Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Alokasi biaya merupakan salah satu isu penting dalam akuntansi
manajemen. Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya,
seperti produk, kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi.
Perusahaan biasanya membedakan antara departemen operasi atau
produksi (operating departement) dan departemen pendukung (supporting
departemen). Departemen operasi merupakan departemen yang secara langsung
memberikan nilai tambah kepada produk atau jasa. Sementara departemen jasa
merupakan departemen yang memberikan jasa yang membantu departemen
internal lainnya, baik departemen operasi maupun departemen jasa yang lain.
Dalam alokasi biaya, akan menentukan cara dalam mengalokasikan biayabiaya yang terjadi di departemen pendukung (supporting department) ke
departemen produksi dan akhirnya dialokasikan ke produk atau jasa yang
dihasilkan. Proses alokasi biaya ini memerlukan pemilihan dasar alokasi biaya
(cost driver) yang tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
5. Tujuan Alokasi
Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasi biaya departemen
pendukung ke departemen produksi, dan akhirnya ke produk tertentu:
a.
b.
c.
d.
e.
memastikan bahwa para manejer akan menggunakan suatu jasa hingga manfaat
marginal suatu jasa sama dengan biaya marginalnya. Jadi, mengalokasikan biaya
jasa membantu tiap departemen produksi memilih tingkat konsumsi yang benar.
94.500
67.500
108.000
Total
270.000
Jika tarif pembebanan tunggal di gunakan, biaya tetap sebesar $26.190
akan digabungkan dengan estimasi biaya variabel sebesar $6.210 (270.000 x
$0,023). total biaya sebesar $32.400 (biaya tetap + viaya variabel) dibagi dengan
estimasi jumlah lembar yang di foto copy sebanyak 270.000 yang akan
menghasilkan tarif per lembar sebesar $0,12.
Jumlah yang di bebankan ke departemen produksi merupakan fungsi
jumlah lembar yang di foto copy. Anggaplah bahwa penggunaan aktual adalah
ssebagai berikut; departemen audit sejumlah 92.000 halaman; departemen pajak
65.000 halaman dan departemen MAS 115.000 halaman. Total biaya foto copy
yang dibebankan pada masing-masing departemen dapat diperlihatkan sebagai
berikut ;
Jumlah
X Pembeba
Total
3
Halaman
Audit
Pajak
MAS
nan
per
Pembebanan
Halaman
$0,12
0,12
0,12
92.000
65.000
$11.040
7.800
115.000
Total
akan
13.800
272.000
$32.640
Penggunaan tarif tunggal mengakibatkan biaya tetapdiperlakukan seakanbiaya
tersebut
merupakan
biaya
variabel.Departemen
foto
copy
Proporsi
x Biaya
Halaman
Audit
Pajak
MAS
Total
= Bagian
Tetap
Tertinggi
7.875
22.500
9.000
0,20
0,57
0.23
39.375
Departemen
atas Biaya Tetap
$5.328
14.928
$26.190
26.190
26.190
6.024
$26.190
100
+ Alokasi
Halaman
Biaya
Tetap
Total
Pembebanan
$0,023
Audit
Pajak
MAS
$2.116
1.495
2.645
Total
$ 5.238
14.928
6.024
$ 26.190
$ 7.354
16.423
8.669
$32.446
$6.256
perusahaan
hatus
menetapkan
batasan
ineraksi
departemen
pendukung. Selain itu, mereka harus menimbang biaya dan manfaat yang
berhubungan dengan ketiga metode pengalokasian biaya, yakni ;
1. Metode Alokasi langsung
Adalah metode paling sederhana dan paling langsung mengalokasikan
biaya departemen pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan langsung ke
departemen produksi secara proporsional terhadap masing-masing departemen
pengguna jasa. Biaya tetap juga dialokasikan langsung kepada departemen
produksi, tetapi berdasarkan proporsi pada kapasitas normal atau praktis
departemen produksi.
Data Untuk Mengilustrasikan Metode Alokasi:
Biaya langsung
Departemen Pendukung
Departemen Produksi
Listrik
Penggerindaan
Peraktita
$100.000
n
$60.000
$250.000
Pemeliharaan
$160.000
Aktivitas normal :
Killowat-jam
Jam pemeliharaan
1.000
200.000
-
600.000
200.000
4.500
4.500
Listrik :
n:
600.000
(600.000 + 200.000)
200.000
(600.000 + 200.000)
4.500
(4.500 + 4.500)
Langkah
4.500
(4.500 + 4.500)
Alokasi
Biaya
Pemeliharaa
0,25
0,50
0,50
Departemen
Pendukung
Departemen Produksi
Penggerindaan
Perakitan
$100.000
$60.000
187.500
62.500
80.000
80.000
$202.500
$0
$0
Dengan
$367.500
2. Metode Berurutan
Metode ini mengetahui bahwa interaksi diantara Departemen pendukung
telah terjadi. Akan tetapi, metode berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi
departemen pendukung. Alokasi biaya dilakukan secara tahap demi setahap
mengikuti prosedur penetapan peringkat yang ditentukan terlebih dahulu.
