Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Percobaan
- Menentukan koefisien perpindahan massa dan koefisien perpindahan panas
-
dimana di dalamnya terjadi perpindahan massa dari fase cair ke fase gas. Pada dasarnya
susunan Wetted wall column tersebut terdiri dari tiga bagian utama yaitu kolom
perpindahan masa sistem aliran dan pengukuran fase gas serta sistem aliran dan
pengukuran fase cair. (Aguin,dwi,R, 2009)
Pada kolom basah, kontak air dan udara terjadi di kolom dengan air dialirkan dari
kolom bagian atas, sedangkan gas dari kolom isian bagian bawah, dimana terjadi kontak
antara air dan udara di dalam kolom yang menimbulkan penurunan tekanan. Penurunan
tekanan ini disebabkan adanya aliran udara yang masuk dari bawah ke atas. Selain
gesekan antara air dan dinding kolom juga menyebabkan aliran sekitar dinding juga
menyebabkan aliran sekitar dinding menjadi lambat sehingga tekanannya menurun.
Berdasarkan teori, laju alir berbanding lurus dengan penurunan tekanan untuk
setiap laju alir udara. Penurunan tekanan pada kolom basah lebih besar daripada
penurunan tekanan pada kolom kering. Hal ini disebabkan oleh adanya zat cair di dalam
menara sehingga mengurangi ruang yang tersedia untuk aliran gas. Dimana semakin
besar laju alir air pada laju alir udara yang konstan, nilai hold up semakin kecil karena
tahanan udara terhadap air semakin kecil, sehingga jumlah air yang terperangkap
semakin kecil pula. (widyasayogo, andy, 2010)
Wetted wall dapat digunakan untuk menentukan koefesien perpindahan masa gas
atau cairan dan perhitungan desain menara penyerapan, menentukan kondisi kontak
cairan ke fase gas, dan perilaku cairan dan gas pada kondisi yang berbeda. Data yang
diperoleh akan digunakan oleh simulasi perangkat lunak untuk mengetahui kondisi
operasi dari peralatan perpindahan masa seperti distilasi dan penyerapan. Contohnya
proses penyerapan amonia di udara dengan air yang diperoleh dari laburaturium. Dalam
17
18
skala pabrik, operasi harus menangani jumlah yang lebih besar sesuai dengan waktu dan
tingkat produksi industri. Oleh karena itu, data kimia saja tidak dapat membantu
perancangan peralatan. Perilaku fisik juga merupakan faktor penting mempengaruhi
operasi yang diinginkan. Berdasarkan konsep ini kolom dalam bentuk silinder
digunakan untuk mendukung pembentukan film cair daerah itu sendiri memberikan area
cairan yang akan dikontakkan dengan udara atau uap yang dibiarkan mengalir dari
dalam silinder. (hamdan,shd, 2014)
Pada wetted wall column liquid murni yang mudah menguap di alirkan ke bawah
di dalam permukaan pipa sementara itu gas ditiupkan dari atas atau dari bawah melalui
pusat inti pengukuran kelajuan penguapan liquid ke dalam aliran gas di atas permukaan.
Ketika kolom dinding terbasahi dan terisolasi dari lingkungannya sehingga sistem
operasi merupakan sistem adiabatik dan cairan diresilkulasi dari bagian dasar kolom
melalui reseroir ke puncak kolom, system opersai digambarkan sebagai humidifikasi
adiabatik. Dalam keadaan ini, hubungan antara komposisi gas dan suhu gas dan cairan
dapat dihitung dari termodinamika properti dan neraca masa energi. (gunawan,nora
2014)
Kolom Berdinding basah (watted wall column ) adalah alat perpindahan massa
yang sederhana untuk keperluan eksperimen. Alat ini terdiri dari sebuah pipa vertikal
dengan cairan yang mengalir ke bawah dalam lapisan yang tipis pada sebelah dalam
dinding pipa dan dengan gas yang mengalir ke atas di dalam pipa tersebut. Perpindahan
massa terjadi dari lapisan cairan ke gas, atau sebaliknya, bergantung pada ciri-ciri
sistem yang dipelajari. Persamaan di bawah ini dapat digunakan untuk meramalkan
koefisien dalam kolom berdinding basah.
