You are on page 1of 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini tepat pada waktu nya. Shalawat beserta salam
tak lupa pula kita hadiahkan kepada nabi besar kita yakni nya
nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa umat nya dari
zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh ilmu pengetahuan
yang kita rasakan pada saat sekarang ini.
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia mengenai Komunikasi Interpersonal
(Antarpribadi)
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga menjadi ibadah dan
mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca,demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan supaya kita selalu berada di
bawah lindungan Allah SWT.

Padang,

Januari 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................

1.1 Latar Belakang ..........................................................


1.2 Rumusan Masalah.......................................................
1.3 Tujuan ........................................................................
1.4 Manfaat...................................................................... .

1
2
2
2

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................

2.1 Definisi Komunikasi..................................................


2.2 Definisi Komunikasi Interpersonal (Antarpribadi)....
2.3 Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal ........................
2.4 Elemen Proses Komunikasi Interpersonal...............
2.5 Klasifikasi Komunikasi Interpersonal......................
2.6 Faktor Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal...
2.7 Hubungan Interpesonal yang Efektif....................... .
2.8 Kekuatan Pengaruh Komunikasi Interpersonal...... .

4
4
5
7
9
12
15
16

BAB III PENUTUP ......................................................................

18

3.1 Kesimpulan................................................................

18

3.2 Saran .......................................................................

18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................

19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Komunikasi ada di mana-mana, bisa di rumah ketika

berkumpul bersama di ruang keluarga, di kampus ketika


membicarakan tugas kelompok, di masjid ketika khutbah Jumat,
di kantor ketika manager memberikan tugas dan di manapun di
belahan dunia ini. Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan
bahwa 70 % waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi.
Dengan komunikasi kita menciptakan hal-hal positif di sekitar
kita yaitu membentuk rasa saling pengertian menumbuhkan
persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan
pengetahuan dan melestarikan peradaban. Namun dengan
komunikasi juga menciptakan hal-hal negatif di sekitar kita
misalnya menyuburkan perpecahan, menumbuhkan permusuhan,
menanamkan kebencian, merintangi kemajuan hingga
menghambat pemikiran.
Salah satu tatanan komunikasi adalah komunikasi
interpersonal. Komunikasi interpersonal membutuhkan
keterampilan dalam mengkomunikasikannya. Kegiatan
komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang
paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial.
Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam,
sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi
dengan manusia yang lain. Dengan demikian kemampuan
berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling dasar.
Oleh karena itu dalam makalah ini penulis ingin menyajikan
mengenai seberapa pentingnya komunikasi interpersonal.
1

1.2

Rumusan Masalah

1) Apa definisi komunikasi ?


2) Apa definisi komunikasi interpersonal (antarpribadi) ?
3) Apa ciri-ciri komunikasi interpersonal ?
4) Apa saja elemen proses komunikasi interpersonal ?
5) Apa saja klasifikasi komunikasi interpersonal ?
6) Apa saja yang faktor mempengaruhi komunikasi
interpersonal ?
7) Bagaimana hubungan interpersonal yang efektif?
8) Seberapa kuatkah pengaruh komunikasi interpersonal?

1.3

Tujuan
1) Untuk mengetahui definisi komunikasi
2) Untuk mengetahui definisi komunikasi interpersonal
(antarpribadi)
3) Untuk mengetahui ciri-ciri komunikasi interpersonal
4) Untuk mengetahui elemen proses komunikasi
interpersonal
5) Untuk mengetahui klasifikasi komunikasi interpersonal
6) Untuk mengetahui faktor mempengaruhi komunikasi
interpersonal
7) Untuk mengetahui hubungan interpersonal yang efektif
8) Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal

1.4

Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini antara lain :

1) Dapat mengetahui dan memahami definisi komunikasi


2) Dapat mengetahui dan memahami definisi komunikasi
interpersonal (antarpribadi)

