You are on page 1of 20

TRIKURIASIS (masih acak acakan)

Definisi
Trikuriasis adalah penyakit parasite yang terjadi karena infeksi di
usus besar oleh Trichuris Trichiura atau juga yang diknal dengan
cacing cambuk,yang merupakan nematode usus. Cacing dewasa
biasanya hidup di caecum tetapi juga dapat ditemukan di colon dan
rectum. Ascariasis,trichuriasis dan Hookworm merupakan infeksi
yang disebabkan oleh soil transmitted helminthes yang sering
terjadi. Anak anak yang hidup dalam kemiskinan dan Negara
berkembang sering terinfeksi oleh paling sedikit satu dari tiga besar
infeksi soil transmitted helminthes yang disebut di atas.
Definisi
Trichuriasis is a parasitic disease caused by infection of the large intestine by Trichuris
trichiura(also known as the human whipworm), which is an intestinal parasitic nematode.
Adult whipworms mainly live in the caecum, but can be seen throughout the colon and
rectum. The three main soil-transmitted helminth infections are ascariasis, trichuriasis,
and hookworm. Children living in poverty in developing countries are often infected by at
least one and, in many cases, all three soil-transmitted helminths. 1
[

Bethony J, Brooker S, Albonico M, et al; Soil-transmitted helminth infections: ascariasis, trichuriasis, and
hookworm. Lancet. 2006 May 6;367(9521):1521-32. [abstract]

Virulence Mechanisms:
Adult whipworms tend to colonize the cecum and large intestine where they cause mucosal
inflammation, minor blood loss, and eosinophilic infiltration. The majority of symptoms are
attributed the worms head burrowing into the intestinal epithelium which causes increased
fluid secretion and decreased absorption in the colon. Large quantities of increased luminal
fluid are not adequately reabsorbed causing diarrhea, dehydration, and nutrient and electrolyte
loss. Edema and petechial hemorrhage are also found. Small blood loss occurs at the
attachment site each day due to seepage. The heavier the infection and the more worms that
are attached to the gut will result in greater amounts of blood loss. This can cause anemia and
nutritional deficiency. [14][15]
[14] U.S. National Library of Medicine: National Institutes of Health. John H. Cross.
Chapter 90 Enteric Nematodes of Humans.
1996. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK8261/#A4765 3/11/12
[15] Stanford University. Anon. Trichuriasis: Clinical Presentation In Humans. Last
updated
unknown. http://www.stanford.edu/class/humbio103/ParaSites2002/trichuriasis/trichsymptom
s.html 3/11/12

Klasifikasi ilmiah :

Kingdom: Animalia
Filum: Nematoda
Kelas: Adenophorea
Ordo: Trichurida
Famili: Trichuridae
Genus: Trichuris
Spesies: T. trichiura
Nama populer : cacing cambuk, whipworm
Nama penyakit
Hospes
Distribusi
geografik
Morfologi cacing
dewasa

Trikuriasis
Manusia
Kosmopolit, terutama di daerah panas dan lembab

Telur

Larva
Patologi Klinis

Diagnosis
Terapi

Bentuk menyerupai cambuk dan gagangnya


: panjang 4cm, 3/5 bagian anterior halus sperti
cambuk,2/5 bagian posterior gemuk,bagian ekor melingkar
dengan sebuah spikulum
: panjang 5cm, 3/5 bagian anterior halus seperti cambuk,
2/5 bagian posterior gemuk, ekor lurus berujung tumpul

Betina bertelur 3000-10.000 buitr per hari


Ukuran 50-54x 32 mikron
Berbentuk seperti tempayan dengan kedua ujung (operculum)
menonjol
dinding tebal
kulit telur bagian luar berwarna kekuningan, dan bagian
dalam jernih
Telur berkembang baik pada tanah liat,tempat lembabdan
teduh dengan suhu optimum kira-kira 300
Telur matang dalam waktu 3-6 minggu

