You are on page 1of 5

Laporan Praktikum ke-2

M. K. Agrometeorologi

Hari/tanggal
: Jumat, 27 Februari 2015
Asisten
:
1. Nurhayati
G24110011
2. Yudi Riadi FanggidaE
G24110025
3. Hendra Yoni Sinaga
G24110035
4. Riki Muhammad Rifai
G24110037

ANALISIS SPEKTRUM RADIASI

Kelompok 3
Ega Pratama
Astrianti Fauzi Salim
Saeful Rakhman
Fardhani Rezky Pradipta
Levina Juriskha

(G24120006)
(G24120047)
(G24120070)
(G24130024)
(G24130074)

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Proses perubahan energi dalam sel tanaman dikenal dengan istilah fotosintesis. Laju
energi surya yang ditangkap dan diubah pada peristiwa fotosintesis dan aktivitas kemosintetik
yang dilakukan oleh produsen primer (tumbuhan). Kegiatan atau proses kehidupan diawali dengan
pengubahan energi fisik menjadi energi kimia oleh tanaman. Radiasi surya sebagai sumber energi
jumlahnya sangat besar. Akan tetapi pemanafaatan radiasi surya oleh tanaman hanya berkisar
antara 1 - 2 % dari total radiasi. Hal ini disebabkan proses fotosintesis hanya akan terjadi pada
cahaya tampak (PAR) (400-700 nm atau 0,4-0,7) saja. Sebagian besar radiasi digunakan untuk
evaporasi dan transpirasi.
Penyebaran radiasi surya di permukaan bumi dipengaruhi oleh keadaan awan, altitude
(tinggi tempat), latitude (letak lintang), topografi, musim, dan waktu dalam hari. Untuk
mengetahui tingkat efisiensi penggunaan radiasi matahari, perlu dilakukan analisis radiasi global
dan direct untuk masing-masing spektrum gelombang dari radiasi matahari. Kemudian dilakukan
analisis untuk menghitung jumlah radiasi matahari yang digunakan tumbuhan untuk melakukan
proses fotosintesis.
Tujuan
- Menghitung total radiasi global dan direct untuk masing-masing selang spectrum panjang
gelombang dari radiasi matahari (misal UV, PAR, NIR dll.)
- Membuat grafik antara panjang gelombang (nm, sumbu x) dengan spectral irradiance
(W/m2, sumbu y)
- Membandingkan dengan persentase distribusi (Monteith & Unsworth, 1990)
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah laptop, software Ms.Excel, dan
data spektral radiasi.
Langkah Kerja (diagram alir)
Pada kolom spectral
irradiance konversikan
satuan radiasi global,
radiasi direct, dan radiasi
diffuse menjadi W/m2.

Klasifikasikan panjang
gelombang sesuai
dengan namanya dengan
warna yang berbeda.

Pada kolom spectral


irradiance, hitung nilai
radiasi diffuse dengan
cara radiasi global
dikurangi radiasi direct.

Jumlahkan nilai radiasi


direct setiap panjang
gelombang pada kolom
radiasi total.

Hitung nilai radiasi


diffuse dari selisih
antara radiasi global
dengan radiasi direct.

Pada kolom Total


Radiasi, hitung nilai
radiasi direct dan radiasi
global.

Jumlahkan nilai radiasi


global setiap panjang
gelombang pada kolom
radiasi total.

Hitung persentase
energy di permukaan
bumi dari total radiasi
direct.

Hitung persentase
energy of solar constant
dari total radiasi global.

Bandingkan hasil distribusi


energy yang telah dibuat
dengan hasil distribusi energy
menurut Monteith dan
Unsworth.

Buat grafik total radiasi direct


dan global dengan sumbu x
sebagai panjang gelombang dan
sumbu y sebagai nilai radiasi
(W/m2).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Radiasi matahari yang sampai dipermukaan bumi terdiri dari tiga komponen, yaitu
langsung (direct), baur (diffuse) dan global. Radiasi global merupakan gabungan dari radiasi direct
dan radiasi diffuse. Radiasi direct atau biasa disebut beam radiation digunakan untuk
menggambarkan radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi dalam suatu garis lurus.
Radiasi diffuse menggambarkan sinar matahari yang telah dihamburkan oleh molekul-molekul dan
partikel-partikel di atmosfer namun masih tetap sampai ke permukaan bumi. Radiasi direct
memiliki arah yang jelas sedangkan radiasi diffuse mengarah dengan ke manapun (Watson AM
dan Watson DE 2011).
1.8000

