You are on page 1of 29

Bab 9

PENGUKURAN KINERJA DI PEMERINTAH:


TEORI DAN APLIKASI

Pengukuran Kinerja dan Fungsi


Pengendalian Manajemen
Organisasi Sektor Publik
Sistem pengukuran kinerja sektor public adalah suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik
menilai capaian suatu strategi melalui tolok ukur kinerja
yang ditetapkan.
Tujuan:
a.Membantu memperbaiki kinerja pemerintah, dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi dalam
memberikan pelayanan publik.
b.Dapat digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan.
c.Mewujudkan akuntabilitas sektor publik dan memperbaiki
komunikasi kelembagaan.

Kesesuaian Desain Pengukuran


Kinerja dengan Desain Sistem
Pengendalian Manajemen
Peranan sistem manajemen kinerja tampak pada
perencanaan strategis, implementasi dan evaluasi kinerja.
Tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan pada rencana
strategis. Pada tahap implementasi, organisasi melakukan
pengukuran kinerja untuk mengetahui tingkat pencapaian
strategi dalam mencapai tujuan organisasi. Ukuran kinerja
pada tahap implementasi harus mengacu pada ukuran
kinerja yang ditetapkan pada tahap perencanaan
strategis.
Integrasi sistem manajemen kinerja dengan
struktur
pengendalian
manajemen
terlihat
pada
kesesuaian sistem pengukuran kinerja dengan strukutur
organisasi yang terdiri atas pusat pertanggungjawaban.

Konsep Value for Money pada


Pengukuran Kinerja
Konsep value for money ialah konsep untuk
mengukur ekonomi, efektivitas dan efisiensi kinerja
program, kegiatan dan organisasi. Pengukuran kinetja VFM
dapat membuat keseimbangan antara pengukuran hasil
dengan pengukuran proses. Indikator VFM berorientasi
pada hasil dan lebih bersifat kualitatif, sedangkan
indikator ekonomi dan efisien lebih berorientasi pada
proses dan lebih bersifat kuantitatif.

Konsep Dasar: Input, Output


dan Outcome
Input: semua jenis sumber daya masukan yang digunakan
dalam suatu proses tertentu untuk menghasilkan output.
Ukuran input mengindikasikan jumlah sumber daya yang
dikonsumsi untuk suatu program, aktivitas dan organisasi.
Output: hasil langsung dari suatu proses. Ukuran output
menunjukkan hasil implementasi program atau aktivitas.
Outcome: dampak suatu program atau kegiatan terhadap
masyarakat. Ukuran outcome adalah pengukuran dampak
sosial dari suatu aktivitas.

Konsep Best Value


Karakteristik utama konsep Best Value adalah
penetapan serangkaian indikator kinerja untuk mengukur
kinerja unit kerja pemberi layanan yang merupakan unit
kerja best value. Indikator kerja ditetapkan untuk menilai
kinerja dan kesehatan organisasi secara keseluruhan.

Implementasi Pengukuran
Kinerja di Pemerintahan
Mahmudi (2007) : manajemen kinerja yang terintegrasi terdiri
dari 2 bagian utama: perencanaan kinerja dan pengukuran
kinerja.
Perencanaan kinerja:
1. Penentuan visi, misi, tujuan
dan strategi
2. Penerjemahan visi, misi,
tujuan dan strategi

3. Penyusunan program
4. Penyusunan anggaran

Pengukuran kinerja:
1.Komponen visi, misi, sasaran dan strategi
2.Komponen input, proses, output dan outcome
3.Komponen pengukuran ekonomi, afisiensi dan efektifitas.

Bab 10
PENETAPAN HARGA BARANG DAN JASA PUBLIK DI
INDONESIA
(PERBANDINGANNYA DENGAN SEKTOR BISNIS)