Nu
Re Pr 0,33
......................................................................(2.2.3)
19
dan
jM
Sh
Re Sc 0,33
.......................................................................(2.2.4)
dimana jH adalah faktor j untuk perpindahan panas dan j M ialah faktor j untuk
perpindahan massa. Penggabungan persamaan (2.2.2) dan (2.2.3) menghasilkan
jH 0,023 Re 0, 2
..........................................................................(2.2.5)
dan penggabungan persamaan (2.2.1) dengan persamaan (2.2.4) menghasilkan
jM 0,023 Re 0,17
...................................................................(2.2.6)
Perpindahan masa merupakan perpindahan suatu unsur dari konsentrasi yang
lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Misalnya kita masukan gula ke dalam
secangkir kopi, dimana gula akan larut dan kemudian berdifusi secara seragam ke dalam
kopi tersebut. Perpindahan masa merupakan proses terpenting dalam industri, misalnya
dalam penghilangan polutan dari suatu aliran keluaran pabrik dengan absorpsi,
pemisahan gas dari air limbah, difusi neutron dalam reaktor nuklir. (rika,admayanti,
2014)
Perpindahan masa yang paling baik terjadi apabila menggunakan wetted wall. Hal
ini dikarenakan wetted wall memiliki kontak antara luas permukaan pipa dan aliran
fluida. (hamdan,shd,2014)
Koefisien perpindahan massa adalah besaran empiris yang diciptakan untuk
memudahkan persoalan-persoalan perpindahan massa antar fase. (ahmad, abiyyu,
2014)
Koefesien perpindahan masa dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:
1. Kondisi operasi
Kondisi operasi dapat berupa laju alir, temperatur dan tekanan.
2. Kondidi alat
Kondisi alat meliputi diameter dan tinggi/panjang alat
3. Sifat Bahan
Sifat bahan dapat berupa densitas, viskositas, diffusivitas.
Humidifikasi adalah proses perpindahan/penguapan air dari fase cair ke dalam
campuran gas yang terdiri dari udara dan uap air karena adanya kontak antara cairan
yang temperaturnya lebih tinggi dengan campurannya. Dalam proses humidifikasi,
tergantung pada beberapa parameter, diantaranya:
20
PA
18,02
28,97 (P PA )
H=
Dimana : PA = tekanan partial uap
21
P = tekanan total
2. Udara jenuh
Adalah udara dengan uap air yang berkesetimbangan dengan air pada kondisi P dan T
tertentu. Dalam campuran ini tekanan parsial dari uap air dalam campuran udara air
adalah sama dengan tekanan uap air (PAS) murni pada suhu tertentu. Sehingga
humidity jenuh (Hs) adalah:
PAS
18,02
28,97 (P PAS )
HS =
Dimana : PAS = tekanan uap air
HS = kelembaban jenuh(Geankoplis, C. 1997)
Humidity volume (VH) ialah volume total satu satuan massa gas bebas uap beserta
segala uap yang dikandungnya, pada tekanan 1 atm dan suhu gas. Sesuai dengan
hukum gas maka diperoleh persamaan :
VH =
0,0224 T
273
1
H
MB MA
H
HS
HP = 100
Dimana: H = Actual Humidity
Hs = Saturation Humidity
3.
PA
'
PAS
HR = 100
(Geankoplis, C. 1997)
22
laju perpindahan panas dapat dinyatakan dengan menggunakan luas permukaan
zat cair, penurunan suhu, dan koefisien perpindahan panas, yang dapat dinyatakan
dengan persamaan:
q = hy (T Ti)A
Dimana : q = laju perpindahan panas sensibel zat cair
hy = koefeisen perpindahan panas antara gas dan permukaan zat cair
Ti = suhu pada antar muka
A = luas permukaan zat cair
Sedangkan Laju perpindahan massa dapat dinyatakan dengan koefisien
perpindahan massa, luas, dan gaya dorong fraksi mol uap.
ky
(1 y) L
NA =
(yi y) A
ky
23
Tekanan udara: 1; 1,5; 2; 2,5; 3 kg/cm2
Suhu heater: 50C
- Variabel berubah
Bukaan valve: 1; 1,5; 2; 2,5; 3 putaran
B. Bukaan valve sebagai variabel tetap
- Variabel tetap
Bukaan valve: 1; 1,5; 2; 2,5; 3 putaran
Suhu heater: 50C
- Variabel berubah
Tekanan udara: 1; 1,5; 2; 2,5; 3 kg/cm2
2.2. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan :
-
Beakerglass
Heater
kompressor
Stopwatch
termometer
Air
Udara
2.3. Prosedur Percobaan
1. Kalibrasi bukaan valve air
Menyalakan
Mengalirkan air dari tangki overflow kemudian setelah aliran yang keluar
konstan, menampung air tersebut hingga volumenya 500 mL dalam beakerglass.
Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mengisi air hingga 500 mL.
24
-
Pada saat udara mengalir, membaca beda ketinggian air raksa pada
manometerpipa U
25
- Melakukan pencatatan wet bulb temperature dan dry bulb temperature saat
terjadi kontak antara udara dengan air untuk aliran masuk sebagai
temperatur awal, kemudian membaca beda ketinggian air raksa pada
manometerpipa U
- Jika tekanan telah kembali seperti semula, menutup valve kompresor, valve
heater dan valve air secara bersamaan kemudian membaca wet bulb
temperature dan dry bulb temperature untuk aliran keluar sebagai
temperatur akhir. Mencatat waktu yang diperlukan
- Melakukan percobaan untuk tekanan udara yaitu: 1; 1,5; 2; 2,5; 3 putaran.
2.4. Data pengamatan
Tabel 2.1. Kalibrasi bukaan valve untuk air
Bukaan valve
Volume air
(putaran)
1
1,5
2
2,5
3
(mL)
500
500
500
500
500
t1
5,69
5,25
5,15
4,12
3,38
Waktu (detik)
t3
t2
6,64
6,35
5,30
5,27
5,20
5,10
4,56
5,00
3,40
3,37
trata-rata
6,22
5,27
5,15
4,56
3,38
(kg/cm )
1
1,5
2
2,5
3
Waktu (detik)
H1
H2
H3
Hrata-rata
t1
t2
t3
trata-rata
1,5
1,6
2
2,6
3
1,3
1,7
2,2
2,8
3,5
1,1
1,7
2,3
2,5
3
1,3
1,6
2,16
2,63
3,16
23,06
32,0
38,78
43,49
54,63
23,16
32,1
38,26
43,45
54,52
23,10
32,0
38,20
43,27
54,47
23,10
32,03
38,41
43,40
54,54
Bukaan
waktu
26
(kg/ cm)
1,5
2,5
(putaran)
1
1,5
2
2,5
3
1
1,5
2
2,5
3
1
1,5
2
2,5
3
1
1,5
2
2,5
3
1
1,5
2
2,5
3
Td1
30,5
30,5
31
31,5
30,5
32,5
32
35
34,5
33
37
36
38
37,5
37
36
37
36
37
39
39
38
38
38
39
Td2
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
25
29
30
29
30
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
Tw1
27
27
27
27
27
27
27
28
29
28
27
27
28
27
27
31
30
31
31
32
31
30
31
31
32
Tw2
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
24
24
24
24
24
24
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
Td1
37,5
38,5
36
38
39
39
29,5
39
41
43
42,5
43
43,5
44
46
47
48
49
49
48
47,5
47,5
46,5
46
45
Td2
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
Tw1
28
29
28,5
29,5
29,5
29,5
28,5
29
30,5
31
31
31,5
31,5
32
32,5
34
34
34
34
33,5
34
34,5
34,5
34
34
Tw2
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
(cm)
0,5
0,5
0,4
0,4
0,5
0,5
0,7
0,9
1
1,3
1,5
1
1
1,3
1,3
2,5
2,5
1,5
1,7
2
2,3
1,9
1
1
2
(detik)
32
30
20,44
22
25,94
27,25
31,37
33,41
34,27
39,21
41,31
41,31
41,50
41,35
41,29
53,81
55,87
57,90
57,43
57,06
57,30
56,25
57,90
57,26
57,06
H
(cm)
waktu
(detik)
1,5
1,7
2
2
2
1
1,5
1,5
1,7
2
0,5
1
2,2
2,3
23,37
23,80
38,38
45,45
61,03
24,25
25,32
39,45
41,27
44,59
22,97
23,25
42,30
44,51
1,5
P
(kg/ cm)
Td1
1
1,5
2
2,5
3
1
1,5
2
2,5
3
1
1,5
2
2,5
38
37
37
37
38
38
37
38
37
38
37
39
40
40
31
30
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
Tw2
Td1
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
43,5
44
43,5
44
44,5
44
44,5
46
48
49
48,5
48,5
49
48,5
33,5
34
33
33
33
34
33
33
34
34
34
34,5
35
34,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
27
2,5
3
1
1,5
2
2,5
3
1
1,5
2
2,5
3
42
39
38
39
39
40
41
41
42
42
43
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
31
31
32
33
32
32
32
33
33
33
33
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
48
47,5