3) Dapat mengetahui dan memahami ciri-ciri komunikasi


interpersonal
4) Dapat mengetahui dan memahami tentang elemen proses
komunikasi interpersonal
5) Dapat mengetahui dan memahami klasifikasi komunikasi
interpersonal
6) Dapat mengetahui dan memahami faktor mempengaruhi
komunikasi
interpersonal
7) Dapat mengetahui dan memahami hubungan interpersonal
yang efektif
8) Dapat mengetahui dan memahami pengaruh komunikasi
interpersonal

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah elemen dari interaksi manusia yang

memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan,


dan meningkatkan kontak dengan orang lain. Karena komunikasi
dilakukan oleh seseorang setiap hari, orang seringkali salah
berpikir bahwa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun
sebenarnya komunikasi adalah proses kompleks yang melibatkan
tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu
berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya.
(Potter & Perry, 2005:301)

2.2

Definisi Komunikasi Interpersonal (Antarpribadi)


Menurut Devito (1989 :4).komunikasi antarpribadi

(interpersonal communication) adalah proses pengiriman dan


penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau di antara
sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan
beberapa umpan balik seketika (the process of sending and

receiving messages between two persons, or among a small


group of persons, with some effect and some immediate
feedback).

Komunikasi interpersonal adalah interaksi antara dua atau


di dalam kelompok kecil. Seringkali bersifat saling berhadapan
dan merupakan tipe yang paling sering digunakan dalam situasi
keperawatan. (Potter & Perry, 2005:301)
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran
informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang
lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung
diketahui balikannya. (Muhammad, 2005:158-159).

2.3 Ciri Ciri Komunikasi Interpersonal


Ada lima aspek yang merupakan ciri - ciri dari komunikasi
interpersonal, antara lain :
1.

Komunikasi interpersonal biasanya terjadi secara spontan


dan tanpa tujuan terlebih dahulu. Maksudnya, bahwa
biasanya komunikasi interpersonal terjadi secara

kebetulan tanpa rencana sehingga pembicaraan terjadi


secaraspontan.
2.

Komunikasi interpersonal mempunyai akibat yang


direncanakan maupun tidak terencana.

3.

Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung


berbalasan. Salah satu ciri khas komunikasi interpersonal
adalah adanya timbal balik bergantian dalam saling
memberi maupun menerima informasi antara komunikator
dan komunikan secara bergantian sehingga
tercipta suasan dialogis.

4.

Komunikasi interpersonal biasanya dalam suasana


kedekatan atau cenderung menghendaki keakraban.
Untuk mengarah kepada suasana kedekatan atau
keakraban tentunya kedua belah pihak yaitu komunikator
dan komunikan harus berani membuka hati, siap
menerima keterusterangan pihak lain.

5.

Komunikasi interpersonal dalam pelaksanaannya lebih

menonjol dalam pendekatan psikologis daripada unsur


sosiologisnya. Hal ini karena adanya unsur kedekatan atau
keakraban yang terbatas pada dua atau dengan paling
banyak tiga individu saja yang terlibat. Sehingga faktorfaktor yang mempengaruhi kejiwaan seseorang lebih
mudah terungkap dalam komunikasi tersebut.

2.4 Elemen Proses Komunikasi Interpersonal


a. Pengirim ( Sumber/Source/Komunikator)
Pihak yang mengawali komunikasi mengirim pesan.
Pengirim ini menjadi asal atau sumber pesan. Sebelum masuk di
dalam proses komunikasi dengan orang lain, di dalam pikiran
pengirim terjadi semacam rangsangan atau stimulus (referen).
Rangsangan itu dapat terjadi karena faktor di luar dirinya maupun
karena hasil pengolahan isi pikiran yang ada di dalam benaknya.
Peristiwa rangsangan dan pengolahan isi di dalam pikiran itu
menimbulkan kebutuhan pada diri pengirim dan mendorongnya
untuk menyampaikan perasaan atau gagasanya kepada orang
lain.
Sebelum mengirim pesan terlebih dahulu pengirim
mengemasnya dalam bentuk yang dirasa sesuai dan dapat
diterima serta dimengerti oleh penerima . Pengemasan pesan itu
disebut encoding. Secara harfiah encoding berarti memasukkan
kedalam kode. Dengan encoding, pengirim memasukkan atau
mengungkapkan pesannya ke dalam kode atau lambang dalam
bentuk kata atau nonkata, seperti raut wajah atau gerak-gerik
tubuh. Dalam proses encoding, pengirim melakukan dua hal.