Manajemen Pelayanan Publik


dan Manajemen Pelayanan
Swasta/Bisnis
Perbedaan Pelayanan Publik dan Manajemen Pelayanan Swasta/Bisnis
pertama, sektor swasta lebih mendasarkan pada pilihan individu (individual choice) dalam pasar. Organisasi
di sektor swasta dituntut untuk dapat memenuhi selera dan pilihan individual untuk memenuhi keputusan
tiap-tiap individu pelanggan. Keadaan seperti itu berbeda dengan yang terjadi pada sektor publik. Sektor
publik tidak mendasarkan pada pilihan individual dalam pasar akan tetapi pilihan kolektif dalam
pemerintahan. Organisasi sektor publik mendasarkan pada tuntutan masyarakat yang sifatnya kolektif
(massa). Untuk memenuhi tuntutan individual tentu berbeda dengan pemenuhan tuntutan kolektif. Oleh
karena itu, manajemen pelayanan yang digunakan tentunya juga berbeda.
Kedua, karakteristik sektor swasta adalah dipengaruhi hukum permintaan dan penawaran (supply and
demand). Permintaan dan penawaran tersebut akan berdampak pada harga suatu produk barang atau jasa.
Sementara itu, penggerak sektor publik adalah karena kebutuhan sumber daya. Adanya kebutuhan
masyarakat terhadap sumber daya, seperti air bersih, listrik, keamanan, kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya menjadi alasan utama bagi sektor publik untuk menyediakannya. Dalam hal penyediaan produk
barang atau jasa pelayanan publik tersebut, sektor publik tidak bisa sepenuhnya menggunakan prinsip
mekanisme pasar. Dalam sistem pasar, harga ditentukan sepenuhnya oleh penawaran dan permintaan,
namun di sektor publik harga pelayanan publik tidak bisa ditentukan murni berdasarkan harga pasar. Oleh
karena itu, manajemen pelayanan kepada publik di sektor publik dan sektor swasta tentu berbeda.
Ketiga, manajemen di sektor swasta bersifat tertutup terhadap akses publik, sedangkan sektor publik
bersifat terbuka untuk masyarakat terutama yang terkait dengan manajemen pelayanan. Dalam organisasi
sektor publik, informasi harus diberikan kepada publik seluas mungkin untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas\ publik sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima seluruh masyarakat secara
menyeluruh. Sementara itu, di sektor swasta informasi yang disampaikan kepada publik relatif terbatas.
Informasi yang disampaikan terbatas pada laporan keuangan, sedangkan anggaran dan rencana strategis
perusahaan merupakan bagian dari rahasia perusahaan sehingga tidak disampaikan ke publik.

Keempat, sektor swasta berorientasi pada keadilan pasar (equity of market). Keadilan pasar berarti adanya
kesempatan yang sama untuk masuk pasar. Sektor swasta berkepentingan untuk menghilangkan
hambatan dalam memasuki pasar (barrier to entry). Keadilan pasar akan terjadi apabila terdapat kompetisi
yang adil dalam pasar sempurna, yaitu dengan tidak adanya monopoli atau monopsoni. Sementara itu,
orientasi sektor publik adalah menciptakan keadilan kebutuhan (equity of need). Manajemen pelayanan
sektor publik berkepentingan untuk menciptakan adanya kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya kebutuhan terhadap kesehatan, pendidikan, dan sarana-sarana
umum lainnya.
Kelima, tujuan manajemen pelayanan sektor swasta adalah untuk mencari kepuasan pelanggan (selera
pasar), sedangkan sektor publik bertujuan untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial. Sektor
publik dihadapkan pada permasalahan keadilan distribusi kesejahteraan sosial, sedangkan sektor swasta
tidak dibebani tanggung jawab untuk malakukan keadilan distributif seperti itu.
Keenam, organisasi sektor swasta memiliki konsepsi bahwa pelanggan adalah raja. Pelanggan merupakan
penguasa tertinggi. Sementara itu, dalam organisasi sektor publik kekuasaan tertinggi adalah masyarakat.
Dalam hal tertentu masyarakat merupakan pelanggan, akan tetapi dalam keadaan tertentu juga masyarakat
bukan menjadi pelanggan. Sebagai contoh, masyarakat yang membeli jasa listrik dari PT PLN adalah
pelanggan PT PLN, sedangkan yang tidak berlangganan listrik bukanlah pelanggan PT PLN. Akan tetapi,
pemerintah tidak bisa hanya memperhatikan masyarakat yang sudah berlangganan listrik saja, karena
pada dasarnya setiap masyarakat berhak memperolah fasilitas listrik. Berdasarkan hal ini, maka
manajemen pelayanan yang diterapkan di sektor publik dan sektor swasta tentu akan berbeda.
Ketujuh, persaingan dalam sektor swasta merupakan instrumen pasar, sedangkan dalam sektor publik
yang merupakan instrumen pemerintahan adalah tindakan kolektif. Keadaan inilah yang menyebabkan
sektor publik tidak bisa menjadi murni pasar, akan tetapi bersifat setengah pasar (quasi competition).
Organisasi sektor publik tidak bisa sepenuhnya mengikuti mekanisme pasar bebas. Tindakan kolektif dari
masyarakat bisa membatasi tindakan pemerintah. Dalam sistem pemerintahan, sangat sulit bagi
pemerintah untuk memenuhi keinginan dan kepuasan tiap-tiap orang dan yang mungkin dilakukan adalah
pemenuhan keinginan kolektif.