Tidak memiliki siklus paru, langsung masuk ke daerah kolon


Infeksi ringan tidak menyebabkan gejala klinis yang khas
Infeksi berat dan menahun menyebabkan disentri, prolapsus
rekti, apendisitis, anemia berat, akit perut,mual, dan muntah
Telur dalam tinja
Mebendazol, oksantel pamoat

siklus hidup T.trichiura

D.
TRICHURIS TRICHIURA / TRICHOCEPHALUS TRICHURA (CACINGCAMBUK)
Penyakitnya
: Trichuriasis / Trichocephaliasis.

Distribusi Geografis
: Cosmopolitan, terutama di daerah tropis.
Morfologi
Cacing
dewasa: Gambar Trichuris trichiura betina Gambar Trichuris trichiura Jantan Berbentu
k seperti cambuk dengan 2/5 bagian posterior tubuhnya tebal seperti tangkai
cambuk dan 3/5 bagian anterior yang kecil seperti rambut. Cacing jantan panjangnya
+ 3-4 centimeter denganujung posterior yang melengkung ke ventral dan mempunyai
spikula dan sheath yang retraktil. Cacingbetina lebih panjang daripada yang jantan;
berukuran 3,5-5 centimeter dengan ujung posterior yangtumpul dan membulat. Baik
jantan maupun betinya mempunyai oesophagus yang ramping, sepanjang+ 3/5 bagian
anterior tubuhnya. Bentuk oesophagus khas dan disebut dengan
type"stichosomaoesophagus" (Perhatikan pada praktikum nanti !).
Telur :
Gambar Telur Trichuris trichiura fertil Gambar Telur Trichuris trichiura infektif

Diktat Parasitologi Laboratorium ParasitologiFKUB2010

31Khas, berbentuk lonjong seperti tong (barrel shape) dengan dua mucoid plug pada
keduaujungnya dan dindingnya terdiri dari 3 lapis ukuran 50X25

(Perhatikan pada waktu praktikum).Seekor cacing betina dewasa dapat memproduksi


telur kurang lebih 3000-10.000 per hari.
Habitat
: Cacing dewasanya hidup dalam lumen usus besar manusia terutama caecum dan
appendix.Ditempat habitatnya ia menancapkan mulutnya pada dinding usus.
Siklus Hidup dan Epidemiologi
The unembryonated eggs arepassed withthe stool . Inthe soil,theeggs develop intoa 2-cellstage ,
an advanced cleavagestage ,and then they embryonate ;eggs become infective in15 to30 days. After
ingestion(soil-contaminated handsor food),the eggs hatch inthe smallintestine,and release larvae that
mature and establishthemselves as adultsin the colon .Theadultworms(approximately4cminlength)livein the
cecum andascendingcolon. Theadultwormsarefixedinthat location,withtheanteriorportionsthreadedintothe
mucosa. Thefemalesbegintooviposit60to70daysafterinfection. Femalewormsinthececumshed between3,000
and 20,000eggsperday. Thelifespanoftheadultsisabout1year
Gambar Siklus Hidup dari Trichuris trichiuraManusia adalah satu-satunya hospes bagi
Trichuris trichiura. Telur yang keluar bersama faecespenderita biasanya masih
unembryonated. Kondisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan telur ialah diatas
tanah yang hangat dan teduh dan basah/lembab. Pertumbuhan menjadi telur yang
infektif membutuhkan waktu 15-21 hari, dimana akan dapat ditemui telur yang berisi
larva stadium III yangmelingkar didalam telur. Dibandingkan dengan telur Ascaris,
Telur Trichuris kurang resistant terhadapkekeringan dan panas, dan biasanya tak dapat
tumbuh menjadi stadium infektif bila berada di ataslumpur kering atau abu dan
tak tahan bila terkena sinar matahari langsung.Manusia terkena infeksi apabila
termakan olehnya telur yang infektif. Dinding telur akan pecahdi dalam usus halus
dan larvanya keluar melalui kripte usus halus kemudian menuju ke caecum. Larvaini
akan tumbuh menjadi dewasa dan melekat pada dinding usus besar, appendix (caecum
dan colonsampai ke rectum), sebagai habitatnya dalam waktu 10-12 minggu tanpa
melalui lung migration

