You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Secara umum, pertumbuhan bisa dimaknai sebagai proses perubahan makhluk


hidup secara jasmani yang terjadi sampai ia mencapai kematangan fisik yang bersifat
kuantitatif, dan proses tersebut terjadi berbeda-beda pada setiap makhluk hidup.

Proses pertumbuhan pada dasarnya merupakan sebuah proses asosiasi, yakni


terjadi perubahan secara bertahap karena pengaruh dari pengalaman melalui panca
indera yang menimbulkan sensasi dalam keadaan batin seseorang. Demikian ulasan
mengenai pengertian pertumbuhan menurut para ahli . Di dalamnya juga telah
dijabarkan mengenai persamaan dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan.
Meski terlihat sama, tetapi keduanya adalah berbeda. Keduanya telah dikupas dalam
pengertian-pengertian yang bisa ditelaah dan dipahami dengan sangat jelas.

Pertumbuhan dan perkembangan sebenarnya definisi antara pertumbuhan dan


perkembangan sangatlah berbeda walaupun kedua hal tersebut berjalan secara
bersamaan dalam kehidupan manusia. secara umum banyak yang mendefinisikan
pertumbuhan adalah proses perubahan jasmani yang terjadi sampai mencapai
kematangan fisik yang bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu yang satu
dengan
yang lain berbeda. sedangkan perkembangan adalah perkembangan adalah perubahan
individu yang lebih ke arah rohaniah yang menjadi unik untuk setiap individu, karena
perkembangan individu berbeda, perkembangan juga memiliki pola-pola tersendiri
yang khas yang hanya bisa diamati tanpa bisa diukur. kemudian bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan menurut para ahli.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian pertumbuhan?
2) Apa pengertian kematangan ?
3) Apa pengertian Belajar ?
4) Bagaimana proses belajar ?
5) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ?
6) Prinsip-prinsip dari belajar ?
7) Apa ciri-ciri belajar ?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Mengetahui pengertian pertumbuhan menurut para ahli
2) Mengetahui pengertian kematangan
3) Mengetahui pengertian belajar
4) Mengetahui proses belajar berlangsung
5) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
6) Mengetahui prinsip-prinsip belajar
7) Mengetahui ciri-ciri belajar

BAB II
2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan


Secara umum banyak yang mendefinisikan pertumbuhan adalah proseAs
perubahan jasmani yang terjadi sampai mencapai kematangan fisik yang bersifat
kuantitatif yang dialami oleh individu yang satu dengan
yang lain berbeda.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pertumbuhan adalah suatu hal
atau keadaan tumbuh, bisa berupa kemajuan.

Berikut ini adalah beberapa pengertian pertumbuhan menurut para ahli :

Menurut crow dan crow, pertumbuhan pada umumnya dibatasi pada


perubahan perubahan struktural dan fungsional dalam pembentukan
seseorang secara jasmaniah dari saat masih terbentuk konsepsional (janin)
melalui periode prenatal (dalam kandungan ), postnatal (lahir) sampai pada
kedewasaanya.

Menurut Wong, pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di


seluruh tubuh secara kuantitatif dan bisa diukur.

Menurut Fiktor Ferdinand dan Moekti Ariwibowo, pertumbuhan adalah


pertambahan volume, massa, tinggi, atau ukuran lainnya yang bisa dinyatakn
dalam bilangan atau secara kuantitatif.

Menurut Mokhamad Ismail, pertumbuhan adalah peningkatan volume, massa,


tinggi, dan panjang yang prosesnya dihasilkan dari pembelahan dan
pembesaran sel, proses tersebut tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula.

Menurut Diah Aryulina, pertumbuhan adalah suatu perubahan yang terjadi


pada makhluk hidup yang mencakup pertambahan ukuran tubuh.

Menurut Kartono, pertumbuhan adalah perubahan secara fisik sebagai hasil


dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
pada waktu tertentu.

