Professional Documents
Culture Documents
TEORI DASAR
Teori Dasar
LEMBAR ASISTENSI
Teori Dasar
BAGIAN A
TEORI DASAR
A.1
ruang. Material Teknik adalah segala bahan yang digunakan dalam bidang
keteknikan (kerekayasaan).
Struktur mikro material terbagi atas :
a. Atom
Merupakan suatu unsur terkecil dari material yang tidak dapat
dibagi lagi dengan reaksi kimia biasa.
b. Sel Satuan
Merupakan susunan dari beberapa atom yang teratur dan
mempunyai pola yang berulang. Sel satuan terdiri dari kubus (BCC, FCC,
dan HCP), hexagonal, tetragonal, triklin, monoklin, dan sebagainya.
Adapun sel satuan yang berbentuk kubus antara lain :
1. BCC (Body Centered Cubic)
Adanya pemusatan satu atom di tengah-tengah kubus.
Teori Dasar
n . Volume atom
Volume sel satuan
2 . 4/3 . R 3
4/
3 .R
3
0.68
8
68%
n . Volume atom
Volume sel satuan
4 . 4/3 . R 3
4/
2 .R
2
0.74
6
74%
Teori Dasar
;a=2R
= 4,24 (2R)3
= 33,94 R3
APF (Atomic Packing Factor)
n . Volume atom
Volume sel satuan
6 . 4/3 . R 3
33,94 R 3
0.74
74%
APF
Teori Dasar
Adapun bentuk sel satuan yang lainnya dapat kita lihat melalui tabel
dibawah ini :
Tabel A.1 Sel satuan
Teori Dasar
c.
Butir
d.
Kristal
Sifat Fisik
Sifat yang telah ada pada material, contoh : warna, massa jenis,
Sifat Kimia
Sifat material yang berhubungan dengan komposisi kimia, contoh :
Sifat Teknologi
Sifat material yang muncul akibat mengalami proses pemesinan,
Teori Dasar
4.
Sifat Termal
Sifat material yang dipengaruhi oleh temperatur, contoh :
Sifat Optik
Sifat material yang berhubungan dengan pencahayaan, contoh :
Sifat Akustik
Sifat material yang berhubungan dengan bunyi, contoh : mampu
meredam bunyi.
7.
Sifat Magnetik
Sifat material untuk merespon medan magnet, contoh : mampu
menyimpan magnet.
8.
Sifat Mekanik
Sifat material yang muncul akibat pembebanan mekanik. Adapun
Kekerasan
Kekuatan
c.
Keuletan
Teori Dasar
Kemampuan material untuk menahan deformasi plastis maksimum sampai
material itu patah.
d.
Kelentingan
e.
Ketangguhan
Teori Dasar
f.
Modulus Elastisitas
Cacat titik
Cacat titik adalah cacat berupa titik pada material dalam skala atomik.
Self Intertisi, yaitu cacat akibat adanya atom yang menyisip pada
susunan atom yang berasal dari atom itu sendiri.
10
Teori Dasar
2.
Cacat Garis/Dislokasi
Cacat garis adalah ketidaksempurnaan pada material akibat kekosongan
pada sebaris atom. Dislokasi terbagi atas dislokasi sisi dan dislokasi ulir.
a. Dislokasi sisi (Edge Dislocation), adalah cacat garis yang arah
pergerakan atomnya tegak lurus terhadap garis dislokasi.
c. Dislokasi Ulir (Screw Dislocation), yaitu cacat gais yang arah pergerakan
atomnya sejajar terhadap arah garis dislokasi.
11
Teori Dasar
Gambar A.13 dislokasi ulir
3.
Cacat Bidang
Cacat bidang yaitu ketidak sempurnaan material pada sebidang struktur
atom.
Contohnya;
Twinning
Batas butir
4.
Cacat Ruang
Cacat ruang adalah ketidaksempurnaan kristal pada seruang atom yaitu
timbulnya rongga antara batas butir karena orientasi butir dan dapat dilihat secara
langsung.
