Professional Documents
Culture Documents
Seperti halnya TOEFL atau IELTS, TOEIC memuat empat kemampuan dasar
bahasa Inggris: Mendengarkan (Listening/L), Membaca (Reading/R) ,
Menulis (Writing/W) dan Berbicara (Speaking/S). Berikut beberapa tips
untuk mendapatkan nilai yang baik.
Kenali model tes TOEIC. Jangan pernah ikut test jika belum hafal di luar
kepala struktur test TOEIC. Seseorang harus bisa menjelaskan dengan mata
terpejam berapa soal yang harus dijawab dan berapa waktu yang tersedia
untuk masing-masing bagian. Pelajari TOEIC dari sumber resmi yaitu
Educational Testing Service (ETS) www.ets.org kemudian klik TOEIC.
Lakukan latihan dengan model yang sama dengan aslinya, biasakan
melakukan latihan dengan pewaktuan yang persis sama dengan keadaan
sebenarnya. Jangan melakukan latihan sambil lalu yang mudah terhenti
oleh rengekan anak, gangguan murid, permintaan suami/istri untuk bikin
teh dll. Alokasikan tempat dan waktu yang khusus. Ingat, ini memerlukan
komitmen. Dalam menjawab soal, tandai yang ragu-ragu atau sekedar tebak.
Setelah latihan, periksa yang salah dan yang ragu-ragu atau sekedar
tebak. Bisa jadi yang ragu-ragu atau sekedar tebak tadi juga benar,
tetapi kita perlu mengetahui alasan yang sesungguhnya.
Kalau memiliki buku TOEIC baru, jangan menjawab di buku tersebut,
fotokopi bukunya dan coretlah pada lembar fotokopian. Jika ujiannya
mengharapkan kita mengisi formulir yang akan dibaca komputer (dengan
pensil 2B) lakukan hal yang sama pada latihan. Simulasikan persis
seperti ketika ujian yang sebenarnya.
Catat skor dari waktu ke waktu dan lihatlah perkembangannya. Perhatikan
di mana kekuatan dan kelemahan kita dari keempat bagian yang diujikan.
Berikan perhatian yang khusus pada bagian tersebut.
Tips untuk Listening:
Yang paling penting adalah kebiasaan mendengar. Hal ini tidak mudah
dilakukan dan hanya bisa ditingkatkan dengan latihan. Mulai sekarang,
tutuplah bagian bawah layar TV kalau menonton film barat agar tidak
terbiasa membaca terjemahannya. Atau kalau punya DVD, biasakan menonton
DVD film barat dengan subtitle (terjemahan) Bahasa Inggris, bukan bahasa
Indonesia sehingga kita akan mendengar sambil membaca sebuah kalimat
dalam Bahasa Aslinya. Ini sangat membantu.
Satu hal yang sangat penting, mendengar adalah persoalan kemampuan dan
empati. Banyak orang yang tidak bisa mendengar, bahkan dalam bahasa
ibunya. Jika kita apriori atau tidak berempati kepada topik yang
dibicarakan, kita tidak akan mendengarkan dengan baik. Mendengar adalah
Untuk bagian III (percakapan singkat). Ini tidak mudah tetapi bukan
tidak mungkin. Kalau memungkinkan, baca dulu pertanyaannya sebelum
percakapan dimulai sehingga kita akan memiliki gambaran isi
percakapannya. Setelah itu, "lupakan" pertanyaan dan fokuslah pada
percakapan. Nikmati percakapan tersebut seakan kita terlibat. Masalah
sering muncul karena kita khawatir tidak akan mengerti dan tidak
menikmati percakapan sehingga perasaan khawatir mengalahkan segalanya.
Sekali lagi ini tidak mudah, tetapi dengan latihan, akan ada kemajuan.
Part VI: Text Completion. Kalau pada Part V kita harus melengkapi sebuah
kalimat, pada part VI kita harus melengkapi teks atau paragraf. Tidak
banyak tips untuk ini kecuali kita mengerti kosa katanya dan konteks
kalimatnya. Perlu banyak belajar untuk ini.
bisa memulai. Memulai selalu sulit. Kalau menurut saya, menulis adalah
persoalan kebiasaan dan latihan. Sebelum bertanya apakah kita bisa
mendapatkan skor TOEIC yang tinggi untuk writing, tanyakanlah seberapa
sering kita menulis dalam hidup? Kita menjumpai hal-hal menarik dalam
hidup setiap detiknya tetapi jarang sekali tergerak untuk menuliskannya.
Ini masalah kebiasaan.
Kembali kepada TOEIC, untuk beberapa pertanyaan Writing di awal (1-7)
yang umumnya mendeskripsikan gambar atau menjawab pertanyaan, tidak
banyak yang bisa diberikan tipsnya. Tetapi kalau untuk pertanyaan nomor
8 (essay), saya punya jawabannya. Kira-kira seperti yang saya
percakapkan dengan seorang kawan di bandara beberapa waktu lalu.