Seorang wanita, 40 tahun, seorang SMP swasta yang ingin dibuatkan
gigi tiruan karena alasan estetik. Dengan pencabutan terakhir sebulan yang lalu sebelah kiri atas, penderita belum pernah memakai gigi tiruan. Secara klinis, pada rahang atas dapat dijumpai kehilangan gigi pada gigi 13,14, dan 24. Gigi 11,12 rotasi dan gigi 24 salah letak. Didapatkan overjet pada penderita sebanyak 5 mm dan overbite 1 mm. Terdapat gangguan oklusi berupa gigitan tonjol (jarak gigit yang besar) pada penderita. Berdasarkan klasifikasi Kennedy, kasus kehilangan gigi pada rahang atas ini termasuk dalam klasifikasi Kennedy kelas 3 Modifikasi 1. Perawatan yang dilakukan, dimulai dengan perawatan pendahuluan, yaitu dengan cara pemberian DHE (Dental Health Education), perawatan bedah seperti ekstraksi gigi jika diperlukan, dan pembedahan untuk menghilangkan eksostosis dan tori yang dapat mengganggu kestabilan gigi tiruan. Tidak dilakukan perawatan konservasi. Perawatan periodontal berupa scaling root planning perlu dilakukan pada pasien untuk mendapatkan jaringan periodontal yang sehat selama gigi tiruan dipasang. Dilakukan oklusal grinding pada gigi yang ekstrusi, yaitu gigi 15, 16, dan 23 untuk menyesuaikan oklusi pada pasien yang akan dipasang GTSL. Perawatan utama yang dapat dilakukan dalam kasus ini adalah pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) dengan basis plat akrilik. Denture yang akan dibuat termasuk denture tooth borne. Desain sayap labial diletakkan pada regio gigi 13, 14, dan 24 untuk stabilisasi GTSL. Pada rahang atas, gigi yang tersisa adalah gigi 11, 12, 15, 16, 17, 21, 22, 23, 25. Sedangkan gigi 13,14, dan 24 yang hilang, akan digantikan oleh anasir gigi. Desain GTSL untuk perawatan utama ini dengan menggunakan klamer 3 jari, sebagai direct retainer, pada gigi 15 dan 25. Serta indirect retainer berupa rest cingulum yang diletakkan pada gigi 12 dan 23.
Perawatan alternatif yang dapat dipilih oleh penderita adalah
penggunaan Gigi Tiruan Tetap (GTT) dan GTSL dengan basis akrilik. Gigi penyulih (pontic) dari GTT didesain tumpang lingir pada gigi 24, dengan gigi 23 dan 25 sebagai gigi penyangga (abutment) dengan konektor tegar dan retainer ekstrakorona dengan mahkota tuang penuh. GTSL yang digunakan, diberi klamer 3 jari pada gigi 15, rest cingulum pada distal gigi 12, klamer half jackson pda gigi 26 serta sayap labial pada regio gigi 13 dan 14.