You are on page 1of 16

Penggunaan kata depan Di dan Ke

Pada kata di dan ke yang diikuti kata tempat atau merunjuk pada tempat,
awalan di dan kedipisah dengan kata pengikutnya
Contoh
Di pasar
Ke sana
Di sini
Ke bawah
Pada kata di dan ke yang diikuti kata kerja atau selain tempat, awalan di
dan kedigabungkan dengan kata pengikutnya
Contoh
Dipukul
Kesandung
Disakiti
ketendang
Penggunaan Huruf Kapital atau Huruf Besar
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat.
Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu belum selesai.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.


Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Bapak menasihatkan, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Kemarin engkau terlambat," katanya.
"Besok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang


berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti
untuk Tuhan.
Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Mahamurah, Maha Pemurah,
Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen.
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,


keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Imam Syafii
Nabi Ibrahim

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar,


kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama
orang.
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Tahun ini ia pergi naik haji.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husen Sastranegara
Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
Gubernur Irian Jaya

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama


orang.
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
Halim Perdanakusumah
Ampere

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran.
mesin diesel
10 volt
5 ampere

Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan


bahasa.
bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasa Inggris

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,


suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
turunan.
mengindonesiakan kata asing
keinggris-inggrisan

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,


hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

bulan Agustus hari Natal


bulan Maulid Perang Candu
hari Galungan tahun Hijriah
hari Jumat tarikh Masehi
hari Lebaran
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah


yang tidak dipakai sebagai nama.
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.


Asia Tenggara Kali Brantas
Banyuwangi Lembah Baliem
Bukit Barisan Ngarai Sianok
Cirebon Pegunungan Jayawijaya
Danau Toba Selat Lombok
Daratan Tinggi Dieng Tanjung Harapan
Gunung Semeru Teluk Benggala
Jalan Diponegoro Terusan Suez
Jazirah Arab

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi


yang tidak menjadi unsur nama diri.
berlayar ke teluk
mandi di kali
menyeberangi selat
pergi ke arah tenggara

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi


yang digunakan sebagai nama jenis.
garam inggris

gula jawa
kacang bogor
pisang ambon

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama


negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama
dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan
nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan,
serta nama dokumen resmi.
menjadi sebuah republik
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menurut undang-undang yang berlaku

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk


ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk


semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah,
surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan,
yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.


Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama


gelar, pangkat, dan sapaan.
Dr. doktor
M.A. master of arts
S.H. sarjana hukum
S.S. sarjana sastra
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk


hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan
paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
Surat Saudara sudah saya terima.
"Silakan duduk, Dik!" kata Ucok.
Besok Paman akan datang.
Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk


hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau
penyapaan.
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.


Sudahkah Anda tahu?

Surat Anda telah kami terima.

Sumber: http://sindikatpenulis.forumotion.com...
reply | flag *

message 3: by [deleted user] (new)


Mar 05, 2013 09:56PM

Partikel -lah, -kah, -tah, -pun, -per


1. Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Siapakah gerangan dia?
Apatah gunanya bersedih hati?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Demikian pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca di tempat itu.
Catatan:
Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Adapun, bagaimanapun, maupun, sekalipun, walaupun.

3. Partikel per yang berarti demi, tiap, atau mulai ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
Misalnya:
Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu.
Harga kain itu Rp50.000,00 per helai.
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
Sumber: http://sindikatpenulis.forumotion.com...
reply | flag *

message 4: by [deleted user] (new)


Mar 05, 2013 09:57PM

Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya


Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku,
-mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Buku ini boleh kaubaca.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
Rumahnya sedang diperbaiki.
Catatan:
Kata ganti itu (-ku, -mu, dan -nya) dirangkaikan dengan tanda hubung apabila
digabung dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan
huruf kapital.

Misalnya:
KTP-mu
SIM-nya
STNK-ku

(Sumber)
http://sindikatpenulis.forumotion.com...
reply | flag *

message 5: by Erwin (new)


Mar 05, 2013 10:07PM

Sangat bermanfaat :) . Numpang mojok yaaaa XD .

*mojok*
reply | flag *

message 6: by Roma (new)


Mar 05, 2013 10:12PM

untuk 'kau' dan 'ku' apa harus selalu ditulis serangkai dengan semua kata
yang mengikutinya? :/
reply | flag *

message 7: by Erwin (last edited Mar 05, 2013 10:33PM) (new)


Mar 05, 2013 10:26PM

Kurang lebih.
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku-,

-mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.


Misalnya:
Apa yang kumiliki boleh kauambil.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.

*edited*
Woops, sudah ada di atas rupanya, jadi malu saya, heuheuheu.

Tapi gw juga masih ragu soal kau + pergi. Kaupergi atau kau pergi?
reply | flag *

message 8: by Roma (new)


Mar 05, 2013 10:41PM

jadi, semua begitu? Kupikir hanya kata kerja tanpa awalan saja yang dirangkai
>.<
jadi ....
kaucantik, bukan kau cantik?
kauharus, bukan kau harus?
kaumembuka, bukan kau membuka?
*bingung*
reply | flag *

message 9: by Okta, Anak Bawang (new)


Mar 06, 2013 01:33AM

Mod

hah? jadi, 'kau' harus nyambung/dirangkai begitu? bukan dipisah ya?