46
46
46
45,5
45
44
44
45
45
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
34,5
34,5
34
34
34
34
33,5
33,5
34
33,5
34
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
24,5
Waktu (detik)
6,22
5,27
5,15
4,56
3,38
Waktu
(detik)
Volume
Luas
1,3
1,6
2,16
2,63
3,16
23,1
32,03
38,41
43,4
54,54
0,0562
0,0520
0,0564
0,0606
0,0580
2520
2520
2520
2520
2520
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
2,4
0,4
1,1
1,9
2
2
0,4
1,3
1,9
2
2,8
57,25
23,40
25,75
42,80
47,95
49,21
23,40
25,41
42,63
45,25
55,56
28
Tabel 2.7. Hasil perhitungan fraksi mol untuk tekanan sebagai variabel tetap
Q udara (mL/det)
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
Q air (mL/det)
80,2997
94,8166
97,0873
109,6491
147,7833
80,2997
94,8166
97,0873
109,6491
147,7833
80,2997
94,8166
97,0873
109,6491
147,7833
80,2997
94,8166
97,0873
109,6491
147,7833
80,2997
94,8166
97,0873
109,6491
147,7833
Td1
30,5
30,5
31
31,5
30,5
32,5
32
35
34,5
33
37
36
38
37,5
37
36
37
36
37
39
39
38
38
38
39
Td2
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
23,5
25
29
30
29
30
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
H1
0,0285
0,0285
0,029
0,0295
0,029
0,031
0,0315
0,037
0,0367
0,031
0,039
0,0405
0,0409
0,041
0,0413
0,0413
0,0417
0,042
0,0423
0,0425
0,0427
0,0429
0,043
0,0437
0,0439
H2
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
0,021
0,021
0,021
0,021
0,021
0,021
0,021
0,023
0,023
0,023
0,023
0,023
0,023
0,023
P1
32,995
32,995
34,17
35,345
34,17
38,87
36,56
43,6
42,395
38,87
48,27
45,9
50,6
49,44
48,3
48,3
48,3
50,62
48,3
53
53
50,6
50,6
50,6
53
P2
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
22
23,76
23,76
23,76
23,76
30,2
31,82
30,2
31,82
30,5
30,75
30,75
30,75
30,75
30,75
30,75
30,75
30,75
30,75
YA1
0,0439
0,0439
0,0446
0,0453
0,0446
0,0475
0,0483
0,0562
0,0558
0,0475
0,0591
0,0612
0,0618
0,0619
0,0623
0,0623
0,0629
0,0633
0,0637
0,0640
0,0643
0,0646
0,0647
0,0657
0,0660
YA11
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0327
0,0327
0,0327
0,0327
0,0327
0,0327
0,0327
0,0357
0,0357
0,0357
0,0357
0,0357
0,0357
0,0357
YA2
0,0442
0,0442
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,06
0,06
0,05
0,06
0,06
0,07
0,07
0,06
0,06
0,06
0,07
0,06
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
YA21
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,02949
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,04048
0,04265
0,04048
0,04265
0,04088
0,04122
0,04122
0,04122
0,04122
0,04122
0,04122
0,04122
0,04122
0,04122
29
Tabel 2.8. Hasil perhitungan fraksi mol untuk bukaan valve sebagai variabel tetap
Q air (mL/det)
80,2997
94,8166
97,0873
109,6491
147,7833
Q udara (mL/det)
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
Td1
40
40
39
39
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
42
42
42
42
42
42
42
43
42
42
43
Td2
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
H1
0,05
0,05
0,045
0,045
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,063
0,06
0,06
0,063
H2
0,3
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
0,026
P1
49,6
48,3
48,3
48,2
50,6
50,6
48,3
50,6
48,3
50,6
48,3
53
55,3
55,3
62,8
53
50,6
