You are on page 1of 48

KELUARGA BERENCANA

DALAM KACAMATA ISLAM


1. NOVITA FITRI (1102012201)
2. NURADILAH YASMIN (1102012202)
3. NUR ISNAENI EVRY K. (1102012203)
4. NURFITRI AZRI M. (1102012204)

KELUARGA
PENGERTIAN

BERENCANA
KB

Dikalangan ulama yang memperbolehkan berarti :


Tanzhim
al-Nasl
(Pengaturan
Keluarga).
Family Planning atau planned Parenthood Federation
(IPPF).
KB
:
Suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri
untuk mendapatkan kelahiran yg diinginkan,
mengatur interval kelahiran dan menentukan jumlah
anak sesuai dengan kemampuannya serta situasi
kondisi
masyarakat
dan
negara.

ULAMA

KONTEMPORER

A.
Menurut
Fukaha
Pencegahan
kehamilan
:
1. Masa lalu : menggunakan azl (melakukan
ejakulasi di luar vagina sehingga sperma tidak
bertemu
dengan
ovum
istri).
2. Dalam perkembangan, azl dikalangan ulama
klasik dapat dirangkum dalam 4 pendapat :
1. Ibnu Hibban (270-354 H), Ibnu Hazm,
Mazhab Zhahiriyyah dll menyatakan azl
haram karena berarti memutuskan keturunan
(qath
al-nasl)
termasuk
pembunuhan
tersembunyi dan berarti bertentangan dengan
tuntutan syarak
untuk berketurunan dalam
pernikahan.

2.
Ulama
Fikih
Madinah.
a. Dari sudut kepentingan umat : Hukumnya
makruh karena merupakan upaya menyedikitkan
keturunan, padahal Nabi SAW menganjurkan
agar
memperbanyak
keturunan.
b. Dari sudut hubungan suami istri :
Tergantung adanya kerelaan keduanya. Jika
masing-masing rela, maka hukumnya mubah.
Bukan
makruh.
3. Ulama Mazhab Hanafi : Diperbolehkan
dengan
syarat
ada
kerelaan
dari
istri.
4. Al-Ghazali : Diperbolehkan karena tidak ada
dalil
yang
shahih
untuk
menolak
diperbolehkannya azl. Dalil-dalil yg dipakai
menolak
azl
bersifat
lemah.


B.

Menurut

Ulama

Kontemporer

Secara umum, hukum KB yang berpangkal dari


dua
istilah
dalam
Bahasa
arab
:
Tanzhin an-Nasl (pengaturan keturunan)
berkonotasi untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan
ibu
dan
anak
Tahdid al-Nasl (pembatasan keluarga)
berkonotasi menargetkan dan membatasi jumlah
anak karena berbagai alasan seperti akibat dari
keterbatasan potensi ekonomi, kesehatan atau
yg
lain.

1. Menurut Akademi Fikih Islam (Majma alfiqih


al-islami)
:
Sepakat menetapkan tidak bolehnya melakukan
pemutusan
keturunan
secara
mutlak.
Juga
tidak
bolehnya
menolak/mencegah
kehamilan kalau maksudnya karena kemiskinan.
Sebab, yang memberi rezeki adalah Allah.
Sedangkan,
mecegah
kehamilan
atau
menundanya karena sebab-sebab individual
yang bahayanya jelas seperti membahayakan
sang ibu jika hamil, maka hal tersebut tidak
dilarang.

2. Majelis Pendiri Rabithah Alam islami :


Berfatwa
bahwa
melarang
pembatasan
keturunan karena para pencetus ide hendak
menipu umat islam dimana pembatasan ini akan
membahayakan secara politik, ekonomi, social
dan
keamanan.
Pembatasan
keturuanan
tersebut bertentangan dengan syariah islam.
3. Muktamar lembaga Riset Islam di Kairo :
Sesungguhnya
islam
menganjurkan
untuk
menambah dan memperbanyak keturunan
karena banyaknya keturunan akan memperkuat
umat islam secara social, ekonomi dan militer.
Jika darurat, maka batasan darurat dikembalikan
kepada hati nurani dan kualitas agama setiap

HUKUM

BER-KB

a. Alasan ulama yang membolehkan KB


Dari segi nash, tidak ada nash yang sharih
secara
eksplisit
melarang
ataupun
memerintahkannya, maka hukumnya boleh.
Mereka juga beralasan dari sudut pandang
ekonomi
dan
kesehatan,
Antara
lain
:
1. Untuk memberikan kesempatan bagi wanita
beristirahat
Antara
dua
kehamilan.
2. Jika salah satu atau kedua orang pasangan
suami istri memiliki penyakit yang dapat
menular.

