You are on page 1of 29

Laporan lengkap

Ekologi tumbuhan
(STRUKTUR DAN KOMPOSISI HUTAN)

Sri Wahyuni
091404054
A
Kelompok : 2

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum Ekologi Hewan yang berjudul Struktur dan Komposisi Hutan
disusun oleh :
Nama

: Sri Wahyuni

NIM

: 091404054

Klp/Kls : II / A

Telah diperiksa oleh Dosen Penanggung Jawab maka ditanyakan diterima.

Makassar, Januari 2012


Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab Praktikum

(DR. Ir.Muh. Wiharto, M.Si)


NIP : 1966 09 30 1992 03 1 004

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Salah satu ekologi yang saat ini dibahas saat ini, yaitu ekologi
tumbuhan. Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang hidup dan tumbuh pada
suatu tempat dan juga melakukan interaksi dengan makhluk hidup lain serta lingkungannya
sendiri. Misalnya pada suatu hutan, dapat ditemukan berbagai jenis tumbuhan, mulai dari
semak, rumput, dan pohon.
Vegetasi (komunitas tumbuhan) diberi nama atau digolongkan berdasarkan species
atau bentuk kehidupan yang dominan, habitat fisik atau kekhasan yang fungsional serta unitunit penyusunnya. Mengamati unit penyusun vegetasi yang luas secara tepat sangatlah sulit
dilakukan karena pertimbangan kompleksitas, luas area, waktu, dan biaya. Oleh karena itu
pelaksanaannya dilakukan dengan cara melakukan pencuplikan (sampel). Unit cuplikan atau
unit sampling

dalam analisis vegetasi dapat berupa bidang (plot), garis, atau titik.

Pengambilan sampel (pencuplikan) suatu komunitas tumbuhan atau vegetasi sangat


bervariasi, tergantung dari bentuk/struktur vegetasi tersebut. Sebagai contoh, untuk vegetasi
hutan campuran di tropika diperlukan luas area dengan ukuran 1/10 hektar. Yang penting
diperhatikan dalam pengambilan contoh adalah seluas apapun area yang dijadikan contoh,
harus dapat menggambarkan bentuk vegetasi keseluruhan dan dapat mewakili komunitas.
Pengamatan struktur dan komposisi hutan pada praktikum ini dilakukan di Taman
Nasional Bantimurung Bulusaraung, Maros. Jadi, ada banyak spesies tumbuhan yang bisa
diamati dan melakukan pengukuran secara acak. Pada pengamatan ini, kami melakukan
pengukuran terhadap diameter pohon yang masuk ke dalam area plot.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur dan
komposisi hutan.
C. Manfaat
Manfaat praktikum ini dilaksanakan adalah agar mahasiswa bisa menambah
pengetahuan tentang struktur dan komposisi vegetasi pohon yang ada di dalam hutan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Adapun ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi merupakan cabang ilmu
yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai
pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk
hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup
dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya (Anonim1, 2012).
Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, seorang ahli biologi
bangsa Jerman. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti rumah dan logos
yang berarti ilmu (telaah). Oleh karena itu, ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat tinggal)
makhluk hidup. Olehnya itu, ekologi bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. suatu sistem terdiri dari
komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk
oleh komponen hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) yang berinteraksi membentuk suatu
kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi karena adanya arus materi dan energi, yang
terkendali oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem. Masing-masing komponen
mempunyai fungsi (relung). Selama masing-masing komponen tetap melakukan fungsinya dan
bekerjasama dengan baik, keteraturan ekosistem tetap terjaga (Resosudarmo, 1987).
Dalam ekologi, Pembahasannya tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air,
kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri
dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatantingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Interaksi antara
komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dengan
lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di

dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus
materi. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas
suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru (Syafei, 1990).
Vegetasi dalam suatu tanaman biasa diberi nama berdasarkan spesies atau makhluk hidup
yang dominan, habitat fisik atau kekhasan yang fungsional. Dalam mempelajari suatu vegetasi,
pengamat akan melakukan penelitian. Adapun yang bertindak sebagai penyusun vegetasi adalah
populasi. Oleh sebab itu, semua individu yang berada di tempat pengamatan dapat dilakukan
dengan cara mengamati unit penyusun vegetasi yang luas secara tepat sangat sulit dilakukan
karena pertimbangan kompleksitas, luas area, waktu dan biaya, sehingga pelaksanaanya peneliti
bekerja dengan melakukan pencuplikan (sampling) dalam menganalisa vegetasi dapat berupa
bidang (plot/kuadran) garis atau titik (Suprianto, 2001).
Transek adalah jalur sempit melintang lahan yang akan dipelajari/diselidiki. Tujuannya
untuk mengetahui hubungan perubahan vegetasi dan perubahan lingkungan. Dikenal ada dua
jenis transek yaitu a) Belt transect (transek sabuk) yang merupakan jalur vegetasi yang lebarnya
sama dan sangat panjang. Lebar jalur ditentukan oleh sifat-sifat vegetasinya untuk menunjukkan
bagan yang sebenarnya. Lebar jalur untuk hutan antara 1-10 m. Transek 1 m digunakan jika
semak dan tunas di bawah diikutkan, tetapi bila hanya pohon-pohonnya yang dewasa yang
dipetakan, transek 10 m yang baik. Panjang transek tergantung tujuan penelitian. Setiap segment
dipelajari vegetasinya.b) Line transect (transek garis) Dalam metode ini garis-garis merupakan
petak contoh (plot). Tanaman yang berada tepat pada garis dicatat jenisnya dan berapa kali
terdapat/dijumpai. Pada metode garis ini, sistem analisis melalui variabel-variabel kerapatan,
kerimbunan, dan frekuensi yang selanjutnya menentukan INP (indeks nilai penting) yang akan
digunakan untuk memberi nama sebuah vegetasi (Anonim2, 2012).
Menurut Anonim3, (2012), Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi
jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dalam ekologi hutan
satuan yang diselidiki adalah suatu tegakan, yang merupakan asosiasi konkrit. Analisis vegetasi
dapat digunakan untuk mempelajari susunan dan bentuk vegetasi atau masyarakat tumbuhtumbuhan :
1. Mempelajari tegakan hutan, yaitu tingkat pohon dan permudaannya.

2.

Mempelajari tegakan tumbuh-tumbuhan bawah, yang dimaksud tumbuhan bawah adalah


suatu jenis vegetasi dasar yang terdapat dibawah tegakan hutan kecuali permudaan pohon
hutan, padang rumput/alang-alang dan vegetasi semak belukar. Sedikit berbeda dengan
inventarisasi hutan yang titik beratnya terletak pada komposisi jenis pohon. Perbedaan ini
akan mempengaruhi cara sampling. Dari segi floristis-ekologis random-sampling hanya
mungkin digunakan apabila langan dan vegetasinya homogen, misalnya padang rumput dan
hutan tanaman. Pada umumnya untuk keperluan penelitian ekologi hutan lebih tepat dipakai
systimatic sampling, bahkan purposive sampling pun boleh digunakan pada keadaan
tertentu.
Dalam komunitas vegetasi, tumbuhan yang mempunyai hubungan di antara mereka,

mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak dan Thallophyta, tumbuh-tumbuhan ini lebih
kurang menempati strata atau lapisan dari atas ke bawah secara horizontal, ini disebut
stratifikasi. Individu yang menempati lapisan yang berlainan menunjukkan perbedaan-perbedaan
bentuk pertumbuhan, setiap lapisan komunitas kadang-kadang meliputi klas-klas morfologi
individu yang berbeda seperti, strata yang paling tinggi merupakan kanopi pohon-pohon atau
liana. Untuk tujuan ini, tumbuh-tumbuhan mempunyai klas morfologi yang berbeda yang
terbentuk dalam sinusie misalnya pohon dalam sinusie pohon, epifit dalam sinusie epifit dan
sebagainya (Anonim4, 2011).
Setiap mempelajari komunitas tumbuhan kita tidak mungkin melakukan penelitian pada
seluruh area yang ditempati suatu komunitas, terutama apabila area tersebut sangat luas.
Kadangkala kita tidak menggunakan luas minimum atau jumlah minimum yang menggunakan
plot dalam meneliti vegetasi, tetapi menggunakan suatu metode titik atau point frekuensi frame.
Gambaran suatu vegetasi dapat dilihat dari keadaan unit penyusun vegetasi yang dicuplik. Hal
tersebut dapat dinyatakan dengan variable berupa nilai dari kerapatan atau densitas, penutupan
atau cover, dan frekuensi (Hiola, 2008).
Jika suatu wilayah berukuran besar/ luas, vegetasinya terdiri atas beberapa bagian
vegetasi atau komunitas tambahan yang menonjol. Sehingga terdapat berbagai tipe vegetasi. Tiap
tipe vegetasi dicirikan oleh bentuk pertumbuan (growth form or life form) tumbuhan dominan
(terbesar, paling melimpah atau tumbuhan karakteristik). Vegetasi atau komunitas tidak setara
dengan flora suatu daerah. Flora dalam bentuk sederhana mengacu kepada daftar spesies atau
taksa tumbuhan dalam area tersebut. Flora biasanya tidak memberi informasi gabungan (sifat