Radiasi W/m2/nm

1.6000
1.4000
1.2000
1.0000
direct

0.8000

global

0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
0.0

2000.0
4000.0
6000.0
Panjang Gelombang (nm)
Gambar 1 Grafik jumlah radiasi spektral (spectral irradiance) yang dipancarkan oleh setiap
panjang gelombang
Berdasarkan gambar di atas, terlihat perbedaan yang cukup signifikan antara radiasi direct
dan radiasi global untuk setiap panjang gelombang. Perbedaan paling mencolok antara keduanya
terlihat pada panjang gelombang yang semakin pendek yaitu sekitar 400-700 nm. Perbedaan antara
radiasi direct dan radiasi global terjadi karena dalam radiasi global jumlah radiasi yang dihitung
tidak hanya yang sampai ke permukaan bumi, tetapi juga memperhitungkan jumlah radiasi yang
dihamburkan oleh molekul dan partikel di atmosfer. Dengan kata lain, radiasi global memiliki nilai
yang lebih besar daripada radiasi direct karena radiasi global mencakup semua radiasi baik yang
sampai ke permukaan bumi maupun yang terlah dihamburkan.
Pada panjang gelombang di kisaran 300-400 nm yang termasuk dalam sinar UV memiliki
jumlah radiasi global dan direct yang kecil, begitupun dengan selisih di antara kedua radiasnya.
Hal ini terjadi karena spektrum gelombang ini terbilang pendek dan telah diserap oleh lapisan ozon
di statosfer. Pada panjang gelombang 400-700 nm yang termasuk dalam gelombang cahaya
tampak dan PAR, selisih antara radiasi global dan direct memiliki nilai yang besar. Hal ini terjadi
karena radiasi matahari banyak dihamburkan oleh partikel dan molekul di atmosfer sebelum
sampai ke permukaan bumi. Namun meskipun demikian, jumlah yang sampai ke permukaan bumi
masih cukup besar dan dapat digunakan terutama oleh tanaman untuk berfotosintesis dan spektrum
gelombang inilah yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Pada spektrum gelombang yang memiliki panjang di atas 700 nm, tidak terlalu signifikan
perbedaan antara radiasi direct dan global. Radisi direct pada spektrum gelombang ini memiliki
selisih yang paling kecil jika dibandingkan dengan spektrum gelombang lainnya. Hal ini terjadi
karena partikel dan molekul di atmosfer tidak banyak menghamburkan ataupun menyerap