Untuk

melindungi

kesehatan

ibu..

Apalagi jika dalam keadaan darurat, misalnya takut


akan mengancam keberlangsungan hidup ibu atau
keseehatannya karena kehamilannya berdasarkan
penelitian dari dokter yang dapat dipercaya.
Q.S
Al
Baqarah
(2)
:
(195)

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan


janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai
orang-orang
yang
berbuat
baik

Jika keuangan suami tidak mencukupi. 4


untuk membiayai lebih banyak anak.
Allah menghendaki kemudahan bagimu dan
. tidak menghendaki kesukaran bagimu

(Q.S

Al

Baqarah

(2)

185)








Ramadhan,
hari
yang
itu
ialah)
bulan


Beberapa
ditentukan
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)
Al Quran

sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
(

mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan


yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di
negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan
bilangannya
dan
hendaklah
kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu,
supaya
kamu
bersyukur

Imam al-ghazali menambahkan satu lagi yaitu. 5


untuk
menjaga
kecantikan
ibu.
Dalil-dalil

yg

digunakan

para

ulama

adalah

Ayat yang menekankan agar meninggalkan generasi


yang
kuat,
bukan
yang
lemah.
Q.S

Al-Nisa

(4)

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang


seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
.benar

dengan menjaga kesehatan ibu dan anak, baik


selama
hamil,
melahirkan,
menyusui
dan
mengasuhnya.
Q.S
Al-Ahqaf
(46)
:
15)

Kami perintahkan kepada


supaya
kepada

manusia

baik
berbuat

dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan


susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat
puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan
kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya
aku
bertaubat
kepada
Engkau
dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

Q.S

Luqman

(31)

:14

Dan Kami perintahkan kepada manusia


(berbuat baik) kepada dua orang ibubapaknya; ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.


b. Alasan ulama yang mengharamkan
KB
1.
KB sama dengan membunuh bayi
2. KBmerupakan tindakan tidak wajar (nonalamiah) dan bertentangan dengan fitrah.
3. KB mengindikasikan pada ketidakyakinan
akan
perintah
dan
ketentuan
Tuhan.
4. KB berarti mengabaikan doa nabi agar
umat islam memperbanyak jumlahnya.
5. KB akan membawa petaka konsekuensikonsukensi
social.
6. KB adalah suatu jenis konspirasi Imperalis
Barat
terhadao
negara-negara
yang
berkembang.

Hukum KB menurut ulama Indonesia


Bahtsul masail NU menetapkan hukum asal
ber
KB
meliputi
3
metode
:
1. Tanpa
alat,
2. Dengan
alat
kontrasepsi,
3. Sterilisasi.
Dua metode pertama hukumnya makruh dan
metode ke tiga hukumnya haram.
Namun
jika
hukumnya

karena

alasan

darurat
mubah.

Adapula kriteria darurat sebagai berikut


:
1. Mengkhawatirkan keselamatian jiwa atau
kesehatan ibu yang hal ini diketaui oleh
dokter.
2. Mengkhawatirkan keselamatan agama.
Akibat factor kesempirang penghidupan
3.
Mengkhawatirkan
kesehatan
atau
pendidikan anak bila jarak terlalu dekat.

Dasar penetapan haramnya KB berlainan dengan


tujuan
perkawinan
yaitu
memperoleh
anak.
Pengurus besar syuriah NU pada tahun1969
menetapkan keputusan tentang pengertian dan
batas boleh serta tidaknya KB sebagai berikut :
1. KB harus diartikan dengan penetapan jarak
kelahiranuntuk
kesejahteraan
2. KB harus didasarkan oleh kepentingan dan
kesejahteraan
ibu
dan
bayi
3. KB tidak boleh dilakukan dengan pengguguran
bayi
4. Tidak boleh merusakan atau menghilangkan
bagian
tubuh
suami
atau
istri
5. KB harus berdasarkan persetujuan suami istri
6. KB harus tidak bertentangan dengan hokum
hokum
agama
dan
kesusilaan
7. Supaya dijaga jangan sampai disalahgunakan
untuk
kepentingan
maksiat

Majlis
tajriah
muhammadiyyah
membuat keputusan sebagai berikut :
Mencegah kehamilan adalah bertentangan
dengan
ajaran
agama
islam.
Demikian juga dengan Keluarga Berencana
yang
dilaksanakan
dengan
mencegah
kehamilan.
Dalam keadaan darurat dibolehkan sekedar
perlu dengan syarat persetujuan suami istri
dan tidak mendatangkan mudaratnya.

