You are on page 1of 8

Tulisan terkirim dikaitan (tagged) laporan praktikum

pemeriksaan darah biokimia


20 Jun

Laporan Praktikum Pemeriksaan Darah


Posted by Ittaq azalista in Laporan Praktikum Biokimia Darah. Ditandai:aglutinasi, antibody,
antigen, antitoksineritrosit, fungsi darah, hematokrit, laporan praktikum pemeriksaan darah
biokimia, leukosit, lisin, mendapatkan serum darah, netralisasi, prepsipitasi, serum,
trombosit. Tinggalkan komentar

2 Votes
1. A.

Tujuan
1. Mengetahui cara memisahkan plasma dan endapan darah
2. Mengetahui cara memisahkan fibrin dan serum
3. Mengetahui kandungan globulin dalam serum
4. Mengetahui kandungan albumin dalam serum

1. B.

Prinsip
1. Mahasiswa mampu memisahkan plasma dan endapan darah menggunakan
centrifuge
2. Mahasiswa mampu memisahkan fibrin untuk mendapatkan serum darah.
3. Mahasiswa mampu memisahkan kadar protein globulin dalam serum dengan
menggunakan metode setting out dan melakukan tes biuret untuk uji kadar
protein
4. Mahasiswa mampu menganalisis kadar protein albumin dalam serum dengan
menggunakan metode salting out dan melakukan tes biuret untuk uji kadar
protein.

1. C.

Tinjauan Pustaka

Darah bersifat alkalis lemah dengan Ph 7,36 berfungsi sebagai alat transport zat-zat terutama
O2, mengatur reaksi-reaksi tubuh supaya konstan, untuk regulasi panas badan dan pelindung
terhadap kemungkinan infeksi. Darah terdiri dari sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit) dan
plasma darah (fibrinogen, serum darah yang terdiri dari albumin dan globulin

Darah
Plasma Darah
Fibrin
Serum

Albumin

Globulin
Trombosit

Eritrosit

Leukosit
Endapan Darah (Packel Cell)

Sampel darah yang akan ditentukan dapat berupa darah, plasma darah, serum darah. Plasma
darah adalah darah minus sel-sel darah dan masih mengandung fibrinogen.Dalam plasma
terdapat anti koagulen yang sengaja ditambahkan guna mencegah penjendalam.Plasma tanpa
fibrinogen disebut serum dan tidak mengandung bahan koagulan (Setyaningrum, 2002).
Plasma darah mengandung beberapa senyawa baik anorganik maupun organik yang meliputi
antara lain : Protein darah, sari makanan, garam mineral, getah secret sel seperti enzim,
hormon, zat-zat ekskresi.
Plasma darah (7%), meliputi :
Fibrinogen : Untuk pembekuan darah (0,3%)
Albumin

: Menjaga tekanan osmotic darah

(4%)

Globulin

: Membentuk zatkebal/zat antibiodi (2,7%)

Berdasarkan kerjanya zat anti (anti body) dibedakan :

Prepsipitasi
Aglutinasi

: kerjanya mengendapkan darah


: menggumpulkan

Netralisasi

:antigenik menutup tempat yang tosik (beracun)

Lisin

: menyerang dan memecah antigen

Antitoksin

: menetralkan racun (Aden bagus, 2011)

Istilah penting lain dalam plasma darah yaitu:


Serum
darah).

: Cairan darah/plasma yang tidak mengandung Fibrinogen(komponen pembeku

Anti body

: Protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen (proteinasing) tertentu.

Antigen

: Molekul protein asing yang tidak dikenal yang masuk keplasma darah.

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimen
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide
( Maura Maulina, 2012).
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam
100 mg darah yang dinyatakan dalam (%). Leukosit (White Blood Cell/WBC) merupakan
komponen darah yang berperan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus,
bakteri, ataupun proses metabolic toksin, dll. Trombosit (platelet) merupakan bagian dari sel
darah yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah dan menjaga integritas
vaskuler. Eritrosit (Red Blood Cell/RBC) merupakan komponen darah yang paling banyak
dan berfungsi sebagai pengangkut/pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke
seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
Laju endap darah adalah kecepatan zedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku
dengan satuan mn/jam(Ridwan, 2012).
Fungsi darah :

Membawa produk sisa metabolism sel ke organ yang akan mengekskresikannya.