Telur-telur sudah dapat ditemukan dalam faeces manusia yang terinfektif ini dalam
waktu 10-13minggu setelah masuknya telur (periode prepatent).
Gejala Klinis:
Pada infeksi yang berat dan khronis gejalanya mirip dengan infestasi cacing tambang,
dapat jugaseperti appendicitis atau amoebic dysentry. Beberapa penulis mengatakan
adanya korelasi positipantara infeksi cacing cambuk ini dengan Entamoeba
histolytica.
Gejala klinis yang timbul terutama adalah akibat pengaruh :- Traumatik/mekanik
disebabkan karena pengaruh perlekatan cacing pada dinding mucosa:* irritasi dan
peradangan lokal* penyumbatan / blok pada appendix* anaemia karena perdarahan
khronis.- Reaksi allergi:Biasanya sangat kecil, tapi dapat menyebabkan colitis,
proctitis dan secondary anaemia.Seperti pada infeksi cacing usus yang lain,
manifestasi klinis yang tidak khas lainnya dapatpula timbul, seperti gelisah, tak bisa
tidur, kehilangan appetite dengan sedikit eosinophili,kadang-kadang urticaria. Pada

kasus yang berat dapat disertai diarhoea yang khronis disertaidarah, tensmus,
penurunan berat badan. Pernah pula dilaporkan terjadinya prolapsus recti dannampak
adanya cacing yang masih melekat pada dinding rectum.
Diagnosa:
Diagnose pasti ditegakkan dengan menemukan telur yang khas pada pemeriksaan
faecespenderita. Bila pada pemeriksaan langsung tak ditemukan, mungkin diperlukan
pemeriksaan faeceslebih teliti yaitu dengan metode konsentrasi.
Terapi:
Pada infeksi cacing cambuk biasanya sulit untuk membrantas seluruh cacing pada
penderita.- Thiabendazole, kurang effektif bila digunakan dalam waktu pendek. Dapat
memberi efektifitastinggi bila diberikan dalam dosis agak rendah (25mg/kg bb) dalam
waktu 11-30 hari.- Pyrantel pamoate, bila digunakan dalam dosis tunggal kurang
efektif bila dibandingkan terhadapAscaris.Mebendazole, obat baru yang cukup efektif.Obat-obat lain adalah: Albendazole, Levamizol dll.
Pencegahan:
Dari "mode of infection" cacing ini yang serupa dengan Ascaris lumbricoides,
pencegahannya dapatdilakukan terutama dengan :1. Memperbaiki cara dan sarana
pembuangan tinja.2. Mencegah kontaminasi tangan dan juga makanan dengan tanah,
cuci bersih sebelum makan.
Diktat Parasitologi Laboratorium ParasitologiFKUB2010
333. Memasak sayur-sayuran dan mencucinya sebelum dimasak.4. Menghindari
pemakaian tinja manusia sebagai pupuk.5. Mengobati penderita
HELMINTOLOGI
Merupakan ilmu yang mempelajari parasite berupa cacing, berdasarkan taksonomi
helmin dibagi menjadi :

NEMATHELMINTHES (KELAS NEMATODA)


Nematoda:

- Nematoda usus : ascaris ,trichuris trichiura


-Nematoda Jaringan: wucheria bancrofti, brugia malayi,brugia timori,
loa-loa,oncocherca volvulus

ciri:
- bulat memanjang
- alat kelamin terpisah
- pada potongan transversal tampak rongga badan dan alat-alat

Dinding tubuh nematoda terdiri dari:


a. kutikula: 3 bagian
- cortical
- median
- basal zone
b. hypodermis
c.body wall musculature

PLATYHELMINTHES
Ciri: badan pipih,tidak punya rongga badan,hermafrodit
Platyhelminthes dibagi menjadi 2 kelas:
1.

Trematoda (cacing daun)


-

2.

tidak bersegmen
tidak punya alat pencernaan
berbentuk daun

Cestoda (cacing pita)


-

berbentuk pita
terdiri atas: skoleks,leher,badan (strobilla)
bersegmen
makanan diserap melalui kulit (kutikulum) badan

Parasit adalah organisme yang termasuk ke dalam satu atau dua grup taksonomi:
protozoa dan metazoa (helminthes dan artropoda).

Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad jasad yang hidup untuk sementara
atau tetap di dalam atau pada permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil
makanan sebagian atau seluruhnya dari jasad itu.

Derajat parasitisme:

Komensalisme: jasad mendapat keuntungan dari jasad lain akan tetapi jasad

lain tersebut tidak dirugikan.


Mutualisme: hubungan dua jenis jasad yang keduanya mendapat keuntungan.
Simbiosis: hubungan permanen antara dua jenis jasad dan tidak dapat hidup
terpisah.

Pemangsa (predator): parasit yang membunuh terlebih dulu mangsanya


kemudian memakannya.

Hospes:

Definitif: hospes tempat parasit hidup, tumbuh menjadi dewasa dan

berkembang biak secara seksual.


Perantara: Hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif yang siap

ditularkan kepada manusia.


Reservoir: hewan yang mengandung parasit dan merupakan sumber infeksi

bagi manusia.
Paratenik: hewan yang mengandung stadium infektif parasit tanpa menjadi
dewasa; dan stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada
hospes definitif.

Vektor adalah jasad (biasanya serangga) yang menularkan parasit pada manusia dan
hewan secara aktif.

Kingdom
Tipe Nutrisi
Multiselularitas
Susunan selular
Metode Mendapatkan

Protozoa
Protista
Kemoheterotrof
Tidak ada
Uniselular
Absorptif; ingestif (sitosom)

Helminthes
Animalia
Kemoheterotrof
Semua ada
Jaringan dan organ
Ingestif (oral); absorptif

Makanan
Karakteristik

Motil; beberapa membentuk

Memiliki banyak siklus

kista

hidup (stadium telur, larva,

Tidak ada

dewasa)
Semua ada

Formasi Embrio

Patogenesis dan
patologi.terutamahidupdisekum.Padainfeksiberat,terutama
padaanak,cacinginitersebardiseluruhkolondanrektu

m,kadangterlihatdimukosarektumyangmengalamiprolaps
usakibatmengejannyapenderitapadasaatdefekasi.Cacingi
nimemasukkankepalanyakedalammukosausus,hinggaterj
aditraumayangmenimbulkaniritasidanperadanganmukosa
usus.Padatempatperlekatannyadapatterjadiperdarahan.Di
sampingitu,ternyatacacinginimenghisapdarah,sehinggam
enyebabkananemia.

Infeksi tergantung dari jumlah cacing yang menginfeksi pada setiap individu. Cacing
ini hidup terutama hidup di kolon asenden dan sekum. Pada infeksi berat cacing ini
tersebar di sepanjang kolon hingga rectum. Kadang bisa juga terlihat di mukosa
rectum yang mengalami prolapses akibat mengejannya penderita saat defekasi pada
infeksi yang berat. Cacing ini memasukan kepalanya ke dalam mukosa usus. Pada
tempat perlekatannya dapat terjadi perdarahan. Disamping menyebabkan luka pada
mukosa usus , di dalam usus penderita cacing ini juga menghisap darah, sehingga
menyebabkan terjadinya anemia. Selain itu pada infeksi yang berat juga ditemukan
sindroma disentri/ TDS ( Trichuris Desentery Syndrome).

Trichuriasis dysentery syndrome (TDS) yang berhubungan dengan infeksi berat


kemungkinan dikarenakan oleh respons imun fase akut dan peningkatan spesifik dari
fibronektin plasma dan viskositas plasma, juga terdapat kadar yang rendah dari
insulin-like growth factor-1 (IGF-1), kadar plasma rendah dari karboksiterminal
propeptida prokolagen tipe 1 dan kadar serum yang tinggi dari tumour necrosis factor
alpha (TNF-).
Trikuriasis yang merusak mukosa usus dapat menyebabkan invasi dari infeksi
lainnya, termasuk shigellosis dan Entamoeba histolytica, yang mana akan
menyebabkan kerusakan lebih lanjut berupa ulkus. Infeksi juga dapat memicu kolitis
yang disebabkan oleh Campylobacter jejuni.
TtrichiurasecreteslargeamountsofaproteincalledTT47thatformsionconductingporesinlipidbilayers, 70
allowingtheparasitetoinvadethehostgutandmaintainitsanteriorendinasyncytialenvironmentinthecaecal
epithelium