vegetasi atau komunitas) di mana spesies terdapat tumbuh di alam, juga tidak memberikan
komentar tentang melimpahan mereka, arti penting dan keunikan mereka (Hardjosuwarno,
1990).
Dalam pengambilan sampel vegetasi, kita tidak hanya mempelajari spesies apa yang ada,
namun juga kepentingan relatifnya dalam komunitas seperti diperlihatkan oleh penyebarannya,
atau frekuensinya, kelimpahannya dan rimbunannya. Satuan pengambilan sampel yang
merupakan daerah-daerah dengan ukuran pasti disebut kuadrat. Kuadrat yang digunakan untuk
mengambil sampel tumbuhan dalam suatu komunitas harus dalam dimensi yang mewakili
seluruh spesies yang ada dalam komunitas itu. Ukuran kuadrat bergantung pada jenis vegetasi
yang ada dalam daerah itu. Diantara banyak organisme yang membentuk suatu komunitas, hanya
beberapa spesies atau grup yang memperlihatkan pengendalian yang nyata dalam memfungsikan
keseluruhan komunitas. Kepentingan relatif dari organisme dalam suatu komunitas tidak
ditentukan oleh posisi taksonominya, namun oleh jumlah, ukuran produksi dan hubungan
lainnya. Tingkat kepentingan suatu spesies biasanya dinyatakan oleh indeks keunggulannya
(dominansi). Angka banding antara jumlah spesies dan jumlah total individu dalam suatu
komunitas dinyatakan sebagai keragaman spesies. Keragaman spesies dapat diambil untuk
menandai jumlah spesies dalam suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara
jumlah total individu dari seluruh spesies yang ada. Hubungan ini dapat dinyatakan secara
numerik sebagai indeks keragaman (anonim3, 2012).
Menurut Anonim5, 2012, Pohon (tree) adalah tumbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi,
dan memiliki satu batang atau tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm.
Untuk tingkat pohon dapat dibagi lagi meurut tingkat permudaannya, yaitu:
1. Semai (seedling) : Permudaan mulai dari kecambah sampai anakan kurang dari 1,5 cm.
2. Pancang (Sapling) : Permudaan dengan tinggi 1,5 m sampai anakan berdiameter kurang dari
10 cm.
3. Tiang ( poles) : pohon muda berdiameter 10 cm sampai kurang dari 20
cm.
Analisis vegetasi dapat dilanjutkan untuk menentukan indeks keanekaragaman ,indeks
kesamaan, indeks asosiasi, kesalihan, dll, yang dapat banyak memberikan informasi dalam
pengolahan suatu kawasan, penilaian suatu kawasan. Data penunjang seperti tinggi tempat, pH
tanah warna tanah, tekstur tanah dll diperlukan untuk membantu dalam menginterpretasikan hasil
analisis.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Desember 2011
Waktu
: Pukul 08.00 s.d. 11.30 Wita
Tempat: Lapangan Fakultas Teknik UNM sebelah Barat
B. Alat dan Bahan
1. Alat:
a. Meteran
b. Plot 2x2 m
2. Bahan:
a. Vegetasi Herba, semak dan anakan pohon yang diambil secara acak
mengguanakan kuadrat (plot).
C. Prosedur Kerja

1.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tegakan I
a) Tabel
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Species
Artocarpus rigidus
Artocarpus rigidus
Artocarpus rigidus
Bauhinia accuminate
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica

PLOT
8
8
8
5
1
1
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
6
6
7
7
8
8
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9

Diameter
5.892
38.312
8.280
3.503
3.678
4.459
5.096
7.640
7.000
3.820
8.920
6.360
6.680
5.400
10.500
10.820
19.000
16.000
7.640
21.660
23.503
27.866
90.500
12.000
8.500
251.000
6.500
7.000
4.250
4.000
7.000
6.250
67.000

B.A
27.2492
1152.236
53.82166
9.633758
10.62122
15.6051
20.38217
45.82014
38.465
11.45503
62.45962
31.75294
35.02858
22.8906
86.54625
91.90183
283.385
200.96
45.82014
368.2871
433.6338
609.574
6429.346
113.04
56.71625
49455.79
33.16625
38.465
14.17906
12.56
38.465
30.66406
3523.865

KD
A
C
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
B
B
H
A
A
H
A
A
A
A
A
A
F