METODE BER-KB
Menurut para ulama
yang memperbolehkan
KB yang bersifat
sementara, tidak
dipaksakan dan
disepakati oleh suami
istri.

diantaranya

1.
Diafragma
:
Plastik berbentuk kubah dengan sabuk yang
lentur dan dipasang pada serviks (leher
rahim).
Fungsinya menjaga agar sperma tidak masuk
ke
dalam
Rahim.
2. Penutup serviks (cervical cap)
hampir
menyerupai
diafragma
tetapi
ukurannya lebih kecil dan lebih kaku,
dipasang
pada
serviks.
3.
Spermisida
Sediaan
untuk
menghentikan
atau
membunuh sperma yang dimasukkan dalam
vagina sebelum melakukan coitus (hubungan

4.
Implan
KB
:
Berbentuk kapsul plastik yang mengandung
progestin dan bekerja mencegah ovulasi,
menghalangi masuknya sperma melalui
lender
serviks
yg
kental.
5.
Kontrasepsi
suntikan
medroksiprogesteron
(sejenis
progestin)
disuntikkan 1kali/3bulan dalam otot bokong
atau
lengan
atas.
6.
Pil
KB
:
Pil yang berisi hormon estrogen dan atau
progestin,
diminum
oleh
wanita.
Fungsinya, mencegah lepasnya sel telur
wanita
dari
indung
telur
(ovulasi),
mengentalkan lendir mulut Rahim sehngga

7.
Intravag/tisu
KB
:
Lapisan tipis yang cepat hancur didalam
vagina (selama 2 menit), mengandung zat
kimia yg berfungsi membunuh sel sperma.
8. IUD (Intra Uterine Device/spiral) :
alat KB berbentuk spiral, dipasang dirongga
rahim, bekerja secara mekanis, menghalangi
terjadinya kosnepsi atau menyepak keluar
sperma.
9.
Pil
anti
konseptis
(lyndiol)
:
mengandung
hormon,
dalam
bentuk
kombinasi progestin dengan estrogen atau
progestin
saja.
Fungsinya
mencegah
kehamilan
dengan
cara
mengehntikan
ovulasi dan menjaga kekentalan lendir
servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh

Masalah utama
mengharuskan
pemakainya.

karena
melihat

pemasangan
kemaluan

alatnya
wanita

MUI dengan tegas membenarkan IUD dalam


pelaksanaan KB jika pemasangan dan pengontrolan
dilakukan oleh tenaga medis dan / atau paramedic
wanita, jika terpaksa dapat dilakukan oleh tenaga
medis pria dengan didampingi oleh suami atau
wanita
lain.
Dewan Hisbah PERSIS menyatakan hukumnya
subhat, maka sejauh masih ada cara lain yang tidak
menimbulkan mafsadah dilihat dari segi agama,
maka ditempuh cara lain. Namun jika tidak ada
pemasanga IUD bias diterima jika memang
keadaannya darurat dan tidak ada cara lain yang
efektif.

Vaksin KB dari bahan sperma


Vaksin ini bahan mentahnya adalah sperma laki laki.
Vaksin tersebut dapat dimanfaatkan untuk imunisasi
agar wanita tidak hamil.
Bahstul masail NU menyepakati hukumnya boleh
karena sifat istiqdzar ( menjijikan ) sudah hilang. Tapi
masih terjadi perdebatan karena sumber vaksin
yang berasal dari bukan suami dari pihak wanita.

