Professional Documents
Culture Documents
Klp.
Latihan ini akan meningkatkan adaptasi otot skelet, otot jantung dan keseluruhan kualitas kardiorespirasi sehingga dapat
meningkatkan ketahanan seseorang. Intensitas latihan didasarkan pada denyut nadi latihan dan frekuensi maksimal
denyut nadi.
2.
Durasi latihan aerobik dengan intensitas yang sesuai dilakukan selama 20 sampai 30 menit dan didahului dan diakhiri
dengan periode pemanasan dan pendinginan selama 10 sampai 15 menit.
3.
4.
Jenis latihan aerobic disesuaikan dengan tujuan spesifik, misalnya apabila tujuannya untuk meningkatkan kebugaran fisik
pada kehidupan sehari - hari, sebaiknya gerakan latihan didasarkan pada gerakan berjalan.
5.
Latihan perlu disesuaikan dengan toleransi fisik individu untuk menghindari overuse. Peningkatan intensitas latihan tidak
lebih dari 10 % per minggu.
Kebugaran
Daya tahan
Konsumsi oksigen miokard( VO2 ) dan VO2 max
Adaptasi
Kondisi Aerobic exercise training
1. Warm- Up Periode
Secara fisiologis , jeda waktu yang ada antara kegiatan dan penyesuaian yang diperlukan
tubuh untuk memenuhi persyaratan fisik tubuh . Tujuan dari periode warm -up adalah untuk
meningkatkan berbagai penyesuaian yang harus dilakukan sebelum aktivitas fisik .
Respon fisiologis
a. Peningkatan suhu otot . Semakin tinggi suhu meningkatkan efisiensi kontraksi otot oleh
mengurangi viskositas otot dan meningkatkan tingkat konduksi saraf .
b. Peningkatan kebutuhan oksigen untuk memenuhi energy untuk otot .
c. Dilatasi kapiler menambah pengiriman oksigen ke otot-otot aktif dan meminimalkan defisit
oksigen dan pembentukan asam laktat .
d. Adaptasi dalam sensitivitas pusat saraf pernapasan
e. Peningkatan aliran balik vena .
Tujuan :
-adaptasi tubuh mampu mencapai tingkat efisiensi fisiologis maksimal saat aktivitas
-mencegah timbulnya cedera.
Pedoman :
Pemanasan harus dilakukan secara bertahap dan cukup untuk meningkatkan suhu otot
dan suhu inti tanpa menyebabkan kelelahan atau mengurangi penyimpanan energi .
Karakteristik periode meliputi:
- Periode latihan 10 menit dari total latihan gerakan tubuh , seperti senam , dan
berjalan perlahan-lahan .
- Meningkat sampai 20 40 denyut dari denyut nadi istirahat
c. Pelatihan Circuit
Pelatihan sirkuit merupakan serangkaian kegiatan olahraga diakhir kegiatan terakhir . Beberapa mode
olahraga dapat digunakan melibatkan kelompok otot besar dan kelompok otot kecil dan campuran statis atau
dinamis. Penggunaan rangkaian pelatihan dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan dengan menekankan
kedua sistem aerobik dan anaerobik
d. Pelatihan Circuit - Interval
Sirkuit dan pelatihan interval menggabungkan interaksi produksi aerobik dan anaerobik
3. Periode pendinginan
Sebuah periode pendinginan diperlukan setelah periode latihan. Tujuan dari periode pendinginan adalah
untuk :
-mengembalikan darah yang terkumpul di otot yang telah aktif secepatnya ke peredaran darah sentral,
serta membersihkan darah dari sisa metabolisme
Pedoman
- Karakteristik dari periode pendinginan adalah sama dengan yang periode warm- up .
- Bentuk pendingian dapat dilakukan dengan istirahat aktif. Periode harus berlangsung 5 sampai 10 menit .