Contohnya :
Porositas
Retak
Rongga
12
Teori Dasar
(s) + Fe3C(s)
2. Titik eutectic
Dimana pada titik ini terjadi perubahan satu fasa cair menjadi dua fasa
padat, atau sebaliknya.
L(c)
(s) + Fe3C(s)
Pada kadar C 4,3% dan suhu 1148oC terjadi reaksi eutektik yaitu
pembentukan fasa austenit (2,11% C), cementit (6,67% C) dari fasa cair (4,3% C).
Campuran antara austenit dengan sementit disebut ledeburit.
3. Titik peritectic
Diman pada titik ini terjadi perubahan satu fasa cair ditambah satu fasa
padat menjadi satu fasa padat, atau sebaliknya.
Laporan akhir praktikum metalurgi fisik kelompok 21
13
Teori Dasar
L(c) + (s)
(s)
Liquid (L)
c. Austenit ()
14
Teori Dasar
d. Besi-dendrit ()
Sama dengan ferrit, hanya temperatur yang berbeda.
2. Fasa Ganda
Fasa yang terdiri dari dua buah fasa tunggal, contoh : + , + ,
dan + .
3. Fasa Campuran
Gabungan antara fasa tunggal dengan fasa sementit(Fe 3C), contoh :
+ Fe3C, + Fe3C, dan + Fe3C.
A.5 Mekanisme Penguatan Material
1. Penguatan Larut Padat
Penguatan dengan cara menambahkan sejumlah atom lain (atom asing) ke
dalam sebuah gugusan atom induk. Pemaduan dalam jumlah tertentu dimana
semua unsur pemadu terlarut padat dalam logam induk. Atom atom asing tersebut
dapat larut padat intertisi atau substitusi tergantung pada ukurannya. Bila atom
asing berukuran besar (d > 0.15D), maka larut padat substitusi. Kalau berukuran
kecil (d < 0.15D) akan larut padat interstisi (d = diameter atom terlarut, D =
diameter atom pelarut (atom induk).
15
Teori Dasar
Fasa kedua
meningkat dengan bertambahnya jumlah (fraksi berat) fasa kedua. Contoh paduan
yang menghasilkan (memiliki) fasa kedua:
Baja (Steel)
Besi
senyawa Fe3C (sementit) disamping fasa utama ferrit () larut padat dalam (Fe) .
Fasa ferrit bersifat lebih lunak dan ulet sedangkan sementit sangat keras tapi
rapuh.
3. Penguatan Presipitat
Merupakan penambahan atom asing ke material utama. Keberadaan
persipitat akan menghambat pergerakan dari dislokasi
16
Teori Dasar
4.
Penguatan Dispersi
Logam paduan bisa ditingkatkan kekerasannya dengan penambahan
partikel oksida yang akan menghalangi pergerakan dari dislokasi. Partikel oksida
tidak larut dalam matriknya pada suhu tinggi. Penambahan partikel Al2O3 pada
produk SAP (Sintered Aluminium Product) akan memberikan kekuatan yang lebih
tinggi dibandingkan padual Al biasa pada suhu tinggi.
5.
17
Teori Dasar
6.
Pengerasan Regangan
Untuk masing masing kenaikan regangan plastis, dibutuhkan tegangan
7.
isotropi
anisotropi
Gambar A.23 penguatan dengan tekstur
18
Teori Dasar
8.
Pengerasan Martensit
Martensit memiliki susunan atom BCT sehingga dislokasi menjadi susah
untuk bergerak. Baja dipanaskan sampai fasa austenit lalu dilakukan pendinginan
cepat sehingga atom-atom karbon pada austenit tidak sempat berdifusi keluar,
akibatnya austenit akan bertransformasi menjadi martensit yang memiliki sel
satuan BCT. Kekerasan martensit akan semakin tinggi dengan semakin banyaknya
atom karbon yang larut didalamnya.
19