spektrum gelombang ini sehingga sampai ke permukaan bumi dengan jumlah yang tidak berbeda
jauh.
Tabel 1 Jumlah total radiasi dan persentase energi matahari
Total Radiation
% Energy of solar
Wave length
% Energy of
constant di
Direct
Global
(nm)
solar
constant
permukaan bumi
(W/m2)
(W/m2)
0-300
300-400 (UV)
17,287
36,077
1,271102941
2,652720588
400-700 (Visible
290,5665
408,9805
21,36518382
30,07209559
& PAR)
700-1500
359,231005
412,7405
26,41404449
30,34856618
>1500 (near IR)
100,0893
104,73125
7,359507353
7,700827206
Jumlah
767,173805
962,52925
56,4098386
70,77420956
Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, jumlah radiasi global dan radiasi direct bernilai
kurang dari solar constant dalam literatur sebesar 1360 W/m 2. Dalam perjalanan transmisi radiasi
menuju permukaan bumi banyak mengalami halangan berupa objek, maupun material dan partikel
di atmosfer.
Energi solar constant yang terhitung di puncak atmosfer tidak semuanya sampai ke
permukaan bumi. Hasil analisis di atas menunjukan hanya sekitar 56%. Hal ini dipengaruhi oleh
pengurangan intensitas irradiance pada atmosfer bumi, berupa pemantulan oleh atmosfer bumi,
penyerapan zat-zat di dalam atmosfer (O3, H2O, O2, dan CO2), pengurangan karena Rayleigh
scattering, dan pengurangan karena Mie scattering (Sinambela et al. 2004).
Energi matahari yang ditransmisikan mempunyai panjang gelombang di luar atmosfer
dengan range 0.25-3 mikrometer. Sedangkan di atmosfer bumi berkisar antara 0.32-2.53
mikrometer. Jadi, persentase setiap panjang gelombang hanya 7% energi terdiri dari ultraviolet
(AM), 47% cahaya tampak dengan panjang gelombang 0.4-0.75 mikrometer, dan 46% cahaya
inframerah (Watson AM dan Watson DE 2011).
Hasil analisis yang diperoleh untuk persentase energi solar constant setiap panjang
gelombang menunjjukkan nilai yang cukup berbeda dengan literatur menurut Watson AM dan
Watson DE (2011) di atas. Secara umum, hasil analisis yang telah diperoleh memiliki nilai yang
lebih kecil dibandingkan dengan nilai dalam literatur tersebut.
Namun fokus pada spektrum gelombang PAR, hasil analisis menunjukkan bahwa energi
solar constant yang sampai ke permukaan bumi hanya sebesar 26 % dan di puncak atmosfer
sebesar 30%. Hal ini sesua dengan literatur lain yang diperoleh. Menurut (Sinclair dan Gardner
1998), PAR memiliki persentase energi dari total solar constant sebesar 21-46%. PAR merupakan
spektrum gelombang yang digunakan tanaman untuk melakukan fotosintesis.
Tabel 2 Distribusi energi (Monteith & Unsworth, 1990)
Wave length
% Energy of
W/m2
(nm)
solar constant
0-300
1.2
16.4
300-400 (UV)
7.8
106.5
400-700 (visible
39.8
543.7
& PAR)
700-1,500
38.8
530.0
>1,500 (near
12.4
169.8
IR)
Kedua tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persentase energi solar
constant yang diperoleh dari hasil analisis dengan hasil penelitian Monteith dan Unsworth (1990).
Hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaaan metode dan tingkat ketelitian dalam perhitungan.
KESIMPULAN
Total radiasi global dan direct untuk masing-masing selang spectrum panjang gelombang
dari radiasi matahari (misal UV, PAR, NIR dll.). Total radiasi direct dan global untuk sinar UV
(300 nm-400 nm) berturut-turut adalah 17,29 W/m2 dan 36,08 W/m2. Total radiasi direct dan
global untuk sinar dengan panjang gelombang 400 nm -700 nm (Visible dan PAR) berturut-turut

adalah 290,57 W/m2 dan 408,98 W/m2. Total radiasi direct dan global untuk sinar dengan panjang
gelombang lebih besar dari 1500 nm (near IR) berturut-turut adalah 100,09 W/m2 dan 104,73
W/m2. Dengan demikian total radiasi direct untuk keseluruhan panjang gelombang di atas adalah
767,12 W/m2 dan total radiasi global keseluruhan adalah 962,60 W/m2.
Perbandingan persentase distribusi (Monteith & Unsworth, 1990) dengan hasil
perhitungan didapatkan persentase distribusi radiasi untuk sinar UV, sinar dengan panjang
gelombang 400-700 nm (Visible dan PAR), sinar dengan panjang gelombang 700-1500 nm dan
untuk sinar dengan panjang gelombang lebih besar dari 1500 nm (near IR) adalah berturut-turut
2,65%, 30,07%, 30,34%, dan 7,7%. Sedangkan berdasarkan distribusi (Monteith & Unsworth,
1990) persentase distribusi radiasi untuk sinar UV, sinar dengan panjang gelombang 400-700 nm
(Visible dan PAR), sinar dengan panjang gelombang 700-1500 nm dan untuk sinar dengan
panjang gelombang lebih besar dari 1500 nm (near IR) adalah berturut-turut 1,2%, 7,8%, 39,8%,
38,8%, dan 12,4%. Secara kesluruhan hasil perhitungan memiliki nilai persentase untuk
gelombang visible dan PAR yang lebih besar dibanding literatur. Sedangkan untuk panjang
gelombang lainnya tidak jauh berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Sinclair TR, Gardner FP. 1998. Principles of Ecology In Plant Production. Wallingford: CAB
International.
Sinambela W, Musafar, Kaloka S. 2004. Hubungan variasi radiasi ultraviolet matahari di
permukaan bumi dan variasi aktivitas matahari selama fase menurun siklus matahari ke22. Jurnal LAPAN. Vol.(1) : 195-202
Watson AM, Watson DE. 2011. Direct, Diffuse and Reflected Radiation.
http://www.ftexploring.com/solar-energy/direct-and-diffuse-radiation.htm. [terhubung
berkala]. 3 Maret 2015.

You might also like