You are on page 1of 9

1

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Kewarganegaraan dalam bentuk
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan. Dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah. Amin.

Penulis,

Tersia Intan Pratiwi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1. Latar belakang...........................................................................................1
2. Rumusan Masalah......................................................................................1
3. Ruang Lingkup Kajian...............................................................................1
4. Tujuan........................................................................................................2
5. Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
1. Analisis......................................................................................................3
2. Solusi.........................................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................7
1. Kesimpulan................................................................................................7
2. Saran..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Saat ini banyak kita temukan berbagai masalah mengenai wilayah yang
bermaksud memisahkan diri dari pemerintahan pusat NKRI. Gerakan-gerakan
ini dikenal sebagai gerakan separatisme. Gerakan inilah yang sering memicu
aksi-aksi anarkis di negeri Indonesia tercinta ini. Lantas sebagai generasi
muda apa yang dapat kita lakukan sebagai upaya antisipasi gerakan
separatisme di negeri kita tercinta ini.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan gerakan separatisme?
2. Mengapa gerakan separatis bisa terjadi di Indonesia?
3. Bagaimanakah upaya yang harus dilakukan untuk mengantisipasi gerakan
separatisme di Indonesia?
4. Apresiasi

3. Ruang Lingkup Kajian


Ruang lingkup dalam makalah ini terbatas pada Gerakan Separatis yang
terjadi di Indonesia.

4. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa gerakan Separatisme itu

2. Untuk mengetahui sebab terjadinya gerakan separatisme


3. Untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi gerakan separatisme

5. Manfaat
Diharapkan pembaca mengerti apa, mengapa, dan bagaimana gerakan
separatisme bisa terjadi di Indonesia. Selain itu untuk memberikan informasi
tentang bahaya gerakan separatisme terhadap keutuhan Negara kesatuan
Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN
1. Analisis
Separatisme politis

adalah

suatu

gerakan

untuk

mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok


manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu
sama lain (atau suatu negara lain). Istilah ini biasanya tidak diterima para
kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih
istilah yang lebih netral seperti determinasi diri.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, bahwa separatisme adalah suatu
paham yang mengambil keuntungan dari pemecah-belahan dalam suatu
golongan (bangsa). Gerakan separatis biasanya berbasis nasionalisme atau
kekuatan religius.

Menurut Dewi Fortuna Anwar dalam bukunya Konflik Kekerasaan


Internal: Tinjauan Sejarah, Ekonomi-Politik dan Kebijakan di Asia
Pasifik bahwa separatisme berkaitan erat dengan pembentukan negara.
Sejumlah gerakan separatis memiliki sejarah panjang rasa benci kepada
pemerintah pusat dan kelompok suku atau agama yang dominan.
Dari uraian tersebut, dapat kita pahami bahwa penyebab timbulnya
Separatisme adalah sebagian dari penyebab timbulnya konflik sosial secara
umum. Jika kita coba klasifikasi, hal-hal dibawah ini bisa jadi merupakan akar
terjadinya separatime:
1. Penguasaan Sumber Daya Sumber. Beberapa separatisme yang terjadi di
Indonesia terjadi diawali dengan ketidakpuasan suatu kelompok terhadap
pengelolaan SD yang ada di wilayahnya oleh penguasa yang ada.
2. Perbedaan cara pandang dalam pengelolaan kekuasaan. Ada kelompok
yang cenderung ingin memisahkan diri karena ingin membentuk
pemerintahan dengan sistem sendiri (bentuk maupun idiologinya).
3. Adanya kesadaran yang bersifat etnis/ldiologis sebagai pemilik sah suatu
wilayah.
4. Belum adanya pemerataan pembangunan. Sehingga masyarakat di kedua
wilayah tersebut tertinggal dari sisi kesejahteraan ekonomi, pendidikan,
dan kesehatan dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia
5. Trauma tindakan represif militer. Tindakan represif militer yang dilakukan
terhadap masyarakat pada masa lalu telah melahirkan budaya curiga dan
terhadap pemerintah oleh sekelompok masyarakat setempat.

6. Kurang efektifnya komunikasi pemerintah dan masyarakat. Adanya


perbedaan cara berpikir dan kepentingan antara elit politik dan masyarakat
pada umumnya.
7. Persoalan nasionalisme sempit (tribalisme). Perbedaan latar belakang
budaya dan etnis lebih memperuncing nasionalisme sempit ini.
8. Adanya perbedaan cara berpikir dan kepentingan antara elit politik dan
masyarakat pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan latar
belakang sosial dan budaya termasuk tingkat pendidikan.

