Professional Documents
Culture Documents
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang ISB ( Ilmu Sosial Budaya
Dasar) serta untuk menyelesaikan tugas.
Ucapan terima kasih atas selesainya tugas ini dan semoga bermanfaat bagi
penulis sendiri dan bagi pembaca. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada para staf
dosen selaku dosen pengampu mata kuliah ilmu sosial budaya dasar yang telah
membimbing penyusunan malakah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................
DAFTAR ISI...................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan.............................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi konsep kebudayaan dan Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat
Indonesia.....................................................................................................................
2.2 Identifikasi konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat
Indonesia.....................................................................................................................
2.3 Masyarakat pedesaan dan perkotaan...............................................................
2.4 Definisi Masyarakat.......................................................................................
2.5 Unsur-Unsur Masyarakat...............................................................................
2.6 Syarat-syarat masyarakat................................................................................
2.7 Ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota..............................................
2.8 Sumber daya yang ada di pedesaan dan perkotaan dalam upaya kesehatan ibu dan anak
2.9 Masalah-masalah masyarakat pedesaan dan perkotaan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok
orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka),
dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah
suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah
sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Kebudayaan atau budaya menurut Bapak Antropologi Indonesia
Koenjtaraningrat (1996), adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar. Pengertian tersebut merujuk pada
gagasan J. J Honigmann (1973) tentang wujud kebudayaan atau disebut juga
gejala kebudayaan. Honigmann membagi kebudayan kedalam tiga wujud,
yakni kebudayaan dalam wujud ide, pola tindakan dan artefak atau bendabenda.
Mengacu pada konsep diatas, jika dikembalikan pada realita yang ada
di kehidupan bangsa Indonesia, kiranya kita bisa memilah setiap wujud
kebudayaan yang ada, minimal dari yang kita temui setiap harinya. Sejalan
dengan itu, kemudian akan muncul pertanyaan klasik apakah ada yang
namanya budaya Indonesia?serta kaitannya dengan masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah perkembangan sosial budaya yang ada di Indonesia?
2. Bagaimanakah konsep kebudayaan Indonesia?
3. Perbedaan kehidupan perkotaan dan pedesaan?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem
Sosial Budaya Indonesia. Serta bertujuan untuk membantu para pembaca
makalah mengetahui bagaimana kebudayaan itu berkembang di Indonesia
dan mengetahui macam-macam kebudayaan yang ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP BUDAYA DAN PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA
MASYARAKAT INDONESIA
I. Pengertian Kebudayaan
Pengertian kebudayaan menurut dari beberapa pendapat:
Kebudayaan adalah peradaban yang mengandung pengertian yang luas
meliputi pemahaman. dan perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan)
dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat. (Taylor,
1981)
Tujuan:
Ruang lingkup
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan budaya
Hakekat manusia sebagai kesatuan atau universal akan membentuk
beraneka ragam kebudayaan masing-masing sesuai dengan jaman dan
tempatnya.
III. Wujud dari kebudayaan
Wujud Kebudayaan
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya
tiga gejala kebudayaan : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan
ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga
wujud kebudayaan :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide,
gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu
dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada
kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/
sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan
perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
> Penerapan Orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers.
Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya
inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di
permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam
budaya yang berbeda.
V. Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam
masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur
kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya
yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan
didalam masyarakat.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu :
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam
bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan
berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan
kebudayaan yaitu:
1. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,
terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan
kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
2. Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur
perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
kebudayaan :
1.
Faktor Intern
-
Perubahan Demografis
Konflik Sosial
Bencana Alam
Perubahan Lingkungan Alam;L;
2. Faktor Ekstern
- Perdagangan
- Penyebaran Agama
- Peperangan
VI. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah
manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek
yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan
keduanya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Dan
setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia
agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu
kesatuan
Contoh :
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di
Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di
Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of
life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak
yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk
menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa
lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of
value)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada
lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian,
etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang.
Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama,
menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan
kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian
seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan
dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai
kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
1. Bahasa
beternak
menangkap ikan
4. Organisasi social
Adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi
sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan
negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
tidak dapat mereka capai sendiri. Yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan
perkumpulan, system kenegaraan, system kesatuan hidup dan perkumpulan.
5. Sistem pengetahuan
Adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat,
keadaan, dan harapan-harapan.
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
1.
Ideologi yang menitikberatkan pada nilai-nilai agama
2.
Ideologi yang menitikberatkan pada sosialisme
3.
Ideologi yang menitikberatkan pada nasionalisme.
Dalam negara Republik Indinesia yang diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945 itu, nilai-nilai luhur yang merupakan
kepribadian yang
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa inilah yang kemudian
menjadi ideologi dan dasar negara yang di kenal sebagai pancasila, yang
akhirnya di tuangkan dalam pembukaan UUD 1945. Dengan demikian,
pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya di Indonesia pada
hakikatnya bersumber pada nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam
falsafah dan dasar negara pancasila.