Trichuris banyak memproduksi proten T147 yang membentuk konduksi ion pada lipid
bilayers yang memungkinkan parasite menginvasi usus dari hospes dan memasukan
kepalanya ke dalam mukosa usus
Individu
a. Mencuci tangan sebelum & sesudah makan
b.Mencuci sayuran yang dimakan mentah
c.Memasak sayuran di air mendidih
Lingkungan
a.Menggunakan jamban ketika buang air besar
b.Tidak menyiram jalanan dengan air got
c.Tidak jajan di sembarang tempat.Dalam membeli makanan, kita harus memastikanbahwa
penjual makanan memperhatikan aspekkebersihan dalam mengolah makanan

Complications[3]

Rectal prolapse.
Malnutrition.
Heavy infections may cause anaemia.
Prolonged infections may lead to growth and developmental delay in
children.

2.1. Usus Besar dan rectum


2.1.1. Anatomi dan histologi normal
Panjang usus besar (kolon dan rectum) 1.500cm, yang terdiri dari sekum,
kolon asenden, kolon tranversum, kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum.
Dinding usus besar mempunyai tiga lapis yaitu lapisan mukosa (bagian
dalam), yang berfungsi untuk mencernakan dan absorpsi makanan, lapisan
muskularis (bagian tengah) yang berfungsi untuk menolak makanan ke
bagian bawah, dan lapisan serosa (bagian luar), bagian ini sangat licin
sehingga dinding usus tidak berlengketan satu sama lain di dalam rongga
abdomen.1,3,5 Berbeda dengan mukosa usus halus, pada mukosa kolon tidak

dijumpai villi dan kelenjar biasanya lurus-lurus dan teratur. Permukaan


mukosa terdiri dari pelapis epitel tipe absortif (kolumnar) diselang seling sel
goblet. Pelapis epitel kripta terdiri dari sel goblet. Pada lamina propria secara
sporadik terdapat nodul jaringan limfoid. Sel berfungsi mengabsorpsi air, lebih
dominan pada kolon bagian proksimal (asendens dan tranversum),
sedangkan sel goblet lebih banyak dijumpai pada kolon desenden. Lamina
propria lebih seluler (sel plasma, limfosit dan eosinofil) pada bagian proksimal
dibanding dengan distal dan rektum. Pada bagian distal kolon, sel plasma
hanya ada dibawah epitel permukaan. Sel paneth bisa ditemukan pada
sekum dan kolon asenden. Pada anus terdapat sfingter anal internal
(otot polos) dan sfingter anal eksternal (otot rangka) yang mengitari anus. (20-24)

2 Fisiologi kolon
Kolon mengabsorpsi air sampai dengan 90% dan juga elektrolit, sehingga
mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat,
disebut eses. Kolon tidak memproduksi enzim, tetapi hanya mukus. Terdapat
sejumlah bakteri pada kolon, yang mampu mencerna sejumlah kecil selulosa,
dan menghasilkan sedikit nutrien bagi tubuh. Bakteri juga memproduksi
vitamin K dan juga gas, sehingga menimbulkan bau pada feses. Secara
imunologis, oleh karena banyak limfonodus terutama di aappendiks dan
rektum; dan sel imun dilamina propria. Feses juga bewarna coklat yang
disebabkan pigmen empedu.(22-30)

Vaskularisasi : Usus besar secara klinis dibagi menjadi belahan kiri dan
kanan berdasarkan suplai darah yang diterimanya.
A. mesenterika superior (memperdarahi belahan kanan; sekum, kolon
ascenden dan duapertiga proximal kolon transversum) akan bercabang ke
a.ileokolika, a.kolika dextra.
A. mesenterika inferior (memperdarahi sepertiga kolon transversum, kolon
descenden, sigmoid dan bagian proximal rectum) akan bercabang ke a.kolika
sinistra, a.sigmoid, a.hemoroidalis superior.