Melawan infeksi (leukosit dan antibodi)

Membawa zat yang dibutuhkan kelenjar untuk menghasilkan sekret

Mendistribusikan secret kelenjar dan enzim.

Mendistribusikan panas ke seluruh tubuh.

Menjaga asam-basa darah

Menghentikan perederan (proses pembekuan)(Almas, 2012).

1. D.

Alat Dan Bahan

Alat :

Bahan :
Sampel darah
Larutan biuret

Centrifuge
Corong

Tabung reaksi

Larutan NaCl 0,9 % 15 ml

Rak tabung reaksi

Larutan CaCl 20 % 5 tetes

Kertas saring

Gelas bekker

Larutan (NH4)2 SO4 22 % 2


ml

Larutan NaCl 1 % 20 ml

Mikro pipel + selotip


1. E.
Cara Kerja

1. Pemisahan plasma dan endapan


3 ml darah
- endapan

- Plasma

untuk percobaan 2

Di CeNtrifuge

selama 10 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm.

- Plasma
untuk pe (sel darah)
1 ml plasma (menggunakan plasma)
+ 15 ml Nacl 0,9 %
+ 5 tetes Cacl 20%
Fitrat (Serum)
Endapan (fibrin)
Pemisahan Fibrin dan Serum
1. Pemeriksaan globulin dan albumin(salting out)
1. Globulin
1 ml serum
+ 2 ml (NH1)2 SO4 22%
Fitrat globulin
endapan
Di saring menggunakan kertas saring
endapan
Fitrat
untuk percobaan b
Bilas endapan dengan NaCl 1 % 20 ml
Tes biuret hingga berwarna biru muda
Diamkan 30 menit
1. Albumin

catat jumlah tetes biuret

Fitrat Globulin
Ukur Volumenya
Fitrat
endapan
Fitrat
endapan
+ (NH4)2 SO4 22% 1:1
Air (larutkan endapan dalam air)
Tes protein dengan biuret tetes demi tetes hingga berwarna biru muda (catat jumlah tetes
biuret)
1. F.
Hasil Pengamatan
1. Pemeriksaan Plasma dengan Endapan
No
1.

Nama
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Keterangan
Sampel
Darah Dipisahkan
3 ml sampel darah
Setelah sampel vena
Vena(3 ml) antaraplasmadenganendapan
centrifuge
(Darah) di centrifuge
menggunakan centrifuge
- Plasma
selama 10-15 dengan

selama 10-15 menit dengan


kecepatan 1500 rpm

- endapan

kecepatan 1500 rpm


akun mengalami
pemisahan antara
plasmadarah
denganendapannya.

1. Pemisahan Fibrin dengan Serum


No.
1.

Nama
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Sampel
Plasma (1 Sampel plasma di
1 ml plasma
ml)
tambahkan 15 ml
Ditambah
Nacl 0,9 % dan 5
15 ml Nacl
tetes Cacl 20%
kemudian didiamkan 5 tetes Cacl
selama 30 menit Didiamkan 30 menit
Fitrat
endapan
1 ml serum

Keterangan
1 ml plasma diambil
lalu ditambahkan 15
ml Nacl dan 5 tetes
Cacl, didiamkan
selama 30 menit, maka
terjadilah endapan.
Fitrat adalah serum
dan endapan adalah
fibrm.

1. Pemeriksaan Globulin dan Albumin


1. Globulin
No. Nama
perlakuan
Hasil pengamatan
Sampel
1.
Serum (1 Sampel serum (1 1 ml serum
ml)
ml) ditambah 2 ml Di tambah 2 ml NH4
(N H4)2 SO4 22%
lalu didiamkan 30 Di diamkan 30 menit
Fitrat
menit setelah itu
endapan
disaring dengan
kertas saring, lalu di
bilas dengan Nacl
dan di tetesi biuret
sampai biru.