53
53
55,3
59
59
62,8
62,8
64,3
P2
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
23,76
YA1
0,0745
0,0745
0,0675
0,0675
0,0745
0,0745
0,0745
0,0745
0,0745
0,0745
0,0745
0,0745
0,0745
0,0745
0,0881
0,0881
0,0881
0,0881
0,0881
0,0881
0,0881
0,0921
0,0881
0,0881
0,0921
YA11
0,3256
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
0,0402
YA2
0,0665
0,0647
0,06
0,06
0,07
0,07
0,06
0,07
0,06
0,07
0,06
0,07
0,07
0,07
0,08
0,07
0,07
0,07
0,07
0,07
0,08
0,08
0,08
0,08
0,09
YA21
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
0,03185
30
Tabel 2.9. Hasil perhitungan laju alir uap air untuk tekanan sebagai variabel tetap
Q udara
(mL/detik
)
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
Td1
udara
(K)
(g/cm3)
(cm3.atm/mol.K)
303,5
303,5
304
304,5
303,5
305,5
305
308
307,5
306
310
309
311
310,5
310
309
310
309
310
312
312
311
311
311
312
0,00114
0,00114
0,00114
0,00114
0,00114
0,00113
0,00114
0,00112
0,00113
0,00113
0,00112
0,00112
0,00111
0,00112
0,00112
0,00112
0,00112
0,00112
0,00112
0,00111
0,00111
0,00111
0,00111
0,00111
0,00111
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
82,057
P
BMudara
(atm)
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
28,97
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
0,981
vu'
5,33979E-03
5,33979E-03
5,32691E-03
5,31407E-03
5,33568E-03
4,88702E-03
4,89128E-03
4,80318E-03
4,81318E-03
4,87904E-03
5,15779E-03
5,16275E-03
5,12645E-03
5,13393E-03
5,13989E-03
5,54662E-03
5,52539E-03
5,54076E-03
5,52039E-03
5,48335E-03
5,24591E-03
5,26120E-03
5,26041E-03
5,25487E-03
5,23645E-03
Tabel 2.10. Hasil perhitungan laju alir uap air untuk bukaan valve sebagai variabel tetap
Q air
Td1
udara
31
109,6491
147,7833
31
3
31
3
31
5
31
5
31
5
31
5
31
5
31
5
31
5
31
6
31
5
31
5
31
6
0,26216
0,26216
0,26050
0,26050
0,26050
0,26050
0,26050
0,26050
0,26050
0,25967
0,26050
0,26050
0,25967
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
82,057
28,97
0,981
1,19047E+00
1,19047E+00
1,16555E+00
1,25373E+00
1,25373E+00
1,25373E+00
1,25373E+00
1,25373E+00
1,19980E+00
1,19076E+00
1,19980E+00
1,19980E+00
1,19076E+00
Tabel 2.11. Hasil perhitungan fluks massa untuk tekanan sebagai variabel tetap
Q udara
(mL/detik
)
141,7773
vu'
YA1
5,33979E-03
5,33979E-03
5,32691E-03
5,31407E-03
5,33568E-03
0,0439
0,0439
0,0446
0,0453
0,0446
YA2
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
NA
-0,0001
-0,0001
-0,0001
-0,0001
-0,0001
32
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
4,88702E-03
4,89128E-03
4,80318E-03
4,81318E-03
4,87904E-03
5,15779E-03
5,16275E-03
5,12645E-03
5,13393E-03
5,13989E-03
5,54662E-03
5,52539E-03
5,54076E-03
5,52039E-03
5,48335E-03
5,24591E-03
5,26120E-03
5,26041E-03
5,25487E-03
5,23645E-03
0,0475
0,0483
0,0562
0,0558
0,0475
0,0591
0,0612
0,0618
0,0619
0,0623
0,0623
0,0629
0,0633
0,0637
0,0640
0,0643
0,0646
0,0647
0,0657
0,0660
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0282
0,0327
0,0327
0,0327
0,0327
0,0327
0,0327
0,0327
0,0357
0,0357
0,0357
0,0357
0,0357
0,0357
0,0357
-0,0001
-0,0001
-0,0001
-0,0001
-0,0001
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
-0,0002
33