Rektum disuplai oleh a.hemoroidalis superior (cabang dari a.mesenterika


inferior) dan a.hemoroidalis inferior (cabang dari a.pudenda interna).
Aliran Limfe : Sejalan dengan perdarahannya antara lain kelenjar para kolik,
kelenjar dalam mesenterium, kelenjar para aorta pada pangkal a.mesenterika
superior dan inferior. Aliran limfe pada rectum yaitu, inguinal, kelenjar iliaka
interna, kelenjar para kolik, kelenjar di mesenterium, dan kel.para aorta.
Persyarafan : Usus besar diperarafi oleh system otonom kecuali sfingter
externa diatur secara volunter.
Kolon dipersarafi oleh system parasimpatis yang berasal dari n.splannikus
dan pleksus presakralis serta serabut yang berasal dari n.vagus.
Rectum dipersarafi oleh serabut simpatis yang berasal dari plexus
mesenterikus inferior dan dari system parasakral yang terbentuk dari ganglion
simpatis L 2-4 serta serabut simpatis yang berasal dari S 2-4.
Informasi pengobatan
However, World Health Organization in 2002 held an informal conference to review the treatment of
mebendazole and albendazole in children under 24 months for soil-transmitted helm- inthiasis. A
recommendation was made for mebendazole to use 100 mg twice a day for three days or a single dose
of 500 mg, and albendazole to use a reduced dose of 200 mg in children aged 1224 months. Under
aged 12 months, dosage of mebendazole or albendazole was still
controversial. We took into consideration of our cases age nearly to 12 months and the therapeutic
dosage in our case was possibly acceptable. After deworming, education programs addressing good
hygiene (e.g., hand washing and washing raw foods before eating), adequate disposal of human fecal
matter, good sanitary conditions, and the need for boiling water before drinking can also help prevent
re-infection and interrupt transmission.15 Importantly, children should be taught not to eat soil and to
wash their hands after playing with pets and after out- door activities.
In conclusion, when children present with intermittent fever and substantial bloody diarrhea, clinicians
should consider the possibility of parasitic infections such as trichuriasis. The definitive diagnosis of
trichuriasis is the identification of worm eggs in the stool sample. Anthel- mintic medications,
including mebendazole and albenda- zole, can effectively eradicate these worms and reduce morbidity
amongst children. A correct diagnosis and prompt appropriate treatment require careful evaluation of
the medical history, an astute physical examination, performance of appropriate laboratory tests, and, in
par- ticular, a index of suspicion.

ANEMIA

Anemia Defisiensi Besi


A n e m i a d e fi s i e n s i b e s i m e r u p a ka n j e n i s a n e m i a
y a n g p a l i n g s er i n g d i t e m u ka n terutama di
negara berkembang. Penyebabnya antara lain:
o

Fa k t o r n u t r i s i : r e n d a h n y a a s u p a n b e s i
t o t a l d a l a m m a k a n a n a t a u bioavailabilitas
besi yang dikonsumsi kurang baik (makanan banyak
serat,rendah daging, dan rendah vitamin C).
o
Ke b u t u h a n y a n g m e n i n g ka t , s e p e r t i p a d a b a y
i p r e m a t u r , a n a k d a l a m pertumbuhan, ibu hamil
dan menyusui.
o
Gangguan absorpsi besi: gastrektomi, colitis kronik, atau
achlorhydria.
o
Kehilangan besi akibat perdarahan kronis, misalnya:
perdarahan tukak
peptik,k e g a n a s a n l a m b u n g / k o l o n , h e m o
r o i d , i n f e k s i c a c i n g t a m b a n g , menometro
rraghia, hematuria, atau hemaptoe.
Referat scribd
Seringnya sih anemia def besi kalo di trikuriasis
Small amounts of whipworms might not cause any symptoms. But if there are
hundreds of worms, then you might have bloody diarrhea and anemia due to
severe vitamin and iron loss. The worms leave open wounds which cause
inflammation of the intestinal wall. In some cases you might also develop rectal
prolapse which means that your rectum comes out, if you push hard.

Parasitesinhuman.org

You might also like