2. Solusi
Solusi kebijakan dalam Pencegahan dan Penanggulangan Separatisme
dijabarkan ke dalam program-program pembangunan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Ketahanan Nasional. Kegiatan pokoknya:
Perumusan rancangan kebijakan nasional dalam rangka pembinaan
ketahanan nasional untuk menjamin keselamatan negara dari ancaman
terhadap kedaulatan, persatuan dan kesatuan;
Penelitian dan pengkajian stratejik masalah aktual yang berkaitan
dengan konsepsi nasional, wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan
sistem manajemen nasional;
sertaPendidikan stratejik ketahanan nasional.
2. Program Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan
Keamanan Negara. Kegiatan pokok:
Operasi intelijen dalam hal deteksi dini;
Koordinasi seluruh badan-badan intelijen pusat dan daerah di seluruh
wilayah NKRI; serta
Pengkajian, analisis intelijen perkembangan lingkungan strategis,
pengolahan dan penyusunan produk intelijen dalam hal deteksi dini.

3. Program Penegakan Kedaulatan dan Penjagaan Keutuhan Wilayah NKRI.


Kegiatan pokok:
Antisipasi dan Pelaksanaan operasi militer atau non militer terhadap
gerakan separatis;
pelaksanaan operasi militer atau non militer terhadap aksi radikalisme;
Antisipasi dan pelaksanaan operasi militer atau non militer terhadap
konflik komunal.
4. Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri. Kegiatan pokok:
Operasi keamanan dan penegakan hukum;
Upaya keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan dan pulau-pulau

terluar; serta
Pendekatan persuasif secara intensif kepada masyarakat yang rawan

terhadap pengaruh separatis.


5. Program Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional.
Kegiatan pokok:
Pendidikan politik masyarakat;
Sosialisasi wawasan kebangsaan; serta
Upaya perwujudan dan fasilitasi berbagai fora dan wacana-wacana
sosial politik.
6. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik. Kegiatan
pokok:
Implementasi upaya-upaya proaktif dalam penyediaan informasi yang
lebih berorientasi pada permintaan dan kebutuhan nyata masyarakat;
serta
Upaya memperluas jaringan informasi dan penyiaran publik untuk
mempromosikan nilai-nilai persatuan dan persamaan secara sosial.

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa gerakan separatisme baik
di Indonesia maupun dibelahan dunia manapun pasti akan membawa dampak
negatif dalam kehidupan bermasyarakatnamun ada juga sisi positifnya, yakni
dengan adanya gerakan ini pemerintah akan lebih memperhatikan rakyatnya
yang ada di daerah-daerah.

2. Saran
Namun terlepas dari itu pemerintah harus dengan serius memberantas
gerakan-gerakan separatis yang ada saat ini. Oleh karenanya, jika pemerintah
ingin mencegah gerakan itu bisa lewat Badan Intelijen Negara (BIN).
Mengetahui di mana basis aktor intelektualnya, sehingga pemetaan terhadap
gerakan separatisme dapat dilakukan secara signifikan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Gerakan

Separatisme

adalah

diakses

dari

http://direktori.umy.ac.id/uploads/Ahmad
%20Mujiyana/GERAKAN+SEPARATISME.pptx, 15 Desember 2014, 01:34
2. Separatis diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Separatisme, 15
Desember 2014, 01:49
3. Maksud
Gerakan

Separatis

diakses

http://iwansmile.wordpress.com/konsep-separatis/, 15 Desember 2014, 01:51


4. Contoh
ruang
Lingkup
diakses
dari
http://aprildelapan.blogspot.com/2013/02/disintegrasi-bangsa.html, 15 Desember 2014,
02:09
5. Penyebab

Terjadinya

Gerakan

Separatisme

diakses

dari

qid=20081027034943AArMXxw, 15 Desember 2014, 02:50


6. pencegahan
terhadap
gerakan
Separatis
diakses

dari

https://id.answers.yahoo.com/question/index?

http://kadiq31.blogspot.com/2011/10/pencegahan-dan-penanggulangan.html,
15 Desember 2014, 03:10
7. Kesimpulan

diakses

http://kampusfilm.blogspot.com/2010/05/makalah-sparatisme.html,
Desember 2014, 03.50

dari
15

You might also like