You are on page 1of 3

HUKUM HOOKE DAN AYUNAN BANDUL SEDERHANA

A. Tempat dan tanggal praktikum.


Praktikum 1
Tempat
: Laboratorium Fisika
Tanggal praktikum : Kamis, 10-Desember-2009
Praktikum 2
~ Tempat
: Laboratorium Fisika
~ Tanggal Praktikum : Jumat, 11-Desember-2009
B. Tujuan praktikum
Tujuan : Menentukan Hubungan gaya (F) dengan pertambahan panjang (x) dan hubungan
periode (T) dengan panjang tali ()
C. tinjauan pustaka
A. Hukum Hooke
Hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dengan pertambahan panjang pegas x pada
daerah elastisitas pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 - 1703), yang kemudian
dikenal dengan Hukum Hooke. Pada daerah elastis linier, sesarnya gaya F sebanding dengan
pertambahan panjang x. Secara matematis dinyatakan:
F = k . x .................................................................. (3.5)
dengan:
F = gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
x = pertambahan panjang (m)
k = konstanta pegas (N/m)
Pada saat ditarik, pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan gaya tarikan tetapi
arahnya berlawanan (Faksi = -Freaksi). Jika gaya ini disebut gaya pegas FP maka gaya ini pun
sebanding dengan pertambahan panjang pegas.
Fp = -F
Fp = -k. x .................................................................. (3.6)
dengan:
Fp = gaya pegas (N)
Berdasarkan persamaan (3.5) dan (3.6), Hukum Hooke dapat dinyatakan:
Pada daerah elastisitas benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang
bekerja pada benda.
B. Ayunan Bandul Sederhana
Ayunan sederhana sering disebut dengan bandul. Ayunan yang terdiri atas beban yang diikat pada
benang disimpangkan dengan sudut tertentu sehingga ayunan tersebut melakukan ge rakan

bolak-balik sepanjang busur AC. Bolak-balik ayunan melalui titik A, B, dan C. Gerakan yang
terjadi pada ayunan disebut getaran. Getaran merupakan gerakan bolak-balik secara periodik
melalui titik kesetimbangan. Satu getaran lengkap adalah gerakan bolak-balik dari A ke C dan
kembali lagi ke A. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran lengkap disebut
periode. Sedangkan banyaknya getaran atau gerak bolak-balik yang dapat dilakukan dalam
waktu satu detik disebut frekuensi. Frekuensi yang ditimbulkan oleh ayunan tidak dipengaruhi
gaya dari luar. Frekuensi yang demikian disebut frekuensi alamiah. Getaran pada ayunan terjadi
karena adanya gaya pemulih (F), yaitu gaya yang menyebabkan benda kembali ke keadaan
semula.

D. Alat Dan Bahan


Praktikum 1 :
Pegas
Beban
Mistar
Statif
Praktikum 2:
1)
Statif
2)
Benang
3)
Stopwatch
4)
Mistar
5)
Beban
6)
Busur Derajat
E. Cara Kerja
Praktikum 1
1)
Siapkan statif dan gantungkan salah satu ujung pegas pada statif seperti pada gambar.
2)
Ukurlah panjang pegas tanpa beban dengan mistar, misalnya sebesar Xo.
3)
Berikan gaya pada pegas dengan cara menggantungkan beban m pada ujung pegas bagian
bawah sehingga pegas bertambah panjang. Besar gaya yang diberikan memenuhi F= mg (N).
Gunakan g= 9,8 m/s2.
4)
Kemudian ukur kembali panjang pegas dengan mistar, misalnya sebesar X. Hitung pula
pertambahan panjang pegas X= X-Xo.
5)
Ulangi langkah 3 dan 4 beberapa kali dengan gaya tarik F yang berbeda ( Caranya dengan
mengganti / Menambah beban m) sehingga menghasilkan perpanjangan pegas yang berbeda.
6)
Catat semua data pada tabel.
Praktikum 2
1)
Pertama-tama ukurlah tali sepanjang 100 cm, kemudian berikan beban 50 gr.
2)
Berilah Simpangan sudut sebesar 20o

3)
Ukurlah waktu yang di perlukan selama 10 ayunan
4)
Ulangi langkah di atas dengan menggunakan panjang tali 80 cm, 60, cm 40 cm, dan 20 cm
dengan massa dan simpangan sudut tetap

You might also like