Metode

KB

Permanen

Metode permanen (ta qim daim) atau sterilisasi


merupakan prosedur yang membuat seseorang tidak
mampu
mengadakan
keturunan.
Menurut rumusan lain disebutkan, pemandulan pada
pria
atau
wanita.
Dalam Bahasa arab disebut taqim yang berarti
memutus dan kering yang menghalangi terjadinya
jejak,
atau
menciptakan
kemandulan.
Metode permanen bersifat mantap, meliputi :
1. Vasektomi
atau
vas
ligation
2. Tubektomi atau tubal ligation (operasi ikat saluran
telur)
3. Histerektomi (operasi pengangkatan Rahim)

Dikalangan medis dikenal beberapa teknik


sterilisasi
bagi
wanita
:
1.metode
radiasi,
Dasar dari metode radiasi : merusak fungsi
ovarium, sehingga tidak akan terjadi lagi ovulasi,
metode
ini
tidak
lagi
dibenarkan.
2.operatif, Metode operatif ada beberapa
jenis
:
1.ovarektomi (mengangkat kedua ovarium),
histerektomi
(pengeluaran
Rahim),
2.ligase (tindakan menuutup saluran dengan
mengikat) tuba tanpa atau dengan pemotongan
tuba,
dan
3.tubektomi.
3.kauterisasi dengan atau tanpa pemotongan

1. Tubektomi
Tubektomi : tindakan penutupan kedua saluran
telur (kanan dan kiri), sehingga sel telur tidak dapat
melewatinya, dan wanita tersebut tidak bisa hamil.
Pada tubektomi hormon wanita tetap dihasilkan,
gairah
seksnya
tidak
menurun.
Keuntungannya
dari
segi
medis:
perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat
tinggi,
dapat
digunakan
seumur
hidup,
dan tidak mengganggu kehidupan suami-istri.
lebih
aman,
lebih
praktis,
lebih
efektif
dan,
lebih
ekonomis.

Vasektomi : salah satu jenis sterilisasi pada pria,


yaitu suatu tindakan bedah dengan memotong vas
deferens (saluran yang membawa sperma dari
testis), kemudian mengikat kedua ujungnya,
sehingga
saluran
menjadi
buntu.
Tujuannya : agar sperma tidak dikeluarkan dari
penis
pada
saat
ejakulasi.
Keuntungan
dari
segi
medis
:
perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat
tinggi,
dapat
digunakan
seumur
hidup,
tidak mengganggu kehidupan suami istri,
dan bila perlu (karena beberapa alasan) dapat
disambung
kembali.
Dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya, lebih
aman, lebih praktis, lebih efektif, dan lebih

3. pengebirian
Dalam Bahasa Indonesia, pengebirian : tindakan
menghilangkan kelenjar testis agar tidak memproduksi
sperma (pada hewan jantan) atau memotong ovarium
(pada hewan betina); menjadikannya mandul.
Dalam Bahasa arab, disebut al-ikhsha.
Para ulama menyatakan, semua bentuk penggunaan
metode KB yang bersifat permanen dianggap sebagai
tindakan pengebirian yang diharamkan dalam Islam.

Disamping
vasektomi,
juga
dikenal
istilah
pengebirian.
Menurut para ahli kedokteran, dari segi teknis
vasektomi
berbeda
dengan
pengebirian.

Pengebirian

Vasektomi

Pengangkatan testis

Memotong vas
deferens (saluran
sperma) dan
mengikatnya

Tidak adanya hormon


dan mani

Dihasilkan hormon dan


mani tanpa sperma

Gairah seks menurun


atau hilang

Gairah seks tetap

Permanen

Tidak permanen

Tindakan sterilisasi dalam KB, seperti vasektomi


atau tubektomi, meskipun secara teknis
berbeda, menurut ketentuan hukum islam dapat
di kiyaskan dengan tindakan pengebirian yang
dilarang,
sesuai
dengan
hadis
Nabi.
Disamping alasan itu, tindakan sterilisasi juga
dianggap sebagai pengubah fitrah kejadian
manusia yang dilarang dalam Islam, seperti
ditegaskan
dalam
Aquran
:
(Q.s.

al-Nisa

(4)

119).

(.Q.s.

al-Nisa

(4)

119)

dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan


membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan
menyuruh mereka )memotong telinga-telinga binatang
ternak(, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan
aku suruh mereka )mengubah ciptaan Allah(, lalu benar-benar
mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan
menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia
menderita
kerugian
yang
nyata

Lembaga fatwa dari mesir, Dar al-ifta alMishriyyah menetapkan bahwa menggunakan
alat kontrasepsi steril jika menyebabkan
kemandulan permanen (tidak dapat hamil lagi)
maka hukumnya haram, kecuali terdapat kondisi
darurat
untuk
melakukannya.
Karena tindakan itu berarti menghentikan
aktivitas reproduksi manusia yang pada akhirnya
dapat merusak kebutuhan primer dalam
menjaga
keturunan
(spesies
manusia).
Menjaga keturunan termasuk satu dari lima
kebutuhan primer (al-Dharuriyyat al-Khams)
yang dijadikan
islam sebagai tujuan dan
maksud utama dalam menetapkan hukum.