Tabel 2.12. Hasil perhitungan fluks massa untuk bukaan valve sebagai variabel tetap
Q air
(mL/detik
)
vu'
YA1
1,18745E+00
0,0745
1,18745E+00
0,0745
1,20020E+00
0,0675
1,20020E+00
0,0675
1,18745E+00
0,0745
1,09814E+00
0,0745
1,09814E+00
0,0745
1,09814E+00
0,0745
1,09814E+00
0,0745
1,09814E+00
0,0745
1,19047E+00
0,0745
1,19047E+00
0,0745
1,19047E+00
0,0745
1,19047E+00
0,0745
1,16555E+00
0,0881
1,25373E+00
0,0881
1,25373E+00
0,0881
1,25373E+00
0,0881
1,25373E+00
0,0881
1,25373E+00
1,19980E+00
0,0881
0,0881
80,2997
94,8166
97,0873
109,6491
147,7833
YA2
0,325
6
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
NA
0,4778
-0,0459
-0,0367
-0,0367
-0,0459
-0,0424
-0,0424
-0,0424
-0,0424
-0,0424
-0,0460
-0,0460
-0,0460
-0,0460
-0,0638
-0,0686
-0,0686
-0,0686
-0,0686
-0,0686
-0,0657
34
1,19076E+00
0,0921
1,19980E+00
0,0881
1,19980E+00
0,0881
1,19076E+00
0,0921
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
-0,0709
-0,0657
-0,0657
-0,0709
35
Tabel 2.13. Hasil perhitungan koefisien perpindahan massa untuk tekanan sebagai
variabel tetap
Q udara
(mL/detik)
YA1
YA11
YA2
YA21
Vu
0,0439
0,0442
0,0282
0,0318
5,33979E-03
0,0439
0,0446
0,0442
0,0458
0,0282
0,0282
0,0318
0,0318
5,33979E-03
5,32691E-03
0,0453
0,0474
0,0282
0,0318
5,31407E-03
0,0446
0,0458
0,0282
0,0318
5,33568E-03
0,0475
0,0521
0,0282
0,0318
4,88702E-03
0,0483
0,0490
0,0282
0,0295
4,89128E-03
0,0562
0,0584
0,0282
0,0318
4,80318E-03
0,0558
0,0568
0,0282
0,0318
4,81318E-03
0,0475
0,0521
0,0282
0,0318
4,87904E-03
0,0591
0,0647
0,0282
0,0318
5,15779E-03
0,0612
0,0615
0,0327
0,0405
5,16275E-03
0,0618
0,0678
0,0327
0,0427
5,12645E-03
0,0619
0,0663
0,0327
0,0405
5,13393E-03
0,0623
0,0647
0,0327
0,0427
5,13989E-03
0,0623
0,0647
0,0327
0,0409
5,54662E-03
0,0629
0,0647
0,0327
0,0412
5,52539E-03
0,0633
0,0679
0,0327
0,0412
5,54076E-03
0,0637
0,0647
0,0357
0,0412
5,52039E-03
0,0640
0,0710
0,0357
0,0412
5,48335E-03
0,0643
0,0646
0,0710
0,0678
0,0357
0,0357
0,0412
0,0412
5,24591E-03
5,26120E-03
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
KY
-2,47429E05
-2,47429E05
-1,6801E-05
-1,39687E05
-1,68287E05
-9,84067E06
-4,13785E05
KG
-2,63842E-05
-2,63842E-05
-1,79372E-05
-1,49314E-05
-1,79667E-05
-1,05572E-05
-4,43359E-05
-2,0038E-05
-2,72656E05
-9,82459E06
-1,50346E05
-2,71523E05
-8,29568E06
-1,10839E05
-1,25072E05
-1,51974E05
-1,67095E05
-1,17503E05
-2,56583E05
-1,09374E05
-2,16682E-05
-1,0798E-05
-1,56141E05
-1,18061E-05
-1,70451E-05
-2,94519E-05
-1,05399E-05
-1,63368E-05
-2,94876E-05
-9,04227E-06
-1,20723E-05
-1,36144E-05
-1,65428E-05
-1,81943E-05
-1,28186E-05
-2,79509E-05
-1,19568E-05
36
0,0647
0,0678
0,0357
0,0412
5,26041E-03
0,0657
0,0678
0,0357
0,0412
5,25487E-03
0,0660
0,0710
0,0357
0,0412
5,23645E-03
-1,60097E05
-1,95557E05
-1,32248E05
-1,74782E-05
-2,13607E-05
-1,44726E-05
37
Tabel 2.14. Hasil perhitungan koefisien perpindahan massa untuk bukaan valve
sebagai variabel tetap
Q air
(mL/detik)
80,2997
94,8166
97,0873
109,6491
147,7833
YA1
0,074
5
0,074
5
0,067
5
0,067
5
0,074
5
0,074
5
0,074
5
0,074
5
0,074
5
0,074
5
0,074
5
0,074
5
0,074
5
0,074
5
0,088
1
0,088
1
0,088
1
0,088
1
0,088
1
0,088
1
0,088
1
