You are on page 1of 5

Nama

: Nur Sefa Arief Hermawan

NPM

: 136131032

Tugas

: IPM Kabupaten Lampung Tengah

Pembangunan
yang
dilaksanakan
di
Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) terus
diarahkan pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM) di harapkan memberikan
dampak yang positif, terutama berkaitan
dengan
peningkatan
kualitas
dan
kesejahteraan penduduk. Memang tidaklah
mudah bagi Pemerintah Kabupaten Lampung
Tengah
untuk
mencapai
keberhasilan
pembangan SDM tersebut secara ideal.
Karena, tantangannya selain jumlah penduduk
yang cukup besar juga memiliki wilayah
geografis yang sangat luas.
Data sensus 2012 menyebutkan jumlah penduduk Lampung Tengah
mencapai 1.194.945 jiwa. Terdiri dari 610.849 jiwa penduduk laki-laki dan
584.096 jiwa penduduk perempuan, dengan sex ratio sebesar 104,6 atau
100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki. Sedangkan luas
wilayah kabupaten ini mencapai 4.789,82 Km terdiri dari 28 kecamatan dan
307 kampung/kelurahan.
Seberapa besar dampak peningkatan pembangunan di daerah ini, tentunya
dapat dilihat dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
dicapai pada setiap tahunnya. Karena IPM atau Human Development Index
(HDI), akan memberikan suatu gambaran yang lebih lengkap mengenai
pembangunan suatu daerah, dibanding indikator-indikator lain. IPM akan
mengilustrasikan gambaran yang penting dari implementasi pembangunan.
Walaupuan secara peringkat nilai IPM Kabupaten Lampung Tengah tahun
2012 tidak mengalami peningkatan, tetap pada peringkat lima setelah Kota
Metro, Bandarlampung, serta Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus, namun
nilai IPM yang dicapai dalam tiga tahun terakhir terus mengalami
peningkatan.

Tabel Indeks Pembangunan Manusia Propinsi Lampung, 2010


2013.

LAMPUNG BARAT

Kabupaten
2010
69.28

2011
69.72

2012
70.17

2013
70.37

TANGGAMUS

71.31

71.83

72.32

72.66

LAMPUNG SELATAN

70.06

70.53

70.95

71.25

LAMPUNG TIMUR

70.73

71.26

71.64

72.14

LAMPUNG TENGAH

70.74

71.29

71.81

72.30

LAMPUNG UTARA

70.36

70.81

71.28

71.70

WAY KANAN

69.92

70.43

70.84

71.08

TULANGBAWANG

70.34

70.96

71.60

71.86

PESAWARAN

69.77

70.30

70.90

71.25

PRINGSEWU

71.97

72.37

72.80

73.22

MESUJI

67.49

67.98

68.30

68.79

TULANGBAWANG BARAT

68.98

69.32

69.82

70.38

68.43

KOTA BANDAR LAMPUNG

75.70

76.29

76.83

77.17

KOTA METRO

76.25

76.95

77.30

77.53

LAMPUNG

71.42

71.94

72.45

72.87

PESISIR BARAT

Sumber: lampung.bps.go.id
IPM Kabupaten Lampung Tengah termasuk dalam klasifikasi sedang, tahun
2010 IPM Lamteng hanya 70,74, meningkat pada tahun 2011 mencapai
71,29 dan tahun 2012 sebesar 71,81. IPM merupakan suatu indeks
komposit, yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang
mendasar yakni terkait dengan kelangsungan hidup, pengetahuan, dan
standar hidup atau daya beli.
Keberhasilan
pembangunan
juga
ditandai
dengan
meningkatnya
pengetahuan penduduk yang bermuara pada kualitas SDM. Dengan
pencapaian dua faktor tersebut, akan berdampak kepada peningkatan
produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup dalam
arti hidup layak.

