You are on page 1of 15

ANALISIS

Nama

: Ari Christiani

INDUSTRI

No Mhs

: 23441

Industri Jasa Telekomunikasi.


PT XL Axiata.
Analisis Porter.
Pemasok.

Konsumen.
Pengguna Seluler di Indonesia diperkirakan mencapai 250 juta, ini melampaui jumlah
penduduk yang ada di kisaran 240 juta
PT XL Axiata Tbk. sukses menggaet pelanggan melampaui target. Sedangkan tahun 2010,
operator telekomunikasi ini berhasil mendapatkan 40,1 juta pelanggan hingga akhir 2010 atau
tumbuh 27,7% dibanding 2009 (31,4 juta pelanggan).
Artinya untuk pelanggan XL akan terus mengalami peningkatan seiring dengan
diluncurkanya paket Iphone 4 yang dipaket dengan perdana XL.
Persaingan Dalam Industri.
Dalam indusrtri operator komunikasi berbasis GSM maupun CDMA di Indonesia terdapat
beberapa, diantaranya adalah Indosat, Telkomsel, Axis, Hutchison dengan produknya Three,
Smartfreen, Telkom Flexi, Sampoerna Telekomunikasi dengan produknya Hepi,
Pemain Baru dalam Industri.
Untuk di tahun 2012 ini belum ada operator baru yang masuk ke pasar indonesia, tetapai bisa
diperkirakan ada beberapa operator baru yang akan masuk di Indonesia diantaranya adalah
Vodafone dan Telefonica Movistar.
Barang Pengganti.
Untuk barang subtitusi dapat berupa fax, pager, ataupun e-mail.
History
PT Excelcomindo pratama tbk(xl atau perseroan) didirikan pada tanggal 6 oktober 1989
dengan nama PT Grahametropolitan Lestari yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa
umum.Pada tahun 1995 seiring dengan kerjasama antara Rajawali Group-pemegang saham
dengan beberapa investor asing
(Nynex,AIF dan Mitsui)PT Grahametropolitan lestari
mengbah nama menjadi PT Excelcomindo Pratama dengan kegiatan utama usahanya sebagai
penyelenggara jasa telponi dasar.XL mulai beroprasi secara komersial pada tanggal 8oktober

1996 dengan menyediakan jasa telponi dasar menggunakan teknologi GSM 900 dalam
perkembangannya XL juga memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler
untuk teknologi DCS 1800,izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup,izin penyelengaraan
jasa internet,izin penyelenggaraan internet,telpon,untuk keperluan publik pada tahun 2006
mendapatkan izin penyelenggaraan seluler untuk teknologi 3G dan meluncurkannya secara
komersial pada bulan september 2006.hingga saat ini XL telah mendirikan lebih dari 13.000
menara Base Transceiver station diseluruh indonesia untuk melayani 22 juta
pelanggannya.dan xl berkomitmen untukterus meningkatkan kualitas dan cakupan wilayah
selulernya dimasa mendatang,agar kebutuhan komunikasi para pelanggan dapat senantiasa
berjalan kapanpun,dimanapun.Untuk memberikan pelayanan dan dukungan terbaik bagi para
pelanggannya.hingga kwartal tahun 2007 telah tersedia lebih dari 156 gerai xl Centrer
diIndonesia,didukung oleh layanan contact center yang selalu siap menyediakan informasi
kepada pelanggan selama 24 jam sehari,tujuh hari seminggu.pada tahun 2006 xl berhasil
memperoleh lisensi 3G pelanggan xl dimanjakan dengan hadirnyadukungan video contact
center layanan dukungan pelanggan berbasis teknologi 3G.Dengan penyediaan
produk,layanan dan dukungan pelanggan tersebut berbagai penghargaan bergengsi telah
diraih oleh XL.Penghargaan ini sebagai bukti komitmen XL untuk senantiasa meningkatkan
kualitas dan inovasi produk serta layanannya.
Visi dari xl adalah menjadi Juara seluler Indonesia memuaskan pelanggan,pemegang saham
dan karyawan.
Pemilik mayoritas:
Axiata melalui Axiata ivestements (indonesia) Sdn.Bhd (dahulu dikenal sebagai indocel
Holding Sdn.Bhd) seberar 66.7%, Emirates telecommunication corporation(etisalat) sebesar
13.3%
Karakteristik perusahaan :
Katakter yang bisa dilihat adalah selalu ada peningkatan diprofeder ini contohnya seperti
yang awal mulanya nomer ini hanya bisa untuk menelpon dan sms saja sekarang dihand
phone smart pun xl mengeluarkan berbagai paket layanan seperti grtis internetan dengan
kartu paket internetan yang harganya sangat terjangakau.bahkan xl pin mengeluarkan modem
beserta nomernya.sehingga para pelanggannya pun dapat menikmati dengan berbagai
pilihan.karena inovasi-inovasi dan terobosan terbaru yang diciptakan oleh xl sehingga xl pun
masi bertahan sampai sekarang.
Layanan dan jasa:
Layanan yang sudah diberikan sangatlah varitif,contohnya seperti info-info yang diberikan
bukan Cuma melalui call center tapi juga setiap harinya sering disms oleh operator tentang
info-info seperti bonus-bonus tanpa harus menelpon operator.Dan juga banyaknya bonus
telpon beberapa menit bahkan sms gratis pun sudah kesemua operator.sehingga memanjakan
para konsumennya.