Penentuan Harga Pelayanan


Publik
Dalam penentuan kebijakan penetapan harga barang dan
jasa publik, tidak lepas dari proses politik untuk menentukan:
1.Berapa jumlah barang publik yang harus disediakan.
2.Bagaimana implikasinya terhadap distribusi biaya yang
akan menjadi tanggung jawab para individu.
Dalam menentukan harga pelayanan publik, pemerintah
mempertimbangkan
beberapa
tujuan
terkait
dengan
penyediaan barang dan jasanya. Tujuannya adalah:
1.Dapat dijual dengan harga pasar;
2.Dijual dengan tingkat harga tertentu yang berbeda dengan
harga pasar; dan
3.Diberikan secara gratis kepada konsumennya.

Pelayanan Publik yang dapat


Dijual
Mardiasmo (2009): pemerintah dapat dibenarkan menarik
tarif untuk pelayanan tertentu baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui perusahaan milik
pemerintah. Beberapa layanan pemerintah yang dapat
dibebankan tarif pelayannya, yaitu:
1. Penyediaan air bersih
7. Pendidikan
2. Transportasi publik

8. Jalan tol

3. Jasa pos dan telekomunikasi

9. Irigasi

4. Energi dan listrik

10. Jasa pemadam kebakaran

5. Perumahan rakyat

11. Pelayanan kesehatan

6. Fasilitas rekreasi atau


pariwisata

12. Pengolahan sampah atau


limbah

Dasar Pembebanan Tarif


Pelayanan Sektor Swasta
Faktor internal, meliputi:
1.Tujuan pemasaran perusahaan
2.Strategi bautan pemasaran
3.Biaya
Faktor eksternal, meliputi:
1.Sifat pemasaran dan permintaan
2.Persaingan
a. pasar persaingan murni
b. pasar persaingan monopoli
c. pasar persaingan oligopoli
d. pasar monopoli murni

Dasar Pembebanan Tarif


Pelayanan Publik
Ada
pertimbangan
khusus
yang
membuat
pemerintah menyediakan berbagai barang publik. Secara
umum, penyediaan barang publik memiliki tujuannya
dalam menciptakan penggunaan sumber daya secara
efisien, menambah pendapatan dan mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
instansi milik pemerintah apakah BUMD dan BUMN akan
memberikan tarif pelayanan publik yang diwujudkan
dalam bentuk retribusi, pajak dan pembebanan tarif jasa
langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa
publik.

Bab 11
SISTEM REWARD DAN PUNISHMENT:
SEBUAH PERBANDINGAN ANTARA SEKTOR PUBLIK
DAN BISNIS

Kajian Teori dalam Sistem


Reward dan Punishment
Reward dan punishment merupakan salah satu sistem
kompensasi dan intensif yang baik untuk memotivasi
agent agar bekerja atas kepentingan terbaik principal.
Reward adalah outcome yang meningkatkan kepuasan
dari kebutuhan individu.
Punishment adalah presentasi dari peristiwa aversif dari
suatu peristiwa positif mengikuti suatu penurunan
frekuensi dari respons.

Konsep dan Aplikasi Sistem


Reward dan Punishment di
Sektor Publik
Model dilemma agent menunjukkan alur pikir masalah keagenan,
yaitu:
1.Agen adalah rasional
2.Pemotivasian oleh principal kepada agent dilakukan agar agent
mengeluarkan effort yang besar dengan cara memberi reward
pada agent sedemikian pula, sehingga agent akan berusaha
memaksimalkan upayanya agar mendapatkan rewards yang
besar.
3.Reward yang diterima agent tergantung pada output yang dia
hasilkan dan output tersebuut tergantung pada jumlah usaha
yang ia keluarkan.
4.Agent memiliki target tertentu dan hanya mau bekerja jika
jumlah reward yang ia terima minimal sebesar target tersebut.
Target tersebut merupakan jumlah minimal dari reward yang ingin
agent dapatkan dari principal.

MEMAHAMI POSISI ANGGARAN


DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran tradisional
Dua ciri utama dalam pendekatan ini yakni pendekatan
1. Incrementalism ( anggaran tradisional bersifat incrementalism, yaitu
hanya menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada pos-pos yang
sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun
sebelumnya
sebagai
dasar
untuk
menyesuaikan
besarnya
penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang
mendalam)
2. Line item (struktur anggaran yang bersifat line item ini didasarkan
atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran.
Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item
dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran yang
dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran).