Tahun 2010, indeks kelangsungan hidup penduduk Lampung Tengah sebesar


73,75, meningkat pada tahun 2011 dan 2012 masing-masing sebesar 74,13
dan 74,53. Begitu juga pada indeks pengetahuan tahun 2010 sebesar 78,48
lalu tahun 2011 78,95 dan kenaikan juga terjadi tahun 2012 yakni sebesar
79,40. Pada sisi indeks standar hidup atau daya beli, tahun 2010 hanya
sebesar 59,99 dan meningkat pada tahun 2011 sebesar 60,79 dan 61,50
pada tahun 2012.
IPM menjadi suatu ukuran gabungan tiga demensi tentang pembangunan
manusia, yakni panjang umur dan menjalani hidup sehat yang diukur dari
usia harapan hidup, terdidik diukur dari tingkat kemampuan baca tulis orang
dewasa dan tingkat pendaftaran di sekolah dasar, lanjutan dan tinggi. Lalu
memiliki standar hidup yang layak yang diukur dari paritas daya beli dan
penghasilan.
Angka usia harapan hidup (UHH) di Lampung Tengah tahun 2013 sebesar
69,72 tahun, capaian ini memposisikan Lampung Tengah pada peringkat
keenam terbesar di Provinsi Lampung setelah Kota Metro (72,98), Kota
Bandarlampung (71,61), Kabupaten Lampung Timur 70,74), Kabupaten
Tanggamus (70,51) dan Way Kanan (69,96).
Untuk itu, pembangunan sektor kesehatan merupakan faktor penting dalam
meningkatkan kualitas SDM, dan dipercaya sebagai penyebab langsung
maupun tidak langsung keberhasilan pembangunan bidang-bidang lain.
Angka kesakitan penduduk Lampung Tengah turun dari 41,7 persen tahun
2011 menjadi 34,8 pada tahun 2012.
Indikator lain, peran masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan
adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Kelahiran yang
ditolong tenaga kesehatan tahun 2012 turun dibanding tahun 2011 yakni
dari 89,0 persen tahun 2011 menjadi 88,3 persen di tahun 2012.
Sedang angka melek huruf (AHM) penduduk dewasa di Kabupaten Lampung
Tengah tahun 2012 mencapai 93,74 persen. Angka ini menunjukkan besaran
persentase penduduk berumur 15 tahun keatas yang dapat membaca dan
menulis. Sedangkan penduduk berumur 15-64 tahun mencapai 66,1 persen.
Memang bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi
Lampung, maka terlihat bahwa angka melek huruf penduduk dewasa di
Lamteng berada di posisi ke 12. Posisi tersebut dapat dikatakan wajar,
karena jumlah penduduk Lampung Tengah lebih besar dibanding jumlah
penduduk kabupaten lain.
Selain AMH, lama sekolah juga menjadi indikator penghitungan IPM suatu
daerah. Populasi yang digunakan dalam menghitung rata-rata lama sekolah
adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas. Rata-rata lama sekolah

penduduk Lamteng tahun 2012 sebesar 7,60 tahun, angka tersebut


mengalami peningkatan bila dibandingkan rata-rata lama sekolah tahun
2011 sebesar 7,41 tahun.
Bila dikonversikan dengan jenjang pendidikan, maka secara rata-rata dapat
dikatakan penduduk Lampung Tengah sudah menduduki kelas 1 SMP. Ratarata lama sekolah tertinggi terdapat di Kota Bandarlampung (10,30) dan
Metro (10,15) sedang terendah terdapat di Kabupaten Way Kanan (7,33)
dan Mesuji (6,39).
Sedang gambaran tentang upaya pemberdayaan penduduk dalam
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, dapat dilihat dari tingkat
partisipasi sekolah penduduk, yakni angka pertisipasi kasar (APK) dan angka
partisipasi murni (APM). APK maupun APM di Lamteng terjadi peningkatan.
Tahun 2011 APK tingkat SD/MI sebesar 103,55 persen, tahun 2012
meningkat 105,64 persen, SLTP dan MTs tahun 2011 sebesar 86,94, tahun
2012 mencapai 97,36 persen dan tingkat SLTA/MA dan SMK tahun 2011
sebesar 55,39 tahun 2012 naik sebesar 64,66 persen.
Penurunan APM terjadi pada tingkat pendidikan SD /sederajat, sebaliknya
APM tingkat SLTP/MTs sederaja dan SLTA/SMK /sederajat terjadi kenaikan.
Dilihat APM tingkat SD/MI tahun 2011 tingkat SD/MI mencapai 94,71
persen, sedikit menurun ditahun 2012 menjadi 93,05 persen, sedang APM
SLTP/MTs tahun 2011 sebesar 65,10 persen, naik tahun 2012 menjadi 78,62
persen, dan tingkat SLTA/MA/SMK tahun 2011 45,59 persen naik menjadi
48,74 persen pada tahun 2012.
Selain usia harapan hidup dan pengetahuan, maka unsur dasar
pembangunan manusia yang diakui adalah standar hidup layak. Untuk
mengukur daya beli penduduk suatu daerah, menggunakan konsumsi
perkapita riil, yang telah di sesuaikan untuk keperluan yang sama. Oleh
karena itu dengan pendapatan sama belum tentu mempunyai paritas daya
beli yang sama bila tempat tinggalnya di wilayah yang berbeda.
Besarnya pengeluaran riil perkapita yang disesuaikan di Kabupaten Lampung
Tengah tahun 2012 sebesar Rp626.140. Sedang pengeluaran riil perkapita di
14 kabupaten/kota di Lampung berkisar antara Rp602.260 di Kabupaten
Mesuji dan Rp638.040 di Kota Bandarlampung. Kondisi kesejahteraan
masyarakat Lampung Tengah berdasarkan beberapa indikator mengalami
perbaikan yang cukup signifikan.
Selain ditunjukkan dengan kenaikan harapan hidup dan kualitas pendidikan,
juga ditandai dengan kondisi tempat tinggal atau rumah. Tempat tinggal
dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai kondisi sosial ekonomi,
termasuk semakin baik pula kondisi kesehatan penghuninya.

Semakin baiknya kondisi tempat tinggal penduduk Lampung Tengah,


memberikan gambaran bila pembangunan di kabupaten ini mampu
meningkatkan kesejahteran penduduk. Hal ini ditandai dengan makin
meningkatnya berbagai fasilitas atau kebutuhan rumah seperti penerangan
listrik, air bersih, dan jenis lantai terluas.
sumber: http://www.teraslampung.com/2014/10/lampung-tengah-tingkatkan-pembangunan.html

You might also like