Prospek dimasa depan:


Sebagai perusahaan yang selalu berupaya untuk menadi yang terbaik dibidangnya dengan
menguntungkan operasinya diseluruh Indonesia dan memenuhi harapan dan keinginan

pelanggannya.Bagi para karyawannya,xl berupaya agar menjadi tempat bekerja yang


kondutif.
Maka untuk prospek untuk masa depan sangatlah bagus.karna kami selalu melakukan
inovasi-inovasi baru,menigkuti keinginan publik.sehingga xl akan bertahan sampai dengan
masa yang akan datang.
Analisi dan Kinerja Perusahaan.
Laba bersih PT XL Axiata Tbk pada semester I tahun ini menurun tipis 4% menjadi Rp1,46
triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,52 triliun. Meski,
pendapatan perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 13% secara tahunan /YoY) menjadi
Rp10,3 triliun yang didorong meningkatnya minat terhadap layanan data. pendapatan layanan
data meningkat sebesar 68%, SMS 20% dan percakapan sebesar 7% dengan marjin EBITDA
tetap pada level 48%.
Total utang perseroan meningkat dari Rp10 triliun pada semester I tahun lalu menjadi Rp12,7
triliun pada semester I tahun ini. Hal ini menyebabkan kenaikan rasio utang bersih terhadap
laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earning before interest, taxes,
depreciation, and amortization/EBITDA) dari 1x menjadi 1,2x . EBITDA XL Axiata
meningkat sebesar 4% secara tahunan (year on year/YoY) atau 6% secara kuartalan ke Rp4,9
triliun dengan marjin sebesar 48%. Pelanggan tumbuh sebesar 18% secara tahunan menjadi
45,9 juta pelanggan. Hal ini mendorong kontribusi pendapatan layanan data menjadi lebih
besar yaitu mencapai hingga 19% dari total pendapatan penggunaan layanan dibandingkan
dengan 13% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ringkasan transaksi sahan PT. XL Axiata.

Laporan fundamental PT. XL Axiata, yang diambil dari tahun 2010, 2011, dan semester
1 2012.

Dari laporan diatas pendapatan PT. XL Axiata mengalami penurunan pada 2010
dibandingkan dengan laba di tahun 2009, sedangkan laba bersih yang diperoleh pada
semester 1 2012 mencapai 1460,8 miliar, dan diproyeksikan di tahun 2012 ini akan
mendapatkan laba sebesar 2921,6 milliar.
Perbandingan Rasio Dari Sektor Industri Telekomunikasi.

Berdasar analisis diatas maka dapat ditemukan rata rata PER industri sebesar 16,8 x,
diambil dari (PER EXCL + PER TLKM)/2, dibagi 2 karena PER yang dimiliki ISAT dan
BTEL bernilai minus (-), maka dapat disimpulkan harga saham EXCL overvalued, dan bisa
mengalami penurunan, karena PER yang dimiliki lebih besar dari pada PER rata-rata industry
yang sama. Disarankan untuk tidak membelinya terlebih dahulu.
Berikut ini adalah chart pergerakan saham PT. XL Axiata, mulai tanggal 1 September
2010 hingga 26 September 2012.

Dari chart diatas harga saham EXCL mengalami peningkatan dari pada tahun lalu, pada
tanggal 26 September 2012 saham EXCL ditutup pada level harga 6750.

Berikut ini adalah chart pergerakan saham PT. XL Axiata, mulai tanggal 1 September
2012 hingga 26 September 2012.