1. Nyeri dada
2. Sesak napas
3. Untuk evaluasi
3. Rasa lelah
4. Sempoyongan
5. Tujuan Penelitian
6. Tujuan Seleksi
PERSIAPAN PASIEN
1. Cukup tidur tidak kurang dari 6 jam.
2. Tidak habis makan menjelang 2 jam latihan.
3. Tidak minum obat penenang, vasodilatator.
4. Lakukan pemanasan dan beban progresif.
5. Pemeriksaan FTs :vital sign, fungsi fisiologis.
6. Indikasi dilakukan pemeriksaan.
CARDIORESPIRATORY ENDURANCE
1. Tes VO2max :
a. Run Test dibagi menjadi 2 yaitu cooper test & balke test
b. Rockport Walking Test
c. Treadmill Test
d. Bicycle Test
2. Tes Denyut Nadi :
a. Step Test
b. Harvard Step Test
MUSCLE ENDURANCE
1. Sit-Up : mengukur daya tahan otot perut
2. Push-Up : mengukur daya tahan otot lengan & gelang bahu
3. Pull-Up
COOPER TEST
Alat dan fasilitas yang digunakan adalah :
Area lapangan yang berjarak 400 meter setiap 100 meter diberi tanda
Stopwatch dan meteran
Seorang asisten/pembantu
Prosedur pelaksanaannya adalah :
Tentukan titik star dan titik finish
Suruh orang coba untuk berlari/berjalan dari titik star sampai titik akhir jarak lari,
kemudian kembali lagi dan seterusnya sampai mencapai waktu 12 menit. Jika waktu
telah mencapai 12 menit, perintahkan orang coba untuk berhenti berlari/berjalan.
Seorang asisten mencatat jumlah putaran yang dilaluinya, kemudian menghitung
total jarak yang ditempuh dengan cara menjumlahkan putaran yang dilaluinya.
Hasil yang dicapai, dicocokkan dengan Tabel VO2max berdasarkan jarak yang
ditempuh.
Hasil VO2max : untuk menilai VO2max-nya dapat dihitung dengan menggunakan
rumus : ( jarak yang ditempuh dalam meter 504,9) / 44,73.
BALKE TEST
Berbeda dengan cooper test yang menggunakan jarak sebagai target, balke test
ini menitik beratkan pada seberapa jauh kita dapat berlari pada patokan waktu
15 menit. Pelari akan menandai jarak yang telah ditempuh selama 15 menit dan
kemudian jarak yang telah ditempuh tersebut akan diukur dengan menggunakan
meteran.
Laki-Laki
Norma
Perempuan
> 61.00
Baik sekali
> 54.30
Baik
Sedang
Kurang
< 43.20
Kurang Sekali
< 39.10
VO2max = 132,853 (0,0769 x berat badan) (0,3877 x usia) + (6,315 x sex) (3,2649 x waktu) (0,1565 x HR).
Keterangan :
berat badan dalam pounds (lbs)
usia dalam tahun
sex, dimana laki-laki = 1 & perempuan = 0
waktu dalam menit
HR (denyut nadi) dalam beats/menit (bpm)
TREADMILL TEST
PersiapanAlat
Satu set alat treadmill
Kertas printer teradmill
Emergencytroly lengkap dan defibilator
Plester
Elektrode
Oksigen
Tensimeter dan stetoscpoe
Jelly
Alkohol 70 % dan kassa non steril
Tisue / Handuk kecil
Celana ,baju dan sepatu yang layak dipakai untuk treadmill.
1.
Pasien di anamnesa dan menjelaskan tentang tata cara,maksud, manfaat dan resiko dari treadmill.
2.
Menentukan target HR submaximal dan maximal (target HR max : 220 dikurang umur dan submaximal adalah 85 %
dari target HR max)
3.
4.
Pasien dipersilahkan ganti pakaian, celana dan sepatu treadmill yang telah disediakan.
5.
6.
