Professional Documents
Culture Documents
Osteomyelitis
Adalah proses peradangan/infeksi pada tulang dan persendian
Dibagi dua:
- akut :
a.
b.
c.
d.
-
pembengkakan
terbanyak di metafise krn vasa yang berkelok2
leukositosis, LED meningkat
tanda2 peradangan RCTDF
kronis :
a.
b.
c.
d.
Menurut Appley :
Dead
: kematian atau hampir mati karena trauma, kelainan
vaskuler
Dangerous : keadaan bahaya karena infeksi yang mengarah
sepsis, tumor ganas, crush injury
Damn Nuisance : keadaan yang sangat mengganggu, cont
gangguan fungsi berat, infeksi kronis berulang
- Indikasi Lainnya :
Mengancam kelangsungan hidup penderita
Kematian jaringan baik
Anggota gerak tidak berfungsi sama sekali (merupakan gangguan
atau benda asing saja), sensibilitas anggota gerak hilang sama
Prinsip Amputasi :
Amputasi tertutup
Ujung puntung amputasi tertutup rapat
Tourniket
Level Amputasi
Flap kulit
Otot
Saraf
Vasculer
Tulang
Drain
Balutan kaku
Membalut luka post operasi dengan gips dalam kamar operasi di
akhir tindakan.
Keuntungan : mencegah edema, mempercepat sembuhnya
luka, maturasi puntung cepat, mengurangi rasa sakit pasca operasi.
Waktu pemasangan Protesis :
Segera setelah operasi
Segera setelah puntung baik, 7 10 hari
Segera setelah puntung sembuh.
Berdasarkan pada Usia, aktivitas penderita, kemampuan bag
Rehabilitasi medik dalam pembuatan Protesis yang baik.
Balutan kaku harus di buka dan diperiksa hari ke 7 10 hari, jika ada
tanda infeksi (+), diperiksa lebih awal.pemakaian balutan kaku ini
diteruskan sampai pemasangan protesis definitif (4 8 minggu
pasca operasi)
Balutan Lunak
Perawatan luka konservatif balutan lembut
Puntung dielevasi dengan mengganjal tempat tidur,
Drain dilepas 48 72 jam pasca op dan jahitan dilepas 10 14 hari
Komplikasi :
Komplikasi dini :
Seperti
kompliksi
operasi
umunya
meliputi
perdarahan
sekunder,infeksi,kerusakan kulit penutup dan terjadinya gangren
Komplikasi lanjut :
Ekzim pada kulit sangat sering dan pembengkakan purulen dapat
terjadi pada lipat paha
Ulserasi pada sirkulasi yang kurang
Jika terlalu banyak otot yan ditinggal pada ujung amputasi
menghasilkan bantalan yang tidak nyaman yang dapat
menyebabkan ketidak cocokan protease
Arteri : Sirkulasi yang tidak baik ekan menyebabkan dingin,biru
yang akan cepat menyebabkan ulkus
Syaraf : Setiap pemotongan saraf selalu membentuk pentolan atau
neuroma dan sering menyebabkan nyeri dan sakit
Sendi : sendi di atas yang diamputasi dapat kaku dan mengakami
deformitas
Tulang : Dapat terbentuk spur pada ujung tulangtapi biasanya tidak
nyeri
Amputasi anak anak
3.
Klasifikasi neoplasma primer tulang
1. Osteogenik
1. Osteosarkoma (Osteogenik sarkoma)
2. Surface osteosarkoma (parosteal sarkoma; periosteal
sarkoma)
2. Kondrogenik
1. Benign kondroblastoma
2. Kondromyxoid fibroma
3. kondrosarkoma
3. Fibrogenik
1. Fibrosarkoma tulang
2. Malignant fibrous histiositoma (MFH)
4. Angiogenik
1. Angiosarkoma tulang
5. Myelogenik
1. Multiple myeloma
2. Ewings saarkoma
3. Hodgkin lymphoma tulang
4. Non-hodgkin lymphoma tulang
5. Skeletal retikulosis
6. Leukemia
6. Uncertain origin
1. Giant cell tumor of the bone (GCT)
Mikroskopis
Kondrosarkoma dibagi 3 grade yaitu grade I, II dan III
grade I peningkatan jumlah kondrosit dalam suatu
matriks yang kondroid hingga mxyoid fokal.
grade II daerah dengan selularitas yang meningkat
dengan variasi jumlah sel yang jelas, inti atipik yang
bermakna dan bentuk pleomorfik
grade III menunjukkan selularitas yang lebih hebat,
sering dengan daerah sel kumparan, dan aktifitas
mitosis yang menonjol
Pengelolaan pembedahan
Giant cell Tumor ;
Mikroskopis
Stromanya sel poligonal yang menjadi kumparan
berisi inti bulat di tengah.
Tersebar merata di seluruh stroma adalah jinak, sel
giant multinuklear.
Fokus kecil dari matriks osteoid, yang dihasilkan oleh
sel stroma jinak dapat diamati, namun matriks
khondroid tidak pernah terbentuk.
