Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Akuntansi telah mengalami metamorfosis yang panjang untuk menjadi
bentuknya yang modern seperti sekarang ini. Meskipun tidak ada catatan yang dapat
digunakan untuk menunjuk secara langsung kapan akuntansi mulai dipraktikkan,
bisa diperkirakan bahwa akuntansi telah digunakan sejak zaman sebelum masehi.
Manuskrip-manuskrip yang ditemukan di goa-goa prasejarah telah menunjukkan
bahwa manusia di zaman itu telah mengenal adanya hitung-hitungan meski dalam
bentuk yang sederhana.
Informasi akuntansi dirancang sebagai alat bantu dalam pengambilan
keputusan ekonomi dan keuangan dalam suatu perusahaan makin dibutuhkan.
Apalagi dengan akuntansi dapat menghasilkan informasi keuangan yang digunakan
oleh para pemakainya dalam proses memilih tindakan yang paling baik untuk
mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi.
Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspekaspek keperilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi
tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan
informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi.
Akuntansi secara tradisional berfokus pada pelaporan informasi keuangan
saja. Selama beberapa dekade terakhir manajer dan akuntan profesional telah
mengakui kebutuhan tambahan akan informasi ekonomi kuantitatif saat ini tidak
hanya dihasilkan oleh sistem akuntansi atau laporan dalam laporan keuangan. Seperti
informasi ekonomi kuantitatif tambahan bagian dari non keuangan, informasi
kuantitatif dimaksudkan untuk melengkapi data keuangan yakni dalam wilayah
akuntansi keprilakuan.
Beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan dan menganggap
penting untuk memasukkan aspek keprilakuan dalam akuntansi. Sejak meningkatnya
orang yang sudah memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari
akuntansi terdapat suatu kecenderungan untuk memandang secara lebih luas
terhadap bagian akuntansi yang lebih subtansial. Perspektif perilaku menurut
pandangan ini telah dipenuhi dengan baik sehingga membuat sistem akuntansi yang
lebih dapat dicerna dan lebih dapat diterima oleh para manajer/pimpinan dan
karyawannya.
Tugas Akuntansi keperilakuan saat ini adalah untuk menyelidiki bagaimana
orang saat ini berperilaku dan bagaimana mereka melihat pekerjaan mereka,
perusahaan mereka, dan rekan kerja mereka. Untuk tujuan internal, perilaku akuntan
akan menyediakan manajemen tidak hanya dengan informasi tentang bagaimana
orang berperilaku, tetapi juga dengan alasan mengapa orang berperilaku seperti yang
mereka lakukan dan rekomendasi untuk mengubah perilaku yang disfungsional.
1.2
Rumusan masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3
Tujuan Umum
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Psikologi Sosial
Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan
psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya
melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia,
walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai
kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu
bertindak. Fokusnya didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi
terhadap stimuli dalam lingkungan mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam
kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi individu. Keutamaan psikologi didasarkan
pada seseorang sebagai suatu organisasi. Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan
yang berusaha mengukur, menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia. Para
psikolog memperhatikan studi dan upaya memahami perilaku individual. Mereka
yang telah menyumbangkan dan terus menambah pengetahuan tentang perilaku
organisasional teoritikus pembelajaran, teoritikus keperibadian, psikologi konseling
dan psikologi industri dan organisasi.
Bila psikologi memfokuskan perhatian mereka pada individu, sosiologi
mempelajari sistem sosial di mana individu-individu mengisi peran-peran mereka,
jadi sosiologi mempelajari orang-orang dalam hubungan dengan manusia-manusia
sesamanya. Secara spesifik, sosiolog telah memberikan sumbangan mereka yang
pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu
guna memprediksi masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu
adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri
merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka
melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus
keperilakuan, yaitu:
1. Teori perusahaan dan keprilakuan manajerial
Teori organisasi modern mempunyai perhatian dalam menjelaskan
perilaku komponen entitas perusahaan sebagai dasar untuk memahami
tindakan dan motif-motif mereka. Teori organisasi modern memandang
adanya interaksi antar elemen organisasi untuk mendukung tujuan organisasi.
Perusahaan adalah sebuah entitas yang lengkap. Secara spesifik, teori
organisasi modern berkonsentrasi pada perilaku pengarahan tujuan
perusahaan, motivasi dan karakteristik penyelesaian masalah.
penganggaran
dan
perencanaan
adalah
organizational
pengambilan
seharusnya
orang
keputusan.
mengambil
Teori
normative
keputusan.
adalah
Paradoks
bagaimana
adalah
sesuatu
individu
terhadap
pengendalian.
Dimensi
penting
dalam
Persamaan
dan
Perbedaan
Ilmu
Keperilakuan
dan
Akuntansi
Keperilakuan
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi
keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan
manusia dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial,
sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntasi dan
pengetahuan keperilakuan. Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan
sama-sama menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan
memecahkan permasalahan organisasi.
Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, akuntansi keperilakuan
merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan. Akuntansi
keprilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk
menunjukkan dan memperediksi perilaku manusia.
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi
yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi
(Siegel, G. et all. 1989), istilah sistem akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti
yang luas yang meliputi keseluruhan desain alat pengendalian manajemen yang
meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggung
jawaban, desain
organisasi seperti
desentralisasi atau
sentralisasi, desain
pengumpulan biaya, desain penilaian kinerja serta pelaporan keuangan. Secara lebih
rinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi :
1. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi
dan penggunaan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang
berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi
sifat pengendalian akuntansi dan desain orgaisasi.
BAB III
PENUTUP
10
3.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan keperilakuan mempunyai kaitan dengan menjelaskan dan
akuntansi.
Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial.
Akuntansi keprilakuan praktis digunakan dan
diterapkan
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Arfan & Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba
Empat
Lubis, Arfan Ikhsan. 2011. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat
11
Rusdarti dan Kusmuriyanto. 2008. Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita untuk Kelas
XI SMA dan MA. Jakarta: Salemba Empat
Suartana, I Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Denpasar: Andi Yogyakarta
Http://akuntansikeperilakuan.blogspot.com/