YA11
0,0665
0,0647
0,0647
0,0646
0,0678
0,0678
0,0647
0,0678
0,0647
0,0678
0,0647
0,0710
0,0741
0,0741
0,0842
0,0710
0,0678
0,0710
0,0710
0,0741
0,0791
YA2
0,325
6
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
YA21
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
Vu
1,18745E+0
0
1,18745E+0
0
1,20020E+0
0
1,20020E+0
0
1,18745E+0
0
1,09814E+0
0
1,09814E+0
0
1,09814E+0
0
1,09814E+0
0
1,09814E+0
0
1,19047E+0
0
1,19047E+0
0
1,19047E+0
0
1,19047E+0
0
1,16555E+0
0
1,25373E+0
0
1,25373E+0
0
1,25373E+0
0
1,25373E+0
0
1,25373E+0
0
1,19980E+0
0
KY
KG
-0,0024
-3,135E-05
0,00202
2,6474E-05
0,00288
3,7573E-05
0,00282
3,685E-05
0,00244
3,2047E-05
0,00226
2,9637E-05
0,00187
2,4482E-05
0,00226
2,9637E-05
0,00187
2,4482E-05
0,00226
2,9637E-05
0,00203
2,6541E-05
0,00331
4,3456E-05
0,00726
9,554E-05
0,00726
9,554E-05
0,00435
5,8003E-05
0,00224
2,9665E-05
0,00203
2,6848E-05
0,00224
2,9665E-05
0,00224
2,9665E-05
0,0025
0,00302
3,3174E-05
4,0098E-05
38
0,092
1
0,088
1
0,088
1
0,092
1
0,0791
0,0842
0,0842
0,0862
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,040
2
0,0318
0,0318
0,0318
0,0318
1,19076E+0
0
1,19980E+0
0
1,19980E+0
0
1,19076E+0
0
0,00269
3,5813E-05
0,00448
5,9708E-05
0,00448
5,9708E-05
0,00401
5,3626E-05
39
Tabel 2.15. Hasil perhitungan koefisien perpindahan panas untuk tekanan sebagai
variable tetap
Q udara
(mL/detik)
141,7773
131,1134
142,1381
152,8915
146,3146
Td
Tw
KG
HG
30,5
30,5
27
27
0,028
-2,63842E-05
-0,4132412
0,0285
-2,63842E-05
-0,4135465
31
27
0,029
-1,79372E-05
-0,3327005
31,5
27
0,0295
-1,49314E-05
-0,2537171
30,5
27
0,0295
-1,79667E-05
-0,2820266
32,5
27
0,031
-1,05572E-05
-0,1660843
32
27
0,097
-4,43359E-05
-3,2425232
35
28
0,037
-2,16682E-05
-0,3307016
34,5
29
0,0367
-2,94519E-05
-0,4332315
33
28
0,031
-1,05399E-05
-0,139737
37
27
0,044
-1,63368E-05
-0,2282071
36
27
0,0445
-2,94876E-05
-0,4114581
38
28
0,047
-9,04227E-06
-0,1224933
37,5
27
0,0447
-1,20723E-05
-0,1633628
37
27
36
37
31
30
0,044
0,0445
-1,36144E-05
-1,65428E-05
-0,1688421
-0,2026483
0,044
-1,81943E-05
-0,2185841
36
31
0,0445
-1,28186E-05
-0,1465073
37
31
0,044
-2,79509E-05
-0,3192269
39
32
0,0485
-1,19568E-05
-0,1404676
39
31
0,0485
-1,18061E-05
-0,146687
38
30
0,047
-1,70451E-05
-0,2170142
38
31
0,047
-1,74782E-05
-0,2362016
38
31
0,047
-2,13607E-05
-0,2886701
39
32
0,048,5
-1,44726E-05
-0,2362016
40
Tabel 2.16. Hasil perhitungan koefisien perpindahan panas untuk bukaan valve
sebagai variabel tetap
Q udara
(mL/detik)
80,2997
94,8166
97,0873
109,6491
147,7833
Td
Tw
40
23
40
30
39
31
39
31
40
31
40
31
40
31
40
31
40
31
40
31
40
31
40
31
40
31
40
31
42
31
42
42
31
32
42
33
42
32
42
32
42
32
43
33
42
33
42
33
43
33
KG
HG
0,044
-3,135E-05
-0,4812
0,044
2,6474E-05
0,39303
0,044
3,7573E-05
0,53836
0,044
3,685E-05
0,51124
0,044
3,2047E-05
0,49187
0,044
2,9637E-05
0,41117
0,044
2,4482E-05
0,31059
0,044
2,9637E-05
0,35605
0,044
2,4482E-05
0,27951
0,044
2,9637E-05
0,34695
0,044
2,6541E-05
0,31886
0,044
4,3456E-05
0,52208
0,044
9,554E-05
1,1478
0,044
9,554E-05
1,17893
0,044
0,044
5,8003E-05
2,9665E-05
0,73585
0,39901
0,0445
2,6848E-05
0,3487
0,048
2,9665E-05
0,40062