Biasanya urutanya ditentukan dengan menyusun peringkat departemen pendukung
dalam suatu tatanan jumlah jasa yang diberikan, dari yang terbesar ke yang
terkecil. Tingkat jasa biasanya di ukur dengan biaya langsung dari setiap
Pemeliharaa
n:
200.000
(200.000 + 600.000 +
n
0,20
200.000)
600.000
(200.000 + 600.000 +
0,60
200.000)
200.000
(200.000 + 600.000 +
200.000)
4.500
(4.500 + 4.500)
0,50
0,5
4.500
(4.500 + 4.500)
Langkah
Alokasi
0,20
Biaya
Departemen
Pendukung
Departemen Produksi
Pendukung
Dengan
Li
strik
Biaya
Langsung
araan
$2
50.000
Listrik
Pemeli
Pemelih
haraan
$100.0
$60.000
150.00
50.000
105.00
105.000
00
50.000
50.000)
-
Perakitan
rindaan
$160.00
(2
Pengge
0
(210.00
0)
0
$0
$355.000
215.000
M
= Biaya langsung + Biaya dari baya listrik
= $160.000 + 0,20P (persamaan biaya pemeliharaan)
Data untuk mengilustrasikan metode timbal balik
(7.1)
(7.2)
Departemen Pendukung
Lis
trik
Pemelihar
aan
Departemen
Produksi
Pengger
indaan
Pe
rakitan
Biaya
Langsung:
Tetap
$2
$100.000
$80.000
50.
60.000
20.000
$2
$160.000
$100.00
00.000
Varabel
0.000
000
Total
$5
10
.000
50.000
$6
0.000
Aktivitas
Normal
Kilowatt
200.000
600.000
Jam
1.0
4.500
-jam
20
0.000
pemeliharaan
00
4.
500
Proporsi Output yang Digunakan oleh Departemen
Lis
Pemelihar
Penggerindaan Pera
trik
aan
kitan
Rasio
Alokasi:
Listrik
0,20
0,60
Pemelih
0,1
0,45
0,
20
0,
araan
0
45
Persamaan biaya listrk (7.1) dan persamaan biaya pemeliharaan (7.2) dapat
diselesaikan secara simultan untuk menghasilkan total biaya setiap departemen
pendukung. Dengan persamaan ;
M
= $160.000 + 0,20 ($250.000 + 0,10M)
M
= $160.000 + $50.000 + 0,02 M
0,98M
= $210.000
M
= $214.286
Dengan mensubsidikan niai untuk M ini kepersamaan 7.1 dihasilkan total
biaya untuk listrik.
P
= $250.000 + 0.10 ($214.286)
= $250.000 + $21.429
= $271.429
Alokasi Departemen Produksi. Setelah total biaya setiap departemen
pendukung diketahui, alokasi kedepartemen produksi dapat diketahui. Alokasi ini,
berdasarkan proporsi output yang digunakan oleh setiap departemen produksi.
Total biaya yang dialokasikan kedepartemen produksi (dari listrik dan
pemeliharaan) sama dengan $410.000, yaitu total biaya langsung dari dua
depatemen pendukung ($250.000 + $160.000).
10
Departemen
Pendukung
Li
strik
Biaya
Langsung
Listrik
Pemelih
araan
Departemen Produksi
Pemeli
haraan
$
250.000
(2
Pengasah
an
$160.0
Per
akitan
$100.000
00
$60.
000
54.286
71.429)
2
162.857
54.2
86
(21.429
1.429
$0
$0
96.429
96.4
29
Total
$359.286
$210.715
overhead
pengesahaan
$355.000
71.000 jam Mesin
=
$ 5 per jam mesin
Dengan cara yang sama, total biaya overhead departemen perakitan
sebesar $ 215.000, dan diasumsikan tingkat aktivitas normal sebesar 107.500 jam
tenaga kerja, maka tarif biaya overhead di departement perakitan adalah:
Tarif
overhead
$215.000
perakitan
107.500
jam
tenaga
11
kerja
=
$ 2 per jam tenaga kerja
Dengan menggunakan tarif tarif ini, biaya produk per unit dapat
ditentukan. Sebagai gambaran, anggaplah bahwa suatu produk membutuhkan dua
jam mesin pengasahan dan satu jam perakitan untuk satu unit yang diproduksi.
Biaya overhead yang dibebankan ke satu unit produk ini menjadi $12 [(2 X $ 5) +
(1X $ 2)]. Jika produk yang sama menggunakan bahan baku senilai $ 15 dan
tenaga kerja sebesar $ 6 (ditotal dari Pengesahan dan Perakitan), maka biaya total
per unit adalah $ 33 ($ 12 + $ 15 + $ 6).
12
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Don R. Hansen Maryanne M. Mowen, Akuntansi Manajemen, ed. 4, Jilid
1, Erlangga, Jakarta, 1999
13