ANGGARAN PUBLIK DENGAN


PENDEKATAN NEW PUBLIK
MANAGEMENT

New publik management berfokus pada manajemen


sektor publik yang berorientasi pada kinerja, bukan
berorientasi kebijakan.
Model pemerintahan di era new publik management
adalah model pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan
Gaebler yang tertuang dalam pandangannya yang dikenal
dengan konsep reinventing government.

PENERAPAN AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA
Halim (2009) menyatakan bahwa setelah lima tahun mengupayakan
berbagai usaha reformasi dibidang pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara dimaksud, trntu bertujuan untuk trtata nya secara
lebih baik pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara di
Indonesia.
Masalah utama dalam pengelolaan keuangan negara mencakup
masalah, antara lain :
1.Akuntansi
2.Anggaran
3.Pengendalian/pengadaan
4.Audit/pemeriksaan/pengawasan.
Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah
pada organisasi BUMN.

ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi


sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya kedalam kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas.
Pembuatan anggaran dalam organisasi sektor publik, terutama
pemerintah, merupakan sebuah proses yang cukup rumit dan
mengandung muatan politis yang cukup signifikan.
Bagi organisasi sektor publik seperti pmerintah, anggaran
tidak hanya sebuah rencana tahunan tetapi juga merupakan
bentuk akuntabilitas atas pengelolaan dana publik yang
dbebankan kepadanya.

Dalam ruang lingkup akuntansi, anggaran berada dalam


lingkup manajemen. Beberpa fungsi anggaran dalam
manajemen organisasi sektor publik, adalah sbb ;
1.Anggaran sebagai alat perencanaan
2.Anggaran sebagai alat Pengendalian
3.Anggaran sebagai alat Kebijakan
4.Anggaran sebagai alat Politik
5.Anggaran sebagai alat Koordinasi dan komunikasi
6.Anggaran sebagai alat Penilaian kinerja
7.Anggaran sebagai alat Motivasi

Prinsip prinsip yang akan menjadi pedoman bagi organisasi publik


dan pemerintah dalam penyusunan anggaran.
1.Otorisasi oleh legislatif
2.Komprehensif atau menyeluruh
3.Keutuhan, artinya semua penerimaan dan pengeluaran tercakup
dalam satu dana umum
4.Jumlah yang disetujui legislatif harus termanfaatkan secara
ekonomis
5.Periodik
6.Akurat
7.Jelas
8.transparan

KONSEP ANGGARAN SEKTOR


PUBLIK

Proses penganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika


perumusan strategi dan perencanaan strategis telah selesai
dilakukan. Tahap penganggaran menjadi sangat penting
karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi
pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang
sudah disusun.
Aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik
meliputi ;
1.Aspek perencanaan
2.Aspek pengendalian
3.Aspek akuntabilitas publik

Penganggaran sektor publik harus di awasi mulai tahap


perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Proses penganggaran
akan lebih efektif jika di awasi oleh lembaga pengawasan khusus
yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian
anggaran.
Anggaran sektor publik penting karena bebrapa alasan :
1.Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan
pembangunan sosial ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
2.Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan masyarakat
yang tidak terbatas dan terus berkembang.
3.Anggaran di perlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah
telah bertanggung jawab terhadap rakyat.

BAB 13
ARTI PENTINGNYA GUNA
PENGEMBANGAN
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL SEBAGAI


ACUAN PENGEMBANGAN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Lingkungan akuntansi pemerintahan memiliki dua ciri utama,


yaitu struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan,
serta ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian.
Adapun ciri utama struktur pemerintahan adalah :
Bentuk umum dan pemerintahan dan pelayanan yang di
berikan
Sistem pemerintahan yang otonomi dan transfer pendapatan
antar pemerintah
Adanya pelayanan pengaruh proses politik
Hubungan antara pelayanan pajak dan pelayanan pemerintah

Kerangka konseptual menjadi pijakan untuk menentukan berkualitas


atau tidaknya suatu laporan keuangan. Untuk menilai kualitas dari
laporan keuangan, maka laporan keuangan harus memenuhi
karakteristik kualitatif seperti yang telah disebutkan dalam kerangka
konseptual, adalah sbb :
1.Relevan yaitu apabila informasi didalamnya dapat memengaruhi
keputusan. Informasi dikatakan relevan bila memiliki manfaat umpan
balik, memiliki manfaat prediktif, tepat waktu dan lengkap.
2.Andal berarti informasi dalam laporan keuangan bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material. Informasi yang
andal memiliki karakteristik penyajian jujur, dapat diverifikasi,
netralitas.
3.Dapat dibandingkan.
4.Dapat dipahami.

You might also like