1. G.

keterangan
1 ml serum diambil
lalu didiamkan 2 ml
(NH4)2 SO4 didiamkan
30 menit, maka
terjadi endapan lalu
dilung endapan di bilas
dengan Nacl 1% 20 ml
tertinggal di saringan
lalu di tetesi biuret
hingga berubah warna
menjadi biru muda

Pembahasan

Darah bersifat alkalis lemah dengan Ph 7,36 dan berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat
terutama O2, mengatur reaksi-reaksi tubuh supaya konstan, untuk regulasi panas badan dan
pelindung terhadap kemungkinan infeksi. Darah terdiri dari sel darah (eritrosit, leukosit,
trombosit) dan plasma darah (fibrinogen, yaitu serum darah yang terdiri dari albumin dan
globulin).Pada praktikum ini, kami menggunakan sampel darah yang sebanyak 3 ml yang
diambil dari salah satu anggota kelompok. Sampel darah tersebut diletakkan pada tabung
reaksi dan disentrifuge selama 10-15 menit dengan kecepatan 1500 rpm (rotate per menit),
setelah disentrifugasi, plasma darah akan terpisah dengan endapan. Karena, jika darah diputar
pada sentrifuge maka zat protein tersebut akan mengendap dan terpisah sebagai endapan

darah. Sisanya, berupa cairan bening/jernih yang disebut plasma.Plasma darah terpisah,
karena pada endapan darah terkandung protein yang berperan dalam pembekuan
darah.Selanjutnya, dilakukan pemisahan antara fibrin dan serum. Pemisahan dilakukan
dengan menambahkan 2 ml plasma dengan 15ml Nacl 0,9% dan 5 tetes Cacl 20% setelah itu
didiamkan kurang lebih 30 menit, sehingga terbentuk endapan gel di dalam gelas beker. Pada
penelitian kami, terdapat endapan gel dan sedikit cairan di dalam gelas beker. Gel tersebut
adalah fibrin, dan cairan sisanya adalah serum. Adapun fibrinogen berfungsi untuk
pembekuan darah. Saat terjadi luka, benang-benang fibrin akan terbentuk dan membentuk
anyaman untuk menjaring sel darah dan menutupi luka. Sifat fibrinogen yang membekukan
darah membuatnya berubah menjadi gel dan berpisah dari serum.
Prosedur kerjanya ketiga adalah pemisahan globulin dan albumin.Di dalam serum terdapat
protein albumin dan globulin.Untuk mendapatkan atau menentukan adanya globulin
ditambahkan (NH4)2 SO4 22% (ammonium sulfat jenuh).Prosedur ini untuk memisahkan
protein dengan salting out.Protein mempunyai struktur yang tidak stabil sehingga mudah
mengalami denaturasi yang meliputi presipitasi dan koagulasi.Albumin merupakan protein
yang larut dalam air sedangkan globulin mempunyai sukar larut dalam air. Akan tetapi di
dalam serum yang mengandung kedua protein (albumin dan globulin) ini ditambahkan garam
ammonium sulfat 22%, maka protein akan terdenaturasi atau daya larut globulin akan
berkurang sehingga globulin akan terpisah sebagai endapan. Denaturasi protein ini
dipengaruhi adanya garam logam berat, Ph, panas, perubahan tipe pelarut dan lain
sebagainya.Pada denaturasi terjadi perubahan terhadap struktur sekunder ternier, dan
kuartener.Molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan kovalen sehingga terkadang
dapat berlangsung secara rifersebel dan dapat mengalami metanuvasi atau penyusunan
kembali molekul protein. Dimana globulin akan mengendap pada penambahan amonium
sulfat 22% sedangkan albumin akan larut pada penambahan amonium sulfat 22%.
Pengendapan dapat terjadi karena saat amonium sulfat 22% ditambahkan pada serum, ion-ion
garam amonium sulfat menarik molekul air dan albumin menjauh dari globulin. Hal ini
disebabkan ion-ion pada garam amonium sulfat memiliki muatan berat jenis yang lebih besar
dibandingkan protein, sehingga ketika ditambahkan akan berikatan dengan molekul air dan
albumin yang dapat memaksa globulin berinteraksi, dan ketika menambahkan amonium
sulfat dalam jumlah cukup menyebabkan terpresifitasi. Setelah protes ini, akan didapatkan
endapan globulin yang akan disaring dengan kertas saring dan diperoleh fitrat yang akan
digunakan untuk pengujian albumin. Dengan analisis nitrogen dalam fitrat, setelah pemisahan
tersebut, diperoleh albumin dalam serum. Karena sifat albumin yang tidak larut atau
mengendap dalam amonium sulfat jenuh atau larutan garam yang sangat pekat, maka setelah
fitrat ditambah (NH4)2 SO4 22% diperoleh endapan gel. Kemudian, masing-masing endapan
dilakukan pemisahan, pemisahan globulin dilakukan dengan menuangkan cairan pada corong
yang telah diberi kertas saring dan dibawahnya terletak gelas beker, endapan berupa gel akan
tersangkut pada kertas saring dan fitratnya akan mengalir ke beker gelas. Endapan berupa gel
tersebut kemudian dibilas menggunakan pelarut Nacl 1 % (sifat globulin larut dalam larutan
garam encer) dengan volume kurang lebih 20 ml. Larutan ini kemudian ditetesi
menggunakan biuret untuk membuktikan adanya protein dalam darah. Apabila setelah diberi
tetesan biuret, larutan berubah warna menjadi warna biru muda, darah pasitif mengandung
protein globulin.
Untuk albumin, dilarutkan dalam air (sifat albumin larut dalam air) dan di lakukan uji
biuret.Pertama, ukur volume fitrat globulin dan tambahkan dengan (NH4) SO4 22%,
kemudian diamkan hingga 30 menit.Selain itu, saring cairan menggunakan kertas saring.
Endapan yang tersisa pada kertas saring itulah yang akan dilarutkan ke dalam air sebanyak 20