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76

Colona serratifolia
Cycas sp
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dracontomelan mangiferum
Ficus sp
Ficus sp
Ficus sp
Flacourtia sp.
Flacourtia sp.
Flacourtia sp.
Pandanus tectorius
Polyalthia glauca
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Syzygium malaccense
Syzygium malaccense
Syzygium malaccense
Syzygium malaccense
Syzygium malaccense
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Theobroma cacao
villebrunea rubescens
Vitex cofassus
Vitex cofassus
Vitex cofassus

5
10
4
5
5
1
1
2
3
3
9
9
5
3
4
4
7
9
9
10
10
10
10
10
10
10
10
1
1
1
1
3
4
4
6
7
7
9
10
8
4
4
5

6.051
9.000
19.000
11.783
4.777
7.818
11.146
3.940
6.690
3.500
24.750
18.500
22.293
6.050
42.000
42.500
11.150
116.000
70.500
35.000
11.000
30.000
33.000
43.000
9.000
7.000
8.000
14.331
14.522
11.465
15.424
12.740
36.000
19.000
22.290
25.480
27.710
138.000
50.000
5.255
13.500
83.000
12.739

28.74204
63.585
283.385
108.9968
17.91401
47.98587
97.53185
12.18603
35.13354
9.61625
480.8616
268.6663
390.1274
28.73296
1384.74
1417.906
97.59316
10562.96
3901.646
961.625
94.985
706.5
854.865
1451.465
63.585
38.465
50.24
161.2261
165.5541
103.1847
186.7408
127.4115
1017.36
283.385
390.0226
509.6459
602.7576
14949.54
1962.5
21.67596
143.0663
5407.865
127.3885

A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
D
D
A
H
G
C
A
C
C
D
A
A
A
A
A
A
A
A
C
A
B
B
B
H
E
A
A
H
A

77
78
79

Vitex cofassus
Vitex cofassus
Vitex cofassus

7
8
8

12.100
4.618
9.299

114.9319
16.73965
67.88535

A
A
A

b) Grafik

KELAS DIAMETER
60 55
50
40
JUMLAH INDIVIDU SPECIES

30
20
8

10

0
A

2. Tegakan II
a) Tabel
No
1
2
3
4
5
6
7

Species
Ardisia lanceolata
Ardisia quinquegona
Ardisia quinquegona
Ardisia quinquegona
Canarium vulgare
Coffea arabica
Coffea arabica

PLOT
7
7
7
7
3
3
3

Diamete
r
17.52
5.96
9.24
9.55
6.05
4.78
5.73

B.A

KD

240.844
27.842
66.959
71.656
28.733
17.936
25.774

A
A
A
A
A
A
A

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49

Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Colona sp
Desmodium heterophylus
Desmodium heterophylus
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Dilenia serrata
Diospyros celebica
Diospyros celebica
Diospyros celebica
Diospyros celebica
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao
Dracontomelon dao

3
3
3
5
5
5
5
8
10
10
7
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
9
9
9
9
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
8
8
8

5.41
3.50
6.37
7.5
10
5
8
16.000
22.61
27.71
10.19
3.41
9.24
12.48
16.000
16.000
16.000
16.000
18.000
18.000
18.000
18.000
18.000
18.000
18.000
18.000
18.000
7.64
10.51
10.19
6.37
5.41
5.73
6.69
9.55
5.41
8.6
5.24
22.2
16.000
16.000
16.000

22.975
9.616
31.853
44.156
78.500
19.625
50.240
200.960
401.301
602.758
81.529
9.115
66.959
122.344
200.960
200.960
200.960
200.960
254.340
254.340
254.340
254.340
254.340
254.340
254.340
254.340
254.340
45.820
86.711
81.511
31.853
22.975
25.774
35.134
71.594
22.975
58.059
21.554
386.879
200.960
200.960
200.960

A
A
A
A
A
A
A
A
B
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
A

50
51
52
53
54
55
56
57
58

Duabanga molucana
Duabanga molucana
Duabanga molucana
Duabanga molucana
Duabanga molucana
Duabanga molucana
Ficus sp
Ficus sp
Guazuma ulmifolia

6
6
9
9
9
9
4
4
5

3
5
18.000
18.000
18.000
18.000
15.92
21.6
87

59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72

Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Mangifera indica
Mangifera indica
Mangifera indica
Nephelium lappaceum
Psidium guajava

6
6
6
6
6
6
9
9
9
6
6
9
3
5

8
6
5.7
8.6
7
4
18.000
18.000
18.000
9
6
18.000
16.24
59

73 Pterocarpus indicus

49

74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89

5
5
5
7
7
10
10
10
5
5
5
5
10
10
3
5

7
6
5
5.99
5.25
9.55
3.5
11.15
15
32
7
5
10.5
13.7
4.68
24.5

Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Syzygium malaccense
Syzygium malaccense
Syzygium malaccense
Syzygium malaccense
Syzygium malaccense
Syzygium malaccense
Tectona grandis
Tectona grandis