Syeikh Muhammad Ali Jumah, salah


seorang Mufti Dar al-ifta al-Mishriyyah
secara khusus menyatakan hal yang sama,
bahwa pencegahan kehamilan secara permanen
dengan menghilangkan fungsi salah satu organ
tubuh adalah dilarang oleh agama islam.
Alasannya
:
1. Merusak anggota tubuh yang diamanahkan
kepada manusia yang bukan miliknya.
2. Telah menelantarkan salah satu tujuan utama
syariat Islam yang harus dijaga, yaitu agama,
jiwa,
akal,
keturunan,
dan
harta.

Namun, jika terdapat kondisi darurat untuk


melakukannya,
seperti
:
khawatir terhadap kelangsungan hidup istri jika dia
hamil
lagi,
terdapat penyakit bawaan yang dikhawatirkan akan
menurun
kepada
anak,
maka dalam kondisi ini diperbolehkan untuk
menggunakan
alat
kontrasepsi
steril.
Yang berhak memutuskan hal ini adalah dokter
spesialis
yang
terpecaya.
Bila dokter tersebut menetapkan bahwa satusatunya solusi untuk wanita tersebut adalah
melakukan kontrasepsi steril, maka tindakan itu
dibolehkan
dan
tidak
berdosa.

Dengan demikian, ulama sepakat


menetapkan tidak boleh melakukan
sterilisasi, baik dengan pengikat atau
memotong saluran telur atau yang lainnya,
kecuali dalam keadaan darurat yang
memperbolehkan perbuatan yang dilarang.

Mereka menyatakan :
1. Metode kontrasepsi permanen bertentangan
dengan tujuan atau maksud syariat yang
mendukung lembaga pernikahan, yaitu
menghasilkan keturunan.
2. Baik pengebirian maupun metode kontrasepsi
permanen berarti mengubah sifat sejati makhluk
seperti yang diciptakan Allah.

Fatwa

Ulama

Indonesia

tentang

Sterilisasi

Semua lembaga fatwa Indonesia : mengharamkan


sterilisasi.
Fatwa pertama tentang vasektomi dan tubektomi
dalam KB dari MUI tahun 1979 : menetapkan
keharamannya, saat itu berkembang wacana
tentang dimungkinkannya dapat dipulihkan kembali.
Wacana tersebut tidak mempengaruhi pendirian MUI
saat itu, tetapi di Indonesia belum dapat dibuktikan
bahwa vasektomi dan tubektomi dapat dikembalikan
lagi.
Fatwa ini direvisi dalam Munas (tahun 1983) yang
menyatakan dalam keadaan sangat terpaksa
(darurat), maka dapat diperbolehkan.

Dalam

keputusan

itu

ditegaskan

Melakukan usaha vasektomi (usaha mengikat/


memotong saluran benih pria) (vasdeferens),
sehingga pria itu tidak dapat menghamilkan,
dan tubektomi (usaha mengikat atau memotong
kedua saluran telur, sehingga wanita itu pada
umumnya tidak dapat hamil lagi) bertentangan
dengan hukum Islam (haram), kecuali dalam
keadaan sangat terpaksa (darurat) seperti untuk
menghindarkan
penurunan
penyakit
dari
ibu/bapak terhadap anak keturunannya yang
bakal lahir, atau terancamnya jiwa si ibu bila ia
mengandung
atau
melahirkan
lagi.

MUI secara khusus menegaskan kembali


bagi pasien HIV/AIDS.
MUI tidak menentukan hukum sterilisasi bagi
pasien HIV/AIDS, hanya menetapkan, bagi
suami-isteri yang menderita HIV/AIDS dalam
melakukan hubungan seksual wajib
menggunakan alat, obat atau metode yang
dapat mencegah penularan HIV/AIDS.