2.2 Pengertian Kematangan

Kematangan adalah kemampuan seseorang untuk berbuat seseuatu dengan


cara-cara tertentu. Singkatnya ia telah memiliki intelegensi. Intelegensi itu ialah faktor
total. Berbagai macam daya jiwa erat bersangkutan di dalamnya (ingatan, fantasi,
perasaan, perhatian, minat dan sebagainya) turut mempengaruhi intelegensi
seseorang.
Kematang disebabkan karena perubahan genes yang mentukan
perkembangan struktur fisiologi dalam system saraf, otak dan indra sehingga semua
itu memungkuinkan individu matang menngadakan reaksi-reaksi terhadap setiap
stimulus lingkungan.
Menurut English & English, kematangan adalah Maturity is the state or
condition of complete or adult from structure, and function of anorganism, wether in
respect to a single trait or, more often, all traits. (English & English, 1958: 308)
Dari definisi di atas dapar di artikan bahwa kematangan adalah keadaan
atau kondisi bentuk, struktur dan kondisi yang lengkap atau dewasa pada suatu
organism, baik terhadap suatu sifat, bahkan seringkali semua sifat. Kematangan
(maturity) membentuk sifat dan kekuatan dalam diri untuk bereaksi dengan cara
tertentu, yang disebut readiness (kesiapan). Readiness yang dimaksud yaitu
readiness untuk bertingkah laku yang instingtif,maupun tingkah laku yang dipelajari.
Yang dimaksud dengan tingkah laku instingtif,yaitu suatu pola tingkah laku yang
diwariskan(melalui proses hereditas).

2.3 Pengertian Belajar

Hilgord

dan

Bower,

dalam

buku

Theories

of

Learning

(1975)

mengemukakan. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang


terhadap suatu situasi yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang
dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat
seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dll).
Morgan, dalam buku introduction to psychology (1978) mengemukakan.
Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Gagne, dalam buku The Conitions of Learning (1977) menyatakan
bahwa.Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan ingatan dengan
isi ingatan mempengaruhi siwa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari
waktu sebelum ia mengalami situasi tadi.
Whitherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan.
belajar adalah suatu perubah didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepandaian
atau suatu pengertian.

Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas, dapat dikemukakan adanya


beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu
bahwa :
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu
dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik tetapi juga ada kemungkinan
5

mengarah
kepada tingkah laku yang lebih buruk.
b. Belajar merupakan satu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman.
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus
merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai
aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti : ketrampilan, pemecahan suatu
masalah / berpikir, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.

2.4 Proses Belajar itu Berlangsung


Dengan kegiatan / menyesuaikan diri itu berbagai macam mereka
pergunakan. Berikut ini uraian beberapa macam penyesuaian diri yang dilakukan
manusia dengan sengaja maupun tidak sengaja, dan bagaimana hubungannya dengan
belajar.
a) Belajar dan Kematangan
Kematangan adalah suatu proses pertumbuhan organ-organ. Suatu organ
dalam diri makluk hidup dikatakan telah matang, jika ia telah mencapai kesanggupan
untuk menajalankan fungsinya masing-masing kematan itu datang / tiba
waktunyadengan sendirinya.
Sedangkan belajar lebih membutuhkan kegiatan yang disadari, suatu
aktivitas, latihan-latihan dan konsentrasi dari orang bersangkutan, proses belajar
mengajar terjadi
karena perangsang-perangsang dari luar, sedangkan proses kematangan terjadi dari
dalam.
b) Belajar dan Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri merupakan juga, suatu proses yang dapat merubuh tingkah
laku manusia. Penyesuaian diri itu ada 2 macam :
1. Penyesuaian diri atuaplastis, seseorang mengubah dirinya disesuaikan dengan
keadaan lingkungan / dunia luar.
2. Penyesuaian diri alloplastis, yang berarti mengubah lingkungan/dunia luar
6

disesuaikan dengan kebutuhan dirinya.


c) Belajar dan Pengalaman
Belajar dan pengalaman, keduanya merupakan suatu proses yang dapat
merubah sikap, tingkah laku dan pengalaman adalah berbeda. Mengalami sesuatu
belum tentu merupakan belajar dalam arti pedagosis. Tetapi sebaliknya tiap-tiap
belajar berarti juga mengalami.
d) Belajar dan Latihan
Persamaannya ialah bahwa belajar dan latihan keduanya dapat
menyebabkan perubahan /proses tindakan tingkah laku sikap dan pengetahuan. Akan
tetapi antara keduanya terdapat pula perbedaan. Didalam praktek terdapat pula proses
belajar yang terjadi tanpa latihan.
Umpamanya seorang anak yang berbakar tangannya didadupur, sekali
saja itu tahu bahwa api itu panas. Jadi, belajar mempunyai arti yang lebih luas
daripada latihan. Dilihat dari sudut ilmu mendidik. Belajar bearti perbaikan dalam
tingkah laku dan kecakapan. Kecakapan dan tingkah laku yang baru. Jadi, perubahan /
perbaikan yang terjadi dalam belajar itu terutama ialah peribahan/perbaikan dari
fungsi-fungsi psikis yang menjadi syarat dan mendusuri perbaikan tingkah laku dan
kecakapan. Kecakapan termasuk didalamnya perubahan didalam pengetahuan, minat
dan perhatian yang dibentuk oleh tenaga-tenaga/fungsi-fungsi psikis dalam pribadi
manusia itu.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar


Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, faktor-faktor
tersebut dapat bersumber pada dirinya atau diluar dirinya atau lingkungan.

a. Faktor-faktor dalam diri individu


Banyak faktor yang ada dalam diri individu atau sipelajar yang mempengaruhi
usaha dan keberhasilan belajarnya. Faktor-faktor tersebut menyangkut aspek
jasmaniah maupun rohaniah dari individu, aspek jasmaniah mencakup kondisi dan
kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda, ada
7

yang tahan belajar selama lima atau enam jam terus menerus, tetapi ada juga yang
hanya tahan hanya satu dua jam saja, kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan
kesehatan
indra penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pencecapan, Aspik spikis
atau rohaniah, aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuankemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi efektif dan kenaktif dari
individu. Kondisi intelektual juga berpengaruh terhadap keberhasilan belajar, kondisi
intelektual ini menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, baik bakat sekolah
maupun bakat pekerjaan, juga termasuk kondisi intelektual adalah penguasaan
siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajaran yang lalu.

b. Faktor-faktor lingkungan
Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar diri siswa,
baik faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berada pada lingkungan sekolah dan
masyarakat, faktor-faktor fisik dan sosial psikologis yang dalam keluarga sangat
berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. Tak kalah pentingnya dengan
lingkungan fisik adalah kondisi dan suasana sosial psikologis dalam keluarga, kondisi
dan suasana ini menyangkut keutuhan keluarga, iklim psikologis, iklim belajar dan
hubungan antar anggota keluarga, keluarga yang tidak utuh, baik secara struktural
maupun

funsional,

kurang

memberikan

dukungan

yang

positif

terhadap

perkembangan
belajar, ketidak utuhan dalam keluarga akan menimbulkan kekurangseimbangan baik
dalam pelaksanaan tugas-tugas keluarga maupun dalam memikul beban-beban sosial
psikologis keluarga.
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar
para siswanya, lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan
kampus, sarana, dan prasarana belajar yang ada. Sumber-sumber belajar, media
belajar. Lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan temantemannya, guru-guru serta staf sekolah yang lainnya.

2.6 Prinsip-prinsip Belajar


Beberapa Prinsip Umum Belajar
1. Belajar merupakan bagian dari perkembangan
2. Belajar berlangsung seumur hidup
3. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor lingkungan,
kematangan serta usaha dari individu sendiri.
4. Belajar mencakup semua aspek kehidupan
5. Kegiatan belajar belangsung pada setiap tempat dan waktu
6. Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru
7. Belajar yang berencana yang disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
8. Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang sangat
kompleks.
9. Dalam belajar dapat terjadi hambatan- hambatan, proses kegiatan belajar tidak
selalu lancar, adakalanya terjadi kelembatan atau perhentian.
10. Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau bimbingan dari
orang lain.

2.7 . Ciri-ciri dalam belajar yaitu :


1) Belajar harus memiliki tujuan
2) Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan sesuatu menetapan materi yang
khusus
3) Ditandai aktivitas anak
4) Dalam kegiatan belajar guru berperan sebagai pembimbing
5) Membutuhkan disiplin
6) Ada batas waktu
7) Evaluasi

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Belajar menurut Hilgrad dan Bower, dalam buku Theories Of Learning
(1975) mengemukakan Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap sesuatu itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan atau keadaankeadaan sesaat seseorang.
Beberapa elemen yang penting yang menceritakan pengertian tentang belajar
yaitu bahwa :
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, tetapi perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang baik, dan mungkin juga mengarah ketingkah laku
yang lebih buruk.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman.
c. Untuk dapat disebut belajar maka perubahan itu harus relatif mantap
Proses belajar itu berlangsung yaitu dengan cara belajar dan kematangan,
belajar dan penyesuaian diri belajar dan pengalaman, dan belajar dan latihan. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor-faktor dalam diri sendiri dan
faktor-faktor lingkungan serta prinsip-prinsip belajar diantaranya belajar merupakan
bagian dari perkembangan, belajar berlangsung seumur hidup, belajar mencakup

10

semua aspek kehidupan. Belajar memiliki ciri dengan adanya tujuanbelajar, ditandai
aktifitas anak, Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan sesuatu menetapan materi
yang khusus dll.

DAFTAR PUSTAKA

Sobur, alex. 2009. Psikologi Umum .Bandung : Pustaka Setia. Yusuf,Syamsu.


2001.Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:PT. Remaja Rosda Karya
(Dalam http://binderedukasi.blogspot.com)

al-ashady.blogspot.com/2012/09/ciri-ciri-kematangan-dalam-belajar.html?m=1

dilihatya.com/2046/pengertian-pertumbuhan-menurut-para-ahli

11

You might also like