Dari data chart yang diambil mulai tanggal 1 September 2012 sampai tanggal 26 September
2012 saham EXCL mengalami penurunan yang cukup drastis, hal ini dikarenakan PT XL
Axiata mengalami penurunan Laba bersih pada semester I tahun ini menurun sebesar 4%.
Total utang perseroan meningkat dari Rp10 triliun pada semester I tahun lalu menjadi Rp12,7
triliun pada semester I tahun ini.
Return Saham PT.XL Axiata.
Rp129.880.005+( 6600-6550)

6550
= 19829.

Industri Barang Konsumsi.


PT. Unilever.
Analisis Porter.
Pemasok.
Salah satu pemasok dari produk unilever yaitu produk kecap bango adalah di daerah
pedesaan Jawa, unilever mengajak kelompok tani kedelai hitam menjadi pemasok kecap
bango.
Pembudidayaan dan pengolahan ikan air tawar untuk dijadikan bahan baku penyedap rasa
royco. Bahan baku diperoleh dari jenis ikan yang sangat umum di Indonesia, namun
pengolahannya perlu penanganan khusus agar hasilnya sesuai dengan yang ditetapkan.
Manajemen Strategi Perusahaan :
Melalui program manajemen kualitas pemsok (Supplier Quality Management Programme
-SQPM) unilever mendorong para pemasok untuk menerapkan standar tertinggi dalam
berbisnis. SQPM mencakup seluruh pemasok unilever termasuk pemasok lemasan, bahan

baku hingga bahan parfum. Maksud program ini tidak hanya pada peningkatan hubungan
bisnis, tapi juga mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik.
Konsumen.
Pangsa pasar Produk-produk unilever telah mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat,
yang muda maupun yang tua dan produk-produk unilever sudah dipercaya oleh seluruh
masyarakat Indonesia.
Produk-produk Unilever yang paling banyak disukai konsumen antara lain Sari Wangi
(kategori the celup), Blue Band (kategori margarine) Buavita (kategori minuman sari buah)
siap minum, Ponds (kategori pelembab wajah), Lifebuoy (kategori sabum mandi padat),
Vaseline (kategori hand & body lotion), Rexona (kategori deodorant), Clear (kategori
shampoo), Pedsodent (kategori pasta gigi), Sunlight (kategfori sabum cuci piring) dan Molto
(kategori pewangi dan pelembab pakaian).
Manajemen strategi perusahaan :
Secara proaktif mendengarkan kebutuhan konsumen
Menanggapi dengan serius setiap persoalan pelanggan, pembeli, dan masyarakat.
Selalu aktif mencari masukan, usulan, dan komentar para stakeholder, terutama dari
masyarakat agar dapat menciptakan kontribusi perusahaan lebih efektif, efisien, dan tepat
sasaran.
Persaingan Dalam Industri.
Pesaing utama unilever adalah Prector & Gamble dan Kraft Foods memiliki penjualan di
kira-kira 140-150 negara yang berbeda pada tahun 2003 dan Nestle, termasuk saingan utama
unilever, memiliki penetrasi pasar di hampir setiap negara di dunia. Pesaing-pesaing
lainnya :PT Wings, PT Kao, PT Mandom, PT Johnson & Jhonson.
Manajemen strategi perusahaan :
Unilever harus mampu memperluas operasinya ke 50 atau lebih negara-negara baru dan
memusatkan kampanye iklan pada preteransi konsumen, bisa secara signifikan meningkatkan
pangsa pasar dalam ekonomi global.
Unilever mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend dan kebutuhan konsumen dan
kemudian memenuhi kebutuhan mereka.
Pemain Baru dalam Industri.
Procter & Gamble Indonesia (P&G) adalah pendatang baru di industri Consumer Goods di
tanah air. Produk-produk P&G antara lain memiliki empat merek: Pantene, Rejoice Pro V,
Head & Shoulders serta Ascends, yang dicanangkan buat merebut pasar Asia. Di perawatan
wajah, ada Oil of Olay (dulunya Oil of Ulan). Di pembalut wanita, ada Whisper. Untuk
perawatan bayi, ada Pampers. Sabun mandi: Camay, Zest. Obat-obatan bebas diterobosnya
dengan Vicks Formula 44, Vicks Inhaler dan Vicks Vaporub. Pasar permen pun dijajakinya
dengan Vicks (rasa mint dan rasa jeruk).
Manajemen Strategi Perusahaan :