Bersihkan tubuh pasien pada lokasi pemasangan electrode dengan menggunakan kassa alkohol.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
STEP TEST
Tes ini bertujuan untuk mengukur cardiovaskular endurance seseorang. Dalam tes
ini, alat dan fasilitas yang digunakan adalah
Sebuah bangku/tempat duduk (bench) yang tingginya sekitar 12 inchi (sama
ukurannya dengan anak tangga di rumah)
Seorang asisten/pembantu
Prosedur Pelaksanaannya adalah :
1. Orang coba melangkah keatas bench dengan satu kaki kemudian diikuti kaki
lainnya.
2. Kemudian, melangkah kebawah dengan satu kaki lalu diikuti kaki lainnya.
3. Pertahankan siklus langkah ; untuk mudahnya mempertahankan siklus langkah
selalu mengatakan aba-aba naik, naik, turun, turun sesuai dengan langkah
kaki.
4. Pertahankan siklus langkah selama 3 menit, kemudian pada akhir 3 menit
orang coba berhenti melangkah dan tetap berdiri ; segera periksa denyut
nadinya dalam 1 menit.
5. Hasil denyut nadinya dicocokkan dengan tabel 3-minute Step Test
Pelaksanaan:
Irama langkah (NTB) : 30 langkah/menit, jadi 1 langkah /2 detik
1 langkah terdiri dari 4 gerakan/hitungan:
1 : Salah satu kaki diangkat (boleh kanan atau kiri terlebih dahulu tetapi konsisten),
kemudian menginjak bangku. (Asumsi kaki kanan)
2 : Kaki kiri diangkat lalu berdiri tegak di atas bangku
3 : Kaki yang pertama menginjak bangku pada hitungan 1 (asumsi kaki kanan)
diturunkan kembali ke lantai
4 : Kaki kiri diturunkan kembali ke lantai untuk berdiri tegak seperti sikap semula
Ganti langkah diperbolehkan tetapi tidak lebih dari 3 (tiga) kali
Supaya irama langkah ajeg/stabil, maka digunakan alat metronome
SLOAN TEST
Prosedurnya sama seperti Harvard test namun tinggi bangku pada tes ini hanya
45cm karena tes ini ditujukan untuk wanita.
Lamanya melakukan latihan (dalam detik) X 100
2 X jumlah denyut nadi yang dihitung dalam recovery
55
56
80
90
PULL-UP
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
TABEL
Skor
Putra
Criteria
Putri
> 38
Sempurna
> 17
29 37
Baik sekali
13 16
20 28
Baik
9 12
15 19
Cukup
58
4 14
Kurang
14
SIT-UP
Tes baring duduk ( Sit up) selama 60 detik
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut
Pelaksanaan
1. Sikap permulaan
2. Berbaring terlenntang di lantai,kedua lutut dengan sudut 90 dengan kedua jari jarinya
diletakkan dibelakang kepala
3. Peserta lain menekan / memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.
4. Gerakan aba aba YA peserta beergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya
menyentuh paha,kemudian kembali pada sikap awal
5. Lakukan gerakan ini berulang ulang tanpa henti selama 60 detik.
Pencatat hasil
1) Gerakan tes tidak dihitung apabila :
Pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
Kedua siku tidak sampai menyentuh paha
Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh
2) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan sempurna
selama 60 detik.
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol
TABEL
Skor
Tes sit up
Kriteri
Putra
Tes sit up
putri
>90
Sempurna
>88
70-89
Baik sekali
69-87
50-69
Baik
48-68
30-49
Cukup
29-47
10-29
Kurang
10-28
PUSH-UP
Tes kekuatan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu atau otot tangan push up
Pelaksanaan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Skor:
1)
2)
TABEL
Push up
Kriteria
Push up
Skor
Putra
putri
38
Sempurna
21
29 37
Baik sekali
16 -20
20 28
Baik
10 15
12 19
Cukup
59
4 11
kurang
14