Pertama memikirkan sungguh-sungguh perasaan atau gagasan


yang hendak disampaikan. Kedua menerjemahkan perasaan atau

gagasan itu kedalam kode berupa lambang dalam bentuk kata


atau nonkata yang dirasakan dapat menyampaikan makna yang
hendak disampaikannya dengan tepat, baik, dan dapat diterima
oleh penerimanya. Dari berbagai kode dan lambang yang ada
pengirim yang memenuhi kebutuhannya untuk menyampaikan
makna lalu mengatur agar dapat di mengerti dan diterima oleh
penerima.

b. Pesan (message )
Pesan adalah informasi yang dikirimkan atau diekspresikan
oleh pengirim. Pesan yang paling efektif harus jelas dan
teroganisasi serta diekspresikan dengan cara yang dikenali baik
oleh orang yang menerimanya.

c. Saluran Komunikasi ( Channel )


Setelah di kemas, pesan dapat disampaikan melalui
saluran(channel) atau media. Pengirim dapat memilih media lisan
(oral), tertulis (written), atau elektronik (electronic)

d. Penerima (Receiver)
Penerima adalah orang yang menrima pesan yang
dikirimkan. Penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan
seperangkat simbol verbal dan/ atau non verbal yang ia terima
menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses demikian
disebut decoding .

e. Respons
Respons bisa berarti tanggapan penerima terhadap pesan
yang diterima dari pengirim. Respons ini membantu untuk
mengungkapkan apakah makna dari pesan tersebut
tersampaikan.

2.5

Klasifikasi Komunikasi Interpersonal


Redding mengembangkan klasifikasi komunikasi

interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial,


interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
a.

Interaksi intim

Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik,


pasangan yang sudah menikah, anggota famili, dan orang-orang
yang mempunyai ikatan emosional yang kuat. Kekuatan dari
hubungan menentukan iklim interaksi yang terjadi. Di dalam
organisasi, hubungan ini dikembangkan dalam sistem komunikasi
informal. Misalnya, hubungan yang terlibat di antara kedua orang
teman baik dalam organisasi, yang mempunyai interaksi
interpersonal mungkin di luar peranan dan fungsinya dalam
organisasi.

b.

Percakapan sosial

Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan


seseorang secara sederhana dengan sedikit berbicara.
Percakapan biasanya tidak begitu terlibat secara mendalam.
Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan
hubungan informal dalam organisasi. Jika dua orang atau lebih
bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar
organisasi seperti famili, sport, isu politik, ini adalah merupakan
contoh percakapan sosial.

10

c.

Interogasi atau pemeriksaan

Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara


seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan
menuntut informasi daripada yang lain. Misalnya seorang
pengacara memeriksa seorang saksi atau seorang pelaksana
hukum menanyai seorang tersangka. Perdebatan dan
pertengkaran secara verbal adalah bentuk interogasi di mana
kedua pihak menuntut satu sama lain dan kontrol sebentar-bentar
bertukar. Pertengkaran verbal sering ditandai dengan isu benar
atau salah. Debat diatur oleh sejumlah aturan dan umumnya lebih
formal daripada perkelahian. Meskipun bentuk komunikasi ini
tidaklah selalu diingini tetapi ada dalam organisasi. Misalnya bila
seseorang karyawan dituduh mengambil barang-barang
organisasi untuk kepentingan pribadinya biasanya karyawan
tersebut diinterogasi oleh atasannya untuk mengetahui benar
atau tidaknya tuduhan itu.

11

d.