Pengobatan
Pembedahan
Cryosurgery
MFH :
FIBROSARCOMA
Jarang terjadi
kumpulan serabut kolagen yang saling terjalin (pola tulang
ikan) tanpa adanya bukti tumor tulang atau pembentukan
osteoid.
Fibrosarkoma biasanya terjadi pada usia pertengahan.
Tulang panjang adalah yang paling sering terkena
Radiologis
lesi radiolusens yang menunjukkan reaksi periosteal
dan kortikal minimal.
Gambaran radiografisnya berhubungan dekat dengan
grade histologis dari tumor
Tumor grade rendah berbatas tegas, sedangkan lesi
grade tinggi menunjukkan batas yang tidak tegas
EWING SARCOMA
Radiologis
lesi radiolusens yang sangat destruktif tanpa adanya
bukti pembentukan tulang
Pola yang khas terdiri dari kerusakan menembus atau
moth-eaten yang berhubungan dengan peningkatan
periosteal
Secara khusus terdapat peningkatan periosteal
berlapis atau keadaan seperti terbakar matahari
Mikroskopis
Sarang besar dan lapisan sel bulat yang relatif serupa
bersifat khusus.
Lapisannya sering diisi dengan trabecula kolagen yang
saling menyilang.
Sel-selnya berisi inti bulat dengan amplop inti yang
berbeda.
Nukleoli tidak umum dan aktifitas mitosisnya minimal.
Kadang-kadang terdapat bentuk seperti rossete,
Di daerah disekitar tumor nekrotik
Pengobatan
Kemoterapi
Radiasi
Pembedahan
Multipel Myeloma :
Pemeriksaan Klinik dan Fisik
terjadi pada dewasa tua, dan
sering datang dengan gejala dan tanda yang
berhubungan dengan supresi sum-sum tulang,
hiperkalsemia, dan gagal ginjal.
Nyeri tulang dan fraktur spontan vertebra (+)
Tanda khas radiografi dari penyakit ini adalah lesi osteolitik
multipel (punched out) yang melibatkan baik tulang axial
maupun ekstremitas.
Tumor Jinak Tulang :
Osteoid Osteoma
Ciri-Ciri Klinik dan Pemeriksaan Fisik
Nyeri terlokalisir
Tempat anatomi yang paling sering terkena adalah femur dan
tibia, meskipun tulang lainnya seperti tulang kepala, vertebra
dan tulang-tulang kecil tangan dan kaki dapat terkena
Radiologis
Tumor dapat ditemukan pada bagian tulang manapun.
Posisinya yang relatif ke korteks, periosteum dan spongiosa.
Tempat paling sering adalah intrakortikal
nidus (lesi) yang radiolusens tetapi sering tertutup oleh reaksi
tulang putih dan padat yang terangsang sebagai respon
terhadap tumor
Kista Aneurisma Tulang
tumor jinak pada anak-anak, yang terjadi khas sebelum
maturitas tulang
tidak pernah menjadi ganas.
sering melibatkan daerah metafisis dari tulang panjang atau
vertebra
Secara radiografi, ABC bersifat eksentrik, litik dan meluas,
yang ditandai dengan destruksi korteks dan peningkatan
periosteal
4. STABILITAS VERTEBRA
KLASIFIKASI MAGERL
Klasifikasi ini dipakai untuk menilai fraktur daerah torakolumbal.
inkomplet (29,5%), (2) paraplegi komplet (27,3%), (3) paraplegi inkomplet (21,3%), dan (4)
tetraplegi komplet (18,5%) (4)Telah pustaka ini secara kualitatif membahas berbagai aspek
klinik dan epidemiologi mielopati servikal akibat trauma.
Lesi Komplet
Lesi Inkomplet
Motorik
Sering (+)
Sering (+)
Sering (+)
Vibrasi)
Sacral sparing
negatif positif
Ro. vertebra
Sering fraktur,
Sering normal
Kontusi (11%)
Edema (62%),
Kontusi (26%),
normal (15%)
Terdapat 5 sindrom utama cedera medula spinalis inkomplet menurut American Spinal Cord
Injury Association yaitu :
Central Cord Syndrome (CCS) biasanya terjadi setelah cedera hiperekstensi. Sering terjadi
pada individu di usia pertengahan dengan spondilosis cervicalis. Predileksi lesi yang paling
sering adalah medula spinalis segmen servikal, terutama pada vertebra C4-C6. Sebagian
kasus tidak ditandai oleh adanya kerusakan tulang. Mekanisme terjadinya cedera adalah
akibat penjepitan medula spinalis oleh ligamentum flavum di posterior dan kompresi osteofit
atau material diskus dari anterior
Bagian medula spinalis yang paling rentan adalah bagian dengan vaskularisasi yang paling
banyak yaitu bagian sentral. Pada Central Cord Syndrome, bagian yang paling menderita
gaya trauma dapat mengalami nekrosis traumatika yang permanen. Edema yang ditimbulkan
dapat meluas sampai 1-2 segmen di bawah dan di atas titik pusat cidera.
