Professional Documents
Culture Documents
Adria Rusli
03/01/15
DOTS
Epidemi TB
Epidemi HIV
Prevalensi HIV pd
kasus TB, 15-49 thn (%)
1431 1401
1400
1332
1200
1000
800
755 747
692 681
640
675
600
400
2005
Pre-test counseling
19.1%
245
168
200
0
17.5%
24.7%
2006
Tested
143
2007(up to May)
Post-test counseling
HIV +
Jumlah
1.
Tuberkulosis
8.986
2.
Diare
4.542
3.
Kandidiasis
4.479
4.
Dermatitis
1.146
5.
603
6.
PCP
474
7.
Ensefalopati
386
8.
Herpes Zoster
299
9.
Herpes Simpleks
141
10.
Toksoplasmosis
104
11.
Lain-lain
197
Sumber: Subdit AIDS & PMS, Depkes RI, s/d 31 Des 2008
Fakta
Paling sedikit 1 dari 3 Odha
akan terkena TB
Bagaimana HIV
mempengaruhi TB?
Meningkatkan insidensi dan
prevalensi
Mengubah manifestasi klinis
Menyulitkan diagnosis
Membuat terapi lebih menantang
Meningkatkan morbiditi dan mortaliti
TB dan AIDS
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Risiko TB
selama hidup
60%
10%
PPD+/HIV-negatif
PPD+/HIV+
Masalah
3
M edian CD4 cell count / m
m
400
300
200
Pulmonary tuberculosis
Tuberculous meningitis
Disseminated tuberculosis
100
500 CD4
HIV awal
Typical
Tuberculosis
200 CD4
50 CD4
Atypical
PTB
HIV lanjut
EPTB
Klinis
PPD
Foto dada
Gamb Paru
TB ekstra paru
Mikobakteremi
Adenopati hilus/
mediastinum
Efusi pleura
Dini
Lanjut
Tipikal
Biasanya (+)
Tipikal
Lobus Atas
Jarang
Tidak ada
Tidak ada
Atipikal
Biasanya (-)
Atipikal
Lob. bawah/tengah
Sering/banyak
Ada
Ada
Jarang
Sering
TB paru
Presentasi tergantung kpd stadium
HIV
HIV awal
(stad 1-2)
HIV lanjut
(stad 3-4)
Klinis
Haemoptysis
Batuk kronis
Keringat malam
BB
High fever
Sesak napas
BB
Hapusan
Sering positif
(80-90%)
Sering negatif
X-ray
Kavitas
Lobus atas
infiltrat
TB Primer:
Lobus bawah
infiltrat
KGB intra-torakal >
HIV lanjut
HIV awal
(severe immuno-compromise)
70
60
HIV
Negatif
Positifitas BTA pd
pasien TB
HIV awal
50
40
30
20
10
0
HIV lanjut
Kategori pengobatan
Kategori
Pasien TB
pengobatan TB
II
III
Tahap lanjutan
2 HRZE(2 HRZS)
2 H3 R3 Z3 E3 (2 H3 R3 Z3 S3 )
6 HE
4 HR
4 H3 R3
II
2 SHRZE/1 HRZE
(2 S3 H3 R3 Z3 E3 /1 H3 R3 Z3 E3 )
5 HRE
5 H3 R3 E3
III
2 HRZ
2 H3 R3 Z3
6 HE
4 HR
4 H3 R3
Strategi DOTS
Human
Immunodeficiency
Virus
Tertular
Periode
Jendela
3 - 6 BULAN
HIV +
3 - 10 TAHUN
AIDS
1 - 2 TAHUN
Penularan HIV
SYARAT: ada yang positif, ada media penularan, ada pintu masuk virus
Struktur HIV
Envelop
gp 120
gp41
Enzym
Reverse transcriptase
Integrase
Protease
Inti
P17 (matrix)
P24 (kapsid)
P7/P9 (nucleocapsid)
Diagnosis HIV
Ditemukannya antibodi HIV dlm
Jenis tes antibodi HIV :
- Rapid Test
ELISA
Western Blot
darah
Konseling
Proses dialog antara dua
orang (konselor & klien)
??
!!
Konseling HIV
Konseling pra-tes
konseling sebelum
menjalankan tes HIV
Konseling pasca-tes
konseling sesudah
menerima hasil tes
HIV
900
Sel T CD4+
800
700
600
500
400
300
Sindrom
Infeksi
Akut HIV
Periode
jendela
Asimtomatik
TB
HZV
Level relatif
Plasma HIV-RNA
200
100
0
OHL
OC
PPE
PCP
CM
CMV, MAC
Antibodi
0 1 2 3 4 5
Bulan..
2
3 4
5
6
7
8
Tahun sesudah terinfeksi HIV
10
11
Bila seseorang tertular HIV, selama kurang lebih 412 minggu pasca pajanan HIV. Orang tsb bila
diperiksa anti HIV hasilnya akan negatif, karena
pada masa tersebut antibodi HIV belum terbentuk,
tetapi sebenarnya sudah terinfeksi HIV dan pada
masa inilah HIV sangat efektif ditularkan kepada
orang lain.