Wawancara

Wawancara adalah satu bentuk komunikasi interpersonal di


mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya
jawab. Salah seorang mengajukan pertanyaan untuk
mendapatkan informasi dan yang lainnya mendengarkan dengan
baik kemudian memberikan jawaban yang dikehendaki sampai
tujuan wawancara tercapai. Misalnya, seorang dosen penasehat
akademis mewawancarai mahasiswa yang dibimbingnya untuk
mendapatkan informasi yang lebih jauh mengenai mahasiswa
tersebut.

2.6

Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi


Interpersonal

1) Perkembangan
Perkembangan berpengaruh terhadap komunikasi
interpesonal. Misalnya pada anak-anak , sebagian besar anakanak lahir dengan mekanisme fisik dan kapasitas untuk
mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa.

12

2) Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi atas apa yang terjadi.
Perbedaan persepsi antar individu yang berinteraksi dapat
menjadi kendala berkomunikasi.

3) Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi tingkah laku. Nilai
tersebut adalah apa yang di anggap penting dalam hidup oleh
seseorang dan pengaruh dari ekspresi pemikiran dan ide. Nilai
juga mempengaruhi interpretasi pesan.

4) Emosi
Emosi adalah perasaan subjektif seseorang mengenai
peristiwa tertentu. Cara seseorang berasosiasi atau
berkomunikasi dengan orang lain dipengaruhi oleh emosi.
Emosi mempengaruhi untuk menerima pesan dengan sukses.
Emosi juga dapat menyebabkan seseorang salah
menginterpretasikan sesuatu untuk tidak mendengar pesan.

5) Latar Belakang Sosialkultural


Budaya juga mempengaruhi metoda komunikasi tentang
gejala atau perasaan menderita pada orang lain. Perbedaan
bahasa juga dapat merintangi komunikasi dan hubungan.

6) Jender
Perbedaan jenis kelamin mempengaruhi proses komunikasi.
Pria dan wanita memiliki gaya komunikasi yang berbeda dan

13

satu sama lain saling mempengaruhi prose komunikasi yang


unik.
7) Pengetahuan
Komunikasi dapat menjadi sulit ketika orang yang
berkomunikasi meiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Oleh
sebab itu pengetahuan juga berpengaruh terhadap komunikasi
interpersonal.
8) Peran Dan Hubungan
Indivudi berkomunikasi dalam tatanan yang tepat menurut
hubungan dan peran mereka. Misalnya pelajar menggunakan
cara berbicara yang berbeda ketika mereka bicara dengan
teman atau instruktur, dokter atau rohaniawan.

9) Lingkungan
Orang cenderung dapat berkomunikasi dengan lebih baik
dalam lingkungan yang nyaman. Ruangan yang hangat,
bebas dari kebisingan, gangguan adalah yang terbaik.
Kebisingan dan kurangnya kebebasan seseorang dapat
mengakibatkan kebingungan , ketegangan atau ketidaknyamanan yang dapat berpengaruh terhadap komunikasi.

10) Ruang dan Teritorial


Teritorial menetapkan makna dari hak seseorang pada
suatu area sekitarnya. Teritorial sangat penting karna
membuat orang merasa memiliki identitas, keamanan, dan
kontrol. Dengan kata lain seseorang merasa terancam
ketika orang lain memasuki teritorialnya karena hal

14

tersebut mengganggu homeostasis psikologis, menimbulkan


kecemasan dan menyebabkan timbulnya kehilangan kontrol

2.7

Hubungan Interpersonal yang Efektif


Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator

dan komunikan berada dalam keadaan homophily. Homophily


adalah sebuah istilah yang menggambarkan derajat pasangan
perorangan yang berinteraksi yang memiliki kesamaan dalam
sifatnya (attribute), seperti kepercayaan, nilai, pendidikan, status
sosial, dan sebagainya. Homophily terjadi karena orang-orang
yang sama lebih mungkin termasuk kelompok yang sama,
berdiam lebih berdekatan satu sama lain, dan tertarik oleh
kepentingan yang sama.

