Professional Documents
Culture Documents
nyeri
By : slamet armia
DEFINISI
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal, dan
ETIOLOGI
Diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu:
FISIOLOGI NYERI
Munculnya nueri bkaitan erat dgn reseptor & rangsangan
Reseptor berupa nociceptor mrpk ujung saraf bebas yg memiliki
MEKANISME NYERI
Ionotropik dimana mediator bekerja langsung pada pintu
KLASIFIKASI NYERI
1. Nyeri berdasarkan tempatnya:
a. Pheriperal pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan
tubuh misalnya pada kulit, mukosa.
b.
c.
d.
KLASIFIKASI NYERI
Nyeri berdasarkan sifatnya:
c.
KLASIFIKASI NYERI
Nyeri berdasarkan berat
ringannya
a. Nyeri ringan, yaitu nyeri
dalam intensitas rendah.
b. Nyeri sedang, yaitu nyeri
yang menimbulkan
reaksi.
c. Nyeri berat, yaitu nyeri
dalam intensitas yang
tinggi
Nyeri Akut:
Nyeri Kronis:
Respon
system
saraf
simpatis:
penurunan
tekanan
darah,
pupil konstriksi
Nyeri Somatis
Nyeri Viseral
Superfisial
Dalam
Kualitas
Tajam,
menusuk,
membakar
Tajam, tumpul,
nyeri terus
Tajam, tumpul,
nyeri terus,
kejang
Menjalar
Tidak
Tidak
Ya
Stimulasi
Distensi,
iskhemia,
spasmus,
iritasi kimiawi
(tdk ada
torehan)
Ya
Ya
Refleks
kontraksi otot
Ya
Ya
Tidak
FISIOLOGI
NYERI
RESPON NYERI :
NOCICEPTOR : UJUNG
SYARAF BEBAS TERSEBAR
LUAS PD KULIT, MUKOSA &
STRUKTUR DLM ( SENDI,
DINDING ARTERI, HATI &
KANDUNG EMPEDU
STIMULU
S
RESEPTOR
TRANSMISI
1. NYERI DISADARI :
IMFULS PD
THALAMUS
TEKANAN OTAK >
RENDAH
1. SERABUT A DELTA :
BERMYELIN, CEPAT
MENGHANTARKAN
IMFULS
2. SERABUT C : TDK
BERMYELIN LAMBAT
MENGHANTARKAN
IMPULS
PERSEPSI
2. KORTEK CEREBRI :
KUALITAS NYERI
REAKSI LEBIH
KOMPLEKS
RESPON
5 mm
1,2 mm.
menusuk
2.Pattern Theory
Rangsangan
2. PERSEPSI NYERI
PENILAN YG SANGAT SUBJEKTIF TMPTNYA PD KORTEKS, PERSRPSI
INI DI PENGARUHI OLEH FAKTOR YG DPT MEMICU STIMULI
NOCISEPTOR
3. TOLERANSI NYERI
TERKAIT DGN INTENSITAS NYERI YG DPT MEMPENGARUHI
KEMAMPUAN INDIVIDU MENAHAN NYERI. FKTR YD DPT
MENINGKATKAN TOLERANSI YIATU : ALKOHOL, OBAT2AN,
HIPNOTIS, GESEKAN, DLL. FKTR YG DPT MENURUNKAN :
KELELAHAN, MARAH, BOSAN, NYERI HEBAT.
SKALA NYERI
TDK
NYERI
TDK
NYERI
SEDIKI
T
NYERI
RINGA
N
SEDAN
G
SEDAN
G
PARAH
BERAT
SEPARAHPARAHNY
A
0 : TIDAK NYERI
0 : TIDAK NYERI
0 : TIDAK NYERI
1 : NYERI RINGAN
1 : NYERI RINGAN
1 : SEDIKIT NYERI
2 : TIDAK NYAMAN
2 : TIDAK SEDANG
3 : MENGGANGGU
3 : NYERI PARAH
2 : NYERI
SEDANG
4 : SANGAT
MENGGANGGU
4 : NYERI SANGAT
PARAH
3 : NYERI PARAH
PENGKAJIAN
Kaji riwayat nyeri seperti lokasi, intensitas nyeri, tingkat
berat/ringannya nyeri)
Q = Quality ( apakah rasa tajam, tumpul, tersayat
R = Region ( daerah perjalanan nyeri)
S = Severity ( keparahan / intensitas nyeri )
T = Time (lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri acut /kronis berhubungan dengan
Gangguan mobilitas b.d nyeri pd ekstremitas
Kurangnya perawatan diri b.d ketidakmampuan
TINDAKAN..
1. Distraksi
Yaitu mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri. Teknik distraksi yang dapat
dilakukan diantaranya adalah:
Bernapas lambat dan berirama secara teratur
Menyanyi berirama dan menghitung ketukannya
Mendengarkan musik
Mendorong untuk menghayal (guided imagery) yaitu melakukan bimbingan yang baik
kepada klien untuk menghayal. Tekniknya sebagai berikut:
Mintakan klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu penggunaan semua indera dengan suara yang
lembut
Klien mintakan untuk tetap berfokus pada bayangan yang menyenangkan sambil merelaksasikan tubuhnya
Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah atau tidak nyaman, perawat harus menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika klien siap
Massage (pijatan). Ada beberapa teknik massage yang dapat dilakukan untuk
Gesekan. Massage
punggung dengan ibu
jari, dengan gerakan
memutar sepanjang
tulang punggung dari
sacrum ke bahu
2. TEKNIK RELAKSASI
Teknik ini didasarkan kepada keyakinan bahwa tubuh berespon pada ansietas yang merangsang
pikiran yang disebabkan karena nyeri atau kondisi penyakitnya, maka teknik relaksasi dapat
menurunkan ketegangan fisiologis. Teknik relaksasi ini dapat dilakukan dalam posisi berbaring atau
duduk di kursi dengan kepala ditopang. Hal utama yang dibutuhkan dalam melaksanakan teknik
relaksasi adalah posisi klien yang nyaman, pikiran klien yang beristirahat, dan lingkungan yang
tenang.
Adapun caranya adalah sebaga berikut:
a.
Posisi klien diatur sedemikian rupa sehingga rileks, tanpa beban fisik. Posisi dapat duduk atau
berbaring terlentang
b. Instruksikan klien untuk menghirup napas dalam sehingga rongga paru berisi udara yang
bersih
c.
Klien perlahan menghembuskan udara dan membiarkannya keluar. Pada saat itu klien diminta
untuk memusatkan perhatian betapa nikmat rasanya
d. Biarkan klien bernapas secara normal dengan irama yang teratur sekitar 1 2 menit
e.
Klien dianjurkan untuk bernapas dalam lalu pusatkan perhatian seolah udara mengalir
keseluruh tubuh. Kemudian hembuskan udara secara perlahan-lahan juga rasakan aliran udara
keluar dari seluruh anggota tubuh
f.
3. HIPNOTIS
4. Obat analgesik
THANK YOU.