7.065
19.625
254.340
254.340
254.340
254.340
198.955
366.250
5941.66
5
50.240
28.260
25.505
58.059
38.465
12.560
254.340
254.340
254.340
63.585
28.260
254.340
207.034
2732.58
5
1884.78
5
38.465
28.260
19.625
28.140
21.676
71.594
9.616
97.593
176.625
803.840
38.465
19.625
86.546
147.337
17.193
471.196

A
A
A
A
A
A
A
B
H
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
E
D
A
A
A
A
A
A
A
A
A
C
A
A
A
A
A
B

90
91
92
93
94
95
96
97
98

Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis
Terminalia catappa
Theobroma cacao
Vitex cofassus
Vitex cofassus
Vitex cofassus

5
5
5
5
9
10
2
8
8

4.5
5
5
6
18.000
15.92
4.14
16.000
16.000

15.896
19.625
19.625
28.260
254.340
198.955
13.455
200.960
200.960

A
A
A
A
A
A
A
A
A

b) Grafik

KELAS DIAMETER
100
90

89

80
70
60
JUMLAH INDIVIDU SPECIES

50
40
30
20

10

0
A

3. Tegakan III
a) Tabel
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8

Species
Anacardium occidentale
Anacardium occidentale
Anacardium occidentale
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica

PLOT
P10
P10
P10
P1
P1
P1
P1
P1

Diameter
5
7
14
28
4
7
28
5

B.A
20.382
38.535
154.140
602.627
13.455
35.111
602.627
20.382

KD
A
A
A
B
A
A
B
A

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis

P1
P5
P5
P5
P6
P6
P6
P6
P7
P7
P8
P8
P8
P8
P9
P10
P10
P2
P2
P2
P2
P2
P2
P2
P2
P2
P2
P3
P3
P3
P3
P3
P3
P3
P3
P3
P4
P4
P4
P6

6
6
9
5
6
7
8
5
6
5
21
16
21
11
5
6
6
5
7
6
5
4
4
5
5
5
6
8
4
4
7
5
5
4
5
6
6
6
6
7

28.742
31.847
62.420
23.010
27.842
38.535
51.771
20.382
28.742
17.914
336.385
207.086
346.815
97.532
20.382
25.796
31.847
17.914
43.969
27.249
21.676
15.605
14.510
23.010
19.128
20.382
28.742
49.761
15.605
15.605
33.459
20.382
17.914
13.455
20.382
31.847
31.847
25.796
27.249
35.111

A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A

49
50
51
52
53
54

Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Katondong

P6
P6
P6
P6
P7
P1

4
4
8
4
4
46

55
56

Katondong
Katondong

P2
P2

8
36

57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72

Katondong
Katondong
Katondong
Katondong
Katondong
Katondong
lento-lento
lento-lento
lento-lento
lento-lento
Mangifera indica
Spondias dulcis
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Tectona grandis
Tectona grandis
Terminalia cattapa

P4
P4
P4
P4
P6
P7
P6
P9
P9
P10
P4
P9
P1
P2
P2
P5
P5
P9
P9
P9
P9
P9
P9
P9
P1
P1
P3

5
11
25
32
6
35
7
7
6
7
35
7
5
16
16
5
6
5
5
5
6
6
6
6
27
3
13

73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83

b) Grafik

9.634
13.455
53.822
10.166
13.455
1628.10
5
53.822
1016.64
0
20.382
103.185
496.895
796.178
27.249
963.376
35.111
38.535
31.847
38.535
980.971
38.535
23.010
191.162
195.084
23.010
28.742
23.010
23.010
17.914
28.742
28.742
28.742
28.742
575.239
7.962
140.446

A
A
A
A
A
D
A
C
A
A
B
C
A
C
A
A
A
A
C
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A

KELAS DIAMETER
80

72

70
60
50
JUMLAH INDIVIDU SPECIES

40
30
20
6

10

0
A

4. Tegakan IV
a) Tabel
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Species
Aghatis robusta
Aghatis robusta
Aghatis robusta
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Ardisia lanceolata
Ardisia lanceolata
Ardisia quinquegona
Ardisia quinquegona