Sebagian besar kasus Central Cord Syndrome menunjukkan hipoisointens pada T1 dan
hiperintens pada T2, yang mengindikasikan adanya edema. Gambaran khas Central Cord
Syndrome adalah kelemahan yang lebih prominen pada ekstremitas atas dibanding ektremitas
bawah. Pemulihan fungsi ekstremitas bawah biasanya lebih cepat, sementara pada
ekstremitas atas (terutama tangan dan jari) sangat sering dijumpai disabilitas neurologik
permanen.
Hal ini terutama disebabkan karena pusat cedera paling sering adalah setinggi VC4-VC5
dengan kerusakan paling hebat di medula spinalis C6 dengan ciri LMN. Gambaran klinik
dapat bervariasi, pada beberapa kasus dilaporkan disabilitas permanen yang unilateral.
Etiologi
Cedera sumsum tulang belakang terjadi akibat patah tulang belakang dan terbanyak mengenai
daerah servikal dan lumbal.cedera terjadi akibat hiperfleksi, hiperekstensi, kompressi, atau
rotasi tulang belakang.didaerah torakal tidak banyak terjadi karena terlindung dengan struktur
toraks.
Fraktur dapat berupa patah tulang sederhana, kompressi, kominutif, dan dislokasi, sedangkan
kerusakan pada sumsum tulanmg belakang dapat beruypa memar, contusio, kerusakan
melintang, laserasi dengan atau tanpa gangguan peredaran darah, atau perdarahan.
Nama Sindroma
Central cord syndrome
otot
ekstremitas
atas
dan
terjadi
pada
Brown- Sequard
bawah
Anterior dan posterior Kehilangan
Syndrome
hemisection
ekstremitas
ipsilateral
dari proprioseptiv
dan
akan
menghasilkan medulla
Anterior cord syndrome
spinalis unilateral
Kerusakan
pada Kehilangan
anterior dari daerah motorik
funsgsi
dan
sensorik
medulla spinalis
Kerusakan
pada Kerusakan
proprioseptiv
motor
medulla spinalis
terganggu
Kerusakan pada saraf Kerusakan
lumbal
atau
sensori
sacral lumpuh
flaccid
kontrol
juga
dan
pada
bawah
dan
berkemih
dan
defekasi.
Sedangkan secara lebih spesifik lagi, Holdsworth membuat klasifikasi Spinal Cord
Injury (SCI) sebagai berikut :
1. Cedera Fleksi
Cedera fleksi menyebabkan beban regangan pada ligamentum posterior, dan
selanjutnya dapat menimbulkan kompresi pada bagian anterior korpus vertebra dan
Tenaga aksial mengakibatkan kompresi aksial yang terdiri dari 2 jenis : (1) protrusi
diskuske dalam lempeng akhir vertebral, (2) fraktura ledakan. Yang pertama terjadi pada
pasien muda dengan protrusi nukleus melalui lempeng akhir vertebra kedalam tulang berpori
yang lunak. Ini merupakan fraktura yang stabil, dan defisit neurologik tidak terjadi. Terapi
yang dapat diberikan berupa analgetik, istirahat ditempat tidur selama beberapa hari, dan
korset
untuk
beberapa
minggu.
Pada AP standar , garis iliopectineal ( juga disebut garis iliopubic ) meluas dari perbatasan
medial sayap iliac , di sepanjang perbatasan superior ramus pubis superior 2-4 berakhir pada
simfisis pubis . Baris ini dipandang sebagai margin bagian dalam cincin panggul dan
mendefinisikan kolom anterior panggul . Seperti disebutkan di atas , kolom anterior baik
ditunjukkan oleh 45- derajat anterior radiografi miring .
Fraktur memperpanjang melalui kolom anterior mengganggu kontur baris ini . Selain itu ,
jalur ini dapat menebal pada pasien dengan penyakit Paget atau pada pasien dengan familial
hiperfosfatasia idiopatik .Garis ilioischial juga mulai di perbatasan medial iliac sayap dan
meluas di sepanjang perbatasan medial iskium tersebut 2-4 untuk berakhir pada tuberositas
iskia .
Fraktur memperluas melalui kolom posterior panggul mengganggu kontur garis
ilioischial.
Garis Kline adalah garis yang ditarik sepanjang sumbu panjang aspek
superior dari leher femoralis , yang biasanya akan berpotongan epiphysis.
The Shenton garis adalah garis lengkung halus yang menghubungkan aspek
medial leher femoralis dengan permukaan bawah ramus pubis superior . Sebuah
garis horizontal yang menghubungkan kartilago triradiate ( Hilgenreiner
line) dan tegak lurus terhadap garis ini melalui tepi lateral dari
acetabulum ( Perkins line) mendefinisikan empat kuadran di mana , di
pinggul normal, kepala femoral harus di kuadran dalam lebih rendah .