Professional Documents
Culture Documents
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn.P
Usia
: 34 tahun
Alamat
: Tuntang, Semarang
Pekerjaan : Buruh
Masuk RS : 16 Januari 2015
Jam
: 16.00
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam 3 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan demam 3 hari SMRS.
Menggigil (-) Demam muncul mendadak setelah bekerja seharian
dan tidak naik turun. Pasien mengatakan kemarin muncul bintik
merah disekitar tangan dan kaki tidak banyak. Bintik merah tidak
menghitam. Pasien merasa pusing, mual (+), muntah (+) 2x
sedikit setelah makan gelas kecil. Nafsu makan dan minum
berkurang. Batuk (-), pilek (-) , mimisan (-), gusi berdarah (-)
nyeri saat menelan (-). Pasien merasa pegal pegal di
persendian. Sesak (-), nyeri ulu hati (-). Pasien tidak mengalami
diare. BAK (+) warna kuning. Nyeri saat BAK (-). Riwayat
berpergian jauh/ keluar daerah (-), Pasien suka makan makanan
diluar rumah.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit ginjal disangkal
Riwayat penyakit kencing manis disangkal.
Riwayat penyakit hipertensi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Alergi disangkal
hipertensi disangkal
penyakit gula disangkal
stroke disangkal
penyakit jantung disangkal
penyakit ginjal disangkal
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda vital
TD
Nadi
Respirasi
Suhu
:
:
:
:
110/70 mmHg
96 x/menit
20 x/menit
38,3 C
Pemeriksaan Kepala
Mata
: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
Hidung
: Discharge (-/-), napas cuping
hidung(-/-),
Mulut
: Sedang
: Composmentis
Pemeriksaan Leher
Jugularis vena pressure meningkat (-), kelenjar thyroid
membesar (-)
Pembesaran nodus limfonodi (-)
ketinggalan gerak
- Perkusi
: Sonor seluruh lapang paru.
- Auskultasi : Suara dasar vesicular
Suara tambahan : wheezing(-), ronkhi(-)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
= perut datar, jaringan parut (-)
Palpasi
= supel, hepatomegaly (+)
Auskultasi = peristaltik usus (+) normal.
Pemeriksaan Ekstremitas
Superior
= Oedem (-/-), petekie (+/+)
Inferior
= Oedem (-/-), petekie (+/+)
Akral tidak dingin
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Leukosit
: 3,98 x 10^3/uL
Eritrosit
: 5.37 x 10^6/uL
Hemoglobin
: 14,8 g/dl
Hematokrit
: 41,3
Trombosit
: 60 x 10^3/uL
10^3/L)
Fungsi Hati
SGOT
: 152 U/L
SGPT
: 122 U/L
Imuno/ Serologi
HbsAg
Dengue IgG
Dengue IgM
(4,5 11 10^3/ L)
(4,50 5,50 10^3/L)
(14 18 g/dL)
(40 54 %)
(150 450
(< 37 U/L)
(< 42 U/L)
: negative
: positive
: negative
(negative)
(negative)
(negative)
E. A (Assessment)
Obs. Febris H-3
Differential diagnosis :
Dengue Fever
Thypoid Fever
Malaria
Cikungunya
F. Terapi
Infus RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Inj. Ranitidin 2x1A
Inj. Ondansetron 3x1A
Per oral :
Paracetamol 3x 500mg
Flunarizine 3x 5mg
Curcuma 3x1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DENGUE FEVER
Penyakit Demam Dengue ( Dengue Fever) dan Demam
Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat terjadi pada
semua kelompok umur terutama pada anak-anak.
1.
Demam Dengue
Demam dengue adalah penyakit demam akut selama 2-7 hari dengan
dua atau lebih manifestasi gejala, seperti : nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia, ruam pada
laboratorium
manifestasi
perdarahan,
sebagai
akibat
hepatomegali,
dan
tanda-tanda
kebocoran
plasma
yang
dapat
DBD.
3.
Dengue Shock Syndrome
Dengue shock syndrom merupakan suatu keadaan yang sangat buruk,
penderita DBD dalam keadaan apapun perlu mendapatkan perawatan
dan pemantauan yang serius, terutama jika demam mendadak turun.