Dalam menghadapi para pendatang baru, unilever terus memperbarui dan memperkenalkan
produk-produk baru dengan tetap mempertahankan kemasan, bahan baku, dan kualitas yang
baik.
Selalu mengikuti perkembangan trend di masyarakat, dan memenuhi kebutuhan mereka.
Barang Pengganti.
Produk-produk pengganti terhadap produk PT Unilever yaitu produk-produk yang masih
terbuat dari bahan-bahan alami. Seperti shampo nature, perawatan kulit dari buah-buahan
atau bahan alami lainnya yang dibuat sendiri, minuman-minuman jamu seperti tolak angin,
kuku bima.
Manajemen strategi perusahaan :
Unilever harus meyakinkan konsumen bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
produk aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan konsumen. Dan selalu
memproduksi dan terus meningkatkan dalam aspek pemasaran agar produk-produk unilever
selalu tersedia di segala penjuru daerah.
ANALISIS INDUSTRI KUANTITATIF
Kinerja dan risiko: Potensi pertumbuhan Indonesia semakin dikenal baik di tataran lokal,
regional maupun internasional. Peningkatan investment grade Indonesia baru-baru ini telah
memperkuat sentiment positif tersebut. Para kompetitor lokal maupun internasional kami
secara cepat memposisikan diri untuk meraih peluang lebih besar dari pasar yang terus
bertumbuh ini. Kegagalan dalam mengantisipasi kecenderungan ini akan berdampak
merugikan terhadap bisnis kami. Perseroan memusatkan perhatian pada kategori-kategori dan
produk-produk yang dikenal menarik, yaitu dimana Perseroan atau merek induknya memiliki
atau mampu membangun keunggulan kompetitif dan penjualan serta marjin-nya dapat
ditingkatkan secara konsisten. Kecenderungan pasar eksternal dan persepsi dari konsumen,
pelanggan dan pembeli dipantau sebagai acuan dalam menciptakan kategori dan strategi
brand yang selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam serangkaian proyek yang bertujuan
untuk menghadirkan produk dan layanan jasa yang relevan bagi konsumen dan pelanggan.
Kami percaya bahwa dengan ragam portofolio produk/brand kami, berkualitas tinggi namun
berbiaya kompetitif, kekuatan inovasi kami, program pengembangan pasar, basis biaya
ekonomis, eksekusi penjualan dan distribusi yang unggul didukung oleh insan-insan terbaik
dengan semangat juara, kami siap untuk memasuki arena persaingan yang semakin ketat
ANALISIS PERUSAHAAN
Profil dan sejarah perusahaan:
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen,
notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan
surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan
No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada
tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat

oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah
menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di
Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham
menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per
saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46
yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000,
yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.
tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi
jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundangundangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
Pemilik mayoritas:
UNILEVER INDONESIA HOLDING B.V.,THE NETHERLANDS

Karakteristik perusahaan:
Perusahaan yang memiliki integritas dan prinsip yang kuat corporate kami adalah bahwa
kesuksesan memerlukan standar tertinggi dari perilaku corporate.
Selalu bekerja dengan integritas
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada
organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawabcorporate kami.
Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brandkami,
melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai
cara lain dimana kami berhubungan dengan masyarakat.

Komitmen yang berlanjut


Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak
lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis
yang berkelanjutan.
Menjalankan aspirasi kami
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini
diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional
yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini
juga mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.
Bekerja dengan yang lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang
sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan
prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung
jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.
Kualitas perusahaan:
Unilever berkomitmen untuk menerapkan standar tata kelola perusahaan tertinggi di
seluruh operasional Perseroan. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik tercermin
pada nilai-nilai dan Prinsip Bisnis (CoBP) kami serta proses bisnis, prosedur pengendalian
dan standar operasi kami. Selain itu, kami senantiasa mengambil tindakan untuk memastikan
agar prinsip-prinsip tersebut dipahami dan dipraktikkan oleh setiap insan Perseroan dalam
pekerjaan maupun perilaku mereka sehari-hari.
Kami meyakini bahwa beroperasi secara transparan dan bertanggung jawab serta dilakukan
untuk kepentingan para pemegang saham kami, tidak hanya merupakan praktik bisnis yang
baik namun juga penting bagi pencapaian misi dan tujuan Perseroan sekaligus memastikan
berlangsungnya keberlanjutan Perusahaan. Prinsip tata kelola perusahaan yang kami
laksanakan selama ini bahkan telah melebihi proses kepatuhan terhadap ketentuan yang
berlaku.
Perseroan mempunyai kerangka kerja tata kelola perusahaan yang baik, yang meliputi
hubungan antara tiga badan pengambil keputusan tertinggi, yaitu Rapat Umum Pemegang
Saham, Dewan Komisaris dan Direksi; tata hubungan antara Perseroan dan pemegang saham
serta pemangku kepentingan lainnya; pengelolaan aset dan risiko sebagai penunjang
pengembangan bisnis; kepatuhan; pengembangan sumber daya manusia kami; praktik
keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan kami; serta pengembangan budaya perusahaan
kami.
Kinerja perusahaan:
Laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) hingga akhir semester I-2012 tercatat Rp
2,32 triliun atau mengalami kenaikan 12,6% dibandingkan laba bersih periode sebelumnya
yang sebesar Rp 2,06 triliun.