0,0445
2,9665E-05
0,3974
0,0445
3,3174E-05
0,44441
0,0445
4,0098E-05
0,57374
0,048
3,5813E-05
0,55215
0,048
5,9708E-05
0,92011
0,048
5,9708E-05
0,83171
0,048
5,3626E-05
0,77148
41
2.6. Grafik
120
100
80
Laju alir (Q)
60
40
20
0
Waktu (detik)
Grafik 2.1. Hubungan antara laju alir volumetrik (Q) dengan waktu (detik) pada
kalibrasi bukaan valve pada air
155
150
145
140
Laju alir (Q)
135
130
125
120
1.5
2.5
3.5
Grafik 2.2. Hubungan antara laju alir volumetrik (Q) dengan tinggi manometer
(H) pada kalibrasi tekanan udara
42
0
70
80
90
0
0
Koefisien Perpindahan Massa
0
(KG)
f(x) = 0x - 0
R = 0.35
0
0
0
Grafik 2.3. Hubungan antara laju alir volumetrik (Q) dengan koefisien
perpindahan massa (KG) untuk tekanan sebagai variabel tetap
160
140
120
f(x) = 484644.97x
100 + 96.08
R = 0.31
80
60
40
20
0
Grafik 2.4. Hubungan antara laju alir volumetrik (Q) dengan koefisien
perpindahan massa (KG) untuk bukaan valve sebagai variabel tetap
43
0
70
-0.05
80
-0.1
-0.15
Koefisien Perpindahan Panas -0.2
(HG)
-0.25
f(x) = 0x - 0.56
R = 0.51
-0.3
-0.35
-0.4
-0.45
Grafik 2.5. Hubungan antara laju alir volumetrik (Q) dengan koefisien
perpindahan panas (HG) untuk tekanan sebagai variabel tetap
160
140
120
f(x) = 33.96x
100+ 96.06
R = 0.33
80
60
40
20
-0.6
-0.4
-0.2
0.2
0.4
0.6
Grafik 2.6. Hubungan antara laju alir volumetrik (Q) dengan koefisien
perpindahan panas (HG) untuk bukaan valve sebagai variabel tetap
44
2.7. Pembahasan
1. Dari hasil praktikum diketahui bahwa hubungan antara waktu dengan laju alir
pada kalibrasi bukaan valve sebagai variabel tetap adalah berbanding terbalik. Hal
ini sesuai teori bahwa semakin besar laju alir maka waktu yang dibutuhkan
semakin sedikit.
2. Hubungan antara tinggi manometer dan laju alir pada tekanan udara sebagai
variabel tetap adalah berbanding lurus yaitu semakin besar laju alir udara maka
tinggi manometer juga semakin besar.
3. Hubungan antara laju alir dan koefisien perpindahan massa pada bukaan valve
maupun tekanan udara sebagai variabel tetap adalah sama-sama berbanding lurus
yaitu semakin besar laju alir maka nilai koefisien perpindahan massa juga
semakin besar.
4. Hubungan antara laju alir dan koefisien perpindahan panas yaitu berbanding lurus
pada bukaan valve maupun tekanan udara sebagai variabel tetap dikarenakan arah
alirannya yaitu counter current. Jadi panas yang dipindahkan banyak.
2.8. Kesimpulan
1. Diketahui bahwa hubungan antara waktu dan laju alir yaitu berbanding terbalik
pada bukaan valve sebagai variabel tetap.
2. Hubungan antara tinggi manometer dan laju alir yaitu berbanding lurus pada
tekanan udara sebagai variabel tetap.
3. Hubungan antara laju alir dan koefisien perpindahan massa yaitu berbanding lurus
pada bukaan valve sebagai variabel tetap.
4. Hubungan antara laju alir dan koefisien perpindahan massa yaitu berbanding lurus
pada tekanan udara sebagai variabel tetap.
5. Hubungan antara laju alir dan koefisien perpindahan panas yaitu berbanding lurus
pada bukaan valve sebagai variabel tetap.
6.
Hubungan antara laju alir dan koefisien perpindahan panas yaitu berbanding lurus
pada tekanan udara sebagai variabel tetap.