Professional Documents
Culture Documents
September, 2014
Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya
ANGGOTA KELOMPOK
KELOMPOK 1
Andini Aprilia S
Dika Putri Edrianingtyas
Siti Qurnia
Dzikiria Shoimah
Mariana Ruth Hutabarat
Gabriella Dini Melati DP
Dhia Indah Fitri
Reza Albert Patria
Reyudzky Putri
Amalia Citra Dewanti
Limfosit T
Limfosit B
Berperan dalam imunitas selular
Berperan dalam imunitas humoral
Menyerang antigen yang berada Menyerang antigen yang ada di cairan
di dalam sel
Terdapat 3 jenis Limfosit T yaitu:
antar sel
berfungsi
Limfosit
atau
Sitotoksik,
tubuh
Limfosit
sel
terinfeksi
oleh
patogen
mengingat
Limfosit
surpressor
menurunkan
dan
respon
imun
memori,
antigen
menyimpan
yang
memproduksi
menyerang
yang
plasma,
antibodi
Limfosit T pembunuh(Killer T
cells)
pernah
IMUNOKOMPE
ImunokompetenTEN
adalah
kemampuan
Sel-sel Imunokompeten
1. Limfosit
Sel limfosit berperan dalam sistem perlindungan
tubuh dengan mensintesis dan mensekresi antibodi
atau immunoglobulin ke dalam jaringan darah
sebagai respon terhadap keberadaan benda asing.
Sel limfosit merupakan respon imun spesifik yang
terdiri dari respon humoral dan seluler. Respon
humoral dilakukan oleh sel limfosit B, dimana sel ini
menghasilkan antibodi sebagai respon imunnya,
sedangkan respon imun seluler dilakukan oleh sel
limfosit T, dimana sel ini menghasilkan limfokinase
yang dapat menolak keberadaan benda asing
Sel-sel Imunokompeten
2. Netrofil
Pada fase seluler awal proses inflamasi, sel
pertama yang tertarik ke daerah inflamasi adalah
neutrofil. Berkurangnya inflamasi mengakibatkan
jumlah sel neutrofil juga berkurang.
Neutrofil sebagai bagian dari leukosit yang
berbentuk polimorfonuklear, atau lazim juga
disebut neutrofil polimorfonuklear, berperan
penting dalam mekanisme pertahanan tubuh
terhadap invasi bakteri. Neutrofil polimorfonuklear
sebagai sistem imun non spesifik
Sel-sel Imunokompeten
2. (lanjutan..) Netrofil
Di
jaringan
sasaran,
neutrofil
aktif
mematikan
dan
menghancurkan mikroba. Jumlahnya meningkat cepat dan mencapai
puncaknya dalam 24 48 jam. Bila tidak terjadi infeksi, neutrofil
berumur pendek dan jumlahnya menurun dengan cepat setelah hari
ke-3. Neutrofil akan bereaksi terhadap inflamasi dengan
berakumulasi mendekati sel endotel dinding venula. Proses ini
disebut
marginasi. Akumulasi dan penempelan neutrofil pada
permukaan endotel terjadi karena adanya molekul adhesi yang
dilepaskan endotel akibat pengaruh IL-1 yang diproduksi neutrofil.
Molekul adhesi tersebut antara lain P-selektin, intercellular adhesion
molecule-1 (ICAM-1). Selanjutnya neutrofil bergulir pada permukaan
endotel akibat daya dorong aliran plasma. Penempelan neutrofil pada
endotel makin kuat dan bergerak aktif secara diapedesis, kemudian
berhenti dan mengeluarkan
pseudopodia,
mengerutkan diri
menyusup melewati celah antara membran basalis sel endotel dan
bermigrasi meninggalkan kapiler menuju jaringan interstitial yang
rusak
Sel-sel Imunokompeten
Eosinofil
memproduksi
mediator
toksin
eosinofil
inflamatori yang unik yang disimpan dalam
granul-granul dan disintetis setelah sel ini
teraktivasi,
granul
tersebut
mengandung
kristaloid yang terdiri dari Major Basic Protein
(MBP) dan matrix yang terdiri dari Eosinophil
Cationic Protein (ECP), peroxidase eosinofil dan
Eosinophil Derived Neurotoxin (EDN) yang
mengandung efek sitotoksin pada epitelium
repiratori.
Sel-sel Imunokompeten
(lanjutan..)
Eosinofil terjadi melalui 4 proses:
Diffrensiasi sel-sel progenitor dan proliferasi
eosinofil pada sumsum tulang
Interaksi antara eosinofil dan sel endotel,
termasuk : rolling, adhesi dan migrasi
eosinofil
Rangsangan kimia yang menarik eosinofil ke
lokasi tertentu
Aktivitas serta destruksi eosinofil
Sel-sel Imunokompeten
Basofil
sitoplasma basofil terisi granul yang lebih
besar, dan seringkali granul menutupi inti,
granul
bentuknya
ireguler
berwarna
metakromatik,
dengan
campuran
jenis
Romanvaki tampak lembayung. Granula basofil
metakromatik dan mensekresi histamin dan
heparin, dan
keadaan tertentu, basofil
merupakan sel utama pada tempat peradangan
ini dinamakan hypersesitivitas kulit basofil.
Sel-sel Imunokompeten
Monosit
Merupakan sel leukosit yang besar 3-8% dari jumlah leukosit
normal, diameter 9-10 um tapi pada sediaan darah kering
diameter mencapai 20um, atau lebih. Inti biasanya eksentris,
adanya lekukan yang dalam berbentuk tapal kuda
Monosit ditemui dalam darah, jaingan penyambung, dan ronggarongga tubuh.
Monosit tergolong fagositik mononuclear (system retikuloendotel)
dan mempunyai tempat-tempat reseptor pada permukaan
membrannya.
Untuk imunoglobulin dan komplemen.
Monosit beredar melalui aliran darah, menembus dinding kapiler
masuk kedalam jaringan penyambung.
DaIam darah beberapa hari.
Dalam jaringan bereaksi dengan limfosit dan memegang peranan
penting dalam pengenalan dan interaksi sel-sel
immunocmpetent dengan antigen