Selain menjadi indikasi kesembuhan, penurunan suhu tubuh sering
menjadi gejala awal penderita memasuki gejala Dengue Shock
Syndrome. Tanda khas dari dengue shock syndrome antara lain kulit
menjadi dingin, kongesti, sianosis, nadi cepat, letargi kemudian
menjadi gelisah dan dengan cepat memasuki tahap kritis dari shock.
Gejala yang sering sebelum shock adalah nyeri
yang shock dalam bahaya kematian bila pengobatan yang tepat tidak
hidup terhadap infeksi ulang oleh serotipe yang sama, tetapi hanya
menjadi
perlindungan
sementara
terhadap
serotipe
yang
lain.3
manifestasi
perdarahan
spontan
satu-satunya
adalah
uji
tourniquet positif.
Derajat II : Gejala gejala derajat I, disertai gejala-gejala
perdarahan kulit spontan atau manifestasi perdarahan yang lebih
berat.
Derajat III: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lemah, hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulitdingin dan lembab,
gelisah,
Derajat IV: Shock berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan
darah tidak terukur.
kuman.
Bagian
ini
mempunyai
struktur
kimia
panas
dan
alkohol
tetapi
tidak
tahan
terhadap
formaldehid.
b. Antigen H (Antigen Flagella), yang terletak pada flagella,
fimbriae atau pili dari kuman. Antigen ini mempunyai struktur
kimia suatu protein dan tahan terhadap formaldehid tetapi tidak
tahan terhadap panas dan alcohol.
c. Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope) dari kuman yang
dapat melindungi kuman terhadap fagositosis. Ketiga macam
antigen tersebut di atas di dalam tubuh penderita akan
menimbulkan pula pembentukan 3 macam antibodi yang lazim
disebut aglutinin.
Patogenesis
terutama
oleh
makrofag.
Kuman
dapat
hidup
dan
bakterimia
pertama
yang
asimtomatik)
dan
masuk
ke
dalam
sirkulasi
darah
lagi
yang
Cardinal Sign
Demam intermitten (suhu dapat mencapai normal)
Bradikardi Relatif
Toksemia
Splenomegali
Roseola Spot
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Anemia normokromik
Leukopenia, normal, atau leukositosis
Aneosinofilia dan limfopenia
Trombositopenia
Peningkatan SGOT dan SGPT, Billirubin
Peningkatan LED
Widal test
standard
demam
tifoid,
diagnosis
namun
tifoid.
hasil
Hasil
positif
negative
tidak
aktif)
3
ulangi)
4-5
>6
Komplikasi
perifer,
kolelitiasis,dll)
Komplikasi renal (glomerulonefritis, pielonefritis,dll)
Komplikasi tulang (osteomielitis, periostitis,dll)
Komplikasi neuropsikiatrik (delirium, meningitis,dll)
kemih
(hepatitis,
C. MALARIA
1. Definisi Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari
genus Plasmodium yang termasuk golongan protozoa melalui
perantaraan tusukan (gigitan) nyamuk Anopheles spp.
2. Agen Penyakit Malaria
Agen penyakit malaria adalah genus plasmodia,
family
Biasanya
paling
banyak
dua
jenis
parasit,
yakni
malaria,
merupakan
jenis
yang
paling
berbahaya
tetap
tinggi
beberapa
berkeringat.
3. Periode berkeringat:
jam,
penderita
diikuti
dengan
berkeringat
keadaan
banyak
dan
D. CHIKUNGUNYA
1. Definisi
Demam Chikungunya
adalah
suatu
penyakit
virus
yang
penderita
(arthralgia).
2. Etiologi
Penyakit
yang
Demam
membungkuk
Chikungunya
akibat
nyeri
sendi
hebat
disebabkan
oleh
virus
penderita
chikungunya
dan
biasanya
sendi
yang
sering
lain
yang
bisa
dilakukan
untuk
mendeteksi
dan
(RT-PCR)
juga
telah
dikenal
sangat
berguna
dalam
7. Prognosis.
Penyakit ini
bersifat
self
limiting
diseases,
tidak
pernah
BAB III
PEMBAHASAN
menunjukkan
adanya
leukopeni
trombositopenia,