ml, dan dilakukan uji biuret. Apabila setelah diberi tetes biuret berubah warna menjadi biru
muda berarti darah positif mengandung albumin. Dari kedua percobaan diperoleh menjadi
hasil positif uji biuret, perubahan warna bias terjadi karena biuret bereaksi terhadap ikatan
popride pada protein.
Hitunglah seberapa banyak tetesan biuret tersebut, semakin banyak tetesan biuret tersebut,
semakin banyak tetesan biuret, maka semakin sedikit kadar proteinnya. Sebaliknya, semakin
sedikit tetesan biuret maka semakin banyak kadar proteinnya.
Dalam parktikum kami tetesan biuret untuk pemeriksaan globulin sebanyak 65 dan untuk
albumin 33 tetes.
1. H.

Kesimpulan
1. Cara memisahkan plasma dari endapan darah yaitu darah disentrifuge 10-15
menit dengan kecepatan 1000 rpm. Maka akan terlihat lapisan atas bening
(plasma) dan bagian endapan darah.
2. Cara memisahkan fibrin dan serum yaitu 1 ml plasma ditambah 15 ml Nacl
0,9% dan 5 tetes Cacl 20%, maka akan terjadi endapan. Fitrat adalah fibrin.
3. Globulin dalam serum mengandung protein yang lebih sedikit dari albumin.
Terbukti pada pemeriksaan endapan globulin yang ditetesi biuret
membutuhkan 65 tetes.
4. Albumin dalam serum mengandung protein yang lebih banyak. Terbukti pada
pemeriksaan endapan albumin yang ditetesi biuret membutuhkan 33 tetes.

1. I.

Daftar Pustaka

Bagus, Aden 2011. Pengertian globulin.


File:///D:/darah/pengertianglobulin.html14-03-2013
Alfinda, 2012. Pemeriksaan Darah.
http://www.scribd.com/doc/96III017/pemeriksaan -Darah
Novia, Almas.2012.Fungsi darah. http://relovia.blogspot.com/2012/10/fungsi-darah.html1403-2013
Lohninger, Albert.2008.dasar-dasar Biokimia Jilid I.Jakarta:Erlangga

Peara, Evvelyn C.2006.Anatomi dan fisiologi untuk


paramedis.Jakarta:PT.Gramedia
Rahmawaty,Setyaningrum.2002.Petunjuk Praktikum Biokimia Gizi.
Ridwan.2012.Pengertian darah dan bagiannya.
WordPress.com/2012/08/12)
Pengertian darah dan bagiannya Maulina,
Maura.2012.Albumin.http://id.shvoong.com/social.scienca/psychology/2198689.
http://imamri.wordpress.com/tag/laporan-praktikum-pemeriksaan-darah-biokimia/

You might also like