Hal ini berdasarkan penelitian Homans. Dia berpendapat


bahwa lebih dekat kesamaannya sejumlah orang dalam tingkatan
sosial, lebih sering mereka berinteraksi satu sama lain.
Hubungan interpersonal akan terjadi secara efektif apabila
kedua belah pihak memenuhi kondisi berikut:
a) Bertemu satu sama lain secara personal.
15

b) Empati secara tepat terhadap pribadi yang lain dan


berkomunikasi yang dapat dipahami satu sama lain secara
berarti.
c) Menghargai satu sama lain, bersifat positif dan wajar tanpa
menilai atau keberatan.
d) Menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguhsungguh, bersikap menerima dan empati satu sama lain.
e) Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang
mendukung dan mengurangi kecenderungan gangguan arti.
f) Memperlihatkan tingkah laku yang percaya penuh dan
memperkuat perasaan aman terhadap yang lain.

2.8

Kekuatan Pengaruh Komunikasi Interpersonal


Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya,

komunikasi interpersonal (antarpribadi) paling ampuh dalam


kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku
komunikan. Alasannya adalah sebagai berikut:
Komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap
muka (face-to-face) sehingga terjadilah kontak pribadi (personal
contact): pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan.
Ketika komunikator menyampaikan pesan, umpan balik
berlangsung seketika (immediate feedback); komunikator
mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan
yang komunikator lontarkan, ekspresi wajah komunikator dan
gaya bicara komunikator. Apabila umpan baliknya positif, artinya
tanggapan komunikan itu menyenangkan komunikator,
komunikator sudah tentu akan mempertahankan gaya
komunikasinya; sebaliknya jika tanggapan komunikan negatif,

16

komunikator harus mengubah gaya komunikasi sampai


komunikasi berhasil.
Oleh karena keampuhan dalam mengubah sikap,
kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan maka bentuk
komunikasi antarpribadi acapkali dipergunakan untuk
melancarkan komunikasi persuasif (persuasive communication)
yakni suatu teknik komunikasi secara psikologis manusiawi yang
sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan. Tetapi
komunikasi persuasif antarpribadi seperti itu hanya digunakan
kepada komunikan yang potensial saja, artinya tokoh yang
mempunyai jajaran dengan pengikutnya atau anak buahnya
dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga apabila ia berhasil
diubah sikapnya atau ideloginya, maka seluruh jajaran
mengikutinya.

17

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah penyampaian informasi antara dua
orang atau lebih. Komunikasi interpersonal adalah proses
pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau
di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek
dan beberapa umpan balik seketika.
Setiap kali episode komunikasi terjadi, terdapat beberapa
komponen, yaitu: pengirim (komunikator), pesan (message),
encoding, bahasa, penerima pesan (receiver), decoding dan
respons. Klasifikasi komunikasi interpersonal yaitu interaksi
intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan, dan
wawancara.
Komunikasi interpersonal sangat kuat pengaruhnya karena
keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan
perilaku komunikan.

3.2 Saran
Melalui makalah ini kita akan mengetahui Komunikasi
Interpersonal (Antarpribadi) . Kami menyadari masih banyak
terdapat kekurangan karena masih terbatasnya pengetahuan
yang kami miliki oleh karena itu kami membuka diri untuk
menerima berbagai kritik dan saran dari pembaca sehingga kami
dapat menyempurnakan makalah ini.

18

DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hardjana, Agus M. 2003. Komunikasi Intrapersonal dan

Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius

Jalaludin Rakhmat. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Muhammad,Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi


Aksara.

N.Wexley,Kenneth,dkk. 2003. Perilaku Organisasi dan Psikologi

Personalia. Jakarta : Rineka Cipta.

Potter, Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan


Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta : EGC.

Rakhmat, Jalaudin.1966.Psikologi Komunikasi.Bandung:Remaja


Rosdakarya.

19

Unapradhita .2001. Makalah Komunikasi Interpersonal. [online]


Tersedia:http://unapradhita.blogspot.com/2011/05/makalah-

komunikasi-interpersonal.html
Diakses: tanggal 10 Januari 2014.

Wikipedia.(2009).Communication.[online]
Tersedia: http://www.en.wikipedia.org/Wiki/communication.
Diakses : tanggal 10 Januari 2014

20

21

22

You might also like