P10
P10
P10
P4
P4
P7
P7
P8
P8

Diamete
r
17
13
11
32
14
18
4
10
47

10 Ardisia quinquegona
11 Ardisia quinquegona
12 Ardisia quinquegona

P9
P9
P9

4
35
41

13 Bouea oppositifolia
14 Bouea oppositifolia
15 Bouea oppositifolia

P9
P9
P10

13
3
41

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

P10
P4
P6
P1
P2
P3
P3
P3
P3
P7
P6
P9
P10
P9
P10
P10
P4
P4

10
6
3
4
5
17
16
20
9
21
11
6
7
7
5
23
5
5

Caryota mitis
Citrus maxima
Citrus maxima
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Coffea arabica
Eugenia cuminii
Flacourtia inermis
Flacourtia inermis
Flacourtia inermis
Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Guazuma ulmifolia
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis

PLOT

B.A
223.646
140.446
86.704
828.344
161.226
249.682
11.465
81.529
1743.94
9
9.634
980.971
1304.45
9
127.389
7.962
1304.45
9
76.513
28.742
7.962
11.465
20.382
223.646
191.162
326.115
58.041
336.385
97.532
28.742
35.111
35.111
23.010
424.283
23.010
17.914

KD
A
A
A
C
A
A
A
A
D
A
C
D
A
A
D
A
A
A
A
A
A
A
B
A
B
A
A
A
A
A
B
A
A

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis

P4
P4
P4
P4
P4
P4
P4
P4
P4
P5
P5
P5
P5
P5
P5
P5
P5
P5
P7
P8
P8

5
4
4
7
7
7
7
6
4
6
5
4
5
5
10
6
4
4
5
34
42

55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66

Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis
Hibiscus tiliaceus
Katondong
Kendrang

P8
P8
P8
P8
P8
P9
P9
P9
P9
P7
P2
P4

4
4
8
34
8
4
15
24
6
5
6
86

67 Nauclea orientalis

P2

44

68 Pangium edule
69 Pangium edule
70 Pangium edule

P4
P5
P5

11
23
15

17.914
15.605
15.605
38.535
35.111
42.118
38.535
25.796
15.605
25.796
20.382
11.465
17.914
20.382
71.656
28.742
11.465
15.605
20.382
894.586
1387.26
1
9.634
9.634
53.822
894.586
45.860
11.465
183.439
447.850
28.742
20.382
31.847
5804.14
0
1538.29
6
92.038
424.283
168.471

A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
C
D
A
A
A
C
A
A
A
B
A
A
A
H
D
A
B
A

71
72
73
74
75
76
77
78

Pangium edule
Pangium edule
Pangium edule
Pangium edule
Pangium edule
Pangium edule
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla

P6
P6
P6
P6
P6
P7
P4
P8

19
21
15
12
24
35
4
37

79 Swietenia macrophylla
80 Swietenia macrophylla
81 Swietenia macrophylla

P8
P8
P8

6
7
68

82
83
84
85
86
87

P8
P8
P9
P1
P1
P2

9
9
13
28
28
23

Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Swietenia macrophylla
Tectona grandis
Tectona grandis
Tectona grandis

277.150
346.815
183.439
114.968
447.850
963.376
11.465
1071.33
8
31.847
35.111
3646.17
8
62.420
62.420
127.389
630.653
602.627
412.739

A
B
A
A
B
C
A
C
A
A
F
A
A
A
B
B
B

b) Grafik

KELAS DIAMETER
70 64
60
50
40
JUMLAH INDIVIDU SPECIES

30
20
10
10

0
A

5. Tegakan V
a) Tabel
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

Spesies
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Citrus sp
Citrus sp
Citrus sp
Citrus sp
Citrus sp
Citrus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Mangifera indica
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus

Plot
2
5
7
7
8
8
10
5
5
8
8
8
10
5
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
8
9
10
10
5
2
3
3

Keliling
91
17
80
113
22
12
54
24
17
26
21
27
20
12
20
19
15
19
14
13
14
18
17
16
18
19
20
22
19
21
22
11
14
10
14
11
63
98
50

Jari-jari
14.490
2.707
12.739
17.994
3.503
1.911
8.599
3.822
2.707
4.140
3.344
4.299
3.185
1.911
3.185
3.025
2.389
3.025
2.229
2.070
2.229
2.866
2.707
2.548
2.866
3.025
3.185
3.503
3.025
3.344
3.503
1.752
2.229
1.592
2.229
1.752
10.032
15.605
7.962

diameter
28.981
5.414
25.478
35.987
7.006
3.822
17.197
7.643
5.414
8.280
6.688
8.599
6.369
3.822
6.369
6.051
4.777
6.051
4.459
4.140
4.459
5.732
5.414
5.096
5.732
6.051
6.369
7.006
6.051
6.688
7.006
3.503
4.459
3.185
4.459
3.503
20.064
31.210
15.924