Setelah kemerdekaan, salah satu hal penting yang menyangkut konsepsi
nusantara dan yang berkembang menjadi wawasan nusantara ialah
Deklarasi 13 Desember 1957 tentang wilayah perairan Indonesia (Mochtar
Kusumaatmadja, 1993).
Bahawa segala perairan di sekitar, diantara dan yang menghubungkan
pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang termasuk daratan Negara
Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah
bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Republik
Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian dari pada perairan
pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak
daripada negara Republik Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan
pedalaman ini bagi kapal asing terjamin selama dan sekedar tidak
bertentangan dengan kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia.
Penentuan batas laut teritorial yang lebarnya 12 mil yang di ukur dari garisgaris yang menghubungkan titik-titik yang terluar daripada pulau-pulau
negara Republik Indonesia akan di tentukan dengan UDD.
Ada beberapa pertimbangan yang mendorong pemerintah mengeluarkan
pernyataan wilayah perairan Indonesia adalah sebagai berikut:
1)
Bentuk geografi RI sebagai suatu negara kepulauan memiliki sifat
dan corak tersendiri yang memerlukan pengaturan sendiri pula
2)
Bagi kesatuan wilayah RI, semua kepulauan dan laut harus dianggap
sebagai suatu kesatuan yang bulat
3)
Penetapan batas laut teritorial (1939) tidak sesuai lagi dengan
kepentingan keslamatan dan keamanan Negara RI
4)
Setiap negara yang berdaulat berhak dan berkewajiban untuk
mengambil tindakan yang di pandangnya perlu untuk melindungi keutuhan
dan keselamatan negaranya.
B. Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya masyarakat
Dinamika sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda
masyarakat Indonesia, walaupun luas spektrum dan kecepatannya berbedabeda. Demikian pula masyarakat dan kebudayaan Indonesia pernah
berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun perkembangannya
dewasa ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan perkembangan di
negeri maju lainnya. Betapapun, masyarakat dan kebudayaan Indonesia
yang beranekaragam itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai
Masyarakat Pedesaan
Perilaku homogen
Perilaku yang dilandasi oleh
konsep kekeluargaan dan
kebersamaan
Perilaku yang berorientasi
pada tradisi dan status Isolasi
sosial, sehingga statik
Kesatuan dan keutuhan
kultural
Banyak ritual dan nilai-nilai
sakral
Kolektivisme
Masyarakat Kota
Perilaku heterogen
Perilaku yang dilandasi oleh
konsep pengandalan diri dan
kelembagaan
Perilaku yang berorientasi pada
rasionalitas dan fungsi
Mobilitas sosial, sehingga
dinamik
Kebauran dan diversifikasi
kultural
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai
secular
Individualisme
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat
dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga
masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas
dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985),
menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama,
hubungan kekerabatan. Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan
masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada
umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu,
tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan
penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian,
hanya merupakan pekerjaan sambilan saja.
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya
memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada
mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992)
menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada
umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan
sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk
membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan
yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam
menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat
pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
1)
jumlah dan kepadatan penduduk
2)
lingkungan hidup
3)
mata pencaharian
4)
corak kehidupan sosial
5)
stratifiksi sosial
6)
mobilitas sosial
7)
pola interaksi sosial
8)
solidaritas sosial
9)
kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
VIII. Sumber daya yang ada di Pedesaan dan Perkotaan dalam upaya
kesehatan ibu dan anak :
Sumber daya ada seperti :
1) Sumber daya manusia : Jumlah penduduk yang cukup tinggi dapat dipakai
sebagai modal dasar pembangunan, bila dibarengi dengan kwalitas yang
cukup memadai. Bila sebaliknya akan menjadi beban dalam upaya
kesehatan ibu dan anak. Begitu pula dari segi tenaga kesehatan baik yang
bersumber dari swadaya masyarakat seperti kader kesehatan, dukun terlatih
akan mendukung upaya kesehatan ibu dan anak.
2) Sumber daya sarana kesehatan : Kwantitas & kwalitas sarana pelayanan
kesehatan seperti Rumah sakit, Puskesmas, Puskemas Pembantu, Polindes,
Posyandu dsb, yang ada baik di perkotaan dan pedesaan akan mempunyai
arti penting dalam upaya kesehatan ibu dan anak. Begitu pula dalam
kesediaan peralatan medis dan non medis, bahan medis dan non medis serta
obat-obatan.
3) Sumber daya dana kesehatan : Kecukupan dalam pembiayaan kesehatan
terutama untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak mempunyai arti penting
yang sangat besar dalam kelancaran program-program kesehatan yang ada.
4) Teknologi dan pemilihan metode dalam upaya pelayanan kesehatan ibu dan
anak akan membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
IX. Masalah-masalah Masyarakat Desa dan Kota
Permasalahan masyarakat di pedesaan terkait dengan sektor sosial seperti
usaha-usaha perikemanusiaan, pendidikan yang masih rendah terutama
kaum perempuannya dan masih rendahnya status kesehatan masyarkat.