Prospek dimasa depan:


Menyongsong tahun 2012, industri kami terus berlanjut dalam semangat optimisme yang
penuh kehati-hatian. Kami yakin ada banyak tantangan besar yang harus kami hadapi.
Kondisi ekonomi global masih suram akibat dari situasi dari volatilitas nilai tukar mata uang
sekaligus imbas dari pelemahan ekonomi Eropa terhadap mitra bisnisnya di Asia dapat
merugikan ekonomi Indonesia sekaligus mengurangi kepercayaan konsumen. Dari perspektif
yang lebih positif, Indonesia telah berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan
ekonomi, didorong oleh kuatnya konsumsi domestik, yang menjadikannya secara potensial
lebih mampu bertahan untuk tumbuh berkelanjutan dalam kondisi demikian dibandingkan
dengan kondisi perekonomian yang bertumpu pada ekspor. Bagaimana pun juga, kami tetap
perlu untuk selalu berhatihati terhadap ancaman inflasi, sebagai kunci utama sentiment
konsumen, di lingkungan yang sedang menghadapi lonjakan harga minyak dan dampaknya
terhadap harga listrik serta subsidi BBM. Dalam kondisi demikian, kami akan terus
mempertahankan arahan strategi yang sama untuk tahun 2012: menyajikan rangkaian produk
terbaik kepada konsumen di berbagai lapisan pasar dan daya beli dengan memperkuat inovasi
serta mengembangkan pasar dengan cara memastikan bahwa produk kami digunakan oleh
lebih banyak orang secara lebih sering dan memberikan manfaat lebih banyak.
Ringkasan transaksi saham PT. Unilever.

Laporan fundamental PT. Unilever, yang diambil dari tahun 2010, 2011, dan semester 1
2012.

Dari data diatas, harga saham di semester 1 2012 mengalami peningkatan, , proyeksi laba
yang dihasilkan PT. Unilever pada 2012 akan mengalami peningkatan.
Perbandingan Rasio Dari Sektor Industri Barang Konsumsi.

Berdasar analisis diatas maka dapat ditemukan rata rata PER industri sebesar 20,73 x, dapat
disimpulkan harga saham UNVR masih overvalued karena PER yang dimiliki jauh lebih

tinggi dari PER industri, kondisi ini dimungkinkan bisa mengalami penurunan harga saham
di masa yang datang. Untuk saat inilebih disarankan untuk menunda pembelian.
Berikut ini adalah chart pergerakan saham PT. Unilever, mulai tanggal 1 September
2010 hingga 26 September 2012.

Jika dihubungkan dengan PER PT. Unilever sangat cocok, karena harga saham UNVR dari
tahun 2010 hingga 26 September 2012 lebih didominasi oleh peningkatan, halini bisa terjadi
karena perusahaan memiliki kinerja dan fundamental yang baik, sehingga mampu
mendongkrak harga saham di pasaran.
Berikut ini adalah chart pergerakan saham PT. Unilever, mulai tanggal 1 September
2012 hingga 26 September 2012.

Untuk dibulan ini saham UNVR mengalami penurunan dari lavel harga 28250 pada tanggal 1
September 2012 menjadi 25100 pada tanggal 26 September 2012.
Penurunan inidapat terprediksi dari perbandingan besarnya PER perusahaan dengan PER
industri.
Return Saham PT. Unilever
Rp296000000+( 26000-25400)

25400
= 11654.

You might also like