B.A
659.315
23.010
509.554
1016.640
38.535
11.465
232.166
45.860
23.010
53.822
35.111
58.041
31.847
11.465
31.847
28.742
17.914
28.742
15.605
13.455
15.605
25.796
23.010
20.382
25.796
28.742
31.847
38.535
28.742
35.111
38.535
9.634
15.605
7.962
15.605
9.634
316.003
764.650
199.045

KD
B
A
B
C
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
C
A

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Spatode
campanulata
Spatode
campanulata
Spatode
campanulata
Spatode
campanulata
Spatode
campanulata
Spatode
campanulata
Spatode
campanulata
Syzygium aqueum
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis

4
4
4
5
5
5
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
10
6

114
97
90
25
17
16
10
20
10
16
13
27
12
20
15
21
56
70
15
36
109
100
46

18.153
15.446
14.331
3.981
2.707
2.548
1.592
3.185
1.592
2.548
2.070
4.299
1.911
3.185
2.389
3.344
8.917
11.146
2.389
5.732
17.357
15.924
7.325

36.306
30.892
28.662
7.962
5.414
5.096
3.185
6.369
3.185
5.096
4.140
8.599
3.822
6.369
4.777
6.688
17.834
22.293
4.777
11.465
34.713
31.847
14.650

1034.713
749.124
644.904
49.761
23.010
20.382
7.962
31.847
7.962
20.382
13.455
58.041
11.465
31.847
17.914
35.111
249.682
390.127
17.914
103.185
945.939
796.178
168.471

C
C
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
C
C
A

42

6.688

13.376

140.446

31

4.936

9.873

76.513

54

8.599

17.197

232.166

98

15.605

31.210

764.650

49

7.803

15.605

191.162

121

19.268

38.535

1165.685

9
1
1
2
3
3
3

76
87
86
78
76
70
59

12.102
13.854
13.694
12.420
12.102
11.146
9.395

24.204
27.707
27.389
24.841
24.204
22.293
18.790

459.873
602.627
588.854
484.395
459.873
390.127
277.150

B
B
B
B
B
B
A

76
77
78
79
80
81
82
83
84

Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
b) Grafik

3
4
4
5
5
6
8
9
10

61
83
74
16
72
20
10
74
145

9.713
13.217
11.783
2.548
11.465
3.185
1.592
11.783
23.089

19.427
26.433
23.567
5.096
22.930
6.369
3.185
23.567
46.178

296.258
548.487
435.987
20.382
412.739
31.847
7.962
435.987
1673.965

A
B
B
A
B
A
A
B
D

Kelas diameter
70
60
60
50
40
Jumlah Individu spesies

30
20

15
8

10

0
A

6. Tegakan VI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Spesies
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
Citrus sp
Citrus sp
Citrus sp
Citrus sp
Citrus sp
Citrus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp

Plot

Keliling

2
5
7
7
8
8
10
5
5
8
8
8
10
5
7
7
7
7
7
7
7
7

91
17
80
113
22
12
54
24
17
26
21
27
20
12
20
19
15
19
14
13
14
18

Jarijari
14.490
2.707
12.739
17.994
3.503
1.911
8.599
3.822
2.707
4.140
3.344
4.299
3.185
1.911
3.185
3.025
2.389
3.025
2.229
2.070
2.229
2.866

diameter

B.A

KD

28.981
5.414
25.478
35.987
7.006
3.822
17.197
7.643
5.414
8.280
6.688
8.599
6.369
3.822
6.369
6.051
4.777
6.051
4.459
4.140
4.459
5.732

659.315
23.010
509.554
1016.640
38.535
11.465
232.166
45.860
23.010
53.822
35.111
58.041
31.847
11.465
31.847
28.742
17.914
28.742
15.605
13.455
15.605
25.796

B
A
B
C
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Hibiscus sp
Mangifera indica
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Pterocarpus indicus
Spatode campanulata
Spatode campanulata
Spatode campanulata

7
7
7
7
7
7
7
7
7
8
9
10
10
5
2
3
3
4
4
4
5
5
5
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
10
6
6
6

17
16
18
19
20
22
19
21
22
11
14
10
14
11
63
98
50
114
97
90
25
17
16
10
20
10
16
13
27
12
20
15
21
56
70
15
36
109
100
46
42
31

2.707
2.548
2.866
3.025
3.185
3.503
3.025
3.344
3.503
1.752
2.229
1.592
2.229
1.752
10.032
15.605
7.962
18.153
15.446
14.331
3.981
2.707
2.548
1.592
3.185
1.592
2.548
2.070
4.299
1.911
3.185
2.389
3.344
8.917
11.146
2.389
5.732
17.357
15.924
7.325
6.688
4.936