Dari sektor ekonomi sarana prasana untuk produksi barang dan jasa masih
kurang begitu pula dari sektor budaya : masih kentalnya adat-istiadat
sehingga lebih lambat dalam menerima perubahan. Untuk itu diperlukan
pembangunan masyarakat dan Pembangunan desa dengan pendekatan
kepada masyarakat serta pendekatan organisasi untuk bersama-sama
membangun masyarakat.
Permasalahan daerah perkotaan yang palin mendasar adalah tingginya
kepadatan penduduk sebagai akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk.
Hal ini mengakibatkan turunnya kuantitas dan kualitas fasilitas masyarakat
kota seperti air minum, kesehatan, transportasi dsb. Untuk itu diperlukan
program perbaikan kampung, pembangunan perumahan murah,
peningkatan kuantitas dan kualitas air minum, sistem sanitasi, fasilitas
pendidikan dasar & menengah, fasilitas kesehatan, dan pusat-pusat
perbelanjaan.
D. Pengertian dan Definisi Masyarakat Menurut Para Ahli
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebudayaan adalah peradaban yang mengandung pengertian yang
luas meliputi pemahaman. dan perasaan suatu bangsa yang kompleks,
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat
(kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota
masyarakat. (Taylor, 1981)
5 lapisan perkembangan sosial budaya Indonesia:
1.
Lapisan sosial budaya lama dan asli, yang memperlihatkan
persamaan yang mendasar (bahasa, budaya,dan adat) di samping
perbedaab-perbedaan dari daerah kedaerah. Persatuan dan kesatuan yang
bersumber kepada lapisan ini tidak di tiadakan oleh datangnya agama dan
nilai-nilai baru.
2.
Lapisan keagamaan dan kebudayaan yang berasal dari India . wilaya
Indonesia merupakan pusat pengenmangan peradaban Hindia di pulau
Jawa, namun kesadaran akan kebersamaan tetap dijunjung tinggi (Bineka
Tunggal Ika).
3.
Lapisan yang datang dengan agama islam tersebar luas di Wilayah
Indonesia yang sekaligus juga memberikan corak tata kemasyarakatan,
sebagaimana halnya agama Budha dan Hindu yang telah memberi warna
pada tatanan masyarakat dan struktur ketata Negaraan.
4.
Lapisan yang datang dari Barat bersama dengan agama Kristen
melengkapi kehidupan umat beragama di Indonesia di tengah tengah
pengaruh dominasi asing yang silih berganti dari kerajaan kerajaan Spanyol,
Portugis, Belanda, dan Inggris.
5.
Lapisan kebudayaan Indonesia yang dimualai kesadaran bangsa.
Munculnya rasa nasionalisme yang tinggi terhadap kekuasaan asing telah
memberikan inspirasi dan tekad untuk mendorong lahirnya gerakan Budi
Utomo tanggal 20 Mei 1908, kemudian disusul dengan pemantapan Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah
masyarakat.
PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DAN DESA
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Kota
Perilaku homogen
Perilaku heterogen
Perilaku yang dilandasi oleh
Perilaku yang dilandasi oleh
konsep kekeluargaan dan
konsep pengandalan diri dan
kebersamaan
kelembagaan
Perilaku yang berorientasi
Perilaku yang berorientasi pada
pada tradisi dan status Isolasi
rasionalitas dan fungsi
sosial, sehingga statik
Mobilitas sosial, sehingga
Kesatuan dan keutuhan
dinamik
kultural
Kebauran dan diversifikasi
Banyak ritual dan nilai-nilai
kultural
sakral
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai
Kolektivisme
secular
Individualisme
B.
SARAN
Diharapkan kepada para pembaca yang akan lebih mendalami tentang
Perkembangan Sosial Budaya Indonesia dapat mengambil Referensi yang
lain sehingga dapat membandingkan dengan Referensi yang kami gunakan
dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://asri-blog.blogspot.com/
http://google.com
http://hanifahmadi.blogspot.com/
http://www.membuatblog.web.id/
http://www.wikipedia.com
http://teraiania.wordpress.com/2011/02/23/tugas-ibd-manusia-dan-kebudayaan/
http://fernandotb.wordpress.com/2010/12/17/kepribadian-bangsa-timur/
http://jauharieffendy.multiply.com/journal/item/35
http://vaisal.wordpress.com/2011/03/09/pengertian-kebudayaan/
http://com3nk.wordpress.com/2010/05/19/wujud-dan-unsur-kebudayaan/
http://dwikartikawati.blogspot.com/2010/08/orientasi-orientasi-nilai-budaya.html
http://kierielf.blogspot.com/2011/05/perubahan-kebudayaan.html
http://mohamadramadhona.ngeblogs.com/kaitan-manusia-dan-kebudayaan/