*ikut bingung*
tapi, kalo di novel-novel yg aku baca, gak dirangkai (kalo gak salah inget).. nahlo?
nanti aku liat koleksi novelku deh..
reply | flag *

message 10: by Erwin (new)


Mar 06, 2013 01:42AM

Kalo kata sifat kayaknya emang nggak disambung.

Kau cantik emang pisah.

Roma betul kayaknya, kata kerja tanpa awalan saja yang dirangkai.

Ini gw lagi cari contekan yang bener, :P .


reply | flag *

message 11: by Funzee (new)


Mar 06, 2013 01:47AM

Eh, demen banget aku ama trit yg 1 ini....


thx yow atas "pencerahannya"....
*copas*

reply | flag *

message 12: by Fhily (new)


Mar 06, 2013 04:40PM

Kalau misalnya nyebut Papa sama Mama, Ayah Bunda, Om Tante, apa harus
menggunakan kapital juga ya?
Trus apa bedanya Oom dengan Om? *okay bingung* -_-v
reply | flag *

message 13: by [deleted user] (last edited Mar 07, 2013 06:12AM) (new)
Mar 06, 2013 04:56PM

Hello Fhily,
Pada pemakaian kata Papa, Mama, Ayah, Bunda, Om Tante sebagai kata
sapaan.
"Papa, kita di mana?", "Om, kita jadi pergi ngak?"
menggunakan huruf kapital.
Pada kata petunjuk orang yang diikuti nama, contoh,
Papa Nadia, Mama Philip, Om dan Tante Taufik.
Mengunakan huruf kapital..

Pengunaan Ayah, Papa, Om, Bunda dsb pada petunjuk general atau
umum tidak mengunakan huruf kapital. Contoh..

Setiap orang pasti punya papa dan mama. Panggilan


pengganti ibu adalah bunda atau mama.

berlaku juga untuk beberapa kata jabatan, penyebutan tempat atau instalasi. Cth
Jendral Nasution. Gelar jendral disematkan pada.
Markas Besar PBB. Setiap pengawas keamanan akan memiliki beberapa markas
besar.

Mohon perbaikan rekan-rekan jika salah.. ^ ^


Salam
reply | flag *

message 14: by [deleted user] (new)


Apr 06, 2013 06:52PM

Tanda petik atau tanda kutip


Dari wiki pedia...
Tanda petik atau tanda kutip (bahasa Inggris: quotation mark) adalah tanda baca
yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa, atau
kata. Ada dua jenis tanda petik, yaitu tunggal (. . .) dan ganda (. . .). Dalam
bahasa Indonesia, istilah tanda petik umumnya merujuk pada tanda petik ganda
atau disebut juga tanda petik dua. Sedangkan istilah tanda petik tunggal biasanya
disebut secara spesifik.
Tergantung pada jenis huruf, tanda kutip pembuka dan penutup bisa berbentuk
serupa atau berbeda antara kiri (pembuka) dan kanan (penutup). Tanda petik
penutup mirip dengan tanda penyingkat (apostrof), simbol prima, dan juga
dengan tanda dito, meskipun keempatnya memiliki fungsi yang berbeda.

[sunting]Bahasa Indonesia
Menurut EYD, tanda petik (dua) digunakan untuk [1]:
Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau
bahan tertulis lain.
Contoh:
"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus.
Contoh:
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
Menutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh:
Kata Tono, "Saya juga minta satu."
Menutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang
mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung
kalimat atau bagian kalimat.
Contoh:
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
Sedangkan tanda petik tunggal digunakan untuk [2]:

Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.


Contoh:
Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"

Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

Contoh:
feed-back 'balikan'
reply | flag *

message 15: by Roma (new)


Apr 06, 2013 07:25PM

request elipsis dong :3


reply | flag *

message 16: by [deleted user] (last edited Apr 06, 2013 07:41PM) (new)
Apr 06, 2013 07:36PM

Tanda Elipsis (...)


llipsis atau omission marks atau suspension adalah salah satu punctuation (tanda
baca) yang digunakan untuk menunjukkan adanya bagian yang hilang pada
direct quotation (kutipan langsung) dan untuk memutus suatu quot speech
(kutipan perkataan).
Tanda ini digunakan untuk:
1. kalimat yang terputus-putus.
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
3. Tanda elipsis dipergunakan juga untuk meminta kepada pembaca mengisi
sendiri kelanjutan dari sebuah kalimat:
Aturan Penggunaan

Adapun aturan penggunaan punctuation ellipsis:


1. Jika punctuation ellipsis berada di tengah kalimat serta diapit oleh huruf, maka
diantara tanda baca ini dengan huruf diberikan satu spasi
lr
2. Jika tanda baca ini berada di akhir kalimat, huruf terakhir pada suatu kalimat
langsung diikuti oleh ellipsis tanpa spasi
l
3. Jika pada kondisi nomor dua(2) diikuti oleh tanda baca lain seperti kutip,
tanda seru, atau tanda tanya, tidak perlu ditambahkan satu spasi diantaranya.
Adapun full stop tetap ditambahkan walaupun ellipsis berada di akhir kalimat
l.

l!

l?
4. Jika tanda baca ini diikuti oleh koma, tidak ditambahkan spasi
l,
5. Jika tanda baca ini berada setelah koma dan sebelum huruf, maka diberikan
spasi diantaranya
,r
Tanda ellipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya:
Kalau begitu ya, marilah kita bergerak.
2. Tanda ellipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Sebab sebab kemerosotan akan diteliti lebih lanjut.

You might also like