5.414
5.096
5.732
6.051
6.369
7.006
6.051
6.688
7.006
3.503
4.459
3.185
4.459
3.503
20.064
31.210
15.924
36.306
30.892
28.662
7.962
5.414
5.096
3.185
6.369
3.185
5.096
4.140
8.599
3.822
6.369
4.777
6.688
17.834
22.293
4.777
11.465
34.713
31.847
14.650
13.376
9.873

23.010
20.382
25.796
28.742
31.847
38.535
28.742
35.111
38.535
9.634
15.605
7.962
15.605
9.634
316.003
764.650
199.045
1034.713
749.124
644.904
49.761
23.010
20.382
7.962
31.847
7.962
20.382
13.455
58.041
11.465
31.847
17.914
35.111
249.682
390.127
17.914
103.185
945.939
796.178
168.471
140.446
76.513

A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
C
A
C
C
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
C
C
A
A
A

65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84

Spatode campanulata
Spatode campanulata
Spatode campanulata
Spatode campanulata
Syzygium aqueum
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis
Tectona Grandis

6
7
7
7
9
1
1
2
3
3
3
3
4
4
5
5
6
8
9
10

54
98
49
121
76
87
86
78
76
70
59
61
83
74
16
72
20
10
74
145

8.599
15.605
7.803
19.268
12.102
13.854
13.694
12.420
12.102
11.146
9.395
9.713
13.217
11.783
2.548
11.465
3.185
1.592
11.783
23.089

17.197
31.210
15.605
38.535
24.204
27.707
27.389
24.841
24.204
22.293
18.790
19.427
26.433
23.567
5.096
22.930
6.369
3.185
23.567
46.178

232.166
764.650
191.162
1165.685
459.873
602.627
588.854
484.395
459.873
390.127
277.150
296.258
548.487
435.987
20.382
412.739
31.847
7.962
435.987
1673.965

b)Grafik

Kelas diameter
70
60
60
50
40
Jumlah Individu spesies

30
20

15
8

10
0
A

1
B

A
C
A
C
B
B
B
B
B
B
A
A
B
B
A
B
A
A
B
D

BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa

struktur

dan

komposisi

tanaman

herba

dapat

dianalisis

melalui

indeks

keanekaragaman shannom wiener (H), indeks kekayaan (e) dan indeks kemerataan (R).
Indeks keanekaragaman shannom Wiener (H) digunakan sebagai parameter untuk
membandingkan dua komunitas, dan mengetahui tingkat kestabilan suatu komunitas. Adapun
untuk Indeks kemerataan (R) digunakan untuk melihat penyebaran species, sedangkan,
indeks kekayaan (e) digunakan untuk melihat banyaknya species dalam area. Untuk
praktikum kali ini diperoleh data bahwa indeks keanekaragaman, kemerataan dan kekayaan
tumbuhan herba pada area yang diamati tergolong rendah.
B

Saran

Dalam melakukan praktikum, sebaiknya praktikan mempersiapkan diri karena


pengamatan dilakukan dalam kondisi hujan. Dan juga praktikan meperhatikan spesies yang
diamati, jika belum mengenali spesies tersebut sebaiknya mengambil sampel gambar untuk
selanjutnya bisa diidentifikasi nama dari spesies tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2012. Ekologi. http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama. Diakses tanggal 18
Januari 18 Januari 2012.
Anonim2. 2012. Ekologi Tumbuhan. http://heriyanto-riyan. blogspot.com/ 2009/12/ekologitumbuhan.html. Diakses tanggal 18 Januari 2012.
Anonim3. .2012. Pengertian Analisis Vegetasi. http://pengertian definisi.blogspot.com/analisisvegetasi.html. Diakses tanggal 18 Januari 2012.
Anonim4. 2012. Laporan Observasi Herba. http://gona2cikcik.blogspot.com/. Diakses pada
tanggal 18 Januari 2012.
Anonim5. 2012. Laporan Analisis Vegetasi. http://riyantilathyris.wordpress.com/. Diakses pada
tanggal 18 Januari 2012.
Hardjosuwarno, S. 1990. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuhan. Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM.
Hiola, Fatma dan Djumarimanto. 2008. Penuntun Ekologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi
FMIPA UNM.
Resosudarmo , Sudjiran, Kartawinata, Kuswata, Soegiarto & Apriliani. (1987).
Pengantar Ekologi. Jakarta: Remaja Karya.
Suprianto. 2001. Pengantar Praktikum Ekologi Tumbuhan. Bandung: Jurusan Pendidikan
Biologi FMIPA UPI.
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: ITB.

You might also like