Professional Documents
Culture Documents
Sari Pediatri,
Vol. 2, No.
722000
- 76
Sari Pediatri,
Vol.2,2,Agustus
No. 2, 2000:
Agustus
Peran vitamin A dan imunitas sudah banyak dibuktikan dari penelitian sebelumnya.
Peran suplementasi vitamin A pada imunisasi campak telah diteliti pada bayi usia 6
bulan di daerah Bogor yang merupakan daerah endemi defisiensi vitamin A. Penelitian
dilakukan secara acak buta ganda, uji klinis kontrol plasebo terhadap 336 bayi usia 6
bulan. Subjek dibagi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapat suplementasi vitamin
A dosis tinggi (100.000 IU) dan kelompok yang mendapat plasebo pada saat imunisasi
campak. Hasil serokonversi terhadap antibodi campak setelah 1 bulan imunisasi adalah
78,5% pada kelompok vitamin A dan 84,7% pada kelompok plasebo (p=0,16) sedangkan
6 bulan setelah imunisasi didapatkan hasil serokonversi 74,6% pada kelompok vitamin
A dan 81,8% pada kelompok plasebo (p=0,13). Perbedaan yang bermakna terlihat pada
kelompok bayi yang masih mempunyai titer antibodi maternal terhadap campak yang
masih tinggi (>1:25) yaitu serokonversi 1 bulan setelah imunisasi sebesar 43,7% pada
kelompok vitamin A dan 64,4% pada kelompok plasebo (p=0,04) serta titer protektif
setelah 6 bulan sebesar 50,0% pada kelompok vitamin A dan 69,6% pada kelompok
plasebo (p=0,03). Dijumpai pula bayi yang mendapat vitamin A, jumlah ruam setelah
imunisasi lebih sedikit daripada kelompok yang tidak mendapat vitamin A. Sebagai
kesimpulan dapat dikemukakan bahwa vitamin A dapat menghambat replikasi virus
vaksin campak.
Alamat korespondensi:
Dr. Zakiudin Munasir Sp.A(K)
Subbagian Alergi & Imunologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUIRSCM, Jl. Salemba 6, Jakarta 10430.
Telpon: (021) 3161144, Fax.: (021) 3913982.
72
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian didapatkan, sebanyak 336 anak
diikutkan dalam penelitian. Jumlah yang datang pada
tindak lanjut 1 bulan adalah 94% dan setelah 6 bulan
90%. Sampel dibagi 2 kelompok yaitu 169 anak
kelompok vitamin A dan 167 anak kelompok plasebo.
Di antara kedua kelompok tidak didapatkan perbedaan
bermakna mengenai umur, usia ibu, jenis kelamin,
berat badan terhadap tinggi, tinggi terhadap umur,
lingkar lengan atas dan lingkar kepala. Hasil
serokonversi terhadap campak setelah imunisasi adalah
78,5% pada kelompok vitamin A dan 84,7% pada
kelompok plasebo (p=0,16). Hal yang sama terjadi
setelah 6 bulan imunisasi, proporsi anak dengan titer
protektif terhadap campak adalah 74,6% pada
kelompok vitamin A dan 81,8% pada kelompok
plasebo (p=0,13). Pada penelitian ini sebagian anak
masih menunjukkan adanya antibodi maternal
terhadap campak dengan berbagai titer. Untuk
mengetahui pengaruh antibodi maternal pasif yang
mungkin menghambat serokonversi setelah imunisasi,
sampel dibagi 3 subkelompok berdasarkan titer
antibodi maternal sebelum imunisasi yaitu subkelompok A anak dengan titer antibodi maternal <1:8
yang dianggap seronegatif, subkelompok B anak
dengan titer antibodi maternal antara >1:8 sampai
<1:25 dan subkelompok C anak dengan titer antibodi
maternal >1:25 yang mungkin menghambat respons
imun terhadap vaksin campak. Lima anak dikeluarkan
dari penelitian karena pernah menderita campak
sebelumnya (titer sebelum imunisasi >1:500 dengan
73
1:1100
Vitamin A
Plasebo
1:800
1:600
1:400
1:200
1:1
0
1:800
1:400
Vitamin A
Plasebo
Vitamin A
Plasebo
1:1200
1:400
1:300
1:200
1:100
1:1
1:1
0
Diskusi
1:1600
Tabel 1. Pengaruh suplementasi vitamin A pada serokonversi, vaksinasi campak dan timbulnya
gejala ruam.
Evaluasi
Subkelompok A(%)
Vit.A Plasebo
(n=54) (n=46)
Subkelompok B(%)
Vit.A Plasebo
(n=47) (n=52)
Subkelompok C(%)
Vit.A
Plasebo
(n=48)
(n=56)
Serokonversi +
100
100
89,
96,1
43,7*
64,4
Titer proteksi++
97,9
93,1
74,4
85,7
50,0
69,6
7,4
4,3
15,2*
21,6
1*
20,3
Gejala ruam
+
++
*
76
Daftar Pustaka
1.