Professional Documents
Culture Documents
Cekungan sedimen adalah suatu daerah rendahan, yang terbentuk oleh proses
tektonik, dimana sedimen terendapkan. Dengan demikian cekungan sedimen
merupakan depresi sehingga sedimen terjebak di dalamnya. Depresi ini
terbentuk oleh suatu proses nendatan (subsidence) dari permukaan bagian atas
suatu kerak. Berbagai penyebab yang menghasilkan nendatan, di antaranya
adalah: penipisan kerak, penebalan mantel litosper, pembebanan batuan
sedimen dan gunungapi, pembebanan tektonik, pembebanan subkerak, aliran
atenosper dan penambahan berat kerak. Dickinson (1993) dan Ingersol dan
2.
3.
untuk cekungan yang berada dekat dengan tepi lempeng, tipe interaksi
lempeng yang terjadi selama sedimentasi,
4.
5.
Bentuk cekungan.
Penebalan mantel
litosper (mantlelithospheric thickening):
Pendinginan
litosper
yang
diikuti
penghentian
perenggangan atau pemanasan akibat peleburan adiabatik
atau naiknya lelehan astenosper
Pembebanan batuan
sedimen dan
gunungapi(sedimentary
Pembenan
tektonik(tectonic
loading):
Pembenan subkerak
(subcrustal loading):
kelenturan
padat
Aliran
astenosper(asthenosph
eric flow):
Penambahan berat
kerak(crustal
densification):
litosper
litosper
TIPE CEKUNGAN
TATAAN TEKTONIK
LEMPENG
TERBENTUKNYA
Crustal sag
Cekungan intrakraton
Intra-plate collapse
Puntir (tension)
Epicratonic downward
Rift
Sea-floor spreading
Tekanan (compression)
Palung (trench)
Wrenching
Strike-slip
TATAAN
TECTONIK
Divergen
Antarlempeng
TIPE CEKUNGAN
Cekungan
beralaskan
kerak
benua/peralihan: cekungan
intrakraton,
paparan benua, sembulan benua (continental rises)
dan undak, pematang benua.
Cekungan beralaskan kerak samodra: cekungan samodra aktif,
kepulauan samodra, dataran tinggi dan bukit aseismik (aseismic rigde
and plateau)
Konvergen
Tranform
Hybrid
Cekungan
akibat
berbagai
sebab: cekungancekungan intracontinental wrench, aulacogen, impactogen, successor
Buku ini tidak membahas secara rinci semua jenis cekungan sedimen, akan
tetapi beberapa cekungan yang dianggap penting di Indonesia akan dibahas
secara singkat di bawah ini (sebagian besar disarikan dari Boggs, 2001).
Cekungan Intrakraton (Intracratonic Basin)
Cekungan intrakraton umumnya cukup besar terletak di tengah suatu benua
yang jauh dari tepian lempeng. Subsiden pada cekungan jenis ini umumnya
disebabkan oleh penebalan mantel-litosfir dan bembebanan oleh batuan sedimen
atau gunungapi (Boggs, 2001). Beberapa cekungan intrakraton ini diisi oleh
endapan klastika laut, karbonat, atau sedimen evaporit yang diendapkan mulai
dari laut epikontinental sampai darat. Cekungan tua jenis ini di antaranya adalah
Cekungan Amadeus dan Carpentaria di Australia, Cekungan Parana di Amerika
Latin, dan Cekungan Paris di Perancis. Sedangkan contoh cekungan modern jenis
ini adalah Cekungan Chad di Afrika.
Renggang (Rift)
Cekungan akibat perenggangan ini umumnya sempit tetapi memanjang, dibatasi
oleh lembah patahan. Ukuran berkisar dari beberapa km sampai sangat lebar
seperti pada Sistem Renggangan Afrika Timur, dimana mempunyai lebar 30-40
km dan panjang hampir 300 km. Cekungan ini dapat terbentuk oleh berbagai
tataan tektonik, namun yang paling umum oleh divergen. Perenggangan
lempeng benua seperti antara Amerika Utara dan Eropa terjadi pada Trias
menghasilkan Punggungan Tengah Atlantik (Mid-Atlantic Ridge). Sistem
renggangan pada Afrika Timur merupakan contoh sistem renggangan modern.
Aulakogen (Aulacogen)
Aulakogen adalah jenis khusus dari renggangan yang menyudut besar terhadap
tepian benua, dimana umumnya dianggap sebagai renggangan tetapi gagal dan
kemudian diaktifkan kembali selama tektonik konvergen. Palung yang sempit tapi
panjang dapat menggapai sampai kraton benua dengan sudut besar dari lajur
sesar. Sedimen yang mengisi cekungan jenis ini dapat berupa sedimen darat
(misalnya kipas aluvium), endapan paparan, dan endapan yang lebih dalam
seperti endapan turbit. Contoh aulakogen di antaranya Renggangan Reelfoot
yang berumur Paleozoik dimana Sungai Misisipi mengalir dan Palung Benue yang
berumur Kapur dimana Sungai Niger membelahnya.
Cekungan tepian benua
Cekungan tepian benua dicirikan oleh kehadiran baji yang sangat besar dari
sedimen yang ke arah laut dibatasi oleh lereng landai dari benua dan sembulan.
Ketidakterusan struktur dijumpai di bawah sistem ini, antara kerak benua normal
dan kerak peralihan. Sedimen terendapkan pada sistem ini: pada paparan berupa
pasir neritik dangkal, lumpur, kabonat dan endapan evaporasi; pada lerengan
terdiri atas lumpur hemipelagik; dan pada sembulan benua berupa endapan
turbit. Cekungan renggangan (rift basin) dapat berhubungan dengan cekungan
tepian benua. Contoh yang baik dari cekungan jenis ini adalah pantai Amerika
dan bagian selatan-timur Kanada (Cekungan Blake Plateau, Palung Lembah
Baltimor, Cekungan George Bank dan Cekungan Nova Scotian) yang terbentuk
pada akhir Trias- awal Jura oleh renggangan dan terpisahnya Pangea. Beberapa
cekungan itu terpisahkan dari laut membentuk lapisan tebal dari endapan klastik
arkosik dan endapan lakustrin; berselingan dengan batuan gunungapi basa.
Patahan yang dapat membentuk cekungan ini adalah patahan mendatar yang
menoreh dalam kerak sampai membatasai dua lempeng yang berbeda
(transform fault) dan patahan yang terbatas dalam suatu lempeng dan hanya
menoreh bagian atas kerak (Sylvester, 1988). Cekungan yang berhubungan
dengan patahan mendatar regional terbentuk sepanjang punggung pemekaran,
sepanjang batas patahan antar lempeng, pada tepian benua dan daratan dalam
lempeng benua. Gerakan sepanjang patahan mendatar regional dapat
membentuk berbagai cekungan nendatar (pull-apart basin). Cekungan yang
dibentuk karena patahan mendatar umumnya kecil, garis tengahnya hanya
beberapa puluh kilometer, walaupun ada beberapa yang sampai 50 km. Karena
patahan mendatar terbentuk pada berbagai tataan geologi, cekungan ini dapat
diisi sedimen laut maupun darat. Ketebalan sedimen cenderung sangat tebal,
karena kecepatan sedimentasi yang tinggi yang dihasilkan oleh erosi dari daerah
sekitarnya yang berelevasi tinggi, dan boleh jadi ditandai dengan banyaknya
perubahan fasies secara lokal. Di Indonesia Cekungan jenis ini banyak terdapat
sepanjang Patahan Sumatra.
1.
2.
3.
4.
bersamaan
dengan
kecepatan