HIV/AIDS
seyogyanya
nerusaha
untuk
tidak
memperoleh keturunan. Dasar yang digunakan
adalah Hadis yang melarang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang
lain.
MPKS dalam fatwanya No. 23. Tahun 1981
menetapkan hokum vasektomi dan tubektomi dari
perspektif hokum Islam. Fatwa tersebut merupakan
jawaban atas pertanyaan dari PP. Muhammadiyah.
Ditetapkan:
1. Vasektomi dan tubektomi dapat digolongkan
kepada usaha mengubah ciptaan Allah SWT dan
termasuk pula perbuatan pengebirian/sterilisasi.
2. Vasektomi dan tubektomi juga dapat dimasukan
dalam perbuatan memutuskan jalan keturunan.
3. Mengubah ciptaan Allah SWT dan memutuskan
jalan keturunan adalah perbuatan yang dilarang oleh
agama
Islam.

Pada Muktamar Majlis Tarjih Muhammadiyah di


Sidoarjo (tahun 1968) menetapkan hukum ber-KB
yang diantara keputusannya menyebutkan,
KB berlawanan dengan syariat Islam jika niat segan
mempunyai anak atau dengan cara merusak/
mengubah organisme yang bersangkutan, seperti
memotong,
mengangkat,
dan
lain-lain.
Dengan
batasan
tersebut,
maka
melakukan
vasektomi dan tubektomi termasuk bertentangan
dengan
Islam.
MPKS sependapat dengan Majlis Tarjih, bahwa
tindakan vasektomi dan tubektomi merupakan
perbuatan yang berlawanan dengan syariat Islam,
hukum
melakukannya
haram.

Dari uraian dan paparan diatas dapat disimpulkan


hal-hal
sebagai
berikut
:
1. Secara umum KB dapat diterima dalam ajaran
Islam, sejauh yang dimaksudkan adalah pengaturan
keluarga dan bukan pembatasan keluarga. Dalam
pengaturan terdapat upaya agar lebih baik
(maslahah) atau menghindari yang negative
(mudarat). Pada pembatasan keluarga terkandung
pengertian ikhtiar menghentikan kelahiran atau
menutup kemungkinan melahirkan dalam masa
selanjutnya.
2. Secara
global
ulama
berbeda
pendapat
mengamalkan
KB,
sebagian
mereka
membolehkannya
dan
sebagian
yang
lain
mengharamkannya. Alasannya, disamping adanya
kontradiksi dalil tentang azl juga adanya dalil yang
menganjurkan banyak berketurunan di satu sisi, di
sisi lain adanya logika dalil yang menganjurkan agar

penggunaan alat kontrasepsi, yaitu : Cara kerjanya,


sifatnya, pemasangannya, implikasi alat kontrasepsi
terhadap kesehatan penggunanya, serta bahan yang
digunakan untuk membuat alat kontrasepsi tersebut.
Alat kontrasepsi yang dibenarkan adalah yang cara
kerjanya mengatur kehamilan, bersifat sementara
(tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri oleh
yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak
haram memandang auratnya (suami) atau oleh
orang lain yang pada dasarnya tidak boleh
memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat
ia dibolehkan. Bahan pembuatan yang digunakan
berasal dari bahan yang halal, serta tidak
menimbulkan
implikasi
yang
membahayakan
(mudlarat)
bagi
kesehatan.
4. Sebagaimana
hokum
pada
bidang-bidang
ijtihadiyah yang lain, hokum menggunakan alat
kontrasepsi tentu akan mengalami pergeseran
hokum sejalan dengan perubahan illatnya, sesuai

IUD, Bahtsul Masail NU sejalan dengan keputusan


Ulama
Terbatas,
tidak
membenarkan
penggunaannya. Kelonggaran bolehnya memakai
spiral diberikan oleh MUI tanpa menyebut darurat,
juga Majlis Tarjih Muhammadiyah yang meski
menolak KB tetapi dalam keadaan darurat
memperkenankannya jika dipasang oleh petuas
wanita, dan menurut MUI oleh dokter laki-laki atau
paramedic laki-laki yang didampingi oleh suaminya.
6. Mayoritas fatwa menolak adanya peraturan, atau
undang-undang public yang membatasi atau
mengharuskan memilih sejumlah anak tertentu
karena akan menjadi peraturan yang mengikat
padahal hukumnya itu sendiri masih diperdebatkan.
7. Ulama sepakat bahwa menggunakan metode KB
hingga menjadikan seseorang tidak akan memiliki
anak, dengan cara vasektomi, tubektomi, dan yang
sejenisnya hukumnya haram, disamakan dengan
hokum
pengebirian
dan
termasuk
tindakan

Terimakasih

You might also like