyaan?
Manakah

yang lebih sulit,


permainan Segitiga Bermuda
dengan Lingkaran Pohon?
Apakah kelompok anda berhasil?
Mengapa? Jika tidak, mengapa?
Bagaimana anda menemukan
solusinya? Apakah pernah
menduga/memikirkan solusinya?
Darimana mendapatkan idenya?
Jika tidak berhasil menemukan,
apa yang sebaiknya anda
lakukan?

Alur sederhana dalam


menyelesaikan masalah
Identifika
si
Masalah

Analisa
Ide

Pengamb
ilan
Keputusa
n

Analisa
Masalah

Pengemba
ngan Ide
Solusi

Penerap
an
Solusi

Studi

Seorang anak perempuan berusia 14 tahun


bernama Dina, bersekolah disalah satu SMP
swasta. Dia tinggal bersama dengan ibu dan
seorang kakak laki-lakinya. Ayahnya dalam
kondisi sakit stroke sejak sekitar 2 tahun
yang lalu dan tidak bisa mencari nafkah.
Kakaknya berusia 17 tahun, putus sekolah,
bekerja serabutan. Ibunya sebagai pekerja
rumah tangga.
Untuk membantu ibunya
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan
biaya sekolahnya, Dina bekerja sebagai
Purel.
Di lingkungan kerjanya, Dina dipaksa
mengkonsumsi Miras dan Narkoba. Dia
bercerita pada sahabatnya kalau ingin
berhenti bekerja, tetapi dia memikirkan

Lembar tugas
Identifikasi
Masalah

Analisa
Masalah/Situasi

Pengembangan
ide-ide solusi

Analisa ide-ide
solusi

Pengambilan
Keputusan

Penerapan Solusi

Presentasikan hasil diskusi


kelompok anda!

Pesan penting
Secara

umum kita pasti


mempunyai masalah. Hadapi
setiap masalah yang ada.
Ketahanan setiap orang dalam
menghadapi masalah berbeda.
Setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya.
Masalah dapat di pecahkan
dengan berfikir logis dan kreatif
bukan emosi/perasaan.

Lanjutan ..
Jika

dirasa tidak mampu


menyelesaikan sendiri, minta
bantuan kepada orang lain yang
kompeten. Manfaatkan jaringan
layanaan yang ada di kota Surabaya.
Dampingi siswa yang menghadapi
masalah dan upayakan siswa
tersebut tetap bersekolah
(mengeluarkan siswa bermasalah
dari sekolah merupakan solusi yang
tidak sensitif terhadap perlindungan
anak)

You might also like