Professional Documents
Culture Documents
Labu ukur
Labu ukur adalah sebuah perangkat laboratorium yang memiliki
kapasitas antara 5 ml hingga 5 L. Terdapat dua macam labu ukur yang
biasa digunakan yaitu labu ukur bening dan labu ukur buram. Labu
ukur buram biasanya digunakan untuk menghomogenkan larutan yang
mengandung unsur atau senyawa mudah teroksidasi seperti Iodin.
a)
Fungsi : Biasanya labu ukur digunakan untuk membuat suatu
larutan sekunder atau menghomogenkan suatu larutan.
b)
Cara perawatan : dicuci dengan menggunakan air dan sabun
untuk menghilangkan beberapa zat dalam labu ukur.
c)
1.
2.
3.
Larutkan kedua zat tersebut dengan cara menggoyangkan labu
ukur.
4.
Tambahkan air atau akuades hingga batas ukur lalu tutup labu
ukur dengan sumbat labu.
5.
Corong
Corong kimia memiliki berbagai macam ragam bentuk, jenis dan warna
sesuai dengan fungsinya. Contoh dari macam- macam corong adalah
corong gelas, corong pemisah dan corong Buchner.
1)
Corong Pemisah.
Corong Buchner
suatu campuran larutan yang tidak larut ). Prinsip kerja dari corong
Buchner adalah menyedot udara di ruang corong agar air dapat
menetes dan menurun sedangkan serbuk zat yang tidak larut tetap
didalam corongnya. Pada umumnya, corong Buchner terbuat dari
porselen, kaca maupun plastic.
Contoh cara penggunaan : bahan penyaring diletakkan diatas
corong lalu dibasahi dengan pelarut untuk mencegah kebocoran pada
awal penyaringan. Selanjutnya cairan yang akan disaring ditumpahkan
kedalam corong dan dihisap kedalam labu dari dasar corong yang
berpori dengan menggunakan pipa vakum.
C.
Erlenmeyer
D.
Pipet
pipet volume dan pipet ukur digunakan alat bantu berupa bulb pipet
dalam mengambil maupun meneteskan larutan dari wadahnya.
1.
Pipet Ukur
Pipet Volume
Pipet Tetes
Gelas Ukur
Buret ( Burette )
Gelas Arloji
Labu Kjeldahl
K.
Kondensor
L.
Klem dan statif adalah suatu perangkat laboratorium yang terbuat dari
logam dimana pada klem kesetiap ujungnya terdapat karet sedangkan
pada statif berupa batang penyangga. Karet tersebut merupakan
penahan buret ataupun peralatan lain agar tidak mudah terlepas. Pada
umumnya, klem dan statif berfungsi sebagai penjepit buret dalam
proses titrasi, penjepit soxhlet dalam penentuan kadar lemak, penjepit
destilator dalam penentuan kadar air ( secara distilasi ) dan penjepit
kondensor dalam proses pemanasan dengan pendingin balik.
O.
Cawan Porselen
Desikator
3.
4.
Olesi Vaseline pada seluruh bibir desikator beserta penutupnya.
Pengolesan Vaseline bertujuan agar desikator tidak dapat terbuka pada
kondisi dingin.
5.
Apabila sampel masih berada dalam kondisi suhu tinggi,
sebaiknya desikator jangan ditutup terlebih dahulu. hal ini bertujuan
untuk mencegah timbulnya uap- uap air yang berlebihan.
6.
Apabila sampel ingin diamati, cara mengambilnya adalah dengan
menggeser penutup desikator.
R.
Soxhlet
Cara penggunaan:
Thimble diisi sampel lalu dimasukkan kedalam soxhlet.
Cara kerja:
Neraca Analitik
Cara Penggunaan:
Buka salah satu kaca. Letakkan bahan kimia yang akan diuji
dengan menggunakan alat bantu. Jangan gunakan tangan untuk
meletakkan bahan kimia. Karena tangan mengandung debu yang akan
mempengaruhi hasil perhitungan dari neraca tersebut.
Tekan tombol yang berada di neraca lalu tunggu hasilnya hingga
angka yang tertera pada neraca 4 digit dibelakang koma.
b.
Cara Membersihkan: bersihkan dengan menggunakan sikat
berbulu halus yang bersih.
T.
pH Meter
2.
3.
Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan
keringkan dengan menggunakan kertas tisu.
4.
5.
Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 7 ( untuk pengujian
asam).
6.
Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer
homogen.
7.
Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di display tidak
berubah.
8.
Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada
display berhenti berkedip laluangkat elektroda dari larutan buffer pH 7,
kemudian bilas dengan air beberapa kali dan keringkan dengan kertas
tisu.
9.
10. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer
homogen.
11. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di display tidak
berubah.
12. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada
display berhenti berkedip laluangkat elektroda dari larutan buffer pH 4,
kemudian bilas dengan air beberapa kali dan keringkan dengan kertas
tisu.
13. Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang
menunjukan pH meter tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7
dan buffer pH 4.
14. pH meter telah siap digunakan.
Pada langkah kerja ke- 5, untuk asam dimasukkan kedalam larutan
buffer pH 7. Sedangkan untuk basa, dimasukkan kedalam larutan
buffer pH 4. Untuk langkah kerja ke-10, untuk larutan asam
dimasukkan kedalam larutan buffer pH 4. Sedangkan untuk basa,
dimasukkan kedalam larutan buffer pH 7.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pengamatan percobaan, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Terdapat dua macam labu ukur yang biasa digunakan yaitu labu
ukur bening dan labu ukur buram. Labu ukur buram biasanya
digunakan untuk menghomogenkan larutan yang mengandung unsur
atau senyawa mudah teroksidasi seperti Iodin.
2.
Fungsi utama dari labu ukur adalah untuk membuat suatu larutan
sekunder atau menghomogenkan suatu larutan.
3.
Corong pemisah digunakan dalam ekstraksi cair untuk
memisahkan komponen- kompone dalam suatu campuran antara dua
fase pelarut yang berbeda.
4.
Corong digunakan untuk membantu praktikan saat memasukkan
cairan kedalam suatu wadah bermulut sempit seperti botol, labu ukur,
dan buret. Selain itu, corong gelas digunakan sebagai wadah kertas
saring untuk penyaringan metode gravimetric.
5.
Corong Buchner digunakan dalam penyaringan vakum maupun
filtrasi ( memisahkan endapan dari suatu campuran larutan yang tidak
larut ).
6.
Labu didih digunakan untuk memanaskan larutan. Labu didih
juga dapat digunakan untuk menyimpan larutan.
7.
Labu Kjeldahl sering digunakan pada proses destruksi protein
atau analisa protein dengan menggunakan metode Kjeldahl.
8.
Kondensor adalah suatu perangkat laboratorium yang digunakan
untuk mengkondensasikan uap menjadi air.
9.
Soxhlet adalah suatu perangkat laboratorium yang sering
digunakan dalam proses ekstraksi lemak.
DAFTAR PUSTAKA
Eka, Rahma. 2009. Pengenalan Alat- Alat Laboratorium 2. Available
at http://rahma-alchemist.blogspot.com/2009/11/fungsi-peralatanlaboratorium-dasar-2.html.
( Diakses pada tanggal 20 Februari 2011, pukul 21.00 WIB ).
Chandra, Eskaria. 2010. Soxhlet Extractor. Available
athttp://eskariachandra.wordpress.com/2010/03/04/soklet/.
( Diakses pada tanggal 20 Februari 2011, pukul 23.10 WIB ).
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Hawkiens, M. D. 1980. Technician Safety and Laboratory Practice.
Casell Ltd. London