Stadium Klinis 2
Berat badan menurun <10% dari BB semula
Infeksi saluran napas berulang (sinusitis, tonsilitis,
otitis media, faringitis)
Herpes zoster
Cheilitis angularis
Ulkus oral yang berulang
Papular pruritic eruption
Dermatitis seboroika
Infeksi jamur kuku
Stadium Klinis 3
Stadium Klinis 4
ARV
ART
Klasifikasi ARV
Nucleoside reverse transcriptase
inhibitor (NRTI)
Non nucleoside reverse
transcriptase inhibitor (NNRTI)
Protease inhibitor (PI)
Entry inhibitor
CCR5 inhibitor
CXCR4 inhibitor
Fusion inhibitor (FI)
Integrase inhibitor
Maturation inhibitor
CD4 binding inhibitor
PI
Indinavir (IDV)
Nelfinavir (NFV)
Saquinavir (SQV)
Amprenavir (APV)
Ritonavir (RTV)
Lopinavir (LPV)
Atazanavir (ATV)
Fosamprenavir (FPV)
Tipranavir (TPV)
Maraviroc (MRV)
Darunavir (DRV)
NtRTI
Tenofovir (TDF)
NNRTI
Efavirenz (EFV)
Delavirdine (DLV)
Nevirapine (NVP)
Integrase Inhib.
Raltegravir
FI
Enfuvirtide (ENF)
Lamivudine (3TC)
AZT + 3TC
Zidovudine (AZT/ZDV)
Stavudine d4T
Nevirapine (NVP)
Efavirenz (EFV)
Tenofovir
Didanosine (ddI)
Lopinavir/ritonavir
(Aluvia)
4S
4S
Start
Memulai terapi ARV pada Odha yang baru dan belum
pernah menerima sebelumnya
Restart: memulai kembali setelah berhenti sementara
Substitusi
Mengganti salah satu/ sebagian komponen ART dengan
obat dari lini pertama
Switch
Mengganti semua rejimen ART (beralih ke lini kedua)
Stop
Menghentikan pengobatan ARV
Sebelum mulai
NVP
d4T
Stavudine
= Staviral, Zerit
Nevirapine
= Neviral
3TC
Lamivudine
AZT
= Hiviral
EFV
Zidovudine
Efavirenz
= Reviral
= Stocrin, Efavir
Pedoman ART (WHO 2003)
Pedoman ART (Indonesia 2004)
AZT
300mg 2 x sehari
200mg 2 x sehari
3TC
150mg 2 x sehari
NVP
Lead in dose untuk 14 hari = 200mg 1 x sehari
Setelah 14 hari dan tidak ada ruam kulit : 200 mg 2 x
sehari
d4T
30mg 2 x sehari
EFV
Toksisitas ARV
Konsentrasi
efisien ARV
ARV under dosis = mutasi =
menyebabkan resistensi
Jam 7 pagi
Jam 7 malam
Jam 7 pagi
Ada CD4
TB ekstra paru
Mulai terapi TB
Mulai ART segera jika OAT dapat ditoleransi (2 minggu 2 bulan)
tanpa melihat jumlah CD4
Rekomendasi
Monitoring
EFV/2NRTI
Disukai
Kehamilan
NVP/2NRTI
Pilihan
ALT*
Triple NRTI1
Pilihan
3.4
80%
60%
BTA (-)
87.8
Paru
96.6
40%
20%
BTA (+)
12.2
0%
Sputum BTA
Klinis TB
Ekstra Paru
Efek samping
terapi TB dan ARV
31 (22%)
3.6
52%
d4T
Ruam
kulit
19 (13.6%)
74%
nevirapine
efavirenz
Hepatitis
11 (7.8%)
91%
isoniazid
rifampicin
Obat Antiretroviral
NVP, EFV
Obat anti-TB
RIF, PZA. INH, Eto/Pto,
PAS, E, FQ
Haematologi
AZT
Linezolid
Saraf Pusat
EFV
Sal. Cerna
All
Neuropati
d4T
CS, INH, E
Saquinavir
Ritonavir
Indinavir
Nelfinavir
Amprenavir
berkurang 80 %
berkurang 35 %
berkurang 92 %
berkurang 82 %
berkurang 81 %
berkurang 37 %
berkurang 26 %
03/01/15
Emergence of XDR TB
49 negara
Kematian
52 dari 53 (98%)
pasien XDR TB
meninggal dunia
Median survival dari
koleksi sputum
adalah 16 hari
(rentang 2-210 hari)
70% meninggal dlm
waktu 30 hari
Gandhi NR et al. Lancet 2006; 368:1575-80
Faktor yg berperan
Program penanggulangan tdk adekuat
Kepatuhan tidak adekuat
Gangguan dalam prosedur pengendalian infeksi
Pemusatan penekanan imun
Indeks kecurigaan rendah
Komunikasi lab yg tdk adekuat
Daya infeksinya panjang
Perawatan Pallatif
Pencegahan HIV
ART
Fase lanjutan
Dukungan psiko-sosio-ekonomi
Intensive
Phase
Terapi IO
Fase intensif
Profilaksis IO
Terapi TB (DOT)
Entry point/T&C
Koinfeksi HIV/TB