Professional Documents
Culture Documents
A. TINJAUAN KASUS
Signalemen
Nama Hewan
: Caca
Jenis/Ras Hewan
Jenis Kelamin
: Betina
Umur
: 2 tahun
Anamnesa
Kucing datang ke klinik tanggal 19 Mei 2014 dengan keadaan kaki kanan
seperti jari, telapak kaki sudah tidak ada hingga terlihat bagian tulang kaki.
Menurut informasi dari klien, kucing berkelahi dengan musang.
Temuan Klinis
Ektremitas kaudal dekster mengalami fraktur dan bagian phalangs, metatarsal
sampai tarsal hilang.
Tindakan Awal
Dilakukan pembersihan luka menggunakan NaCl dan wet verband agar
bagian luka bersih dan meminimalkan terjadi nya jaringan nekrotik dan
memperbaharui jaringan. Teknik wet verband ini harus dibasahi setiap 2 jam
sekali menggunakan NaCl. Pengobatan yang diberikan yaitu antibiotik (betamox
) dan diberikan antiinflamasi (meloxicam ).
Diagnosa
Amputasi
operator
dan
asisten
operator, preparasi
hewan,
pembiusan,
yang digunakan maka makin panjang pula waktu pemulihan anestesinya. Selain
itu, dilakukan injeksi analgesik perioperatif menggunakan ketoprofen. Ketoprofen
merupakan analgesik golongan non steroid anti inflamatory drugs (NSAID) yang
bekerja menghambat siklus cyclooxigenase (COX), lipo-oxygenase, dan
bradikinin dengan efikasi dan durasi yang baik sehingga akan mencegah
terjadinya nyeri akut intraoperatif dan post operatif (Schmitz, et al., 2003).
Dilakukan pemberian gentamicin pada mata untuk mencegah adanya iritasi
dan ulser kornea. Pada saat reaksi induksi obat sudah mulai terlihat secara nyata,
maka dilakukan pemasangan anastesi inhalasi. Bahan anastesi inhalasi yang
digunakan adalah isofluran dengan cara pemasangan masker. Selanjutnya, bidang
sayatan dibersihkan menggunakan antiseptik yang mengandung alkohol 70% dan
iodine dan ditutup mengguakan kain drape.
Amputasi dilakukan dengan kondisi luka atau penyakit yang tidak
berespon terhadap pengobatan lokal seperti patah tulang yang parah, tumor,
gangren dan infeksi yang bisa merambat ke daerah sekitarnya. (Fossum, 2002).
Prosedur amputasi di awali dengan insisi kulit melingkar dibagian 1/3 dari tibiafibula di persendian kemudian di preparir. Setelah itu, preparasi muskulus
gastrocnemius, M. tibialis anterior, M. Paroneus Longus, M. Flexor digitalis
profundus, M. Extensor digitalis longus hingga persendian femoralis. Hati-hati
dengan pembuluh darah. Setelah dilakukan preparasi pada muskulus dilanjutkan
ligasi pada arteri femoris posterior dan Vena Saphena di klem dengan arteri
klemp, diikat menggunakan vicryl 3.0 lalu di potong, N saphenus juga di potong.
Kemudian dilakukan penyayatan pada ligament, tendon dan persendian femoralis
namun patella masih tetap ada. Setelah dilakukan penyayatan, luka bekas sayatan
dengan menjahit musculus bagian dalam dengan menutup os femur menggunakan
benang monofilament (vicryl) 3-0 dengan teknik jahitan continuous suture.
Melakukan penjahitan pada kulit dengan benang mono filament (nylon) 3-0.
Teknik jahitan simple interrupted.
Menurut Dupre (2009), penggunaan tipe jahitan sederhana tidak akan
meningkatkan resiko terjadiya alergi apabila dikerjakan dengan benar serta memiliki
waktu persembuhan yang relatif lebih cepat. Untuk lebih jelas prosedur amputasi dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
Penyayatan pada ligament, tendon dan persendian femoralis namun patella masih
tetap ada.
Melakukan penjahitan pada kulit dengan benang mono filament (nylon) 3-0.
Teknik jahitan simple interrupted.
Terapi yang diberikan pada Caca adalah terapi infus Ringer laktat (RL) karena
kondisi yang dehidrasi dan membutuhkan asupan energi kemudian diberikan
injeksi vitamin C. pemberian vitamin C bertujuan untuk meningkatkan system
imun pada Opat. Menurut Merck (2005) Fluid theraphy (intravena) dapat
membantu terjadinya mengurangi dehidrasi. Selain itu fluid therapy juga dapat
menyebabkan produksi urine lebih cair, membantu eliminasi dari debris inflamasi.
Cairan infus yang perlu diberikan ialah larutan Ringer Laktat 5% dengan dosis 20
Color Atlas of